RESONANSI ALAM SAAT INI SEBAGAI PERTANDA BAHWA KITA HARUS SEGERA MAWASDIRI
Oleh : NiniekSS
Bismillahirrahmanirrahiim...
Bencana dimana-mana adalah resonansi alam.
Alam adalah makhluk Tuhan juga. Yang mempunyai perasaan dan kasih sayang seperti manusia juga. Jika ia diberi perhatian, kasih sayang dan dihargai ia akan memberikan imbalan yang setimpal kepada manusia. Dan sebaliknya, jika tak dirawat, tak dihargai, diperlakukan semena-mena ia juga bisa murka dan protes kepada manusia. Bentuknya macam-macam : Gunung meletus, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung dan lain sebagainya.
Perhatikan pada sebatang tanaman anggur yang kita tanam dihalaman rumah.
Jika tanaman anggur itu kita tanam dengan rasa cinta, lalu dirawat dengan penuh kasih sayang, diberi pupuk secara berkala, dibuang daun tuanya, disiram air sesuai aturan, disemprot dengan anti hama, maka pada saatnya, tanaman anggur itu akan menampakkan bunganya yang subur, lalu menjadi pentil-pentil buah yang banyak, dan akhirnya akan menjadi buah-buah yang ranum siap untuk dipanen. Membuat takjub mata memandang, dan menggembirakan hasil panenannya.
Tanaman yang dirawat dengan sungguh-sungguh dengan penuh rasa kecintaan serta perhatian, akan menghasilkan buah yang banyak, yang aduhai, sehingga bagi siapapun yang melihatnya akan memunculkan takjub dan syukur pada kebesaran Allah SWT.
Sebaliknya, bagi tanaman yang ditanam asal tanam, tak dirawat dengan baik, bahkan dibiarkan begitu saja asal tumbuh. Disiram juga sekali-sekali. Boro-boro diberi pupuk. Tanahnya saja sering tak disiram. Hingga kering memelas kekurangan air. Lama-lama daunnya layu. Mengering. Dan akhirnya mati merana.
Janganlah kita menjadi manusia yang tak bertanggungjawab. Sikap kita kepada semua yang hidup didunia ini akan selalu memberikan dampak yang berbanding lurus kepada kita. Baik kepada sesama manusia, kepada binatang, maupun kepada tumbuh-tumbuhan. Jika hanya ingin menanam tetapi tak bertanggungjawab, maka janganlah menanam. Jika memelihara binatang piaraan namun tak dirawat, sebaiknya tak usah memelihara. Karena akan berdampak pada kehidupan kita. Sadarilah !
Protes mereka, semua tumbuhan dan hewan peliharaan kita kepada Tuhan, jika tak dirawat, akan menimbulkan dampak negatif kepada kehidupan kita sekeluarga. Maka jangan main-main dengan menanam tumbuhan dan memelihara binatang peliharaan. Segala ketak beruntungan yang terjadi, bisa jadi karena sikap kita kepada tumbuhan yang kita tanam, dan binatang yang kita pelihara, akan tetapi tak dirawat sebagaimana mustinya.
Alam semesta raya diciptakan untuk kebahagiaan manusia dan semua penghuninya, maka harus dijaga dengan sebaik-baiknya !
Kita manusia diciptakan sebagai khalifah Allah, maka menjadi “manusia baik” adalah sebuah kuwajiban, mutlak. Manusia yang berakhlaqul karimah. Bertanggungjawab atas hidupnya, atas kedudukan yang diambil atau disandangnya, serta berkuwajiban memelihara alam semesta atau lingkungannya dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas segala nikmat yang telah diberikanNya kepada kita manusia.
Alam dan manusia berhubungan timbal balik
Baik sebagai diri sendiri maupun secara bersama-sama. Contohnya, jika kita berbuat seenaknya sendiri dalam hidup, tak ada tanggungjawab sama sekali kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, pasti ada rasa yang tak nyaman dalam hati. Namun kita terkadang cuek atas hal ini. Terkadang tak mau tahu atau menganggap itu adalah hal sepele yang tak perlu diperhatikan. Disadari atau tak disadari, perbuatan seenaknya sendiri dan tak bertanggungjawab ini juga akan menarik hal yang senada, yang diberlakukan kepada kita oleh alam.
Jika kita sering meremehkan orang, maka kita juga akan diremehkan orang. Jika kita dermawan, maka kita juga akan sering menerima suatu pemberian dari orang tanpa disangka-sangka. Jika kita selalu menghormati dan menghargai orang, maka dimanapun kita berada juga akan selalu dihargai dan dihormati orang. Ini adalah kalam Illahi. Yang tak bisa dipungkiri.
Semakin banyak orang berbuat baik, baik kata-katanya, perbuatannya, pikirannya, hatinya, ruh dan jiwanya, maka alam akan meresponnya dengan kedamaian, ketenangan, keberuntungan, serta kemudahan rizkynya, serta kebaikan-kebaikan lainnya yang tak bisa saya sebutkan disini, agar tak membosankan Anda membacanya.
Sebaliknya, semakin banyak orang berbuat jahat atau buruk, baik hatinya, pikirannya, perbuatannya, ruh dan jiwanya selalu dipenuhi dengan hal-hal yang nista dan jahat, dengan keserakahan, ketamakan dan keangkuhan, maka alampun akan meresponnya dengan ketidaknyamanan hidup, dengan kesulitan-kesulitan, dengan kegelisahan-kegelisahan yang tak menentu, dengan sakit penyakit yang sulit disembuhkan, dengan kegagalan-kegagalan usaha, dengan semakin banyaknya orang yang tak senang, dengan fitnahan-fitnahan keji, dan dengan bencana-bencana dahsyat yang datangnya tak diduga-duga dan sulit dihindari. Apapun perbuatan kita, alam selalu akan merespon sama. Perbuatan baik direspon baik. Perbuatan tak baik direspon tak baik.
Jangan selalu menyalahkan orang lain
Segala apa yang kita alami, adalah berasal dan bermula dari kita sendiri. Tak ada hubungannya dengan orang lain. Orang lain adalah sekedar “alat” yang dipakai oleh Tuhan untuk memberi balasan atas setiap perbuatan yang pernah kita lakukan dimasa lalu. Maka setiap mengalami hal yang tak nyaman dalam hidup, carilah penyebabnya dalam diri sendiri, jangan sekali-kali menyalahkan orang lain, supaya kita tak bertambah berdosa.
Memperbaiki diri adalah sumbangan besar bagi antisipasi segala bencana
Sekarang ini banyak bencana besar di Indonesia. Dapat dipastikan alam murka karena banyak manusia yang tak bertanggungjawab, tamak, serakah, dan hanya mementingkan kepentingan dirinya sendiri saja. Bahkan ranah hukumpun dikerdilkan seperti bonsai demi kepentingan pribadi sang oknum penegak hukum tanpa mengenal takut kepada hukum karma dan keadilan Allah SWT. Naudzubillahimindzalik.
Banyaknya ketidakadilan di Indonesia, sehingga menyebabkan naiknya ruh para yang teraniaya tanpa daya ke Hadlirat Allah, memohon keadilan, maka alam sebagai saksipun ikut merespon. Dan terjadilah pengadilan alam, dengan munculnya segala bencana yang tak terkendali. Maka memperbaiki diri secara massiv bagi masyarakat banyak, adalah merupakan sumbangan besar, untuk meredam kemurkaan alam.
Cara memperbaiki diri
Lakukan sebaik-baiknya tanggungjawab kita sebagai manusia. Dalam setiap status dan kedudukan yang Allah amanahkan kepada kita. Semampunya dengan bersungguh-sungguh.
Yang jadi guru ya jadilah guru yang baik sehingga akan menelorkan anak-anak yang berakhlak baik dan berprestasi.
Yang jadi ayah ya jadilah ayah yang baik, yang bertanggugjawab,dengan memberikan nafkah yang halal kepada keluarga, mendidik anak-anak dengan baik sehingga anak-anak menjadi anak yang salih dan salihah, berbakti kepada orang tua dan tidak menyulitkan orangtua.
Yang menjadi suami, ya jadilah suami yang baik, yang mengasihi isteri sepenuh hati, penuh perhatian dan kasih sayang, selalu membimbing isteri menjadi isteri yang salih, sehingga keluarga akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah.
Yang jadi dokter ya jadilah dokter yang baik, yang penuh dedikasi dalam upaya kesembuhan para pasien. Karena pasien bukanlah kelinci percobaan, akan tetapi orang sakit yang membutuhkan pertolongan.
Yang jadi penegak hukum, ya jadilah penegak hukum yang jujur, adil dan takut kepada hukum Allah yang pasti berlaku, baik di dunia maupun di akherat jika Anda semena-mena dalam melaksanakan tugas hukum yang dibebankan kepada pundak Anda.
Yang menjadi kepala pemerintahan dan stafnya ya jadilah kepala pemerintahan dan staf pemerintahan yang jujur, adil, bertanggungjawab dalam mengemban amanah. Sebab Anda sedang mengemban amanah rakyat yang besar tanggungjawabnya. Kesengsaraan serta kesejahteraan rakyat, tergantung kepada bagaimana Anda mengemban amanah rakyat ini.
Jika kita menjadi rakyat, ya jadilah rakyat yang baik, yang mendukung kebijakan pemerintah, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh dan merata. Jika kebijakan pemerintah melanggar kemerdekaan rakyat dalam bernegara, ya bicarakan dengan aparat pemerintahan dengan cara musyawarah yang diharapkan akan menghasilkan mufakat.
Jika kita menjadi isteri, ya jadilah isteri yang baik, yang taat, menghormati, dan penuh kesetiaan kepada suami, melayani semua kebutuhannya dengan segala perhatian.
Jika kita menjadi anak, ya jadilah anak yang baik, yang berbakti dan menghormati kedua orangtua. Ujudkanlah rasa baktimu dengan menyenangkan hatinya, selalu perhatian dengan sapaan yang penuh kasih sayang, serta mau merawat orangtua yang sudah tua dengan penuh kasih sayang dan kesetiaan.
Apapun kedudukanmu, jadilah yang baik. Jagalah kehormatanmu dengan selalu berbuat yang baik, berpikir yang baik, bercita-cita yang baik, berkata-kata yang baik, dengan penuh tanggungjawab. Dan berdoa yang baik-baik. Mendoakan orangtuamu, saudara-saudaramu, dan orang-orang disekelilingmua. Insya Allah hidupmu juga akan selalu baik, dalam segala halnya. Jika engkau bisa menjadi manusia yang baik, maka penghambaanmu kepada Allah SWT. insya Allah juga akan baik.
Demikian artikel “Resonansi alam saat ini sebagai pertanda bahwa kita harus segera mawasdiri”. Semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungan Anda. Semoga kita sekalian selalu dalam lindungan Allah SWT, dijauhkan dari segala macam musibah dan bencana. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Jika ada yang tak berkenan, saya mohon maaf. Saya hanyalah manusia biasa, yang selalu haus akan kebaikan.
Purworejo, 30 Desember 2021,
Salam Mawasdiri,
NiniekSS.
Thanks for reading RESONANSI ALAM SAAT INI SEBAGAI PERTANDA BAHWA KITA HARUS SEGERA MAWASDIRI. Please share...!
0 Komentar untuk "RESONANSI ALAM SAAT INI SEBAGAI PERTANDA BAHWA KITA HARUS SEGERA MAWASDIRI"