Bismillahirrahmanirrahiim….
Sahabat Niniek SS dimanapun Anda berada,
Kali ini penulis ingin mengeluarkan uneg-uneg tentang Obat Tanpa Doa Adalah Sia-sia, benarkah ? Apakah sebenarnya hubungan antara obat, doa dan kesembuhan ? Tentu ada, dan sangat erat.
Marilah kita telaah dan renungkan bersama-sama.
Sebagaimana sakit adalah erat kaitannya dengan dosa atau perbuatan yang kita lakukan, maka akibat dosa yang timbul adalah sakit.
Menurut penulis nih, sakit adalah penderitaan fisik yang diakibatkan oleh dosa. Sakit bisa disebabkan oleh dosa yang dilakukan fisik saja, atau oleh ruhani saja, atau bahkan kedua-duanya yaitu dosa yang dilakukan lahir dan batin.
Contohnya : Dosa yang dilakukan oleh fisik, adalah mencuri, walaupun semuanya disetir atau diperintahkan oleh otak, namun yang melakukan adalah tangannya yang diantar oleh kakinya.
Jadi dalam hal ini yang berdosa adalah otaknya yang memikirkan rencana pencurian, lalu tangannya yang melakukan pencurian, dan kakinya yang telah mengantar tuannya ketempat pencurian.
Dalam hal ini kita sering merasa, kenapa tiba-tiba kaki kita menjadi sakit, keram, pegel linu, ngilu, cekot-cekot, atau bahkan tumbuh bisul yang tak sembuh-sembuh ? atau kepala pusing cekot-cekot tidak karuan.
Nah kalau kita runut ternyata otak kita sering berpikir jahat, tangan kita melakukan perbuatan dosa itu, dan kaki mau mengantarkannya. Allah menjadikannya kaki asam uratlah, tangan encoklah, kepala migrenlah. Karena Allah Maha Berkehendak.
Sakit maag juga begitu. Ketika perut sudah kenyang, otak bilang :”makan lagi aja, sayang kan itu maknan enak lho ! gak papa sudah kenyang, perutmu kan masih kuat ?”.
Nah kaki lalu melangkah karena diperintah oleh otak, demikian juga tangan, dan mulut, yang semuanya bekerja melakukan “makan lagi”
Loh orang makan memangnya dosa ? makanan beli beli sendiri kok, pake uang sendiri kok, ngunyah juga gak minta tolong tetangga kok, kenapa kena pasal ?
Ya emang bener semuanya. Tunggu dulu. Didunia ini ada hukum keseimbangan. Barangsiapa dengan sengaja melanggarnya, tentu akan terkena dampaknya, yaitu dalam hidup kita “pasti” ! akan mengalami ketidak seimbangan. Dalam hal apa ? Ya itu terserah Allah sebagai Penegak Hukum Keseimbangan.
Makan yang baik, sebagai anjuran Rasulullah SAW dalam hadiznya “Makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang” sebenarnya merupakan rambu-rambu yang teramat jeli, jenius dan luar biasa.
Sakit Maag adalah mayoritas diakibatkan oleh “banyak makan”. Jadi kita para penderita sakit maag ini awalnya adalah paman dan bibi Gembul semuanya. Nah ketika lambung mulai beraksi, malaslah kita makan. Apalagi ada alasan pekerjaan belum selesai. Gayung bersambut !
Ketika kita mulai sakit maag, yang kita cermati hanya penyebab perilaku seperti telat makan, makan berlebihan pedasnya, asemnya, lemaknya, merangsangnya, namun jarang kita cermati kenapa aku bisa sakit ?
Pelanggaran hidup apa yang telah aku lakukan oleh perutku sehingga aku mendapat hukuman sakit maag ?
Menjadi paman dan bibi gembul yang banyak makan sepertinya tidak ada sesuatu yang salah pada diri kita. Suka-suka gualah ! Kata kita dulu. Nah lo ! Kalau sudah sakit yang perutnya seperti disayat-sayat pisau, cobalah katakan, suka-suka gualah !
Ketika kita dulu menjadi paman dan bibi gembul, mestinya kita ingat, bahwa rejeki kita bukanlah sepenuhnya milik kita, tapi ada sebagian milik orang lain. Seperti anak-anak yatim, para dhuafa, para janda, musafir dan lain sebagainya yang memang berhak menerimanya.
Sepintas seperti benar kalau kita punya anggapan makanan yang kumakan kan beli-beli sendiri, ngapain musti pusing dengan tetangga yang tak punya ?
Ahai…yang akan menjadi amal kita diakherat nanti bukan yang masuk kedalam lambung kita teman. Namun bagian makanan yang kita berikan dengan ikhlas kepada tetangga kita yang tak punya.
Belum pernah jadi orang miskin ya ?
Oo..orang miskin itu kalau dikasih makanan enak oleh tetangganya yang kaya, begitu tetangganya pulang bukan makanannya yang lansung diserbu, tapi hatinya berdoa mengucap syukur bahwa Tuhan telah mengirimkan makanan enak yang seumur-umur belum pernah dicicipinya, sambil matanya berkaca-kaca karena rasa haru dan syukurnya.
Kemudian doanya sambil berurai air mata, naik kelangit dengan tulusnya mendoakan kesehatan, keselamatan, kerejekian tetangga yang tadi memberi makanan enak tadi. Padahal tetangga tadi walau tidak didoakan sudah sehat karena banyak gizi, sudah selamat atas ijin Allah karena dia seorang yang dermawan, dan selalu lancar rejekinya karena suka bersedekah. Padahal orang miskin yang salih, yang taat ibadahnya, yang sabar dan taqwa, doanya selalu didengarkan dan insya Allah banyak diijabah oleh Allah SWT.
Nah kalau orang yang dermawan ( tak perlu tunggu kaya dulu ) rajin bersedekah kepada orang-orang tak mampu, dan semua mereka mendoakan dengan tulus ikhlas, bukankah sang dermawan ini akan menjadi hidup yang makin kelebihan berkah ?
Kembali kita yang sakit maag.
Nah mustinya kita renungkan, kita teliti, kita cari, perilaku kita yang mana ya yang membuat maag kita sakit tak sembuh-sembuh ?
- O dulu aku adalah paman atau bibi gembul. Ampunilah ya Allah.
- O mungkin dulu aku tegaan melihat orang yang kekurangan, tak pernah peduli, bahkan sering memaki salahnya kok miskin, salahnya kok tak mau berusaha, salahnya kok tak sukses sepertiku ? Ampunilah dosaku ini Ya Allah.
- O atau mungkin dulu aku sering makan makanan haram seperti daging babi ? Ya Allah, betapa perutku ini telah banyak makanan haram, ampunilah Ya Allah.
- O atau mungkin makanan yang aku makan adalah hasil dari pekerjaanku sebagai tukang riba ? Ya Allah ampunilah dosa ribaku Ya Allah, agar aku tidak menjadi keraknya neraka.
- O mungkin aku dulu kalau makan asal makan tak pernah ingat bersyukur atas makanan yang kumakan apalagi berdoa ? Ya Allah ampunilah aku, yang selalu lupa bersyukur.
- O mungkin dulu makanan yang aku makan adalah dari hasil curian yang memang kusengaja karena tak ada jalan lain ? Ya Allah mengapa aku menjadi pemalas, menjadi pencuri, mengapa tidak aku pilih pekerjaan yang baik dan halal yang membuat Engkau Ridho padaku Ya Allah, ampunilah dosaku ini Ya Allah. Engkau Maha Pengasih Dan Maha Pengampun.
Dari segala kemungkinan itu manakah yang menjadi kesalahanku ? Carilah hingga ketemu !
Bertaubatlah sekarang, jangan nanti atau lusa. Karena ajal tak ada yang tahu kapan datangnya.
Bukan sekedar memburu obat, tapi investigasi dosa sangatlah penting, bahkan menurut penulis adalah yang paling utama dan paling segera harus dilakukan.
Nah ini dia inti sarinya.
Kalau kita sudah menemukan sumber-sumber dosa dan kekhilafan yang ada dalam diri kita, yang barangkali menyebabkan timbulnya sakit dalam lambung kita dan tak sembuh-sembuh, insya Allah akan segera Allah hadirkan obatnya.
Obat itu sebenarnya sudah ada. Cuma belum Allah hadirkan dihadapan kita. Allah itu sebenarnya sedang menunggu, kapan kita menyadari dosa dan semua kekhilafan-kekhilafan kita, dan mohon ampunan dengan taubatan nasuha.
Lalu Allah akan Ridho kepada kita. Jika Allah sudah Ridho, maka beribu jalan bisa menjadi kesembuhan bagi kita. Yakinlah.
Nah anehnya lagi. Kita ini seringnya menjadi pemburu obat, bukan pemburu Sang Maha Penyembuh ! Yaitu Allah SWT. Dari mulai obat yang gratis, hingga obat yang berharga jutaan kita minum. Namun kita lupa, tidak pernah memohon kepada Sang Maha Penyembuh, untuk sembuh. Dengan jalan memohon ampunan atas dosa dan khilaf yang telah kita ketemukan dengan jelas.
Oleh karena itu walau obat yang telah diminum sebanyak satu truk ibaratnya, tak bakal ada kesembuhan karena tak pernah disertai doa. Obat yang tak disertai doa adalah sia-sia ! Karena tak ada berkah kesembuhan disana. Hanya ada zat-zat yang menguap disambar syaiton karena tanpa doa.
Anda sudah melihat foto yang penulis upload diatas kan ? Foto dari molekul air yang belum didoakan dengan yang sudah didoakan. Tehnologi semakin canggih dari waktu ke waktu, hingga ujud molekul air saja bisa tertangkap oleh foto yang kalau tidak salah namanya foto kirlian. Subhanallah.
Bisa dimengerti jika air putih yang didoakan oleh Pak Kyai sering menjadi lantaran kesembuhan bagi yang minum karena bentuk molekulnya saja sudah berubah, indah dan sangat teratur, simetris penuh keberkahan. Seperti bentukan mesin. Allah Hu Akbar, Sungguh Maha Besar Engkau Ya Allah, dengan segala Yang Engkau Ciptakan.
Oleh karena itu marilah kita mencari kesembuhan dari diri kita sendiri sebelum kita mencari obatnya. Dan berdoalah sendiri dengan sungguh-sungguh dari relung hati yang paling dalam untuk kesembuhan anda.
Doa yang sungguh-sungguh selalu disertai linangan air mata, dan itu pasti ! Kalau kita berdoa belum mengeluarkan air mata, sudah bisa dipastikan bahwa apa yang kita mohon bukanlah sesuatu yang benar-benar kita butuhkan.
Jika kita memang ingin sembuh dari sakit kita. Tentu kita akan berdoa dengan merintih di Hadapan Allah, agar kita diberikan kesembuhan. Hingga air mata kita berderai bercucuran. Jika kita sudah bisa memohon hingga demikian, biasanya tak lama kemudian hajat permohonan kita akan segera dikabulkan oleh Allah.
Meskipun kita sudah berdoa dengan sungguh-sungguh hingga meneteskan air mata, jika Allah belum akan mengijinkan, biasanya kita akan diberikan pemahaman akan suatu hakekat mengapa kita belum diijinkanNya sembuh. Sehingga kita bisa faham, bisa bersabar, bisa terus berpengharapan akan Rahmat Allah, tidak akan pernah putus asa mengalami musibah atau ujian yang bagaimanapun sulitnya.
Berdoalah juga jangan lupa setiap kali akan minum obat. Karena berkah kesembuhan adalah pada turunNya Ridho pada obat yang akan kita minum. Bukan pada obatnya sendiri.
Obatnya mungkin zatnya sangat berkhasiat, sangat besar manfaatnya, namun karena Pemilik Manfaat Obat belum dimintai ijin, maka obat yang kita minum akan menjadi zat yang mubadzir saja. Sayang kan mungkin obat tersebut telah kita beli dengan harga mahal? Mungkin juga uangnya dari perjuangan berhutang ? Ya Allah..
Demikianlah penjelasan menurut penulis, mengapa Obat Yang Tidak Didoakan adalah sia-sia. Wallohua’lam. Semoga bisa menjadi perenungan yang manfaat bagi kita semua. Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Apapun keluhan Anda, tak perlu berkecil hati karena kini telah hadir bagi Anda buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis, yang Alhamdulillah telah banyak membantu para penderita maag dari seluruh Indonesia, sembuh dari sakitnya, setelah membacanya. PELAJARI DAN PESAN DI SINI, sebelum kehabisan karena persediaan sangat terbatas, dan karena banyaknya permintaan.
Salam Tetap Semangat !
Niniek SS
Labels:
Kiat-Kiat Sembuh,
Motivasi,
Pengetahuan,
Renungan
Thanks for reading Obat Tanpa Doa Adalah Sia-Sia. Please share...!
0 Komentar untuk "Obat Tanpa Doa Adalah Sia-Sia"