Bismillahirrahmanirrahiim….
Alhamdulillahirabbil’alamiin…Hanya kepada Allahlah sembah serta puji ku panjatkan, shalawat serta salam yang seagung-agungnya selalu teruntuk Nabiku yang agung Muhammad Rasulullah SAW beserta keluarganya serta sahabatnya yang mulia dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Buku Panduan yang saya susun dengan judul “Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis” bermula hanyalah potongan-potongan catatan perjalanan ketika saya sakit. Selama kurang lebih 18 tahun saya menderita sakit maag, hingga pernah seperti mayat hidup, ketika itulah apapun yang saya alami, selalu saya catat dalam lembaran-lembaran kertas kecil.
Saya tidak bisa BAB berhari-hari, perut rasanya penuh, di bagian tulang ekor sakit karena penuh kotoran yang seharusnya keluar namun belum bisa keluar, sehingga takut mau makan karena khawatir lambung akan semakin penuh, saya catat.
Dan catatannya detail. Ketika mengalami sembelit berhari-hari. Saya catat. Lalu saya mencoba menganalisa beberapa hari ke belakang, apa kira-kira makanan yang saya konsumsi yang menyebabkan sembelit. Juga saya catat. Dan ketika saya pada hari ke 5 atau ke 6 akhirnya bisa BAB dengan susah payah hingga anus mengeluarkan darah, juga saya catat.
Jadi setiap keluhan yang saya rasakan, selalu saya catat : peristiwanya, analisa penyebabnya serta solusi atau jalan keluarnya. Persis seperti orang yang lagi mengumpulkan bahan-bahan untuk menyusun thesis atau skripsi.
Dan ketika saya setengah sembuh, mulailah saya kumpulkan catatan demi catatan sesuai dengan susunan yang saya kehendaki. Waktu awal mencatat keluhan keluhan tak terlintas sedikitpun untuk membuat buku.
Mencatat hanya untuk melegakan dada. Curhat kepada diri sendiri. Karena kasihan suami dan anak, yang sudah setiap hari dengan sangat penuh perhatian dan kasih sayang merawat saya, jika masih harus dibebani atau mendengarkan beribu keluhan saya. Jadilah kertas putih sebagai teman curhat bagi saya yang sangat setia, meski ia tak mampu berkata apa-apa. Namun saya bisa menjadi lega karenanya, meskipun tidak bisa mengurangi sakit saya, namun paling tidak bisa mengalihkan rasa sakit saya kepada sebuah keasyikan tersendiri, sehingga saya tidak menjadi stress berat atau depressi, hal yang paling saya hindari, karena begitu pikiran tegang lambung langsung terasa sakit.
Waktu itu belum mengetahui bahwa ketegangan pikiran sangat berdampak pada lambung. Dulu hanya bisa merasakan, jika pikiran tegang, lambung pasti terasa sangat sakit. Sehingga lalu hati-hati serta waspada sendiri.
Seiring berjalannya waktu, ketika saya bisa sembuh dari sakit yang rasanya tiap-tiap waktu sudah berada di ambang kematian, dan ini merupakan keajaiban besar, maka mulailah terpikir untuk merangkum catatan-catatan kecil itu dalam sebuah buku. Dan belum terpikir untuk dipublikasikan. Hanya terpikir membukukan sebagai kenangan untuk anak cucu di kemudian hari, agar ada manfaatnya.
Mungkin pembaca tidak percaya, saking yakinnya bahwa saya bakal segera dijemput malaekat ajal, maka saya sudah meminta kepada Pak Kyai Zakaria untuk besok yang memimpin doa keberangkatan jenazah saya jika saya sudah meninggal, sayapun sudah meminta kepada Ibu nyai Zakaria untuk memimpin memandikan jenazah saya, saya sudah berpesan kepada putri saya agar sepulang penguburan saya besuk jika saya sudah meninggal agar segera membongkar lemari pakaian saya, membagikannya yang masih layak pakai kepada para dhuafa, dan kalau ada yang ingin dia ambil ya silahkan ambil lebih dahulu.
Saya sudah berpesan kepada suami saya kemana saya ingin dikuburkan. Dan saya sudah memohon dengan sangat dan hormat kepada suami saya agar saatnya tiba agar ruh saya dibimbingnya mencari jalan. Meskipun setiap saat saya sudah berusaha melatih ruh saya untuk mengenal jalan pulang, kembali kepada Tuhannya, dengan sebaik-baik ibadah serta mensucikan diri. Namun saya selalu meminta keridhoan suami saya jika tiba saatnya, agar membantu ruh saya kembali, ke jalan pulang.
Meskipun dalam keseharian saya sering slengekan (bercanda) kepada suami saya, namun jiwa raga, dan lahir batin saya sangat menghormatinya, tunduk dan patuh kepada suami saya, mengingat ini adalah perintah yang sangat wajib dari Allah untuk para wanita yang menjadi isteri dari seorang laki-laki.
Betapa berharganya suami saya bagi saya. Suami saya rela tak bisa mencarikan nafkah bagi keluarganya karena harus merawat saya. Beliau ikhlas berkehidupan yang jauh dari layak karena kemiskinannya, karena tiadanya nafkah yang bisa dicarinya. Kesabarannya dalam hidup seperti melampaui batas kesabaran seorang manusia.
Saya yang usianya 15 tahun lebih tua diperlakukannya sangat layak, sangat terhormat dan sangat tersanjung. Setiap hari tanpa diminta, dipijitinya kaki saya sehari bisa 2 atau hingga 3 kali memijit. Tanpa diminta ! Bahkan ketika saya menolakpun beliau tetap memijit kaki saya. Ya Allah Ya Rabbi Ya Rasulullah. Memikirkan kesyukuran ini saja, saya hingga tak mampu meminta yang lain dari Allah, kecuali tetapnya iman Islam, tetap bisa hidup istiqomah sehingga berakhir dengan khusnul khotimah.
Jika saya memikirkan tentang kematian saya, bukan karena saya mendahului Kehendak Allah, namun saya tak ingin hidup lebih lama hanya merepotkan serta sangat menyusahkan orang serumah. Tapi haram bagi saya untuk memohon kematian kepada Allah, sebetapapun parahnya sakit yang saya alami.
Semua pesan kebaikan sudah saya sampaikan kepada putri saya, agar sepeninggal saya kelak, ia agar menjadi anak yang sholehah. Mengutamakan Allah di atas segala kepentingan apapun di dunia ini. Agar menjadi anak yang selalu memakai pakaian kejujuran dan meninggalkan kesombongan karena kesombongan hanyalah Allah Yang berhak Mengenakannya. Agar setia dan selalu menepati janji. Agar menjaga sholat dan tak meninggalkan membaca Al Qur’an. Banyak hal yang sudah saya sampaikan kepada putri saya satu-satunya. Rasanya saya sudah benar-benar siap dalam kepasrahan yang tertinggi.
Dan saya juga sudah berpesan kepada putri saya, soal semua perabot pecah belah jika saya meninggal kelak, yang ia suka ya silahkan ambil atau disisihkan, tetapi sisanya seluruhnya kasihkan kepada dhuafa yang membutuhkan. Saya tidak ingin meninggalkan sedikitpun jejak kemudhlaratan dalam hidup saya.
Subhanallah Allah Hu Akbar…Sebuah keajaiban jika ternyata saya masih diberi oleh Allah Yang Maha Pemurah umur yang panjang, bahkan bisa menulis buku, yang insya Allah bermanfaat bagi banyak orang.
Pembaca yang setia,
Tak dinyana tak diduga, ternyata respon pembaca, para penderita sakit maag terhadap buku saya, luar biasa. Hampir setiap penderita maag yang menemukan blog ini berkomentar : Ibu, saya sudah sekian lama menderita maag, sudah berobat ke mana-mana tapi belum juga sembuh ibu…saya sangat putus asa bu…tiap hari yang saya rasakan ulu hati sakit seperti disayat-sayat, dada berdebar-debar, sering sesak nafas, tenggorokan kering dan sakit, sangat sulit tidur, pinggang dan punggung sakit, sulit BAB, kepala pusing kliyengan, kalau duduk lalu berdiri pandangan gelap, tak ada nafsu makan, tiap hari saya hanya bisa makan bubur lembut, labu kuning dan tahu yang dikukus bu, lainnya itu makan tak bisa, perut sakit dan mau pingsan bu jika keringat dingin sudah keluar.
Lalu ada lagi yang lain : Ibu saya sudah bosan tiap hari seperti ini. Tadi pagi saya browshing, dan Alhamdulillah…saya menemukan blog ibu, betapa artikel-artikelnya sangat bermanfaat dan memberikan motivasi kepada saya bu, saya jadi punya semangat lagi untuk sembuh, terima kasih sekali ya Bu, semoga ibu selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT. sehingga terus bisa menulis untuk kami, untuk orang-orang yang sakit maag seperti saya, dan semoga semua amal kebaikan ibu mendapat balasan oleh Allah SWT.
Selanjutnya : Oh ya bu saya juga berminat untuk pesan buku panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis yang ibu tulis, bagaimana caranya pesan ya Bu, tolong bantu saya untuk mendapatkannya ya Bu ?
Lalu dari penderita lain yang sudah mendapatkan buku saya menulis dalam BBMnya : Bu, Ya Allah…bukunya bagus sekali Ibu…isinya sangat memotivasi. Saya jadi tidak kebingungan lagi untuk mencari menu apa yang harus saya makan, karena di dalam buku ibu sudah banyak tips-tips menunya.
Dan hal yang paling membuat saya terharu adalah komentar seorang teman sakit maag dalam BBMnya : Ibu sangat pandai menyusun kata-kata untuk menyentuh hati orang. Saya menjadi sadar atas kesalahan serta kekhilafan-kekhilafan saya di masa lalu Bu. Banyak sekali dosa saya terutama kepada Allah, kepada kedua orang tua saya dan kepada suami saya. Saya dulu pake jilbab, lalu saya lepas, setelah membaca buku ibu, saya jadi merasa malu dan sangat berdosa, insya Allah saya akan memakai jilbab saya lagi Bu. Apakah Allah akan mau mengampuni dosa-dosa saya Bu ?
Ada lagi komentar : Mbak, bukune neng endi-endi tak gowo, tak jadikan kamus. Nek aku lali tak bukak, tak woco meneh. Nganti bukune kumel mbak, nganti aku apal isine. Alhamdulillah aku saiki wis mari. Matur nuwun banget yo mbak. Mugo-mugo mbak Niniek diparingi terus sehat dan panjang umur, sehingga iso terus nulis dan nulis yo mbak. (Mbak, bukunya kemana-mana tak bawa. Tak jadikan kamus. Kalau saya lupa saya buka, saya baca kembali. Sampai bukunya jadi kumal mbak, dan aku sampai hafal isinya. Alhamdulillah aku sekarang sudah sembuh. Terima kasih sekali ya Mbak ? Semoga mbak Niniek diberi selalu sehat dan panjang umur sehingga bisa terus menulis dan menulis ya mbak.)
Ketika saya tanya kepada teman-teman :”Bukunya kemahalan ya ?”. Rata-rata mereka berkomentar : Wah ya enggak Bu, lha wong isinya bagus banget, kok. Kayaknya belum ada buku panduan maag yang sebagus dan selengkap punya ibu. Bahasanya ya sangat enak untuk dibaca, membaca buku ibu seperti saya sedang berhadap-hadapan dengan ibu sendiri.
Saya jadi punya semangat lagi untuk sembuh Bu. Apalagi dengan membaca blog ibu, saya merasa tidak sendirian. Ternyata di luar banyak teman yang juga sakit maag, bahkan banyak juga yang lebih parah. Bu saya benar-benar sangat bersyukur kepada Allah SWT. saya dipertemukan dengan blog ibu yang sangat bermanfaat buat saya sehingga saya juga bisa berkenalan dengan Ibu.Ya Allah, ternyata Allah masih sayang sama saya ya Bu ?
Ada lagi yang berBBM seperti ini : Bu, doakan saya cepet sembuh seperti ibu ya Bu, kalau saya sudah sehat dan ada sangu, saya ingin bersilaturahmi ke rumah ibu, saya ingin bertemu dengan ibu. Padahal itu dari Majene Sulawesi Selatan, dari Batusangkar Sumatera Barat, dari Pamekasan Madura, dari Manado, dari Makassar, dari Pakanbaru, dari Medan, dan hampir dari daerah di seluruh Indonesia.
Ini ada komentar paling gress yang saya terima tadi pagi dari Mbak Rusyidah dari Kota Waringin dalam smsnya : Ass.Wr.Wb.Bu Barusan saya baca tulisan Ibu tentang kalung Orgonite. Saya tertarik bu. Suami saya juga sinusitis bu.Mudah lelah. Saya nanti mau pesan Insya Allah. Dari kemarin buka blog ibu senang sekali.Apalagi tentang Cak Nun itu.Di Buku ibu kan tertulis galilah kesenangan (maksudnya kebahagiaan). Ternyata saya senang buka internet. Lalu buka blog ibu.Trus kemarin baca tentang tumbuhan herbal dalam blog ibu yang NiniekSS (www.niniekss.blogspot.com) . Alhamdulillah bu, saya sudah ketemu daun ungu yang obat untuk sembelit itu bu, jadi saya berhayal alangkah senangnya jika bisa punya kebun herbal. Keadaan saya sekarang bu, sudah jauh lebih baik. Tiap hari melakukan apa-apa yang ibu sarankan baik di buku maupun di blog. Kalau ada keluhan saya cepat-cepat baca buku ibu, untuk mengatasi keluhan saya itu. Dan yang saya rasakan lagi sekarang bu, saya tambah sabar baik kepada anak-anak maupun kepada suami saya. Dulu kalau saya marah, saya memang diam, tapi dada saya selalu sesak. Tapi sekarang, walau marah atau jengkel, langsung hilang tak membuat dada saya sesak lagi. Alias sekarang ternyata saya sudah bisa menerima keadaan, serta menyelesaikannya dengan sabar. Alhamdulillah bu.
Banyak komentar-komentar positif yang saya terima dari teman-teman yang sudah memesan buku saya. Jika saya kumpulkan semuanya mungkin bisa jadi sebuah buku tersendiri.
Jadi betapa pentingnya Anda yang menderita sakit maag belum sembuh juga, untuk segera memesan Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis tersebut, yang insya Allah akan bisa mendukung kesembuhan anda langsung ataupun tidak. Silahkan simak dan PESAN DI SINI !
Alhamdulillahirabbil’alamiin…
Salam Penulis,
Niniek SS
Labels:
Buku Panduan,
Motivasi,
Testimoni
Thanks for reading Jadikan Buku Panduan Sebagai Kamus Maag. Please share...!
0 Komentar untuk "Jadikan Buku Panduan Sebagai Kamus Maag"