Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat Niniek SS yang setia,
Benar. Sayapun ambil wudhlu sebelum mencucinya lebih lanjut. Tasbeh terus saya cuci dengan perlahan, karena tiap-tiap butirnya terbungkus debu tebal yang telah mengeras. Walau sudah terkena air tidak spontan mau hilang. Harus dikerik-kerik dengan kuku atau digosok.
Sahabat Niniek SS yang setia,
Benar. Sayapun ambil wudhlu sebelum mencucinya lebih lanjut. Tasbeh terus saya cuci dengan perlahan, karena tiap-tiap butirnya terbungkus debu tebal yang telah mengeras. Walau sudah terkena air tidak spontan mau hilang. Harus dikerik-kerik dengan kuku atau digosok.
Air diganti dan diganti lagi oleh anak-anak, dan tetap ketika tasbeh saya masukkan kedalam air maka warna air yang ada didalam ember semuanya menjadi merah darah. Sepertinya butiran-butiran batu tasbeh itu luntur. Tapi ketika tasbeh itu saya angkat dan saya letakkan didalam telapak tangan saya, dari dalam batu itu tidak meneteskan air yang berwarna merah.
Ketika batu itu benar-benar telah bersih. Saya meminta tolong salah satu anak untuk meminjam ember yang lebih besar dan agar diisi juga dengan air. Nah ketika batu itu saya masukkan kedalam ember besar itupun seluruh airnya tidak lama kemudian juga menjadi merah darah. Subhanallah tasbeh batu merah ini benar-benar menakjubkan.
Saya masih penasaran, maka batu itupun saya coba masukkan kedalam kolam penampungan air yang untuk memasak. Kolam itu berukuran kecil kurang lebih hanya 100 x 60 centimeter. Kebetulan dibuat dari porselin warna biru muda. Jadi Nampak jelas sekali ketika tasbeh batu merah itu saya masukkan kedalamnya, langsung seluruh air yang ada didalam kolam itu warnanya berubah menjadi merah darah.
Anak-anak di pondok pesantren menjadi gempar. Dari mulut kemulut beredar info kalau mbak Nien telah menemukan tasbeh batu berwarna merah yang jika dimasukkan kedalam air, maka airnya akan menjadi merah. Dan ketika tasbeh itu diangkat dari dalam air, maka airnya tetap masih berwarna merah darah.
Tiba-tiba ada anak santri yang mengetahui, jika ada batu berwarna merah dan ketika dimasukkan kedalam air maka warnanya menjadi merah, kata Abahnya batu itu bisa untuk mengobati segala macam penyakit.
Anak santri itu putri seorang Kyai yang cukup ternama didaerahnya Sidoarjo, jadi kata-katanya bisa dipercaya. Bahkan ia mengawalinya dengan meminum air merah dari tasbeh batu merah itu, agar teman-temannya percaya bahwa apa yang dikatakannya adalah benar.
Ketika melihat putri Kyai itu telah meminum air tasbeh merah itu, serta merta semua anak-anak yang merasa saat itu sedang tidak enak badan langsung pada berebut minum airnya. Dan benar, kesaksian mereka air itu terasa sangat segar dan cenderung berasa agak manis. Konon, kata anak-anak yang telah minum air merah itu, setelah minum air itu, yang tadinya pusing, pusingnya langsung hilang. Yang tadinya perutnya sakit, langsung perlahan menjadi sembuh.
Karuan saja seluruh anak berbondong-bondong minum air itu banyak-banyak, bahkan mereka pada mengambil air merah dari kolam yang biasa untuk memasak yang airnya sudah saya celupkan batu merah tadi, mereka bawa kedalam kamar masing-masing untuk persediaan minum mereka.
Hal ini sungguh-sungguh menggemparkan. Sebelum ditanya oleh Ibu Nyai, maka saya menyempatkan untuk segera menanyakan perihal tasbeh batu merah itu dan bahkan saya berniat untuk menyerahkan tasbeh batu merah itu kepada Ibu Nyai. Saya tidak berhak memilikinya karena itu saya ketemukan didalam pondok, maka itu adalah tentu haknya Ibu Nyai sebagai pemilik pondok.
Sebelum tasbeh batu merah itu saya tunjukkan dan saya serahkan kepada saya, Ibu Nyai sudah lebih dahulu mengatakan kepada saya bahwa itu adalah milik Sunan Bonang yang telah diberikannya kepada saya. Karena Ibu Nyai sudah mendapat mimpinya itu semalam. Ibu Nyai adalah seorang yang khasyaf, mampu melihat hal-hal goib yang tidak diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu ketika pagi harinya saya meminta untuk membersihkan gudang itu, Ibu Nyai mengijinkannya, karena Beliau sudah tahu sebelumnya, namun Ibu Nyai tidak mau mengatakan hal ini sebelumnya kepada saya, takut mendahului kehendak Allah Swt.
Singkat kata. Sebelum saya mondok, saya memang sudah sering mengalami hal-hal goib yang tak masuk akal. Dan percaya tidak percaya kisah ini nyata saya alami. Dan saya tidak pernah mendewakan apapun yang pernah saya terima dari goib, karena saya takut musyrik. Maka ketika asisten masak saya meminta tasbeh kepada saya untuk berdzikir, karena dia memang belum mempunyai tasbeh waktu itu, ya saya persilahkan untuk memilih satu diantara 2 tasbeh yang saya punyai. Yang satu tasbeh dari galih kayu cendana asli yang warnanya coklat kehitaman dan sudah mengkilap karena seringnya saya pakai, yang satunya lagi ya itu tasbeh batu merah yang terdiri atas 33 butir. Kalau yang tasbeh cendana terdiri dari 100 butir.
Asisten masak saya kebetulan memilih tasbeh batu merah yang baru saja saya temukan beberapa waktu yang lalu. Ya saya persilahkan. Hanya saya berpesan agar dirawat baik-baik dan jangan sampai dikasih-kasihkan orang, kalau sudah bosan memakainya agar dikembalikan saja kepada saya.
Delapan tahun berlalu, saya baru mengetahui bahwa ternyata tasbeh batu merah itu adalah tasbeh yang sangat langka didunia mungkin tak ada duanya didunia.
Saya tahu, ketika saya berkunjung ke salah seorang teman, kebetulan dia mempunyai beberapa batu merah. Dan ketika batu itu dimasukkan kedalam air warnanya merah semua seperti darah, persis seperti warna air dari tasbeh batu merah saya yang telah diminta oleh pembantu masak saya ketika saya mondok dulu di pesantren Jawa Timur.
Dan teman saya ini mengatakan bahwa batu itu namanya “BATU MERAH DELIMA”. Tapi kalau merah delima milik teman ini bentuknya sangat kecil, seperti isi jeruk, kalau batu tasbeh yang saya temukan, sangat besar, masing-masing butirnya sebesar klungsu ( isi buah asam), dan berwarna merah cerah yang mengeluarkan cahaya kemilau.
Dan tahukah Anda ? kata teman saya, batu merah delima yang sebesar isi jeruk itu telah ditawar orang senilai 10 milyard, namun ketika baru memegangnya saja pembeli itu langsung pingsan, maka batallah transaksi merah delima milik teman saya itu.
Nah bisa pembaca bayangkan jika batu merah delima yang sekecil biji jeruk itu saja orang berani menawarnya senilai 10 milyard, lalu berapakah kita harus menilai harga untaian tasbeh merah delima saya yang terdiri dari 33 butir dan masing-masing butirnya adalah sebesar biji klungsu ? Sangat Spektakuler ! Subhanallah.
Beberapa waktu kemudian suami saya mengajak saya ke pondok pesantren dimana saya mondok dulu untuk melacak keberadaan batu itu. Ketika sampai dipondok itu, asisten saya masak masih mengabdi di pondok itu. Dan melihat kedatangan saya dia tergopoh-gopoh mendatangi saya dengan jalan berjongkok seperti orang di keraton, mukanya pucat ketakutan. Belum sempat saya menanyakan kabarnya ia sudah mendahului bicara kepada saya :”Mbak Nien sepuntene sing kathah, tasbehe ical ten lin mbak” ( Mbak Nien maafkan saya yang sangat ya Mbak, tasbeh batu merahnya telah hilang ketika saya bawa naik angkot ).
Walaupun saya dan suami saya kaget dan kecewa, namun saya tidak marah. Ya sudah ikhlas saja. Ini memang sudah kehendak Allah Swt. Karena saya tidak menghargai tasbeh yang menurut Ibu Nyai konon itu adalah pemberian Sunan Bonang.
Mengapa saya memberikannya kepada asisten masak saya waktu itu ? Karena saya tidak mau hati saya bertumpu pada sesuatu kecuali Allah Swt. Dan saya melatih ruhani saya agar tidak rakus kepada kepemilikan. Saya mempunyai 2 buah tasbeh. Satu tasbeh dari galih kayu cendana, dan satu lagi tasbeh batu merah delima. Ketika ada orang lain yang membutuhkan sesuatu benda milik saya, sedangkan saya mempunyainya, kenapa tidak saya berikan kepadanya ? bukankah saya memiliki lebih dari pada satu ? Apalagi asisten saya ini meminta tasbeh itu untuk ibadah, jika salah satu tasbeh milik saya itu saya berikan kepadanya, bukankah saya akan melakukan sebuah kebajikan yang tak ternilai harganya ? mendukung aktifitas ibadah seseorang?
Dan mengapa saya mempersilahkan asisten saya untuk memilih sendiri satu dari dua tasbeh yang saya miliki ? Saya ingin memberikan sesuatu yang menyenangkan orang yang meminta sesuatu kepada saya…Meskipun nantinya ia memilih tasbeh yang lebih saya sukai. Ini adalah soal keluhuran jiwa yang masih sangat sulit dipelajari. Dan saya selalu terus berlatih dan berlatih untuk benar-benar bisa la ilaha ilallah…tiada Tuhan selain Allah…Saya ingin mendidik diri saya agar tidak menuhankan apapun selain Allah. Termasuk menuhankan tasbeh batu yang sangat luar biasa indahnya itu !
Jika saya mempertahankan tasbeh batu merah delima itu untuk diminta orang, berarti saya masih menuhankan batu itu. Berarti nilai ruhani saya masih senilai batu merah delima itu, betapapun mahalnya dia. Saya ingin ruhani saya mencapai kedudukan yang lebih tinggi dari benda apapun didunia ini, termasuk batu merah delima itu, sekalipun harganya mencapai trilyunan rupiah. Aha..disinilah ruhani saya diuji, ketika mendengar dari asisten saya masak, bahwa kini, batu merah delima itu benar-benar raib dari dunia, dari alam nyata ini, kembali ke asalnya darimana dia berasal.
Saya lalu mengatakan kepada asisten masak saya :”Ya sudah gak apa apa mbak, jika batu itu telah hilang, yang semula tidak ada sekarang kembali lagi menjadi tidak ada, sebagaimana hakekat kehidupan didunia ini” kata saya kemudian. Asisten saya mengeluarkan air mata ketika mendengar kata-kata saya.
Sejak lama barangkali dirinya sudah dicekam dengan rasa ketakutan yang amat sangat kepada saya karena telah menghilangkan tasbeh yang sangat bagus itu. Dan saat ini Alhamdulillah saya telah melepaskan sebuah beban ketertekanan asisten masak saya yang telah menghilangkan tasbeh batu yang saya berikan kepadanya, meskipun kehilangannya tanpa disengaja.
Subhanallah Alhamdulillah Allah Hu Akbar, pelajaran tauhid yang teramat berharga bagi saya. Alhamdulillahirabbil'alamiin.
Jika anda sedang sakit maag, apapun yang Anda keluhkan
akibat sakit maag, tak perlu Anda berkecil hati, karena kini telah
hadir bagi Anda, buku Panduan untuk Kesembuhan Sakit Maag, yang
alhamdulillah telah banyak membantu para penderita sakit maag di Seluruh
Indonesia, sembuh dari sakitnya. kini giliran Anda insya Allah mudah-mudahan sembuh seperti
mereka. PESAN DAN MILIKI SEGERA agar tidak kehabisan karena sangat banyak peminatnya.
Salam Tauhid Selalu,
NiniekSS
Labels:
Kisah Menarik,
Kisah Nyata
Thanks for reading Menemukan Tasbeh Merah delima Bagian 2. Please share...!
0 Komentar untuk "Menemukan Tasbeh Merah delima Bagian 2"