Sekilas judul diatas terasa sangat aneh bukan ? Obat, lazimnya adalah sesuatu yang dimakan atau diminum, bukan bersyukur ! Lantas apa hubungannya ?
Ada ! Dan sangat erat hubungannya.
Marilah kita telaah bersama-sama. Sudahkah Anda membaca Bukunya Dr.Hiromi Sinya dari Jepang ? Ahli Usus terkemuka dunia ? “The Miracle Of Enzime” ? dimana didalamnya disampaikan, bahwa kita perlu menciptakan kebahagiaan, karena dengan kebahagiaan akan membentuk banyak enzyme yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Enzime yang banyak, bisa ditemukan didalam semua makanan mentah yang belum diolah. Pada buah-buahan dan sayur-sayuran segar. Sedangkan orang sakit maag, lambungnya tak mampu menerima segala sayuran mentah dan setiap buah-buahan segar.
Hanya sayuran yang tidak berserat kasarlah yang bisa dikonsumsi oleh orang sakit maag, seperti halnya kentang, wortel, labu siam, labu kuning dan sejenisnya. Itupun harus dimasak hingga matang, sebab jika belum matang benar, jika dimakan lambung akan terasa sakit seperti disayat-sayat. Sedangkan jika dimasak terlalu matang, maka gizi serta nutrisi yang terkandung sudah banyak yang berkurang bahkan hilang.
Demikian pula dengan buah-buahan segar yang banyak mengandung enzyme. Tidak semua buah aman dikonsumsi oleh lambung yang sedang sakit. Hanya buah tertentu saja yang aman dikonsumsi orang sakit maag, yaitu buah pisang ambon jenis yang kuning, serta alpokat yang telah matang.
Oleh karena itu, banyak ditemukan pada orang-orang yang menderita maag kronis yang tak sembuh-sembuh, mereka pada umumnya berat badannya semakin hari semakin menyusut, dan tekanan darahnya pada umumnya rendah.
Semua ini dikarenakan terbatasnya nutrisi yang bisa dikonsumsi oleh tubuh.
Lalu bagaimana cara mengatasi agar orang yang sakit maag agar tidak kekurangan nutrisi ?
Yang pertama :
Bebas konsumsi apa saja, asal tidak pedas, asam, berlemak , beralkohol serta berkimia, namun setelah dikunyah, hanya sarinya saja yang ditelan, ampasnya harus dibuang tidak ikut ditelan ! Jika Anda telaten melakukan cara yang seperti ini, insya Allah meskipun kita sakit maag, kita bisa tetap stabil berat badan kita.
Setelah saya melakukan metode ini berat badan saya yang semula turun drastis, pelan namun pasti lama kelamaan meningkat dengan baik. Sehingga saya tidak kerempeng lagi seperti mayat hidup, masih tetap kurus, namun dalam batas wajar.
Yang Kedua :
Bersyukurlah dengan ungkapan terima kasih kepada siapa saja dimana Anda seharusnya mengucapkan terima kasih. Kita wajib mengucapkan syukur kepada Allah yang telah menganugerahi kita dengan berbagai nikmat yang tak bisa kita hitung sampai kapanpun !
Kepada orang tua kita, sepatutnyalah kita mengucapkan terima kasih. Karena beliaulah kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Karena perawatan, pemeliharaan dan kasih sayang orang tua kita kepada kita dimasa kecil, hingga kita bisa bertumbuh kembang menjadi dewasa, menikah, mempunyai banyak ilmu dan bisa mendidik anak-anak kita dengan baik.
Sudah pernahkah Anda menyampaikan rasa terima kasih Anda dari hati ke hati, kepada kedua orang tua Anda ? Bukan sekedar membelikan rumah, tanah, memberangkatkan haji dan sebangsanya ? Orang tua Anda tentu akan sangat terharu dan bahagia jika sesekali Anda mengungkapkan rasa terima kasih Anda kepada Bapak Ibu Anda, atas setiap kebaikan yang Bapak Ibu Anda telah berikan kepada Anda, atau kepada cucu-cucunya yang adalah anak-anak Anda.
Jika Anda bisa melakukan hal ini, dan Anda rutinkan sebagai kebiasaan baik, insya Allah, ridho kedua orang tua Anda akan makin tumpah ruah mengaliri kehidupan Anda, keluarga Anda dan anak-anak Anda.
Dengan bisa membahagiakan kedua orang tua, walau hanya sebentuk kata-kata ucapan terima kasih yang merupakan penghargaan atas kebaikannya, kitapun akan merasakan kebahagiaan yang mengaliri relung dada kita, bagai kan teraliri sejuknya air pegunungan.
Dari sisi kesehatan, dengan kebahagiaan yang tercipta di hati kita, maka kata Dr.Hiromi Sinya, juga akan banyak enzyme yang terbangun dalam tubuh kita. Makin sering kita lakukan hal-hal yang menimbulkan kebahagiaan dihati kita, maka akan semakin banyak enzyme yang terbentuk, dan tubuh kitapun akan menjadi kian sehat.
Oleh karena itu betapa pentingnya kita melatih diri kita untuk melakukan syukur setiap saat, agar diri kita menjadi sehat tanpa obat.
Sehari berapa kali kita bisa menciptakan kebahagiaan ini ? Wow..tak dapat kita hitung.
Bayangkanlah...Melek mata, Anda sudah harus bersyukur, kepada Allah atas nikmat diberi umurnya tambah sehari, telah diselamatkan dari kematian semalam, sehingga bangun pagi hari Anda masih bisa berkumpul dengan keluarga Anda.
Selanjutnya, pagi-pagi mau mandi Anda sudah disiapkan baju dan handuk oleh isteri tersayang. Bukankah patut Anda mengucapkan terima kasih kepada isteri Anda yang begitu penuh perhatian kepada Anda? Daripada Anda harus membongkar tumpukan baju di lemari untuk mencari stelan yang pas antara celana dengan hemd dan dasinya untuk kekantor ?
Lalu, saatnya sarapan, semua sudah terhidang hangat dimeja makan, Anda tinggal menyantap menu kesukaan Anda ? Lalu, pernahkah Anda sesekali mengucapkan terima kasih Anda dan memuji isteri Anda, bahwa beruntung sekali Anda mempunyai isteri yang sholehah, taat serta berbakti kepada suami dan pandai mengatur rumah tangga Anda ?
Nah mau kekantor, Anda ketemu dengan sopir Anda yang puluhan tahun sangat setia bekerja kepada Anda. Pernahkah sesekali Anda mengutarakan kejujuran Anda kepada sopir Anda, betapa beruntungnya Anda mempunyai sopir dia, yang selalu setia, tidak banyak menuntut, disiplin masuk serta rajin mengurus mobil yang Anda percayakan kepadanya ?
Lalu, sampai dikantor, Anda ketemu dengan office boy kantor Anda, pernahkah Anda menyapa dengan muka ramah dan mengucapkan terima kasih kepadanya yang mana atas jasanya Anda nyaman berada diruangan Anda dan gelas minum Anda selalu penuh tak pernah kosong ? Atau pernahkah Anda berbagi dengan beberapa lembar lima puluh ribuan Anda sebagai kejutan kepada office boy Anda tersebut ?
Saya yakin bahwa kita sering terjebak dalam rasa bangga kesuksesan kita yang berujud materi dan status, namun sering lupa dengan kebahagiaan-kebahagiaan besar yang sebenarnya bisa kita ciptakan dengan melakukan hal-hal yang kecil saja, yang sangat mampu kita lakukan, sepanjang waktu.
Jika kita perempuan, sebagai seorang isteri, pernahkan kita menyampaikan rasa bangga dan rasa kesyukuran kita kepada suami, betapa beruntungnya Anda dikaruniai seorang suami yang sholeh, yang bisa menjadi imam yang adil bagi keluarga, penyayang pada keluarga serta bertanggung jawab ?
Tiap bulan selalu memberikan uang gajinya full untuk keluarga, beserta semua uang lemburan yang diperolehnya dalam kerjanya. Pernahkah Anda mengungkapkan kejujuran hati Anda dengan mengucapkan terima kasih atas segala bentuk perhatian serta kasih sayang suami Anda kepada Anda ? Suami yang takut akan Allah, penuh kasih sayang serta setia kepada keluarganya ?
Apa susahnya menyampaikan terima kasih kepada orang-orang terdekat kita yang selama ini selalu berbuat baik kepada kita?
Juga kepada perawat yang membantu mengasuh anak Anda, kepada pembantu rumah tangga Anda yang setiap hari membantu kerepotan Anda mengurus pekerjaan rumah tangga yang demikian berat dan tak pernah ada habisnya itu. Pernahkah Anda mengucapkan terima kasih Anda, bukan sekedar memberikan gaji yang besar kepadanya ?
Jika kita terbiasa menyampaikan rasa terima kasih kepada setiap orang yang berbuat baik kepada kita, maka insya Allah hati kita akan selalu dipenuhi dengan kebahagiaan yang tak bisa ditemukan dimanapun juga kecuali ketika kita juga berbuat baik kepada orang lain, entah dengan ucapan lebih-lebih dengan tindakan.
Ibarat sebuah tanaman, jika setiap saat kita sirami, kita rawat, kita pupuk dengan baik, maka kita kelak akan memetik buah yang baik dari tanaman kita.
Dalam kehidupan sehari-haripun demikian juga. Keadaan yang kita rasakan hari ini adalah kumpulan atau akumulasi dari semua tindakan, ucapan, pikiran kita dimasa lalu.
Jika dimasa lalu kita selalu berbuat baik, ramah kepada orang, ringan tangan membantu tetangga atau kawan yang kesulitan, senang bersedekah kepada orang yang membutuhkan, maka hari ini insya Allah hidup kitapun akan diberi kemudahan oleh Allah Swt, sebagaimana segala kemudahan yang pernah kita berikan kepada orang-orang disekeliling kita yang membutuhkan.
Semua yang kita tabur, cepat atau lambat, pasti akan kembali kepada kita. Menabur baik akan menuai baik, dan menabur buruk juga akan menuai buruk.
Untuk itulah marilah kita menabur syukur dengan berterima kasih kepada siapapun yang telah berbuat baik kepada kita, tanpa kecuali, agar sekarang hingga dikelak kemudian hari kita akan selalu bahagia, karena kita selalu berusaha untuk membahagiakan orang lain.
Demikian, sampai jumpa pada tulisan mendatang, semoga tetap manfaat.
Salam Penuh Syukur,
NiniekSS
0 Komentar untuk "Bersyukur Sebagai Obat Alami"