DUKA LUMAJANG DUKA KITA SEMUA
Bismillahirrahmanirrahiim...
Saudara-Saudaraku yang ada di Lumajang...
Turut prihatin serta dukacita yang mendalam atas musibah erupsi Semeru yang menimpa saudara-saudaraku yang berada di Lumajang. Semoga saudara-saudaraku yang telah berpulang dalam musibah ini wafat husnul khotimah, diampuni dosa-dosanya, dan diberikan tempat yang baik disisi Allah SWT. Dan kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan keikhlasan, ketabahan serta kesabaran. Aamiin Yaa Robbal’alamiin...
Bagi semua saudara-saudaraku yang terdampak, dengan kehilangan rumah, harta benda, sawah ladang, ternak dan segala usaha, ikhlaskanlah, semua adalah kehendak Allah SWT. Semoga Allah akan mengganti dengan yang lebih baik jika kita ikhlas dan sabar dalam menerima setiap musibah. Aamiin Yaa Robbal’alamiin...
Duka Lumajang Adalah Duka Kita Semua
Masih terus terbayang di benak saya, betapa sangat mengagetkannya berita erupsi Semeru, yang terjadi di tanggal 4 Desember 2021 kurang lebih jam 3 an sore. Yang kemudian meluluh lantakkan Lumajang dalam segala akses kehidupannya. Yang terjadi secara tiba-tiba tanpa tanda-tanda yang berarti sebelumnya.
Bagaimana mungkin jembatan gladak perak yang berdiri demikian kokohnya, demikian tingginya dari aliran sungai, bisa ambruk, hancur berkeping-keping, hanya dalam hitungan menit, oleh luapan lahar panas dari Gunung Semeru...Ini menunjukkan betapa luar biasa dahsyatnya musibah ini. Subhanallah...Allah Hu Akbar.
Itulah kalau Allah sudah berkehendak, menunjukkan kuasaNya, tak terkira kedahsyatanNya. Ibarat tidak ada angin tak ada hujan, tak ada tanda-tanda sebelumnya, begitu saja terjadi. Sehingga kondisi dusun Curah Kobokan, Dusun Sumbersari desa Supit urang, dan kampung Renteng yang berada terdekat di lereng Semeru, oleh erupsi Semeru menjadi seperti kampung mati karena saking parahnya lahar dingin dan awan panas yang menerjang area ini.
Padahal, semula, adalah desa yang gemah ripah loh jinawi, subur makmur, kini rusak parah tak bisa ditempati lagi.
Rumah-rumah tertimbun lahar dingin di area ini 1 hingga 4 meter tingginya, setinggi pintu rumah bahkan banyak rumah yang tinggal kelihatan bubungan atapnya saja. Allah Hu Akbar.
Duka Lumajang bukan saja menjadi kedukaan masyarakat Lumajang, namun seluruh masyarakat Indonesia ikut merasakan duka yang mendalam.
Setiap musibah selalu membawa hikmah...
Kehilangan seluruh apa yang kita punyai, menjadi peringatan besar bagi kita semua. Bahwa semua apapun yang kita punyai adalah bukan milik kita. Tapi adalah titipan. Amanah dari Allah. Yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Dan dalam menggunakannyapun tak boleh asal bisa ! Karena hanya titipan.
Semua yang ada didunia ini adalah milik Allah, termasuk harta yang ada pada kita. Maka kita harus super hati-hati dalam menggunakannya. “Secukupnya” saja janganlah berlebih-lebihan !
Jika kita tak menjaganya dengan baik, dan menggunakannya “berlebihan” tentu saja Allah SWT. akan “murka” lalu mengambil milikNya dengan paksa tanpa pemberitahuan sebelumnya. Melakukan segala kehendakNya. Bagi kita, ini yang dinamakan “musibah”
Alam seisinya, rejeki, hidup dan kehidupan ini semua titipan. Penggunaannya semua ada dalam “pengawasan” dan kendali yang sungguh sangat “ketat” oleh Allah SWT. Maka kita harus super hati-hati dalam menjaganya.
Dalam mensikapi dan mengunakan alam, “secukupnya saja”. Penggalian sumber daya alam, ya secukupnya saja. Contoh, Lapindo Brantas, yang mengeksplore sumber daya tanah disana dengan pengeboran yang melebihi batas kedalaman tanpa alat yang memadai ? Apa jadinya ? Siapa yang dirugikan oleh ulah manusia ini ? Masyarakat setempat bukan yang menjadi kurbannya ?
Penebangan hutan ya sebaiknya “secukupnya” saja. Penebangan liar, yang tanpa memikirkan eko system serta keseimbangan alam, akan berakhir dengan dampaknya banjir bandang dimana-mana, longsor hebat yang mengerikan. Ini akibat apa ?
Akibat dari keserakahan manusia, yang tanpa berpikir bahwa alam ini harus dijaga kelestariannya. Maka dalam mengolah alam, tanpa memikir aspek-aspek lainnya kecuali keuntungan dirinya saja. Sehingga akhirnya, dampak kerugian besar yang selalu akan dirasakan oleh masyarakat yang ada disekelilingnya. Menjadi tak berdaya.
Bencana alam yang meluluhlantakkan adalah peringatan “besar” dari alam.
Kehilangan seluruh milik dalam sebuah musibah, mengingatkan bahwa seperti itulah kita akan meninggalkan dunia jika ajal sudah tiba. Tak membawa apa-apa. Manusia tak kuasa mempertahankan setiap apapun yang dipunyainya. Semua akan diambil oleh Sang Pemilik tanpa sisa. Dan seringkali secara paksa !
Ini sebagai tanda “kasih sayang” Allah kepada kita semua. Allah “cemburu” kepada dunia yang lebih kita cintai daripadaNya. Maka diluluhlantakkanlah alam di dunia, diambillah semua apa yang kita punya tanpa sisa, agar kita semua kembali mendekat kepadaNya.
Inilah hikmah sebenarnya dari setiap musibah apapun. Musibah kecil maupun musibah besar ! Allah sangat mencintai dan mengasihi manusia !
Oleh karena itu marilah kita belajar sadar diri !
Semua yang ada didunia ini selalu ada “sebab dan akibat”, dan semuanya sangat berhubungan erat. Benih yang kita tanam, lahan yang untuk menanam, cara merawat tanaman adalah “sebab”, sedangkan buah yang akan dipetik adalah sebagai “akibat”
Demikian juga dengan kehidupan, jika semua yang kita tanam baik, cara merawatnya baik, maka insya Allah hasilnyapun, entah cepat entah lambat juga akan baik.
Dalam kehidupan ini, semua kembali kepada diri sendiri
Jika kita ingin semua lancar dan baik-baik saja, maka jalani hidup sesuai hukum sebab akibat dengan sebaik-baiknya.
Jika dicubit sakit, ya jangan suka mencubit. Jika kita disombongin nggak enak banget rasanya, ya jangan sombong. Jika kita direndahkan sakit hati, ya jangan merendahkan siapapun. Jika kita senang rasanya ketika diberi, maka rajin-rajinlah memberi agar hati kita merasakan kegembiraan yang sama sebagaimana jika kita diberi. Dan lain sebagainya. Itu hanyalah contoh.
Demikian juga dengan alam sekeliling. Kita tak dapat dipisahkan dengan alam. Maka sebagai bagian dari eko sistem, manusia harus menjaga lingkungan alamnya dengan sebaik-baiknya. Perilaku yang buruk juga akan mempengaruhi keseimbangan alam.
Dengan menjaga diri sendiri dengan menjadi “manusia baik”, maka kita sudah ikut menjaga kelestarian alam semesta. Karena kita juga bagian dari alam semesta raya ini.
Allah SWT. Maha Suci...
Maka jika ingin mendekat, sucikan dulu seluruh jiwa ragamu, seluruh jasad dan ruhmu serta segala sarana serta prasarana saat engkau mendekat.
Bagaimana caranya ?
Jaga adabmu ketika menghadap. Bertaubat nasuhalah atas dosa-dosamu. Sucikan jasadmu dan ruhmu dari segala kekotoran. Bagaimana makanan yang kau makan dalam keseharian bersama keluargamu ? Apakah semuanya makanan yang halal ? Bagaimana uang yang kau gunakan untuk membeli makanan bagi keluargamu ? Apakah dari sumber dan cara yang halal ? Bukan dari korupsi dan memalak orang ?
Ingatlah bahwa kondisi jasad akan mempengaruhi ruh. Jika tubuh banyak mengkonsumsi makanan yang tak halal, maka akan mempengaruh ruh kepada berbuat yang tak halal juga.
Sebaliknya jika makanan yang dimakan selalu terjaga kehalalannya, juga uang yang digunakan untuk membeli dari sumber yang halal dan cara yang baik, maka ruhani juga akan cenderung mengajak kepada perbuatan yang baik-baik saja.
Didunia ini ada hukum tarik menarik yang sangat kuat lho...
Magnet kebaikan (kehalalan/kebaikan/kesucian) akan menarik hanya yang baik-baik saja yang suci-suci saja seperti : kebahagiaan, ketenteraman, keberlimpahan yang mencukupkan, keselamatan, jauh dari hutang.
Dan magnet keburukan juga sebaliknya, hanya akan menarik hal-hal yang buruk saja (kesengsaraan, kesempitan, kesedihan, sakit penyakit, berbagai musibah dan sebagainya).
Maka berpikir dan berbuatlah hanya yang baik-baik saja, jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, keselamatan, keberuntungan, ketenangan, serta dijauhkan dari segala musibah.
Semeru, serta musibah apapun juga seperti bencana liquifaksi di Palu, adalah peringatan besar bagi kita semua, agar kita selalu menjaga amanah hidup dengan sebaik-baiknya. Hidup harus selalu memohon ampunan, dan bersyukur atas apapun pemberian Tuhan.
Demikian artikel “Duka Lumajang Duka Kita Semua”. Semoga bermanfaat. Semoga bisa menyadarkan kita semua, untuk menjadi insan yang baik dan bertanggungjawab dalam tugas hidupnya.
Terima kasih atas kunjungan Sahabat di blog ini. Semoga kita semua senantiasa dalam ampunan Allah SWT, serta selalu dalam lindunganNya. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Alhamdulillahirrobbil’alamiin...
Purworejo, 24 Desember 2021-12-24
Duka yang mendalam untuk Lumajang
NiniekSS.
Thanks for reading DUKA LUMAJANG DUKA KITA SEMUA. Please share...!
0 Komentar untuk "DUKA LUMAJANG DUKA KITA SEMUA"