Dari ratting kunjungan blog terbanyak adalah mencari obat mujarab sakit maag, oleh karena itu pagi ini penulis ingin menuliskan tentang Air Mentah sebagai Obat Mujarab Sakit Maag.
Seperti sering penulis sampaikan, bahwa awal kesembuhan penulis dari sakit maag yang lebih dari 15 tahun adalah dari konsumsi air mentah.
Pada awalnya penulis sendiri teramat ragu untuk meminumnya, karena pemahaman penulis, bahwa didalam air mentah terdapat banyak kuman. Oleh karena itu, agar amannya, sebelum kita minum sebaiknya direbus lebih dahulu.
Apakah benar demikian ?
Ketika mendapat info soal air mentah penulis sedang drop sekali semangat hidupnya, antara hidup dan mati, sehingga sudah tidak peduli lagi ketika disarankan untuk minum air mentah sebagai terapi kesembuhan. Maksudnya, penulis menurut saja mau diberi terapi model yang bagaimana, mau cocok ya Alhamdulillah, mau menjadi musabab berpulang kembali ke Hadlirat Allah ya penulis sudah pasrah. Karena waktu itu penulis sudah tidak tahan terhadap sakit yang penulis derita, dan rasanya sudah tak mempunyai harapan lagi untuk sembuh.
Waktu itu, tepat empat puluh hari penulis terkapar ditempat tidur tak bisa apa-apa lagi. Semua dilakukan di tempat tidur, termasuk BAB dan buang air kecil. Makan disuapin, tak pernah mandi kecuali badan dilap dengan air hangat. Penulis pikir, waktu itu sudah tiba saatnya penulis menemui ajal. Satu-satunya harapan hidup karena penulis belum melihat malaikat Izroil datang untuk mencabut nyawa penulis.
Ketika Pak Kyai Zakaria mewartakan kabar tentang terapi air mentah, saat itu kesadaran penulis sudah hilang-hilang timbul. Melihat orang-orang yang datang sudah tidak mampu lagi mengenali wajahnya secara jelas. Untuk tersenyum saja penulis sudah tidak mampu, apalagi kekuatan untuk menyapa para sanak saudara yang datang berkunjung. Ya Allah…
Saat itu penulis sudah benar-benar pasrah dan kehilangan kehendak. Ketika pertama kali minum air mentah juga tanpa rasa dan tanpa karsa. Benar-benar blank. Pokoknya pasrah dan terserah. Kepada kehendak Allah atas hidup dan mati penulis. Mau dibagaimanakan atau mau diarahkan kemana, penulis hanya bisa pasrah.
Sebenarnya tentang terapi minum air mentah ini sudah disampaikannya sejak lama oleh Pak Kyai Zakaria kepada penulis, bahkan oleh pakarnya sendiri Bapak Mohammad Subeno dari Majalengka Jawa Barat, namun entah mengapa penulis belum berani mencobanya. Masih ngerilah. Apalagi, sekarang ini jarang sekali ada sumur yang bebas dari pencemaran lingkungan. Kecuali di daerah pegunungan yang masih banyak terdapat sumber mata air yang murni belum tercemar.
Mengapa penulis belum mau mencobanya dari dulu untuk minum air mentah? Mungkin karena pemikiran penulis masih agak fresh, masih bisa berpikir jernih, sehingga menolak pemikiran yang tak masuk akal, minum air mentah !
Justru ketika penulis sudah tak mampu berpikir lagi, saat itu penulis nurut saja mau diberi obat atau terapi apa, sudah tak ada keinginan untuk menolak lagi. Pasrah !
Nah. Lalu penulis mulai minum air mentah. Minum pertama rasanya mual, mau muntah, tapi tidak muntah. Memang begitu kan. Apalagi minum air mentah. Minum air masak saja mual ! Padahal minum pertama kali hanya beberapa teguk , sebagai penyesuaian. Karena ketika itu penulis makannya hanya bubur halus tepung beras putih, itupun sangat sedikit hanya beberapa sendok. Jadi minum airpun sedikit demi sedikit, asal masuk.
Hari kedua minum, penulis diare keluar air, namun anehnya perut tidak sakit sama sekali. Padahal kalau kita diare kan perut melilit dan mulas ? Itu tidak. Hanya malam harinya agak demam seperti masuk angin, tapi tidak berat.
Tetapi ada yang aneh..
Sudah sejak lama penulis tak pernah mempunyai nafsu untuk makan, terutama sejak terbaring selama 40 hari, setelah minum air mentah dalam dua atau tiga hari ( penulis sudah agak lupa ), tiba-tiba penulis sangat ingin makan, tiba-tiba sangat lapar, dan ingin makan tapi yang bukan bubur halus. Tiba-tiba penulis ingin makan nasi yang di tim sangat lembek.
Subhanallah.
Itulah awalnya. Kami semua sangat gembira, terutama suami penulis dan putri penulis, melihat penulis sudah minta sendiri kepingin makan. Padahal kan biasanya kalau disuruh makan malas sekali, walau perut melintir lintir perih. Meskipun bubur halus sudah terhidang dikamar penulis terbaring, namun masih malas untuk disuapin. Pahadal bubur kalau sudah dingin kan tidak enak dan kadang-kadang menjadi berair. Tapi ya apaboleh buat, kalau penulis belum mau disuapin, suamipun tak pernah memaksa.
Nah, hari demi hari terus berjalan. Penulis terus minum air mentah. Dari sedikit demi sedikit hanya beberapa teguk, menjadi lebih banyak dan semakin banyak, hingga akhirnya penulis bisa sekali minum habis satu gelas.
Penulis tidak ingat betul perubahan yang akhirnya terjadi dalam diri penulis, berapa hari sejak minum air mentah tersebut. Yang jelas hanya dalam beberapa hari saja penulis sudah ingin makan, ingin bangun, ingin mandi dan banyak keinginan yang sebelumnya tak pernah ada !
Subhanallah !
Bukankah ini perubahan besar ?
Penulis yang sudah antara hidup dan mati hanya dalam beberapa hari minum air mentah, alhamdulillah ada keinginan untuk bangun, bisa duduk meskipun sangat sebentar, bisa makan bubur sendiri tanpa disuapin, sedangkan tadinya mengangkat sendok saja tidak kuat. Tadinya berbicara saja sudah tidak terdengar suaranya ?
Hanya dalam minggu berikutnya penulis sudah benar-benar bisa bangun, berdiri dan berjalan keluar dari kamar, duduk diruang tamu walau hanya sekedar duduk tak mengerjakan sesuatupun. Lalu bisa kekamar mandi sendiri tanpa dipapah oleh suami atau putri penulis ?
Lambung memang masih terasa sakit walau sudah minum air mentah. Namun sudah tidak separah seperti sebelumnya, sebelum minum air mentah. Jika penulis kemudian minum produk seperti gama life dan green palapa, waktu itu sudah tidak terkapar di tempat tidur lagi, sudah bisa berjalan-jalan, namun belum bisa beraktifitas.
Kecuali minum air mentah, untuk mengobati lambung, penulis minum segala macam produk herbal yang penulis anggap baik untuk mengobati maag. Penulis sudah tidak berani lagi minum obat kimia dari dokter sejak kejang lambung akibat minum obat kimia. Ya Allah sakitnya masya’Allah…oleh karena itu penulis menjadi trauma hingga sampai sekarang tak berani minum obat kimia lagi, penulis lalu memilih minum herbal untuk kesembuhan.
Semua herbal mempunyai kebaikan. Dan memberikan perubahan kearah kesembuhan pada lambung penulis. Namun, penulis masih tiap hari perutnya sakit…apalagi jika makan dan minum melanggar pantangan meski tanpa sengaja karena tidak tahu sebelumnya.
Penulis yakin, bahwa hanya dengan minum air mentah sebetulnya bisa mengobati secara tuntas sakit maag. Namun harus disertai dengan kiat-kiat yang membangun kesembuhan, seperti makan teratur, istirahat yang cukup, rutin olah raga, menghindari stress dan tidak melanggar pantangan.
Sebenarnya penulis sudah mulai melaksanakan kiat kesembuhan dengan disiplin, namun keburu teman memperkenalkan “Original Morinda Bioactives” kepada penulis, dan singkat kata, Alhamdulillah Allah ijinkan produk ini menjadi penyempurna ikhtiyar penulis sehingga penulis benar-benar sembuh total dari sakit maag. Bebas makan apa saja meskipun itu pantangan sekalipun ! Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang “Original Morinda Bioactives” silahkan KLIK DISINI.
Seperti sering penulis sampaikan, bahwa awal kesembuhan penulis dari sakit maag yang lebih dari 15 tahun adalah dari konsumsi air mentah.
Pada awalnya penulis sendiri teramat ragu untuk meminumnya, karena pemahaman penulis, bahwa didalam air mentah terdapat banyak kuman. Oleh karena itu, agar amannya, sebelum kita minum sebaiknya direbus lebih dahulu.
Apakah benar demikian ?
Ketika mendapat info soal air mentah penulis sedang drop sekali semangat hidupnya, antara hidup dan mati, sehingga sudah tidak peduli lagi ketika disarankan untuk minum air mentah sebagai terapi kesembuhan. Maksudnya, penulis menurut saja mau diberi terapi model yang bagaimana, mau cocok ya Alhamdulillah, mau menjadi musabab berpulang kembali ke Hadlirat Allah ya penulis sudah pasrah. Karena waktu itu penulis sudah tidak tahan terhadap sakit yang penulis derita, dan rasanya sudah tak mempunyai harapan lagi untuk sembuh.
Waktu itu, tepat empat puluh hari penulis terkapar ditempat tidur tak bisa apa-apa lagi. Semua dilakukan di tempat tidur, termasuk BAB dan buang air kecil. Makan disuapin, tak pernah mandi kecuali badan dilap dengan air hangat. Penulis pikir, waktu itu sudah tiba saatnya penulis menemui ajal. Satu-satunya harapan hidup karena penulis belum melihat malaikat Izroil datang untuk mencabut nyawa penulis.
Ketika Pak Kyai Zakaria mewartakan kabar tentang terapi air mentah, saat itu kesadaran penulis sudah hilang-hilang timbul. Melihat orang-orang yang datang sudah tidak mampu lagi mengenali wajahnya secara jelas. Untuk tersenyum saja penulis sudah tidak mampu, apalagi kekuatan untuk menyapa para sanak saudara yang datang berkunjung. Ya Allah…
Saat itu penulis sudah benar-benar pasrah dan kehilangan kehendak. Ketika pertama kali minum air mentah juga tanpa rasa dan tanpa karsa. Benar-benar blank. Pokoknya pasrah dan terserah. Kepada kehendak Allah atas hidup dan mati penulis. Mau dibagaimanakan atau mau diarahkan kemana, penulis hanya bisa pasrah.
Sebenarnya tentang terapi minum air mentah ini sudah disampaikannya sejak lama oleh Pak Kyai Zakaria kepada penulis, bahkan oleh pakarnya sendiri Bapak Mohammad Subeno dari Majalengka Jawa Barat, namun entah mengapa penulis belum berani mencobanya. Masih ngerilah. Apalagi, sekarang ini jarang sekali ada sumur yang bebas dari pencemaran lingkungan. Kecuali di daerah pegunungan yang masih banyak terdapat sumber mata air yang murni belum tercemar.
Mengapa penulis belum mau mencobanya dari dulu untuk minum air mentah? Mungkin karena pemikiran penulis masih agak fresh, masih bisa berpikir jernih, sehingga menolak pemikiran yang tak masuk akal, minum air mentah !
Justru ketika penulis sudah tak mampu berpikir lagi, saat itu penulis nurut saja mau diberi obat atau terapi apa, sudah tak ada keinginan untuk menolak lagi. Pasrah !
Nah. Lalu penulis mulai minum air mentah. Minum pertama rasanya mual, mau muntah, tapi tidak muntah. Memang begitu kan. Apalagi minum air mentah. Minum air masak saja mual ! Padahal minum pertama kali hanya beberapa teguk , sebagai penyesuaian. Karena ketika itu penulis makannya hanya bubur halus tepung beras putih, itupun sangat sedikit hanya beberapa sendok. Jadi minum airpun sedikit demi sedikit, asal masuk.
Hari kedua minum, penulis diare keluar air, namun anehnya perut tidak sakit sama sekali. Padahal kalau kita diare kan perut melilit dan mulas ? Itu tidak. Hanya malam harinya agak demam seperti masuk angin, tapi tidak berat.
Tetapi ada yang aneh..
Sudah sejak lama penulis tak pernah mempunyai nafsu untuk makan, terutama sejak terbaring selama 40 hari, setelah minum air mentah dalam dua atau tiga hari ( penulis sudah agak lupa ), tiba-tiba penulis sangat ingin makan, tiba-tiba sangat lapar, dan ingin makan tapi yang bukan bubur halus. Tiba-tiba penulis ingin makan nasi yang di tim sangat lembek.
Subhanallah.
Itulah awalnya. Kami semua sangat gembira, terutama suami penulis dan putri penulis, melihat penulis sudah minta sendiri kepingin makan. Padahal kan biasanya kalau disuruh makan malas sekali, walau perut melintir lintir perih. Meskipun bubur halus sudah terhidang dikamar penulis terbaring, namun masih malas untuk disuapin. Pahadal bubur kalau sudah dingin kan tidak enak dan kadang-kadang menjadi berair. Tapi ya apaboleh buat, kalau penulis belum mau disuapin, suamipun tak pernah memaksa.
Nah, hari demi hari terus berjalan. Penulis terus minum air mentah. Dari sedikit demi sedikit hanya beberapa teguk, menjadi lebih banyak dan semakin banyak, hingga akhirnya penulis bisa sekali minum habis satu gelas.
Penulis tidak ingat betul perubahan yang akhirnya terjadi dalam diri penulis, berapa hari sejak minum air mentah tersebut. Yang jelas hanya dalam beberapa hari saja penulis sudah ingin makan, ingin bangun, ingin mandi dan banyak keinginan yang sebelumnya tak pernah ada !
Subhanallah !
Bukankah ini perubahan besar ?
Penulis yang sudah antara hidup dan mati hanya dalam beberapa hari minum air mentah, alhamdulillah ada keinginan untuk bangun, bisa duduk meskipun sangat sebentar, bisa makan bubur sendiri tanpa disuapin, sedangkan tadinya mengangkat sendok saja tidak kuat. Tadinya berbicara saja sudah tidak terdengar suaranya ?
Hanya dalam minggu berikutnya penulis sudah benar-benar bisa bangun, berdiri dan berjalan keluar dari kamar, duduk diruang tamu walau hanya sekedar duduk tak mengerjakan sesuatupun. Lalu bisa kekamar mandi sendiri tanpa dipapah oleh suami atau putri penulis ?
Lambung memang masih terasa sakit walau sudah minum air mentah. Namun sudah tidak separah seperti sebelumnya, sebelum minum air mentah. Jika penulis kemudian minum produk seperti gama life dan green palapa, waktu itu sudah tidak terkapar di tempat tidur lagi, sudah bisa berjalan-jalan, namun belum bisa beraktifitas.
Kecuali minum air mentah, untuk mengobati lambung, penulis minum segala macam produk herbal yang penulis anggap baik untuk mengobati maag. Penulis sudah tidak berani lagi minum obat kimia dari dokter sejak kejang lambung akibat minum obat kimia. Ya Allah sakitnya masya’Allah…oleh karena itu penulis menjadi trauma hingga sampai sekarang tak berani minum obat kimia lagi, penulis lalu memilih minum herbal untuk kesembuhan.
Semua herbal mempunyai kebaikan. Dan memberikan perubahan kearah kesembuhan pada lambung penulis. Namun, penulis masih tiap hari perutnya sakit…apalagi jika makan dan minum melanggar pantangan meski tanpa sengaja karena tidak tahu sebelumnya.
Penulis yakin, bahwa hanya dengan minum air mentah sebetulnya bisa mengobati secara tuntas sakit maag. Namun harus disertai dengan kiat-kiat yang membangun kesembuhan, seperti makan teratur, istirahat yang cukup, rutin olah raga, menghindari stress dan tidak melanggar pantangan.
Sebenarnya penulis sudah mulai melaksanakan kiat kesembuhan dengan disiplin, namun keburu teman memperkenalkan “Original Morinda Bioactives” kepada penulis, dan singkat kata, Alhamdulillah Allah ijinkan produk ini menjadi penyempurna ikhtiyar penulis sehingga penulis benar-benar sembuh total dari sakit maag. Bebas makan apa saja meskipun itu pantangan sekalipun ! Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang “Original Morinda Bioactives” silahkan KLIK DISINI.
Kembali ke masalah minum air mentah. Maka penulispun lalu melakukan riset sungguh-sungguh terhadap dampak minum air mentah ini, bukan dengan checking laboratorium, namun melalui pemantauan akan hasilnya.
Sebelum terapi minum air mentah, pinggang penulis selalu sakit, terutama jika baru saja konsumsi teh…Nah semenjak minum air mentah, berangsur angsur penulis tak lagi merasakan sakit pinggangnya. Semula penulis tidak tahu kalau hilangnya rasa sakit dipinggang penulis adalah dampak dari terapi air mentah.
Untuk meyakinkan penulis, maka penulis kembali minum air yang direbus. Lalu kok pinggang penulis jadi sakit lagi yah ? penulis belum juga yakin bahwa pinggang penulis menjadi sakit lagi karena minum air rebus kembali.
Maka penulis bolak balik riset. Sehari minum air mentah, sehari kemudian minum air yang telah direbus. Apa hasilnya ? Penulis bisa memastikan bahwa air mentah yang tidak tercemar jauh lebih menyehatkan dari air bersih yang dimasak. Karena setiap penulis minum air mentah maka pinggang tak pernah sakit. Kecuali itu BAB dan buang air kecilpun lancar. Namun jika penulis kembali minum air rebusan, maka pinggang penulis bangun tidur pagi hari pasti akan sakit, kencing tersumbat dan BAB bisa dalam 2 atau 3 hari baru BAB.
Secara ilmiahnya penulis memang belum pernah membuktikan ke laborat.
Namun dari hasilnya, minum air mentah yang sehat selalu lebih baik daripada minum air bersih yang direbus.
Jika Anda tertarik untuk mencoba terapi minum air mentah, ambillah air mentah dari sumber yang tidak tercemar. Artinya, sumber mata air tersebut harus mempunyai jarak minimal antara 7 hingga 9 atau 10 meter dari cemaran lingkungan ( WC, Comberan, tempat pembuangan limbah kimia dari pabrik, dan sebagainya ).
Tentu pada awalnya akan terjadi reaksi positif dalam tubuh dengan rasa yang tidak nyaman terlebih dahulu. Misal mual, perut mulas, kepala pening, diare, mriyang, jangan khawatir. Air mentah yang kita minum sedang bekerja meluruhkan semua limbah yang ada dalam tubuh kita.
Untuk mengurangi dampak dari reaksi positif, sebaiknya minum dari sedikit dulu, tidak langsung 2 liter dalam sehari. Namun kalau memang sudah yakin dan mantap, minum air mentah 2 liter dalam satu haripun tidak akan menjadi masalah. Insya Allah reaksi positifnya masih bisa ditahan. Tetapi diantara kita yang sedang sakit maag, sangat takut untuk mengkonsumsi suatu produk baru, terutama air mentah.
Demikian Selamat Mencoba Terapi Air Mentah, Semoga menjadi salah satu jalan kesembuhan bagi Anda dengan biaya yang murah meriah dan menghasilkan kesembuhan yang signifikan, Insya Allah.
Salam Yuk Terapi Air Mentah,
NiniekSS
Sebelum terapi minum air mentah, pinggang penulis selalu sakit, terutama jika baru saja konsumsi teh…Nah semenjak minum air mentah, berangsur angsur penulis tak lagi merasakan sakit pinggangnya. Semula penulis tidak tahu kalau hilangnya rasa sakit dipinggang penulis adalah dampak dari terapi air mentah.
Untuk meyakinkan penulis, maka penulis kembali minum air yang direbus. Lalu kok pinggang penulis jadi sakit lagi yah ? penulis belum juga yakin bahwa pinggang penulis menjadi sakit lagi karena minum air rebus kembali.
Maka penulis bolak balik riset. Sehari minum air mentah, sehari kemudian minum air yang telah direbus. Apa hasilnya ? Penulis bisa memastikan bahwa air mentah yang tidak tercemar jauh lebih menyehatkan dari air bersih yang dimasak. Karena setiap penulis minum air mentah maka pinggang tak pernah sakit. Kecuali itu BAB dan buang air kecilpun lancar. Namun jika penulis kembali minum air rebusan, maka pinggang penulis bangun tidur pagi hari pasti akan sakit, kencing tersumbat dan BAB bisa dalam 2 atau 3 hari baru BAB.
Secara ilmiahnya penulis memang belum pernah membuktikan ke laborat.
Namun dari hasilnya, minum air mentah yang sehat selalu lebih baik daripada minum air bersih yang direbus.
Jika Anda tertarik untuk mencoba terapi minum air mentah, ambillah air mentah dari sumber yang tidak tercemar. Artinya, sumber mata air tersebut harus mempunyai jarak minimal antara 7 hingga 9 atau 10 meter dari cemaran lingkungan ( WC, Comberan, tempat pembuangan limbah kimia dari pabrik, dan sebagainya ).
Tentu pada awalnya akan terjadi reaksi positif dalam tubuh dengan rasa yang tidak nyaman terlebih dahulu. Misal mual, perut mulas, kepala pening, diare, mriyang, jangan khawatir. Air mentah yang kita minum sedang bekerja meluruhkan semua limbah yang ada dalam tubuh kita.
Untuk mengurangi dampak dari reaksi positif, sebaiknya minum dari sedikit dulu, tidak langsung 2 liter dalam sehari. Namun kalau memang sudah yakin dan mantap, minum air mentah 2 liter dalam satu haripun tidak akan menjadi masalah. Insya Allah reaksi positifnya masih bisa ditahan. Tetapi diantara kita yang sedang sakit maag, sangat takut untuk mengkonsumsi suatu produk baru, terutama air mentah.
Demikian Selamat Mencoba Terapi Air Mentah, Semoga menjadi salah satu jalan kesembuhan bagi Anda dengan biaya yang murah meriah dan menghasilkan kesembuhan yang signifikan, Insya Allah.
Salam Yuk Terapi Air Mentah,
NiniekSS
Labels:
Terapi Air Mentah
Thanks for reading Air Mentah Obat Mujarab Sakit Maag. Please share...!
Sangat membantu sekali. Terima kasih
BalasHapusSahabat Handoko Budi,
HapusTerima kasih telah berkunjung di blog ini. Semoga ada manfaatnya. Terima kasih pula untuk komentarnya. Semoga kedepan, blog ini lebih diberkahi oleh Allah SWT, sebagai blog yang bisa memberikan manfaat bagi seluruh pembacanya. Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Salam,
Apkh ini mimum air mentah higienis mampu meredam sesak nafas dan gatal d. Dada dlm akibt gerd trmaksh infony
BalasHapusMinum air mentah yang higienis, hakekatnya adalah pengobatan dasar bagi segala macam penyakit. Hanya orang sering tidak yakin karena masih punya anggapan air mentah banyak kumannya dan lain-lain.
HapusMinum air mentah secara kontinyu insya Allah, bukan saja akan meredam segala keluhan, namun akan mendukung kesembuhan yang cukup signifikan. Namun tidak bim salabim seperti sulapan, begitu diminum langsung keluhannya hilang.
Harus rutin, sabar dan telaten meminumnya. Karena segala sesuatu selalu melalui proses. Berdoalah selalu kepada Allah SWT. agar prosesnya menghasilkan kesembuhan.
Salam,