Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat Niniek SS yang budiman,
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Sahabat Niniek SS yang budiman,
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Baca dulu (Bag.1) nya Yaa..Disini !
Stadium Menengah
Sampai suatu hari…
Kami sekeluarga ( saya, suami dan putri saya Addin ) pergi bersilaturahmi kerumah seorang sahabat, yang jaraknya kurang lebih 1,5 jam perjalanan naik bis. Kami tidak memberitahukan lebih dahulu kedatangan kami, maksudnya ingin membuat surprise.
Kami ngobrol kesana kemari penuh kerinduan karena memang sudah lama sekali tak bertemu. Suami saya ngobrol dengan suaminya, dan saya ngobrol dengan isterinya didapur sambil masak untuk makan siang bersama.
Sahabat saya masak ayam kampung untuk kami. Ayamnya menyembelih sendiri karena memang banyak memelihara ayam kampung. Dimasak bumbu sambal.
Ketika melihat cabenya banyak sekali saya sudah protes :”Ih..cabenya kok banyak banget..”. Dia jawab :”Ah gak papa…ini cabe besar, gak pedas, kalau cabenya terlalu sedikit gak pedas kurang enak nanti…”.Masakannya pake santan kenthal lagi ! Saya tidak berani protes lagi, eh tamu kok banyak protes kan tak enak he he..Tapi dalam hati :”Berani gak ya lambungku makan sepedas itu..?”.
Sahabat saya juga membuat dadar telor, tempe goreng dan lain-lain.
Tiba saat makan, kamipun makan bersama. Ketika saya mengambil makan hanya dengan lauk dadar telur 1 iris, sahabat saya tiba-tiba sudah mengambilkan saya ayam pedas bersantan itu, diambilkannya yang besar dan nasi saya sudah dibubuhinya kuah santan pedas cukup banyak…
Saya juga sedih ketika mau makan, melihat nasinya keras, tidak lembek seperti dirumah, karena tergesa-gesa saya tidak membawa bekal nasi dari rumah. Lagian juga tidak enak pergi kerumah sahabat kok bawa bekal nasi sendiri.
Saya berteriak :”eeeeee…jangan…saya tak berani makan ayam pedas ini, lambung saya suka sakit !..”, Sahabat saya malah menjawab :”Halah tak apa-apa untuk obat..”.Waduuh gimana ini ? Tidak dimakan laper, mau ganti nasi putihnya dengan nasi putih baru yang tidak terkena pedas tidak enak dengan tuan rumah ?
Akhirnya dengan perasaan yang sangat galau terpaksa saya makan nasi keras berayam pedas itu.
Singkat kata, setelah kami sholat dhuhur berjama’ah, tak lama sesudah itu saya sekeluarga pamit.
Dalam perjalanan pulang alhamdulillah lambung tidak ada masalah…Saya merasa lega dan sangat bersyukur.
Eh malam harinya sesudah makan malam…tiba-tiba..lambung saya seperti kram…sakitnya luaaaar biasa ! Seluruh dinding lambung kaku, sakit sekali, melilit tak ketulungan rasanya, keringat dingin keluar meleleh disekujur tubuh, dan jantung saya debarannya seperti lonceng. Rasanya benar-benar sudah tidak tertahan.
Setiap merasa berada pada puncak kesakitan lalu terasa diare…sayapun ke kamar mandi…dan sedikit terasa lega kalau diare sudah dikeluarkan. Saya berinisiatif minum air putih hangat segelas besar langsung saya habiskan.
Setiap kali belum hilang rasa lega saya, sakit yang sangat tadi kembali berulang…”Apa sudah waktunya saya dipanggil pulang oleh Allah?..” saya sampai berpikiran seperti itu.
Suami dan Addin putri saya menjadi sangat bingung dan sangat panik melihat saya kesakitan seperti itu, tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Saya bolak balik kekamar mandi untuk menuntaskan diare saya. Ya Alhamdulillah karena saya sering menolong orang sakit, jadi saya tahu pertolongan pertama apa yang harus saya lakukan buat diri saya sendiri.
Tapi karena saking sakitnya, saya juga sangat panik. Saya minta dikerok seluruh punggung saya oleh suami saya, posisinya telungkup sambil kaki menekuk dibawah perut, dan saya mendekap botol berisi air panas dilambung saya yang dibebat dengan kain serbet agar panasnya tidak langsung ke kulit.
Anak saya, saya minta membuatkan air kunyit mentah. Kunyit mentah dicuci bersih, dibakar sebentar, dikupas lalu diparut. Ada kurang lebih 3 buah kunyit masing-masing sebesar ibu jari. Setelah selesai diparut, diberi “air mentah” ( bukan air matang ) sepertiga gelas lalu disaring dan saya minum.
Sebelum saya minum ramuan air kunyit tadi, saya minta dibuatkan bubur sumsum sedikit untuk saya makan, karena saya muntah-muntah hingga seluruh isi perut keluar semua.
Setelah minum air putih hangat banyak-banyak, makan bubur sumsum, minum air kunyit, punggung dikerokin, seluruh permukaan lambung dan punggung dibalur dengan minyak kayu putih, alhamdulillah kesakitan yang sangat tadi pelan namun pasti sedikit demi sedikit berkurang, dan hilang sama sekali.
Namun sepertinya ada sakit yang membekas pada lambung yang tidak bisa hilang. Seperti orang dicubit, bekas cubitan itu tidak bisa hilang seketika, tapi memerlukan waktu yang cukup lama, hingga berhari-hari.
Hari besuknya ketika memeriksakan ke dokter di Puskesmas, saya tidak boleh pulang tapi harus opname dan di oper ke Rumah Sakit Swasta yang lebih representatife dimana peralatannya lebih komplit.
Ketika saya diperiksa oleh dokter, dokter mengatakan saya menderita kejang usus. Dan saya menolak diberi obat yang ditelan. Saya minta agar obat disuntikkan lewat infuse saja.
Dokternya sangat berhati-hati sekali dalam menangani saya. Suntikan obat pada infuse itu tidak langsung diberikan, namun diadakan test lebih dulu pada pergelangan tangan saya, saya alergi terhadap obat yang mau disuntikkan lewat infuse atau tidak. Ternyata saya tidak alergi obat.
Saya dirawat hanya 3 hari dan dengan perawatan yang cukup ketat. Hampir setiap jam perawat selalu menanyai keadaan saya. Selama saya dirawat, alhamdulillah kondisi saya semakin membaik, dan 3 hari saya diperbolehkan pulang. Selama saya dirawat menu saya bubur halus plus lauk anyepan ( tawar tidak ada rasanya ) yang halus.
Kondisi kesehatan saya sejak itu TIDAK PERNAH SEHAT HINGGA BERTAHUN TAHUN KEMUDIAN !!!.....
Ada-ada saja yang saya rasakan. Lambung selalu sakit sepanjang tahun. Kepala sering pening. Jantung mulai bermasalah, sering berdebar-debar tak karuan, namun jika diperiksakan ke dokter dan diperiksa dengan alat rekam jantung hasilnya jantung saya bagus. Saya menjadi sangat heran.
Keringat dingin sering keluar. Badan tiba-tiba lemas tak tahu sebabnya. Sejak keluar dari rumah sakit yang pertama saya mulai tidak bisa melakukan aktifitas apapun.
Ya, VAKUM AKTIFITAS ! Total tak bisa melakukan apapun. Karena untuk berjalan sakit, untuk duduk sakit, untuk tiduran juga sakit.
Ketika ini saya benar-benar menjadi orang yang sangat tak berguna. Hanya baring-baring ditempat tidur. Ya bisa berjalan pelan-pelan keluar dari kamar tidur, ke ruang tamu sebentar menikmati udara segar diluar kamar, jika pagi berjemur sinar matahari, itupun rasa badan sangat tidak karuan.
Bolak balik ke dokter hanya untuk chek up, tapi obat dokter tak pernah saya minum karena lambung sudah tak bisa kemasukan obat kimia lagi. Berat badan saya susut tajam berkurang 20 kg selama sakit.
Saya atasi sakit saya dengan berbagai obat/nutrisi lambung unggulan dari berbagai MLM. Saya mendaftar puluhan MLM hanya untuk mencari herbal yang bagus dan cocok untuk mengobati lambung saya.
Bertahun-tahun saya hanya makan bubur halus dan tahu putih yang dimasak dalam berbagai variasi rasa. SAMPAI BOSAN SEKALI…!!! . Hingga saya kekurangan gizi, tekanan darah saya sering drop, dan emosi saya sering tidak stabil.
Alhamdulillah saya bisa selalu berserah diri kepada Allah Yang Maha Segalanya.Dan saya alhamdulillah bisa selalu berpikiran positif atas setiap kondisi yang saya alami. Apapun itu adalah pemberian yang terbaik dari Allah untuk diri saya. Meskipun separah apapun sakit saya, alhamdulillah sekalipun saya tak pernah meninggalkan sholat.
Meskipun sering saya sholat dengan tayamum karena terpaksa, mau berwudhlu tubuh menggigil kedinginan. Sering saya sholat dengan berbaring karena tak mampu sholat dengan duduk. Semoga Allah Ampuni dosa saya ini.
Jika Anda sakit seperti saya, yang harus dilakukan adalah bersabar dalam segala hal.
Bersabar merasakan sakit, bersabar jika yang merawat kita tidak sepaham dengan keinginan kita, bersabar jika orang meremehkan dan melecehkan sakit kita karena mereka tidak tahu apa yang kita rasakan, bersabar jika yang merawat kita terlambat melakukan sesuatu, bersabar makan yang sesuai dengan lambung kita, bersabar untuk sembuh alias jangan putus asa, karena makin kita putus asa penyakit bukannya sembuh justru makin parah.
Banyak sekali yang harus dilakukan oleh penderita maag agar segera sembuh dari penderitaannya. Tapi yang terpenting adalah BERSABAR dan DISIPLIN MENJAGA POLA HIDUP !
Terima kasih atas kunjungan Anda di Blog ini. Semoga Allah SWT. melimpahkan ampunan, keselamatan serta keberkahan yang luas kepada kita sekalian. Amin Yaa Robbal'alamin...
Hal ini akan saya uraikan lebih lanjut dalam "Kisah Sakitku ( Bag.3 )".Baca Disini !..Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Hal ini akan saya uraikan lebih lanjut dalam "Kisah Sakitku ( Bag.3 )".Baca Disini !..Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Edisi Revisi, Purworejo, 11 Agustus 2024
Salam sehat selalu,
Oleh : NiniekSS
Catatan Penting :
AJAKAN SEMBUH !Anda ingin segera sembuh permanen seperti saya ? Yang lebih dari 15 tahun terkapar merasakan penderitaan sakit maag dengan berbagai keluhan silih berganti bertubi-tubi, namun sekarang Alhamdulillah sudah sehat kembali dan bebas makan apa saja ?
Pelajari kiat-kiatnya dalam Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis tersebut. Anda akan tahu dimanakah letak kesalahan Anda hingga tak sembuh-sembuh. PESAN SEGERA SEKARANG DI SINI ! Agar tak kehabisan karena persediaan sangat terbatas.
Buku yang sangat sederhana ini bukan sekedar membeberkan segala terori. Namun semua yang tertuang didalamnya adalah hasil praktek kesembuhan saya. Dan Alhamdulillah telah banyak yang telah sembuh setelah membacanya. Yuk sembuh seperti saya.
Labels:
KISAH SAKITKU
Thanks for reading Kisah Sakitku ( Bag.2 ). Please share...!
0 Komentar untuk "Kisah Sakitku ( Bag.2 )"