Bismillahirrahmanirrahiim…
Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.
Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada…
Masih pada lanjut kan puasanya ? Atau sudah pada tumbang teman ? Yah..itu adalah hidayah kita masing-masing. Bersyukurlah kita yang sampai hari ini masih tetap bisa bertahan tidak bolong. Dan suatu kesombongan besar jika kita mengejek atau mencemoohkan orang lain yang tumbang ditengah jalan puasanya.
Sebab untuk bernafaspun, pekerjaan yang paling ringan didunia, tanpa ijin Allah, kita tak akan mampu, apalagi untuk melakukan puasa, yang merupakan perjuangan berat bagi yang tidak biasa, tentu kita tanpa RidhoNya juga tak akan bisa. Pada ghalibnya kita semua harus menyadari, bahwa tanpa pertolongan Allah, setiap makhluk itu tak mempunyai kekuatan dan daya upaya apapun.
Saya jadi inget, bagaimana saya sembuh dari sakit maag saya.
Apakah hanya dengan minum air mentah, minum morinda yang dahulu bernama Tahitian Noni Juice, taat mematuhi anjuran sembuh sakit maag ? Apakah hanya teratur makan, teratur istirahat, teratur hidup sehat serta cukup menjaga pikiran dari stress saja ? Tidak teman. Semua, yang utama, adalah karena memang saatnya sembuh sudah tiba. Ya karena Allah sudah mengijinkannya.
Tapi ada tapinya….Ridho Allah tak akan turun dengan instan atau tiba-tiba. Tetapi harus diupayakan. Kalau orang jawa bilang, jika ingin sukses ya harus menjalani laku-laku…atau perjalanan. Perjalanan disini bukan berbentuk berjalan dari sini kesana, atau dari sana kemari. Yang dimaksud adalah melakukan ikhtiyar dengan berbagai upaya hingga mentok !
Misalnya, kalau ingin meraih kasih sayang Allah ya perbaiki ibadah, dengan melakukan shalat tepat waktu, rajin berdzikir, istikhomah membaca Al Qur’an, sering bersedekah serta melakukan berbagai kebaikan setiap saat.
Lha bagi orang seperti kita, yang sedang sakit maag kronis dan GERD yang tak sembuh-sembuh, cita-cita yang utama kita pastilah mencapai kesembuhan. Ya kan ? Karena sakit itu tak enak. Apalagi sakit maag kronis. Yang rasanya saya bilang nano-nano ! Sakit yang bener-bener menguras energi, menguras perhatian serta biaya. Walah walah…
Ya untuk meraih Ridho kesembuhan tentu ada syareat yang harus kita tempuh. Antara lain yang pertama kali mengenal benar apa sakit maag itu ? Bagaimana karakternya ? Apa-apa yang memicu timbulnya atau kambuhnya sakit maag ? Lalu bagaimana cara mengatasi kondisi darurat sehingga tak perlu repot kerumah sakit ? Semua itu sudah dibahas oleh Bu niniek SS dalam bukunya “Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis”. Kalian belum baca ? Nih lihat DISINI !
Apakah sudah cukup jika sudah mengetahui semuanya itu teman ? BELUM ! Mengetahui saja tanpa pernah mau mempraktekkan apa yang ada didalam buku, ya sama aja bo’ong ! Buang-buang uang saja beli buku !
Lalu bagaimana saya sembuh dari sakit maag saya ?
Dari semua hal yang harus dilakukan agar segera sembuh dari sakit maag, yang terberat adalah mematuhinya !
Saya yang tepatnya mengalami sakit maag adalah 18 tahun ( lebih dari 15 tahun kan ? ), benar-benar sembuh hanya dalam 2 bulan, setelah melakukan segala aturan kesembuhan dengan benar-benar ketat !
Aturan yang saya buat sendiri ! saya riset sendiri dan saya uji coba sendiri ! Antara lain :
- Memperbaiki ibadah.
- Memperbanyak sedekah.
- Memperbaiki pola pikir.
- Memperbaiki pola makan.
- Memperbaiki pola istirahat.
- Memperbaiki pola hidup.
MEMPERBAIKI IBADAH
Saya yang tadinya sholatnya masih serampangan, asal menggugurkan wajib, mulai saya benahi dari wudhlunya, niatnya, gerakannya, serta bacaannya.
Wudhlunya, saya usahakan untuk mohon kepada Allah agar airnya Allah sucikan dari najis yang kelihatan dan yang tak nampak oleh mata saya, sehingga benar-benar menjadi air yang tersucikan lahir maupun batinnya.
Saya berusaha tak berbicara ketika sedang berwudhlu, karena saya sedang berbicara kepada Allah, mohon agar dari mulai tangan untuk bersuci, kepala hingga kekaki yang tak pernah luput selalu berbuat dosa yang sengaja maupun tak sengaja, dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Sebelumnya jika sedang berwudhlu ada yang mengajak saya berbicara ketika saya sedang berwudhlu, saya selalu dengan enthengnya sembari bertanya dan menjawab dengan seseorang. Astaghfirullahaladziim…
Saya berusaha agar mulai ketika mengerjakan berwudhlu hingga menjelang sholat, tak berbicara kepada siapapun, karena saya sudah berada di area antara saya dengan Allah. Tubuh, jiwa dan hati saya.
Sebelum mengerjakan sholat saya selalu memeriksa tempat, sarana serta peralatan yang saya pergunakan untuk sholat apakah sudah terbebas dari segala najis ? Siapa tahu ada telek cecaknya ? Dan saya selalu memohon kepada Allah agar tempat, peralatan serta sarana untuk sholat disucikan oleh Allah dari segala najis, terutama dari najis yang tak nampak oleh penglihatan.
Niatnya saya pancangkan bahwa saya sungguh-sungguh sedang menghadap kepada Allah, jadi saya usahakan untuk menghilangkan segala bayangan ataupun fikiran selain Allah, yang berkelebat mengganggu sholat saya.
Gerakannya saya hayati dengan khusuk. Antara bacaan bibir dan sikap hati saya selaraskan. Semisal saya sedang mengucapkan Allah Hu Akbar, dan kedua tangan saya angkat keatas, maka hati saya menghayati bahwa memang Allah sungguh Maha Besar, tiada kebesaran apapun yang melebihi kebesaranNya. Ketika saya sedang mengucapkan bismillah dalam Al Fatehah, maka saya hayati bahwa sholat yang sedang saya laksanakan ini, hidup ini sendiri, dan apapun yang saya lalukan adalah dengan menyebut Asma Allah agar memperoleh keselamatan dunia dan akherat.
Dan setiap bacaan yang saya baca dalam tiap-tiap rekaatnya bukan hanya sekedar saya hafal, namun saya berusaha untuk mengerti artinya serta meresapi maknanya. Meskipun yang saya mampu hanya menghafalkan surat-surat pendek yang lazim dibaca dalam sholat seperti : Al Ikhlas, Al Falak, Al Annas, Ayat Qursyi, Qul Ya Ayuhal Kafirun serta surat-surat yang sedikit lebih panjang dalam Juzz Amma’
Jadi dari mulai takbiratul ikhram, ruku’, sujud sehingga salam, semua makna gerakan serta bacaannya berusaha saya gali dan jalankan. Ketika saya sedang mengucapkan salam terakhir dalam sholat, saya benar-benar menghayatinya bahwa saya sedang mengucapkan salam kepada seluruh alam seisinya, yang kelihatan maupun yang tak kelihatan, yang ada maupun yang sudah tiada. Itulah.
Tak masalah bagaimana kemampuan fisik kita ketika sedang menjalani sholat, apakah bisa melakukan gerakan dengan sempurna, hanya bisa dengan duduk atau sekalipun hanya bisa berbaring. Yang penting syarat rukunnya berusaha saya penuhi dengan sebaik-baiknya.
Saya terbiasa memakai pakaian khusus untuk sholat, yang tidak saya pakai untuk keperluan lain. Meskipun saya tidak mempunyai baju-baju bagus yang saya beli sendiri (dari semenjak saya sakit hingga sebelum kesembuhan saya, sepotongpun saya tidak pernah membeli baju baru yang saya beli dengan uang sendiri, baju-baju yang saya pakai, semuanya adalah baju bekas pemberian kakak-kakak ipar saya, adik-adik ipar saya dan adik-adik saya), dan Alhamdulillah saya mempunyai setengah dusin baju gamis putih baru dari bahan mori terbaik yang sempat saya jahitkan sebagai pakaian khusus untuk sholat, ketika dulu saya terpanggil kembali kepada Islam yang Agung.
Saya sungguh bersyukur mempunyai banyak baju untuk sholat meskipun saya tak mempunyai baju bagus yang saya beli sendiri untuk bepergian apalagi untuk pesta.
He he mungkin kalian heran ya ? Baju yang saya pakai untuk ke pasar, atau baju yang saya kenakan ketika pertemuan PKK ibu-ibu, atau yang saya pake ketika mengaji dan menghadiri pesta pernikahan serta melayat, adalah baju yang sama. Mengapa ? Karena dalam hidup ini, bagi saya sudah tak perlu penampilan lagi. Apalagi pujian orang. Pujian dan celaan bagi saya adalah sama saja. Pujian bisa mendatangkan ujub diri, dan celaan kalau tidak hati-hati mensikapinya bisa mendatangkan dendam dan kebencian serta jauh dari syukur kepada Allah SWT.
Disaat ibu-ibu heboh berusaha bisa menyulap wajah dengan produk perawatan wajah “natasya”, saya dan putri saya hingga saat ini tak pernah punya bedak dan lipstick karena tak pernah menggunakannya. Ada tuh dirumah bedak “Purol” jika badan kena biang keringat bisa reda jika dibedaki dengan bedak purol, tapi bukan untuk wajah.
Untuk apa ? Karena semua pemberian Allah yang ada dalam diri kita adalah pemberian yang paling bagus dan sempurna untuk kita ! Meskipun bibir saya hitam dan kulit wajah saya tidak kenyal, saya sangat bersyukur dan cukup bangga dengan yang Allah berikan untuk saya. Untuk itu saya sangat menghargainya dengan menjaga orisinalitasnya he he tanpa bedak dan lipstik. Kolot sekali ya saya ?
Demikian semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua. Dan bagi yang masih tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan, SELAMAT menjalankan ibadah puasa, semoga pada hari-hari terakhir ini kita tetap diberi kesabaran, kekuatan hingga akhir puasa nanti. Amiin.
Semoga kita mendapatkan ampunan, rahmat serta karunia dihapuskannya hukuman dari siksa api neraka. Amin Ya Rabbal’Alamiin. Dan semoga kita sekalian mendapat berkahnya Ramadhan, sembuh dari sakit maag yang telah lama kita derita. Amin Ya Rabbal’Alamiin.
Bersambung ke Bag-2
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Penulis,
Niniek SS
Labels:
Kisah Sembuh,
Kisahku,
Renungan
Thanks for reading Bagaimana Saya Sembuh Dari Sakit Maag Saya Bag-1. Please share...!
0 Komentar untuk "Bagaimana Saya Sembuh Dari Sakit Maag Saya Bag-1"