Bismillahirrrahmanirrahiim..
Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim, Yang Maha Kudus, Yang Maha Menepati janiNya, Yang Maha Tegas HukumNya, Yang Maha Cermat dalam mencipta, Yang Maha Tak Terukur KuasaNya, Yang Maha Meliputi dan Maha Melingkupi Segala Sesuatu, Sembah dan puji syukur hanya layak bagi Allah SWT. Tempat kembalinya seluruh makhluk pada hari kematiannya.
Semoga shalawat serta salam yang serindu-rindunya tercurah atas Junjungan kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, kepada keluarga yang begitu dikasihinya, kepada para sahabat yang dicintainya, serta bagi kita sekalian para pengikut jejak Beliau, yang setia sampai akhir hayat kita. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Para Sahabat Sakit Maag dan Gerd yang saya kasihi dimanapun kalian berada...
Apakah kalian sudah sehat kembali dari kekambuhan setelah lebaran ? Kambuh yang berbagai macam penyebabnya. Karena over dosis dalam mengkonsumsi makanan pantang, yang keras, yang lemak, yang pedas ? He he alasannya hanya mencicipi kok ! Namun secara akumulasi apa yang dicicip melebihi porsi makan yang seharusnya. Juga mungkin karena sebab kelelahan yang tak bisa dihindari, lelah masak, lelah bersih-bersih, lelah bersilaturahmi. Dan yang banyak terjadi karena lambung terkena guncangan naik kendaraan mudik dan bersilaturahmi. Semoga saja kambuh dari dampak lebaran kalian sudah pulih kembali yaa ? Aamiin.
Sahabat-sahabatku semuanya...
Sampai kinipun masih banyak yang bertanya kepada saya, apa Bund sebenarnya penyebab utama dari sakit maag saya itu ? Dan berulangkali sudah saya katakan, sakit adalah selalu karena “kesalahan diri” ! tak ada lain ! Tapi jarang yang mau mengakui hal ini. Bahkan mereka sering melempar penyebab sakitnya kepada orang lain yang tak ngerti apa-apa.
Melemparkan kesalahan kepada suami yang katanya tak bertanggungjawablah, kasarlah, suka main perempuan atau selingkuhlah.
Melempar kesalahan kepada isteri yang katanya tak becus masaklah, boroslah, tak ngerti ke mertualah, suka bergunjinglah, tak pandai mengurus anaklah, dan berbagai macam tuduhan-tuduhan yang tak beralasan kepada isterinya.
Melempar kesalahan kepada mertua yang katanya mau menangnya sendiri mentang-mentang jadi orang tua, selalu merongrong anaklah, maunya harus dituruti kalau tidak pasti marah, mertua yang katanya bawellah dan segala macam tuduhan yang tak pas.
Melempar kesalahan kepada anak yang katanya anaknya nakal-nakal, susah diurus, bandel tak mau nurut kepada orang tua, dan berbagai alasan yang dijadikan alibi penyebab sakitnya.
Melempar kesalahan kepada boss atau atasannya katanya yang otoriterlah, yang tak perhatian serta tak toleransi kepada bawahanlah, yang kata-katanya tak mau dibantah, yang perintahnya harus selalu diturut. Ah segala macam sikapnya membuat kesal bagi bawahan. Itu katanya.
Melempar kesalahan kepada teman sekerjanya yang katanya sikapnya selalu tak mengenakkan, menjilat kepada pimpinan jika ada pimpinan rajin dan serius kerjanya, begitu pimpinan tak ada dihadapannya, temannya hanya ngobrol dan bergunjing saja. Ahaa..itu katanya..
Meskipun semuanya itu benar, apa untungnya kita menyimpan segala keburukan orang lain dalam hati kita ? Entah itu suami yang tak bertanggungjawab, entah itu isteri yang tak pintar ngurus anak, entah mertua yang bawel, entah anak yang sulit diurus, entah boss yang otoriter, entah teman kita yang suka menjilat, entah siapapun yang ada disekitar kita yang tak mengenakkan hati dan selalu bikin jengkel ?
Kita akan rugi jika selalu melihat keburukan orang lain dan menyimpan hal itu didalam hati, yang akhirnya menekan hati dan perasaan kita, cepat atau lambat lama kelamaan hal itu akan muncul menjadi penyakit, sadar atau tak kita sadari.
Organ yang berhubungan langsung dengan pikiran adalah lambung. Sehingga jika pikiran kita tak enak, atau terus menerus terbeban oleh sesuatu, akhirnya kita akan kehilangan selera makan. Kalau sudah begini, waspadalah ! Ini adalah tanda-tanda yang paling awal bahwa kita bisa terkena sakit maag. Adalah TAK ADA NAFSU MAKAN !
Sekali dua kali mungkin belum terasa dampak dari kehilangan selera makan ini. Tapi perhatikan saja, dalam beberapa hari atau minggu kita kehilangan selera makan, maka kita akan mulai terasa mual, masuk angin, pusing, demam, diare, perut sakit...satu persatu keluhan mulai bermunculan, yang akhirnya kita mulai terganggu dengan keluhan-keluhan ini. Salah siapakah, rugi siapakah ? Kita sendiri bukan ?
Kalau kita sudah mulai kena sakit maag, berarti kita sudah berhadapan dengan permasalahan panjang kedepan. Yang berbagai keluhan akan bermunculan. Yang sulit diobati dan memerlukan waktu yang relatif lama untuk kesembuhan. Yang memerlukan biaya tak sedikit untuk berikhtiyar. Yang mengurbankan waktu yang tak sebentar untuk berobat. Yang mau tidak mau terpaksa harus merepoti orang lain karena sakit kita. Iya kan ? Pikirkanlah !
Dalam hidup kita selalu ada yang tak nyaman kita rasakan. Entah dari apapun sebabnya. Bisa dari diri sendiri, bisa dari keluarga, atau dari lingkungan dimana kita berada maupun dimana kita bekerja. Jika kita selalu memendam ketidaknyamanan- ketidaknyamanan itu dalam hati, sebenarnya kita sedang menabung penyakit. Bukankah menabung selalu sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit ?
Demikian penyakit, selalu dimulai dari menabung pikiran yang salah sedikit demi sedikit. Ditambah lagi dengan menabung pola hidup yang buruk sedikit demi sedikit. Menabung pola makan dan pola istirahat yang buruk sedikit demi sedikit. Maka suatu saat, dengan suatu pemicu sedikit saja, maka JEBOLlah semua itu menjadi penyakit. Terutama jika terpicu oleh stress atau depresi !
Ada yang jebolnya penyakit secara mendadak langsung parah ( terjadinya serangan gerd mendadak langsung parah, biasanya dipicu oleh faktor stress berat yang sebelumnya didahului riyawat maag sejak lama namun tak diperhatikan ). Ada juga yang kemudian sakit maag, dimulai dari awal sekali, bertahap makin parah karena tak sembuh-sembuh, lalu berkembang menjadi gerd awal, makin parah dan kemudian sangat sulit diobati !
Kalau saya mengambil judul artikel ini dengan :”Penyebab Utama Sakit Maag Adalah Pikiran Yang Salah” adalah sangat beralasan. Jarang sekali orang yang pikirannya selalu positif ( positif thinking ), lalu mereka melakukan segala sesuatu wajar-wajar saja mengikuti falsafah air mengalir, akan mengalami sakit yang aneh dan parah. Sakitnya paling-paling karena usia tua dan kelelahan. Masuk angin, dikerok, istirahat, makan yang cukup, sembuh sudah. Tak perlu repot mondar-mandir ke dokter, tak perlu opname sehingga membuat repot semua orang. Keluarga menjadi repot dan terkadang melibatkan bantuan orang lain. Meskipun sudah menjadi kuwajiban dalam hidup manusia harus selalu kasih sayang dan saling membantu sesamanya.
Saya dulu ketika muda juga begitu. Semua orang bagi saya serba salah. Suami salah, anak salah, orang tua salah, teman kerja salah, tetangga salah, hampir semua orang dimata saya selalu saja salah. Mengapa ? Karena dimata saya semua orang lain dalam melakukan sesuatu tak ada yang sempurna seperti yang saya harapkan. Selalu saja ada yang kurang. Namun alhamdulillah, saya tak pernah menyalahkan orang lain, meskipun orang lain itu selalu ada kekurangan dimata saya. Sehingga didalam pergaulan, saya tak pernah ada masalah.
Tapi dampaknya apa dikemudian hari ?
Karena selalu memendam keburukan orang dalam hati, dan tak pernah terungkap kepada siapapun. Baik itu kekesalan, kekecewaan, kedongkolan maupun kemarahan serta kesedihan. Maka JEBOLLAH pendaman segala keburukan pikiran itu bagaikan sebuah bendungan. SAYA JATUH SAKIT YANG DEMIKIAN LAMANYA ! HINGGA 18 TAHUN !. Terkena maag parah, gerd parah dan anxyietas yang
benar-benar sangat sulit untuk disembuhkan !!! Itulah akibat pikiran
yang salah dan buruk !!! Lagipula, perjalanan mencari Allah belum menemukan intinya meskipun sudah dimulai sejak SD kelas 5. Sehingga sepertinya, saya bebas mempunyai pikiran-pikiran yang buruk apa saja kepada siapa saja.
Alhamdulillah, dalam perjalanan mencari Allah, setelah sampai kepada intinya, saya mulai menyadari, bahwa hidup ini ada faktor X yang mengendalikan kita, bahkan yang paling dominan. Sebelumnya, saya berpendapat, bahwa hidupku adalah diriku, dan kendalinya adalah aku. Mau sukses atau gagal adalah tergantung kepadaku !
Ternyata teori itu SALAH BESAR ! Ia terpatahkan dengan kesadaran diri setelah saya mendapatkan pencerahan dari Allah. Ternyata kita ini bagaikan robotnya Allah. Yang seharusnya kita bergerak sesuai dengan kehendakNya, jika ingin aman dan nyaman. Sehingga hidup kita akan sempurna, mulus tanpa cacat karena selalu taat dan setia kepada Kehendak Sang Tuan yang mengendalikan kita !
Anehnya, kita dibekali dengan akal pikiran yang sering memberontak ketika kita seharusnya menjadi robot. Sehingga apa yang kita lakukan sering bertolak belakang dengan apa yang dikehendaki oleh Allah. Inilah awal kita berbuat dosa, inilah awal terjadinya penyakit, karena kita sering melakukan hal yang hanya sesuai dengan keinginan diri tapi bertentangan dengan kehendak Allah.
Nah bagaimana dong agar apa yang kita lakukan selalu seiring sejalan dengan kehendak Allah ? Saya sering memenggal kepala saya, dalam arti meletakkan pikiran-pikiran saya, dan saya gantikan dengan kehendak hati untuk melakukan segala hal. Hati yang saya usahakan dengan pembersihan selalu berdzikir kepada Allah, sehingga terlatih untuk menangkap signal-signal dari Allah.
Signal yang selalu ada pada setiap waktu, namun sering terlewatkan oleh kita, betapa sangat sayangnya. Karena signal dari Allah inilah yang akan menyelamatkan kita dari dosa-dosa.
Sakit maag, adalah termasuk signal yang nyata dari Allah, bahwa ada sesuatu yang kurang dari kita di Hadlirat Allah. Mungkin dosa atau kekhilafan-kekhilafan. Dan jika ini belum mampu kita sadari, saya yakin sakit kita akan jauh dari kesembuhan.
Sepanjang kita menganggap, bahwa sakit hanyalah kebetulan, karena kita adalah manusia. Maka tunggulah, penderitaan kita akan semakin mendera serta menyiksa kita, sekehendak Allah. Karena kita tak mau menyadari, apalagi mendekat serta memohon ampunanNya.
Jika kita masih terus mempunyai anggapan bahwa sakitku karena suamiku tak bertanggungjawab. Mertuaku bawel. Bossku otoriter. Teman sekerjaku tukang menjilat sih sehingga hanya dia selalu yang mendapat perhatian dari bossku, sedangkan setiap prestasi kerjaku tak pernah kelihatan dimata bossku. Aku sakit karena anak-anakku keras kepala seperti bapaknya, anak-anakku susah diurus. Aku sakit karena bapak ibuku selalu mengatur aku, meskipun aku sudah berkeluarga. Susaaaah...susaaaah ! Begitulah keluhan kita setiap saat. Tuhan telang hilang tertelan oleh penderitaan...maka hati kita akan selalu gelisah, jauh dari kebahagiaan.
Jika kita ingin hidup tenang dan bahagia, dan ingin mengubah setiap keadaan, maka kita harus mengubah diri kita terlebih dahulu, sebagai pusat perubahan.
Kita yang harus menyesuaikan dengan lingkungan kita bukan lingkungan yang harus menyesuaikan dengan kita. Jika kita ingin mengubah lingkungan sesuai dengan apa yang kita harapkan, ubahlah diri kita sendiri lebih dahulu.
Setidaknya, belajarlah memahami orang lain. Setiap orang yang merasa difahami, “pasti” akan merasa senang. Kita memahami orang lain, bukan berarti kita setuju dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.
Misalnya, ibu tetangga kita suka bergunjing. Kita hendaknya berusaha memahami, bahwa si ibu tersebut mungkin pengetahuan agamanya belum sampai, belum takut kepada Allah sehingga selalu suka bergunjing dimanapun dia berada. Nah, kita jangan menjauh dari ibu tersebut, agar tidak terjadi pergesekan silaturahmi dengan tetangga, namun jika suatu saat dia menggunjing orang lain dihadapan kita, upayakan sampaikan kepadanya :”Yah..alhamdulillah kita tidak seperti mereka Buu, dan setiap orang tentu tak ada yang sempurna, mungkin ia sedang khilaf, biar saja, kita tak perlu membicarakan kejelekan orang lain, supaya dosa kita tak bertambah, dan amal kita tak berkurang, iya kan ? “
Begitulah cara saya berusaha menyampaikan ayat-ayat Allah, semampu saya tanpa harus menyinggung perasaan orang lain, dan mudah-mudahan mengena. Ada cara yang lebih jitu lagi, dengan mendoakan ibu tetangga yang suka bergunjing itu agar berubah kelakuannya, tapi tidak setiap orang telaten untuk bersedekah doa bagi orang lain. Padahal sangat besar manfaatnya. Ya sangat besar !!!
Sahabat-sahabatku dimanapun kalian berada...
Jika kalian ingin segera sembuh, buang jauh-jauh semua pikiran yang buruk, sirnakan sesirna-sirnanya semua pikiran yang salah, saya yakin kalian akan takjub menyaksikan keajaibannya. Saya bisa berkisah seperti ini karena saya sudah melakukannya, saya sudah mengalaminya. Dan saya telah Allah sembuhkan dari sakit yang demikian lama, yang demikian menyita waktu dan energi, yang sarat dengan derita yang tak terperi.
Semua obat, dokter, sinshe, para normal, ahli teraphys, hanyalah lantaran, namun kesembuhan adalah berawal dari kesadaran kita bahwa ada dosa serta khilaf kita di Hadapan Allah yang belum terampuni, yang perlu kita pohonkan dengan taubatan nasuha serta banyak beramal sodaqoh jariah.
Itulah yang saya fahami dan kemudian saya lakukan, dan alhamdulillah bahwa saya telah mengalami kesembuhan yang jarang kambuh. Semua semata karena Rahmat serta Ridho Allah semata.
Alhamdulillahirabbil’alamiin..
Purworejo, 20 Juli 2016
Yang terasing,
Niniek SS
Labels:
GERD dan penyebabnya,
Interospeksi,
Motivasi,
Rahasia Sembuh
Thanks for reading Penyebab Utama Sakit Maag Adalah Pikiran Yang Salah. Please share...!
Ya Allah.....itu saya buu
BalasHapusMbak Candra,
HapusApa iya ? Gak apa-apa mbak, setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang penting jika bisa mengakui kekurangan diri dan mengembangkan kelebihan diri, insya Allah akan menjadi insan yang terus menjadi lebih baik. Aamiin.
Salam,
Mas Yogi Yogik
BalasHapusOke sama sama. Terima kaih atas kunjungannya di blog ya ?
Salam.
Bu saya sudah hampir 2 bulan sakit di ulu hati perut tengah juga...badan lemas kliyengan pusing mual..gampang meriang,cma perut kiri tidak sakit. cek usg normal cuma banyak gas lambung..saya terkena gerd atau maag? Dan apakah kunyit bagus buat pengobatan..
BalasHapusTerima kasih
Ibuuu, saya nangis bacanya. Ya Allah saya kurang bersyukur, selalu menyalahkan suami saya jika saya sakit.
BalasHapusSkrg saya sedang dirawat karena maag kronis dan radang usus besar. Hasil endoskopi asam lambung saya naik dan ada sedikit radang. Ini membuat saya sering sesak nafas dan dada terasa sakit. Hasil kolonoskopi, usus besar saya byk luka. Sudah seminggu dirawat tetapi masih ada keluhan. Saya selalu berfikir negatif dan terkadang berputus asa akan penyakit saya ini. Saya lupa kalau saya punya anak2 yg lucu dan terlarut dalam keputus asaan saya. Tapi setelah saya baca blog ibu, saya sadar mungkin ini salah satu cara Allah memberi hidayah kepada saya.
Saya minta saran untuk penyakit saya bu..
Terima kasih
Mbak Selviana Johan,
HapusTidak ada manusia yang sempurna di dunia ini kecuali Nabi Besar Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Brsyukurlah, jika masih ada keinsyafan. Karena itu adalah hidayah dari Allah SWT.
Setiap sesuatu dalam kehidupan kita adalah hal yang seharusnya bisa mendatangkan rasa syukur, karena semua adalah pemberian Allah SWT. Tak boleh putus asa terhadap keadaan yang tak nyaman yang sedang kita alami. Karena itu karunia Allah, untuk memanggil kita agar kembali ke jalan lurus juga untuk mendekat kepadaNya.
Untuk upaya kesembuhan, Mbak Selvi bisa pesan buku ibu + terapy minum air mentah yang higienis penjelasannya bisa dibaca di blog ini + konsumsi morinda atau menggunakan firmax3 yang bisa dipesan pada ibu.
Demikian dulu ya mbak, sampai jumpa dilain kesempatan. Semoga mbak Selvi segera mendapatkan jalan kesembuhan. Aamiin.
Salam,
bu nunik aku boleh mnt no tlp ibu
BalasHapusMbak Diana,
HapusIni no telp saya : 085.228.401.939
Salam,