Bismillahirrahmanirrahiim.
Puji syukur yang sesuci-sucinya dan setulus-tulusnya hanya kepada Allah SWT. Yang Maha Mengasihi. Yang Maha Memelihara. Yang Maha Membimbing hidup. Yang Maha memenuhi kebutuhan. Yang Maha Mengingatkan. Yang Maha Lembut. Yang Maha Tak Bisa Diduga pemberianNya. Yang Maha Membalas Pemberian. Yang Maha Sempurna Seluruh CiptaanNya. Yang Maha Suci Segala KehendakNya.
Salam serta sholawat yang semulia-mulianya, yang seagung-agungnya, semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Junjungan Umat Manusia, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Penghulu Umat Islam. Penghulu kesempurnaan akhlak. Penghulu tauhid. Penghulu jalan yang lurus. Dan limpahannya semoga menaungi kepada keluarga terkasih dari Baginda, kepada para Sahabat yang disayanginya, hingga kepada seluruh pengikut yang setia, dulu, sekarang, kelak, hingga akhir jaman.
Semoga kita semua menjadi bagian dari Umat Yang Teramat Berbahagia dan Beruntung : Umat Islam Nan Agung, Nan Mulia Raya, Nan Rahmatan Lil’alamin. Amiin Ya Rabbal’alamiin.
Sedulur sakit maag dan gerd dimanapun kalian berada...
Dalam artikel sebelumnya, sudah saya sampaikan tentang Hadap Dalam Hidup Bagian - 1. Jika kalian belum baca, agar nyambung, silahkan KLIK DISINI.
Bagaimana Hadap kepada anak ?
Anak, meskipun dia kita lahirkan, jika kita sebagai ibu, atau meskipun kita yang mencarikan nafkah jika kita sebagai seorang bapak, namun hakekatnya anak hanyalah TITIPAN ! Titipan Allah yang dipercayakan kepada kita untuk melahirkan, merawat dan mendidiknya . Hingga menjadi manusia dewasa yang sholeh atau sholehah. Yang tunduk dan taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, berbakti kepada orang tua, dan bermanfaat hidupnya, baik bagi keluarga maupun bagi sesama.
Jadi kita sebagai orang tua, tak boleh sewenang-wenang dalam mendidiknya. Tak boleh menentukan masa depannya sesuai keinginan kita. Kita hanya wajib mendidik dan mengarahkan, soal masa depannya biarlah anak yang menentukannya sendiri. Kita sebagai orang tua sebaiknya selalu mendoakan yang terbaik untuk anak-anak kita sesuai dengan kehendak Allah SWT, bukan sesuai dengan apa mau kita orangtuanya.
Jika kita ingin mendapatkan kasih sayang dari anak-anak kita, maka berilah mereka kasih sayang kita yang maksimal, merawat, mendidik dan mendoakannya dengan penuh kasih sayang kita pula. Penuh perhatian serta kelembutan. Itulah yang selalu terus saya usahakan hingga saat ini. Sehingga banyak orang bertanya kepada saya, bagaimana caranya mendidik, kok bisa menjadikan anak yang insha Allah salih, sopan santun, berprestasi dan menghormati kepada kedua orang tua, ramah dan rendah hati, percaya diri dan tidak neko-neko ?
Karena saya merasa penuh dengan keterbatasan, maka sejak dalam kandungan, saya serahkan anak saya dalam rawatan, didikan, dan kasih sayang Allah, dan saya sebagai ibunya biarlah menjadi alatNya saja. Saya yakin, hasil akhirnya akan menjadi Yang Allah Kehendaki.
Bagaimana Hadap berbicara ?
Bicara kita akan mempengaruhi pikiran orang terhadap diri kita. Jika kita bicara sopan, maka orangpun akan menghormati kita. Jika kita berbicara kasar dan sombong, otomatis akan menimbulkan rasa tidak senang atau antipati orang lain terhadap diri kita. Hadab dalam berbicara hendaklah dilakukan dengan sopan santun, menghormati orang yang diajak bicara, serta seperlunya. Apa yang tak perlu dibicarakan ya tak usah dibicarakan. Kita adalah apa yang keluar dari mulut kita.
Bagaimana Hadap makan ?
Makan adalah kebutuhan fital dalam hidup. Agar kita tetap tercukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari sehingga badan menjadi sehat dan jiwa tetap kuat. Orang yang tubuhnya sakit akan bisa memperlemah keadaan jiwanya. Kehilangan semangat, kehilangan gairah hidup, karena capek merasakan sakitnya yang tak sembuh-sembuh.
Makanpun ada hadapnya. Siapakah yang memberikan rizki atas makanan yang telah ada dihadapan kita ? Jadi kita harus bersyukur kepada Allah atas rezeki makanan yang telah siap kita makan. Berdoalah agar makanan tersebut memberikan manfaatnya kepada kita, dan mohon kepada Allah agar kita dijauhkan dari ketidakberkahan yang mungkin saja ada dalam makanan tersebut. Ambil makanan secukupnya, jangan mengambil banyak atau berlebihan sehingga akhirnya tidak bisa habis.Memubadhirkan sesuatu termasuk berdosa, jadi hindarilah.
Cara makan seperti ini bukan cara yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ambil secukupnya dan dimakan sampai habis. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Hendaknya jangan mengeluh atas setiap makanan yang sudah terhidang. Yang tidak enaklah, yang kemanisan masaknyalah, yang sudah dinginlah, yang kurang pedaslah. Pokoknya semua dicelanya. Apa saja dikeluhkannya atas makanan yang ada dihadapannya. Inilah ciri-ciri orang yang tidak tahu bersyukur kepada Allah.
Orang yang bersyukur kepada Allah, ketika melihat nasi serta lauk seadanya yang terhidang, akan selalu mengucap :”Alhamdulillah...” dengan wajah yang berseri-seri penuh senyum kesyukuran dan ikhlas. Subhanallah.
Ia bersyukur. Sudah ada nasi yang terhidang. Sudah ada sayurnya. Ada lauknya meskipun hanya beberapa potong tempe goreng. Merasa sangat alhamdulillah, apalagi ketika isterinya mengeluarkan sambal dan kerupuk kegemarannya. Lengkaplah sudah rejeki makan yang Allah berikan siang ini. Alhamdulillah.
Ketika kita makan hendaklah ingat atas saudara-saudara diluar sana yang saat kita makan mereka mungkin belum ada yang mereka makan ? Dengan mengingat hal2 seperti ini ini akan menambah kesyukuran kita kepada Allah SWT, serta toleransi kita kepada saudara-saudara kita yang tidak mampu.
Saat kita makan, kecuali mensyukuri nikmat atas rejeki yang telah diberikan oleh Allah. Hendaknya kita juga mensyukuri nikmat sehat, sehingga kita bisa makan dengan enak karena tubuh kita sehat.
Bayangkan bagi kita yang kena maag dan kena gerd. Meskipun dihadapan kita berjajar makanan enak kita tak bisa memakannya bukan ? Karena lambung kita sedang sakit, sehingga perut selalu sakit jika kemasukan makanan yang tidak cocok, dan mungkin tenggorokan kita juga sakit sehingga sulit untuk menelan ?
Hal-hal seperti itu harus selalu kita tanam dalam-dalam di hati kita, agar kita selalu bisa bersyukur atas setiap nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepada kita.
Bagaimana Hadap minum ?
Hadap minum juga sama saja dengan hadap makan. Kita harus selalu bersyukur atas air yang sudah ada dihadapan kita, yang akan memuaskan dahaga kehausan kita, yang akan menambah sehatnya tubuh kita. Kita harus selalu bersyukur atas kesehatan kita. Tenggorokan bisa minum dengan leluasa. Juga kita ingin minum berapa gelaspun tak ada masalah.
Ingat, saudara-saudara yang menderita gagal ginjal, walau hausnya setengah mati tak bisa minum sekehendak hati, karena dalam sehari minumnya dibatasi hanya boleh beberapa gelas air saja. Apakah hal seperti itu tidak pernah terpikirkan oleh kita ? Bersyukurlah bagi kita yang bisa memperoleh air bersih yang sehat. Banyak saudara-saudara kita di Tanah Air, yang sulit mendapatkan air bersih ketika musim kemarau yang panjang.
Bagaimana Hadap tidur ?
Tidur adalah kebutuhan tubuh, agar badan yang sudah kecapean seharian bekerja, energinya bisa terbentuk kembali sehingga bangun pada pagi harinya diharapkan bisa segar bugar, sehingga esok hari bisa beribadah dan bekerja kembali dengan baik.
Sebelum tidur hendaknya kita merenung, interospeksi diri. Bahwa hari ini kita telah diberi kehidupan dengan segala kebutuhan kita oleh Allah SWT. Kita telah diberi kesehatan, keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, sehingga menjelang tidur alhamdulillah semua baik-baik adanya sekeluarga. Kita wajib mensyukurinya.
Akan tetapi, kita adalah manusia yang penuh khilaf. Mungkin dalam hari itu banyak dosa dan kekhilafan yang telah kita perbuat dengan sengaja ataupun tidak sengaja, baik kepada Allah, orang tua, saudara, anak, adik, kakak, tetangga, kenalan atau kepada siapapun.
Mohon ampunlah kepada Allah sebelum tidur. Ambil wudhlu dulu sebelum tidur. Serahkanlah hidup mati kita sekeluarga dalam perlindungan Allah SWT. Dan niatkan dalam diri kita untuk esok hari meminta maaf kepada seseorang dimana kita telah bersalah, tanpa menunda-nunda waktu lagi. Usahakan sebelum tidur sudah menunaikan sholat isyak terlebih dahulu.
Tidur yang demikian ini insha Allah akan menghasilkan tidur yang tenang dan efektif.
Bagaimana Hadap bersedekah ?
Sedekah adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sedekah hakekatnya adalah mengembalikan milik Allah SWT. yang dititipkanNya kepada kita, melalui jalan yang Di KehendakiNya antara lain kepada fakir miskin atau para dhuafa, yatim piatu dan orang-orang yang perlu kita bantu.
Dalam melaksanakan sedekah hendaknya kita ikhlas dan rendah hati, karena yang kita sedekahkan itu pada galibnya adalah milik Allah, bukan milik kita. Sering bukan, ada orang yang memberikan sedekahnya dengan sikap yang congkak, dan dengan kata-kata yang tidak mengenakkan, sehingga bukannya membuat yang diberi sedekah mendoakan baik malah kebalikannya, bersedih dan mendongkol karena sikap dari pemberi sedekah yang congkak tadi. Semoga kita tidak dimasukkan dalam golongan orang-orang yang berhati congkak dan sombong. Amiin.
Bagaimana Hadap berjalan ?
Jika kita berjalan hendaklah tenang, konsentrasi, serta menunduk, bukan dengan sikap congkak dengan membusungkan dada. Sikap menunduk ini sebagai ketawadukan kita kepada Allah dimanapun kita berada, sekalipun kita sedang berjalan. Konsentrasi sangat diperlukan agar kita terhindar dari sesuatu yang membahayakan.
Bagaimana Hadap bersilaturahmi ?
Dalam bersilaturahmi hendaknya kita bisa membawa diri. Menghormati tuan rumah. Kalau ada rejeki, alangkah lebih baik jika membawa oleh-oleh, karena ini juga dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Tunjukkan kegembiraan kita ketika bertemu dengan seseorang yang hendak kita kunjungi. Bukan dengan muka yang masam.
Silaturahmi adalah sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Silaturahmi akan memanjangkan usia, menambah rejeki, serta banyak keberkahan didalamnya. Oleh karena itu langgengkanlah bersilaturahmi.
Bagaimana Hadap berhubungan suami isteri ?
Berhubungan suami isteri adalah bukan sekedar memuaskan nafsu libido, namun termasuk perintah Allah agar manusia bisa berkembang biak memakmurkan buminya Allah.
Oleh karena itu, dalam melakukannyapun ada hadabnya, sopan santun, dan sebelum melakukannya sebaiknya didahului dengan doa, agar bila diijinkan olehNya bisa terjadi pembuahan, maka kelak agar menjadi anak yang salih.
Sebelum melakukannya hendaknya didahului dengan berwudhlu agar ketika melakukan tidak ditumpangi oleh syaiton, sehingga jika terjadi pembuahan akan menjadi anak-anak yang tidak beradab dan sulit diatur.
Bagaimana Hadap Berobat ?
Tentu kalian saat ini tetap sedang mengupayakan kesembuhan kalian, dengan jalan yang kalian tahu, dan mampu kalian capai. Apapun yang ada dihadapan kalian, ya itulah rejeki kalian. Yang kalian harus syukuri dengan segala kerendahan hati dan dengan segala kebesaran jiwa.
Bagi kalian yang hanya bisa berobat dengan kunyit setiap hari, ya tak usah berkecil hati jika kalian belum dapat mencicipi morinda. Allah takdirkan pada setiap masing-masing yang DiciptakanNya selalu ada kelebihan dan kekurangannya.
Semuanya baik. Semuanya hebat. Semuanya ada manfaatnya. Dan semuanya tak ada satupun yang sia-sia bagi manusia.
Bagaimana caranya berobat, agar pengobatan yang kalian jalani menjadi sesuatu yang dahsyat, yang manfaat, yang super kilat bisa menjadi jalan kesembuhan ?
Jika kunyit kuning yang kalian minum sepertinya tidak berkhasiat apa-apa bagi lambung kalian, karena hati kalian, pikiran kalian, tidak fokus pada kunyit yang sedang kalian minum, tapi kalian minum kunyit, hati dan pikiran kalian pada morinda :”Kapan ya aku bisa minum morinda ?”. Ya tentu kunyit mengadu kepada Allah :”Ya Allah, jangan jadikan aku jalan kesembuhan bagi Bu Niniek yang sedang minum aku ini Ya Allah, karena meskipun ketika Bu Niniek minum aku memohon kesembuhan dariMu, namun sesungguhnya yang diinginkannya jadi jalan kesembuhan bagi dirinya adalah morinda, bukan aku Ya Allah, jadi berapapun banyaknya aku yang diminumnya, janganlah menjadi jalan kesembuhan bagi Bu Niniek, sampai ia benar-benar mensyukuri diriku kepadaMu Ya Allah” kata kunyit kepada Allah.
Allah tentu tidak pilih kasih. Maka Allah mengabulkan doa si kunyit kepada Allah. Dan berapapun banyaknya Bu Niniek minum kunyit untuk kesembuhan maagnya, tak bakalan sembuh !
Kalian pikir, semua apapun yang ada didunia ini tak bisa berhubungan dengan Allah ? Tak bisa mengadu kepada Allah ? Makanya meskipun sudah sebagor kalian minum kunyit, sampai jari-jari tangan kalian menjadi kuning, ya kalian tak bakal sembuh ! Karena kunyit sudah berdoa kepada Allah seperti diatas dan DikabulkanNya.
Makanya hati-hati pada setiap apa yang kalian lakukan dalam hidup ini. Jika kalian sedang minum kunyit ya hati dan pikiran kalian sebaiknya fokus kepada kunyit. Tak kemana-mana. Bersyukur kepada Allah bahwa telah Allah hadirkan kunyit dihadapan kalian, berarti Allah telah ijinkan kunyit itu untuk kalian minum sebagai obat.
Jika hadap kalian kepada Allah SWT. ketika minum kunyit itu benar. Tentu dengan minum kunyit itu kalian akan sembuh. Kecuali mengucapkan bismillah ketika hendak minum air kunyit itu, kalian bisa berkomunikasi dengan kunyit secara batin begini : Nyit kunyit, aku minta ikhlasmu ya, agar manfaatmu menjadikan lantaran aku sembuh sakit maagku.
Nah maka doa kunyit yang kalian perlakukan seperti itu akan segera naik ke Hadlirat Allah SWT :”Ya Allah, alhamdulillah jika Engkau ciptakan aku menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orang ini, ijinkan aku sebagai lantaran kesembuhan sakit maagnya, kabulkannlah hajatnya dalam meminum aku Ya Allah, agar ia bisa lebih baik dalam menjalankan ibadahnya kepadaMu...amiin”
Mungkin kalian menyangka bu Niniek ini sudah gila. Senengnya mengarang-ngarang cerita yang bagi kalian sungguh tak masuk akal. Ohoooiii... Bu Niniek bisa mengenal sedikit banget dari kehidupan alam semesta ini, justru karena bu Niniek selalu belajar dari alam semesta, bersahabat dengan alam semesta, sehingga atas Perkenan Allah, Bu Niniek makin lama makin tahu akan hal-hal yang ada disekeliling Bu Niniek.
Tapi semakin Bu Niniek tahu akan sesuatu, Bu Niniek merasa semakin bodoh..dan teramat bodohnya...Ternyata kita manusia ini sungguh sangat kecilnya dibanding dengan alam semesta raya CiptaanNya. Apalagi di Hadapan Allah Sang Pencipta. Subhanallah Allah Hu Akbar.
Dimanapun Bu Niniek menghadap, selalu ada Wajah Allah. Karena apapun yang Bu Niniek lihat, tak ada sesuatu yang bisa dipisahkan dari campur tanganNya. Apapun itu. Apakah dalam suatu kejahatan Bu Niniek juga melihat Wajah Allah ? YA ! Namun yang Bu Niniek lihat, adalah bahwa didalam kejahatan ada UNSUR PENGAJARAN yang diberikan oleh Allah SWT. kepada manusia yang mau berpikir. Jangan salah tafsir ya ?
Bu Niniek memang masih cetek keilmuannya dalam kehidupan, namun Bu Niniek adalah orang yang selalu interospeksi diri, mengevaluasi terhadap apapun yang dilakukan dalam keseharian. Sehingga sekecil apapun dosa yang dilakukan, insha Allah akan mudah tertangkap dan dimohonkan ampun kepada Allah dengan kesegeraan. Karena takut terlambat, keburu malaekat Izroil datang berkunjung melakukan tugasnya.
Apapun yang ada dihadapan kita, untuk kepentingan apapun, bisa menjadi apapun yang kita inginkan, tergantung seberapa keyakinan kita akan manfaat yang Allah berikan pada sesuatu itu. Karena Allah adalah tergantung pada setiap persangkaan hambaNya.
Sahabat Sakit Maag dan GERD dimanapun kalian berada.
Jika kalian sedang minum kunyit jangan berpikir tentang morinda. Kalian akan rugi besar. Manfaat kunyit tak didapat, morinda yang kalian impikan belum terbeli. Lalu apa yang akan kalian peroleh ? Hanya kemubadiran belaka.
Sedang air ditangan seorang Kyai bisa menjadi sesuatu untuk keperluan atau hajat apa saja. Semestinya kunyitpun bisa menjadi jalan kesembuhan kalian, jika HADAP kalian seperti HADAP KYAI saat memohon kemanfaatan dari air untuk kepentingan hajatnya.
Sebagaimana sudah saya sebutkan diatas, bahwa dalam berobatpun ada hadapnya. Kita harus yakin dengan cara pengobatan yang kita jalani, dengan sarana obat yang kita makan atau kita minum. Dan harus dengan pemahaman yang mendasar, bahwa yang bisa menyembuhkan hanyalah Allah SWT semata. Obat serta segala upaya yang kita lakukan hanyalah bentuk ikhtiyar.
Berobat harus sabar terhadap proses yang sedang dijalani. Jangan berobat dengan mengharapkan kesembuhan seperti tukang sulap, bim salabim ada gedabraag..Yups obat diminum langsung sembuh. Mana ada ? Kecuali pengobatan yang dialkukan oleh Aulia atas ijin Allah SWT. seperti jamannya Nabi Isa As dimana ada orang lumpuh disentuh oleh Nabi Isa langsung bisa berjalan. Subhanallah.
Dalam masa-masa berobat jangan selalu mengeluh. Jika selalu mengeluh maka, akan terjadi penolakan tubuh terhadap manfaat dari obat yang diminum, sehingga bukannya makin sembuh namun sakit akan menjadi kian parah.
Demikian HADAP DALAM HIDUP BAGIAN – 2 yang dapat saya sampaikan. Jika ada benarnya tentu itu hanyalah dari Allah SWT belaka, semoga akan menjadi pencerahan bagi teman-teman semua. Jika ada salahnya itu adalah kekhilafan saya semoga Allah mengampuni saya dalam hal ini. Jika hal ini sampai terjadi, semoga Allah berkenan menghilangkannya dari memori teman-teman yang telah membacanya.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo, 13 Maret 2016
Salam Penuh Hikmah
Niniek SS
Labels:
Pengetahuan,
Rahasia Sembuh,
Renungan,
Tauhid
Thanks for reading Hadap Dalam Hidup Bagian - 2. Please share...!
0 Komentar untuk "Hadap Dalam Hidup Bagian - 2"