Bismillahirrahmanirrahiim...
Allah Maha Besar...Maha Mengatur...Maha Sempurna...Maha Mencukupi...Maha Cermat dan Teliti...Maha Rahman Dan Maha Rahim...Maha Melihat dan Maha Mengetahui..Maha Gagah dan Maha Perkasa...Maha Lembut Dan Maha Mengasihi..Maha Adil dan Maha Kasih Sayang...Maha Tegas dan Maha Memberi Peringatan..Maha Memberi Janji dan Maha Memberi Balasan...
Segala Puji dan Syukur marilah kita panjatkan hanya KepadaNya semata, karena hanya Allahlah Yang Layak kita sembah dan kita puji...
Bacalah kebesaranNya diatas dengan segala kerendahan kita, maka segala kebesaranNya akan mengaliri dada kita yang mau mengosongkan diri ini dengan semelimpah-melimpahnya atas ijinNya...
Dan jangan lupa kepada siapa hendaknya kita bershalawat dan berkirim salam, kecuali kepada Nabi Agung Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. yang telah membawa Risalah Agung Al Qur’an Yang Suci bersama sunnah-sunnahnya kepada kita sekalian yang mau meyakininya. Allohumma aamiin.
Salam serta shalawat yang juga semoga terlimpah kepada keluarga Beliau yang mulia, para sahabat yang begitu Beliau cintai, dan kita semua yang mengikuti jejak Beliau hingga akhir hayat kita dan akhir jaman nanti.
Sahabat Solusi Sakit Maag Blogspot.com yang saya kasihi...
Sudah berapa lamakah kita sakit ? Ingatkah riwayat pertama kali kita sakit ? Dan sudah ketemukah apa penyebab diri kita sakit ? Baik penyebab lahir dan penyebab batin ? Ini “PR” penting yang harus kita ketemukan jawabnya, jika kita ingin segera sembuh. Bukan hanya sekedar kemana berobat dan mencari obatnya ?
Sakit disebabkan oleh sebab-sebab lahir dan juga sebab-sebab batin. Kedua hal ini saling berkait dan tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Semua yang ada didunia ini terdiri dari kedua hal itu, ada lahirnya dan ada batinnya atau gaibnya. Kalian pikir seperti batu, kayu, air, angin, tanah, rerumputan dan semua ciptaan Allah tak ada gaib atau kebatinannya ? gaib atau kebatinan dari tiap-tiap sesuatu inilah yang menjadi alat atau sarana berhubungan dengan Allah SWT. Sang Pencipta alam mulia raya.
Ibarat listrik, hijaunya dedaunan, kerasnya bebatuan, semilirnya angin, padatnya tanah, kecipak atau riaknya air adalah kabelnya, dan kebatinannya adalah aliran energi dari sumber energi yang adalah hakekatnya adalah Allah SWT. sendiri.
Demikian juga kita manusia, jika hanya terjadi dari darah, daging, tulang dan otot, tanpa batin, maka manusia tak akan bisa berhubungan dengan Tuhannya yang adalah Allah SWT. Kebatinan yang goib inilah, yang sering kita sebut dengan hati sanubari inilah yang mampu menjadi alat untuk menerima signal dari Allah, menerima pencerahan serta bimbingan dari Allah SWT. dalam kehidupan keseharian kita.
Jika Allah Maha Suci..maka hati sanubari yang suci, yang juga dibungkus dengan lahiriah yang suci, jasad yang jauh dari maksiat, jasad atau tubuh yang senantiasa berbuat baik ini, yang akan mampu menerima signal-signal pencerahan dan bimbingan serta petunjuk dari Allah SWT.
Apakah jasad atau lahiriah yang sudah berbalut dengan hitamnya dosa sudah tak ada kesempatan lagi untuk bisa berhubungan dengan Allah ? Insha Allah bisa, sungguh sangat bisa ! Jika kita mau interospeksi diri, kemudian taubat nasuha dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT sehingga kita mendapat pengampunan dari Allah SWT..Bukankah Allah Maha Rahman dan Maha Rahim ?
Allah adalah Maha Pengampun, dimana pintu taubatnya selalu terbuka untuk kita, hingga sebelum nyawa kita berada di tenggorokan. Jika nyawa kita sudah berada di tenggorokan, ibarat sakaratul maut sudah berlangsung, maka barulah pintu taubat, ditutup oleh Allah SWT.
Sudah terlalu longgar waktu yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita untuk bertaubat. Namun kita tak pernah mengindahkannya. Kita lalai. Kita lengah. Sehingga pada akhir hayat kita bukan khusnul khatimah yang kita peroleh, namun laknat Allah...Astaghfirullah...Naudzubillahimindzaliik...Mudah-mudahan kita tidak dimasukkan kedalam golongan orang-orang yang disesatkan oleh Allah SWT. Allohumma Aamiin.
Sahabat Niniek SS yang sedang mencari kesembuhan...
Kembali kepada penyebab sakit kita yang adalah terdiri dari sebab-sebab lahir maupun sebab-sebab batin.
Sebab-sebab lahir mungkin saja : Kita sering tak teratur makan, menu makan kita tak seimbang, pola istirahat kita buruk, artinya bekerja keras tanpa mengenal waktu sehingga lupa makan lupa istirahat bahkan terkadang lupa sholat ? Astaghfirullah...
Dan penyebab batin adalah, mungkin saja kita sering berpikir negatif seperti : sering suudzon kepada orang lain. Tak pernah bersyukur kepada setiap nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Kita anggap bahwa segala kenikmatan hidup adalah semata atas hasil kerja keras kita, atas kecerdasan kita, dan atas segala upaya kita.
Mungkin saja kita sering bersikap sombong kepada orang lain, sehingga orang sering sakit hati atas sikap serta perilaku kita yang tak baik. Atau kita sering menghina bahkan menganiaya orang lain tanpa kita sadari, sehingga orang lain menderita.
Mungkin saja kita sering menahan gaji pembantu rumah tangga kita dengan alasan agar uangnya ngumpul, padahal sebenarnya uang itu akan kita pakai dulu untuk kepentingan kita yang lain. Hal-hal sepele seperti inilah yang bisa menjauhkan diri kita dari Rahmat serta Keberkahan dari Allah. Mendzalimi hak orang lain.
Atau mungkin saja kita tidak amanah. Titipan atau salam dari seseorang tak segera disampaikan atau bahkan lalai untuk menyampaikan. Menahan hak orang lain seperti ini kalian pikir tak berdampak kepada kehidupan ?
Atau mungkin dalam keseharian, bergunjing merupakan kebiasaan kita sehari-hari. Rasanya kalau ketemu orang tidak menggunjing seperti ada sesuatu yang kurang. Astaghfirullah...Padahal nggibah adalah sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. karena dosa orang yang kita gunjing bisa berpindah kepada kita teman, bukankah kita akan rugi berlipat-lipat ?
Mungkin saja kita sering berputus asa dalam hidup. Berusaha ini gagal, berusaha itu gagal, sepertinya semua jalan telah buntu untuk ditempuh ! Padahal berputus asa tidak diperbolehkan dalam agama bukan ? Berputus asa sama halnya kita tidak percaya lagi akan adanya Rahmat serta Pertolongan Allah SWT. Padahal kita tak boleh putus dari pengharapan akan Rahmat Allah SWT.
Atau sebelum ini, mungkin kita adalah orang yang teramat pelit dan kikir kepada harta kita. Sulit untuk bersedekah karena beranggapan bahwa harta betapa sulitnya kita cari, enak aja mau diberikan kepada orang lain dengan cuma-cuma. Padahal dalam penghasilan kita, ada hak orang lain yang harus kita keluarkan atau tunaikan...
Harta kita bukanlah milik kita mutlak. Harta adalah titipan Allah yang harus dibelanjakan di jalan Allah pula. Salah satunya adalah ada bagian yang harus disedekahkan kepada yang berhak menerimanya.
Ada banyak diantara kita, orang tua kita saja digunjing apalagi orang lain. Naudzubillahimindzaliik ! Padahal hingga matipun segala kebaikan yang kita lakukan kepada orang tua kita tak akan pernah bisa impas untuk membalas kebaikan ibu serta bapak kita dalam merawat, mendidik serta membesarkan kita. Semisal kita punya istana yang terbuat dari emas berlian itu kita berikan kepada ibu kita, kita belum bisa membalas dengan lunas segala pengurbanan ibu kita kepada kita, apalagi air susunya yang telah diberikannya kepada kita ketika masih bayi.
Lalu bagaimana balasan dari Allah kepada anak yang tak berbakti kepada orang tua terutama kepada ibunya ? Yang boro-boro pernah memberikan sesuatu sebagai tanda cintanya kepada orang tua ? Ini malah sering berkata kasar, sering ngeyel, sering tak mengindahkan nasehatnya, dan tak pernah bersilaturahmi atau menanyakan kabarnya lewat telpon atau sms. Alasannya sibuk pekerjaan ! Alasannya tak ada waktu ! Astagfirullah...
Lalu kapan lagi ada waktu ? Kapan lagi tak sibuk ? Sementara, seseorang makin sukses, makin sibuk, makin tak punya waktu untuk melakukan hal-hal yang dianggap tak penting dan tak mendatangkan keuntungan bagi bisnisnya ! Iya kan ?
Ah urusan orang tua bisa besok atau lusa ! Ah urusan baca Al Qur’an nanti aja kalau sudah sempat ! Sehingga hal yang wajib menjadi sunnah, dan hal yang sunnah dijalaninya dengan wajib. Dunia sekarang ini sudah semakin terbalik-balik. Oleh karena itu kesulitan makin merajalela dimana-mana, yang penyebabnya sebenarnya adalah dari kesalahan diri sendiri yang tak mengindahkan kepada hak-hak hidup, tak mengindahkan hak-hak badan. Tak menyayangi diri sendiri.
Masih banyak penyebab-penyebab batin yang ada dalam hidup kita yang menjadi pemicu datangnya penyakit dalam diri kita dan tak sembuh-sembuh !
Rahasia Kesembuhan Maag Dan Gerd atau segala macam penyakit yang ada dalam diri kita antara lain adalah : Membenahi diri kita baik lahir maupun batin kita.
Pembenahan akhlaq
- Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, diturunkan ke dunia adalah untuk membenahi atau menyempurnakan akhlaq manusia.
- Menjadi manusia yang beradab, berbudi luhur dan mengenal Tuhannya, selanjutnya untuk mengabdi dengan bakti yang akhlaqul karimah.
- Bagaimana akhlaq manusia kepada Tuhannya.
- Bagaimana akhlaq seseorang kepada Gurunya.
- Bagaimana akhlaq seorang anak kepada kedua orang tuanya, kepada Ibu dan kepada Bapaknya.
- Bagaimana akhlaq seorang adik kepada kakaknya, atau akhlak yang muda kepada yang lebih tua.
- Bagaimana akhlaq teman kepada temannya, seseorang kepada sahabatnya, kenalan kepada handai taulannya.
- Bagaimana akhlaq seseorang yang dituakan kepada yang menuakan.
- Bagaimana akhlaq seorang majikan kepada para pekerja dan orang-orang yang digajinya. Semuanya diatur dalam Al Qur’an dan diteladankan oleh Rasulullah SAW. dalam sunnah-sunnahnya.
- Bukan soal akhlaq bersopan santun saja yang ada dalam Al Qur’an lalu dijabarkan oleh Rasulullah SAW. dalam sunnah-sunnah Beliau, yang harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar jasmani dan ruhani kita senantiasa sehat wal’afiat. Namun juga akhlaq-akhlaq luhur yang lain seperti : Luhur budi, tidak angkuh namun rendah hati, tidak sombong, tidak merasa paling benar, tidak merasa paling pintar, tidak keras hati namun lembut hati, tidak pelit namun dermawan, tidak suka menggunjing, tidak suka mencari kesalahan dan mencari kambing hitam, tidak pendendam namun pemaaf, tidak pembenci namun penyayang. Dan beribu akhlaq kebaikan yang lain, yang sebaiknya kita teladani dari Rasulullah SAW. dan kita jadikan sendi kehidupan kita sehari-hari.
Pembenahan Sikap Hidup
Pembenahan akhlaq baru ada dalam pemikiran. Yang kemudian harus kita terapkan menjadi dasar dari sikap hidup sehari-hari. Agar kehidupan kita menjadi tenang bahagia dan sejahtera. Dunia hingga akherat kita. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin. Teori baru akan menjadi bermanfaat dan tak bohong, jika dilakukan. Jika hanya sebatas teori saja maka akan menjadi sesuatu yang tak bermanfaat.
Seorang Ustadz baru Ustadz yang benar, jika ia bukan saja pandai mengajar ngaji, menyampaikan akhlaq Rasulullah SAW, memberi nasehat kepada para santri atau murid-muridnya. Jika ia juga dirumah tadharuz Al Qur’an, mempunyai akhlaq yang meneladani akhlaq sebagaimana yang diteladankan oleh Rasulullah SAW yang disampaikan kepada santri dan murid-muridnya, lalu ia juga berusaha menjadikan dirinya sebagai Ustadz yang bisa dijadikan teladan. Tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan segala yang dinasehatkan kepada orang lain.
Sebab sekarang banyak Ustadz, Kyai yang masih suka selingkuh, bahkan pernah ada seorang Haji, seorang muazin, gemar menasehati orang, tahu-tahu ketangkap basah dengan wanita yang bukan isterinya di sebuah hotel diluar kota, ketika sedang ada razia. Naudzubillahimindzaliik...
Kita memang manusia yang jauh dari sempurna. Jika ada seseorang yang sedang khilaf, tak usah ikut menghakimi. Karena kita belum tentu lebih benar dan lebih bersih dari seseorang yang sedang khilaf tersebut. Kita bisanya hanya berserah diri dan mohon perlindungan kepada Allah SWT. agar tak terjerumus kedalam kemaksiatan serta kekhilafan. Aamiin.
Pembenahan Pola Pikir
Pola pikir kita hendaknya kita benahi dari pola pikir yang negatif menjadi pola pikir yang positif antara lain misalnya :
Yang tadinya sering berburuk sangka menjadi berbaik sangka, yang tadinya putus asa menjadi penuh harapan kepada Rahmat serta Pertolongan Allah. Yang tadinya pelit dan kikir, menjadi dermawan dan rajin bershodaqoh karena meyakini bahwa Allah Maha Kaya dan Maha Membalas kebaikan.
Yang tadinya pemalas menjadi rajin bekerja atau melakukan aktifitas yang bermanfaat, karena orang hidup memang seharusnya beraktifitas untuk meningkatkan potensi dirinya dan kemanfaatan dirinya bagi diri sendiri, keluarga dan orang-orang yang disayanginya atau orang-orang yang ada disekitarnya.
Yang tadinya menutup diri menjadi terbuka, mengingat manusia adalah makhluk sosial yang harus bersosialisasi dan bergotong royong. Harus ada interaksi timbal balik yang saling menguntungkan dalam misi kebaikan. Dan berbagai pembenahan dari pola pikir yang buruk dan tidak sehat menjadi pola pikir yang baik dan sehat. Sehingga akan tercipta kehidupan yang membahagiakan dan menyehatkan lahir dan batin. Sembuh dari penyakit dan sehat senantiasa. Dan semua sikap-sikap yang negatif yang lain hendaknya kita rubah menjadi sikap hidup yang positif.
Pembenahan Pola Makan
Agar tubuh tetap sehat, memerlukan makanan yang seimbang dari unsur gizinya, dan juga teratur waktunya secara berkala. Pola yang seimbang antara kebutuhan gizi tubuh, air dan oksigen. Jika unsur hidrat arang, protein, mineral, serta segala vitamin yang dibutuhkan mencukupi, maka insha Allah tubuh akan selalu sehat.
Namun bukan kebutuhan fisik saja yang harus tercukupi, kebutuhan batinpun juga harus tercukupi seperti : rasa dihargai, rasa dihormati, rasa dibutuhkan, rasa dirindukan dan lain sebagainya. Jika ini tidak mereka peroleh dari keluarganya, maka kemungkinan seseorang akan mencari diluar keluarganya.
Betapa rumitnya menjaga kebersamaan dalam hidup, agar tetap tercapai harmonika kehidupan, bahagia sejahtera, sehat jasmani lahir dan batin.
Tidak tercapainya keseimbangan dalam hidup antara suami dengan isteri, antara anak dan orang tua, antara pimpinan dan karyawan, antara guru dan murid, antara anggota organisasi, antara warga suatu lingkungan, akan menyebabkan ketertekanan dalam batin akan memunculkan berbagai kondisi yang tak sehat. Kondisi badan yang tak sehat ini, meskipun tidak langsung, akan juga berdampak terhadap kesehatan lingkungan.
Pembenahan Pola Istirahat.
Agar tercapai metabolisme tubuh yang lancar maka tubuh memerlukan istirahat. Maka kitapun harus melakukan istirahat yang baik bagi tubuh. Bekerja ya bekerja, namun jangan melampaui batas kewajaran hingga lupa segala-galanya. Lupa waktu, lupa ibadah, lupa makan dan lupa minum, sehingga cepat atau lambat akan bisa berakibat fatal bagi tubuh. Minimal tubuh memerlukan istirahat antara 6 hingga 8 jam, agar tercapai segala keseimbangan dalam tubuh.
Jika kita sudah mampu menciptakan pola hidup sehat dan melakukannya secara tertib, insha Allah maka juga akan terjadi keteraturan system dalam kehidupan kita. Sehingga hidup kita akan tenang, damai, bahagia dan sejahtera, lahir maupun batin.
Jadi Rahasia Kesembuhan Maag Dan Gerd, bukan sekedar terletak pada bagaimana kita mencari pengobat dan dengan apa kita obati sakit kita. Namun terletak pada bagaimana kita memperbaiki diri, membenahi lahir batin kita agar bersih, agar seimbang, sehingga kita mampu mencapai ketenangan hati. Jika hati tenang, maka separah apapun kondisi sakit kita, kita akan bisa pasrah dan Ridho kepada ketentuan Allah.
Kita akan bisa menerima sakit kita dengan berserah diri. Sehingga ikhtiyar pengobatan yang kita lakukan akan memperoleh hasil yang maksimal. Karena ada berkahnya. Karena ada Ridho Allah disana.
Ridho Allah, adalah obat yang paling mujarab untuk mengobati segala sakit dan penderitaan kita. Tanpa obat, jika kita “nrimo” atau “Ridho” dengan apa yang Allah berikan kepada kita, itu adalah separuh dari kesembuhan kita. Silahkan dipraktekkan kalau kalian penasaran.
Demikian semoga bermanfaat. Insha Allah sampai jumpa pada artikel-artikel yang semoga makin bermakna.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo, 28 juli 2016
Yang terus meniti jalan,
Nineik SS
Labels:
EDISI SPESIAL,
Interospeksi,
Kiat-Kiat Sembuh,
Renungan
Thanks for reading Rahasia Kesembuhan Maag Dan Gerd. Please share...!
Haduh Bu....kadang pola pikir saya yg jelek kok kambuh......sehabis itu saya sedih dan menyesal....sering muncul rasa itu....
BalasHapusMbak Candra,
HapusWaah alhamdulillah rajin sekali mengunjungi blog. Makasih ya mbak, meramaikan blog. Iya mbak, saya sendiri sangat merasakan, jika lagi ada pikiran negatif yang melintas, langsung badan terasa gak enak, kayak gak fit gitu.
Alhamdulillah Allah selalu mengingatkan. Semoga kita menjadi orang yang selalu mendapat bimbingan serta perlindungan Allah SWT. Aamiin.
Salam,