HAL SHOLAT
Bismillahirrahmanirrahiim...
Sholat adalah pertemuan yang teramat sakral, antara manusia dengan Allah SWT. Adalah “karunia yang luar biasa”, kesempatan emas, yang diberikan oleh Allah kepada manusia untuk bertemu “secara rahasia” denganNya. Dan hal ini semata-mata karena kemurahanNya. Maka, kita harus menerima kesempatan “luar biasa” ini dengan penghargaan yang setinggi-tingginya. Dengan adab yang setinggi-tingginya. Lha bagaimana caranya ?
Opa to sholat itu ?
Sholat itu ya menghadap ke Hadlirat Allah SWT. ketika kita masih hidup. Salah satu wajibnya hamba Muslim, ya sholat itu ! Sholat adalah salah satu bentuk ketaatan pribadi Muslim kepada Allah SWT. Dan itu wajib ain. Tak boleh ditinggal dalam keadaan yang bagaimanapun. Sekalipun, jangan pernah tinggalkan sholat. Itu pesan Nabi Khidir As. Yang pernah saya terima dalam salah satu perjumpaan dengan Beliau.
Sholat disebut sebagai mikrajul mukminin, karena sholat adalah “kesempatan luar biasa”, yang diberikan oleh Allah SWT. kepada Umat Muslim untuk menghadap berhadap-hadapan langsung antara hambaNya yang Mukmin denganNya. Bukankah Ini satu kemurahan Allah “yang tiada tara” kepada kita Umat Muslim ?
Terus bagaimana caranya ?
Jika kita hendak menghadap kepada seseorang, tentu ada yang hendak disampaikan, hendak diharapkan, hendak dicurhatkan kepada seseorang dimana kita akan menghadap.
Tentu dengan “adab” atau sopan santun yang diberlakukan. Mengenal atau tidak mengenal, jika kita hendak menghadap kepada seseorang, kita harus “tahu diri”, dan faham dulu sebelumnya kepada siapa kita hendak menghadap. Begitu bukan ?
Apalagi jika yang hendak kita temui untuk menghadap adalah Allah SWT. didalam sholat. Sebelumnya kita harus banyak mengenal tentang siapa Allah, agar dalam menghadap kita tidak “salah adab” sehingga kehilangan “misi” dalam sholat kita. Lalu misi apakah sih yang kita bawa dalam sholat kita ? Misinya adalah, sholat kita sebagai “ujud ketaatan” kita kepada Allah SWT. “berharap diterima”. Misinya, agar bakti kita sebagai manusia kepada Gustinya diterima !
Sayang kan kalau sholat-sholat kita tak diterima oleh Allah SWT. hanya karena kita tak tahu adab kepada Allah SWT., padahal itu kita lakukan sepanjang hidup kita ? Sungguh sangat merugi. Oleh karena itu syarat syahnya wudhlu dan syarat syahnya sholat harus kita pelajari lebih dulu secara mendalam. Itu adalah hal pertama yang harus difahami sebelum sholat. Sebab sebelum amal ditimbang, maka akan dilihat dulu amalan sholat-sholat kita.
Jika sholat kita baik, ada harapan besar amal-amal jariyah kita didunia akan diterima oleh Allah SWT. Namun sebaliknya, jika sholat kita buruk, maka akan kecil harapan amal-amal jariyah kita untuk diterima oleh Allah SWT.
Hal selanjutnya yang kita musti faham sebelum sholat adalah, fahami dulu tentang sifat-sifat Allah. Agar kita bisa “menempatkan diri” sebaik-baiknya di Hadapan Allah SWT. didalam sholat. Lha kalau belum tahu, akan sangat sulit “menghadirkan rasa” bertemu dengan Allah SWT.
Sifat-sifat Allah yang antara lain ada 20 yaitu :
1. Wujud (Dzat yang pasti adanya),
2. Qidam (Yang awal dan yang akhir),
3. Baqa (kekal atau abadi),
4. Mukhalafatu Lil Hawaditsi (berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya),
5. Qiyamuhu Binafsihi (berdiri sendiri),
6. Wahdaniyah (tunggal atau esa),
7. Qudrat (berkuasa),
8. Iradat (berkehendak),
9. Ilmun (mengetahui atas segala sesuatu),
10. Hayat (maha hidup atau kekal),
11. Sam’un (maha mendengar),
12. Basar (Maha melihat),
13. Kalam (berfirman),
14. Qadiran (Maha Kuasa),
15. Muridan (Maha Berkehendak),
16. Aliman (Maha mengetahui),
17. Hayyan (Maha Hidup),
18. Sami’an (Maha Mendengar),
19. Bashiran (Maha Melihat),
20. Mutakkaliman (Maha Berfirman).
Kita semua berharap jika sudah mengenal sifat-sifat Allah, maka kita insyaa Allah akan bisa menjaga “adab” dengan sebaik-baiknya. Baik ketika didalam sholat, sebagai penghadapan yang resmi, maupun ketika kita mengingat Allah dalam sepanjang hari-hari yang kita lalui.
Menurut saya, dalam berkomunikasi kepada siapapun, “adab” adalah menduduki tingkatan yang paling utama, agar kepada siapa kita menghadap, menjadi ridho. Siapa yang sedang kita hadapi ridho kepada kita.
Ketika sholat kita menghadap Allah, jika kita bisa menjaga “adab”, kita berharap Allah SWT. akan ridho kepada sholat kita. Dan berharap setiap doa-doa yang kita sampaikan akan diijabah oleh Allah SWT.
Saat sholat mengapa musti terburu-buru ?
Menghadap pak RT saja, lembah manah sopan santun, apalagi ini, menghadap Allah SWT. Dzat yang memberi hidup dan kehidupan kepada kita ? Mengapa musti terburu-buru. Rukuk, sujud, tahiyat akhir, semuanya spidi, cepat dan terburu-buru ! Astaghfirullahaladziim...
Padahal Allah yang memberi hidup kepada kita, yang menghidupi, yang melindungi, yang sangat memperhatikan setiap hajat makhluk. Yang Maha Murah. Yang selalu memberikan ampunan dan memberi kesempatan manusia untuk bertaubat ? Lha kok ketika sholat, kita bersikap sembarangan, dan banyak yang terburu-buru ? Seolah hanya menggugurkan kuwajiban saja, tak ada bau kerinduan sama sekali. Waa ya sangat merugilah sholat kita, hanya mendapat capai saja !
Dari mulai wudhunya, baju yang kita pakai, tempatnya sholat, sajadahnya, “hadapnya” harus dipersiapkan dengan sungguh-sungguh. Kebersihan, kesucian serta kelayakannya. Untuk menghadap Sang Maha Agung...
Tawadhuk atau rendah hati. Menyadari dosa-dosa seluruh diri. Ya pikirannya. Ya hatinya. Ya ruhnya. Semua harus menyatu. Hening. Pikiran jangan kemana-mana mengingat urusan dunia, sebab Allah itu Maha Melihat dan Maha Mengawasi. Maha Mengetahui hal yang sangat tersembunyi sekalipun, termasuk gerak hati kita manusia. Jadi takutlah kepada Allah dan beradablah yang layak di HadapanNya.
Allah Maha Suci adaNya...
Ketika kita bisa mensucikan diri lahir maupun batin. Jasad dan hati kita. Maka ruhpun akan menjadi suci. Lalu menghadap Allah Yang Maha Suci, maka insya Allah kita akan mencapai “rasa” bertemu dengan Allah SWT. didalam sholat kita. Inilah yang dinamakan khusyuk ! Adanya satu gelombang dengan Cahaya Allah.
Nikmatnya khusyuk...
Hal yang paling nikmat yang pernah saya rasakan didunia adalah ketika saya bisa khusyuk. Dan nikmatnya tak bisa diutarakan dengan beribu kata, karena hanya bisa dirasakan, bukan dikatakan. Dunia menjadi hilang dan tak penting lagi, karena yang terasa hanya keberadaan Allah semata dengan segala keagunganNya.
Demikian “Hal Sholatku” semoga bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih atas kunjungan Sahabat di blog. Semoga kita semua dan keluarga, senantiasa sehat wal’afiat dalam lindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal’alamiin...
Alhamdulillahirobbil’alamiin...
Purworejo, 29 Desember 2021,
Salam Tauhid,
NiniekSS.
0 Komentar untuk "HAL SHOLAT"