Bismillahirrahmanirrahiim..
Ya Allah...Engkau Maha Melihat, Maha Kaya, Maha Sempurna CiptaanMu, Maha Mengetahui sekalipun yang tersembunyi, Maha Indah, Maha Suci, Maha Mengabulkan doa bahkan yang belum diminta, Maha Kasih Sayang, Maha Membalas Kebaikan dan Keburukan, Maha Adil, Maha Tegas HukumMu, Maha Lembut KebaikanMu, Maha Tak Terduga PemberianMu, Maha Lembut dan Maha Keras TeguranMu, Maha Memberi Petunjuk dan Maha Menyesatkan, Maha Gaib, Maha Dekat dan Maha Jauh, Maha Cermat Dan Maha Teliti, Maha Berkehendak, Maha Membolak-balikkan hati, Maha Genius, Maha Tak Terhingga oleh jangkauan makhluk.
Syukurku tak terhingga atas kesembuhanku. Takjubku tak terhingga atas pemberian sakitMu. Seluruh kemampuanku tak kan mampu melukiskan keindahan keberkahanMu atas hidup dan kehidupanku. Manusia hanya dibingkai oleh nafsu, impian dan keinginan-keinginan, yang seringkali tak tahu untuk apa semuanya. Namun kami harus takluk kepada KehendakMu. Yang pasti terbaik dan sempurna untuk kami. Hanya kami yang sering tak mengerti. Karena kami belum mengenalMu dan tak mau mengenalMu. Siapakah Engkau, dan Mengapa kami Engkau Ciptakan ?
Ya Allah...Betapa tipisnya batas pemisah antara dua yang terpisah didunia ini. Dengan susahnya kami meniti jalanMu. Diantara jalan yang terhampar dihadapan kami. Banyak jalan mulus yang sering mengecoh kami. Jalan yang seolah menuju keselamatan ternyata pada ujungnya menganga jurang lebar yang tak mungkin bisa mengantar kami pada tujuan. Menuju Engkau.
Sakitku adalah jalan terbaik yang Engkau pilihkan untukku menuju kepadaMu. Betapa berat dan sangat menyiksa harus kulalui setiap saatnya. Jika Engkau sedang memandangku betapa aku sangat terhibur...Namun ketika Engkau seperti tak peduli padaku, maka hancur berkeping-keping harapanku untuk menemukanMu. Kucari...Kususuri segala KehendakMu dalam darahku yang kotor dengan segala kenajisan..pada tulang-tulangku yang telah rapuh dalam ketidaksetiaan kepadaMu...Pada syaraf-syarafku yang mulai layu namun tak berbakti kepadaMu.
Ya Allah...Darah, tulang dan syarafku Engkau ciptakan semestinya untuk mengabdi hanya kepadaMu..untuk keselamatanku dialam kekal kelak. Namun kami hanya mengabdi kepada egoku, nafsuku, kepentingan-kepentinganku, yang tak ada manfaatnya bagi keselamatanku kelak. Sakitku adalah teguran dariMu. Karena Engkau sangat menyayangiku. Engkau sangat ingin kami kembali kejalanMu yang menyelamatkan. Sakitku adalah Cara Engkau Mendidikku. Memberikan pelajaran bagiku. Menempa ruhaniku. Mengajar jiwaku. Menjadi insan yang kaffah, jasmani maupun ruhani kami.
Ya Allah...betapa meruginya kami...Yang telah mensia-siakan umur kami selama ini...Umur yang kami lalui dengan asal hidup. Bukan untuk menghamba kepadaMu namun untuk menghamba diri sendiri. Astaghfirullah...
Ya Allah...Betapa puji syukurku hanya kepadaMu Ya Allah...Engkau beri kami sakit yang begitu lama...begitu dahsyat penderitaannya..begitu melelahkan...namun begitu banyak pelajaran yang Engkau berikan kepadaku Ya Allah..hingga Engkau memberikan “Hadiah Kesembuhan” bagiku, kesembuhan yang merupakan keajaiban yang tak disangka-sangka. Subhanallah..
Ya Allah...Ternyata hidup bukanlah sekedar hidup. Hidup adalah amanah. Engkau beri kami sembuh kembali dari sakit yang hampir merenggut nyawa kami adalah amanah dariMu Ya Allah. Amanah agar pengalaman sakit dan kesembuhan kami, kami syiarkan. Untuk kemanfaatan sesama kami. Paling tidak melalui blog ini. Paling tidak bagi saudara-saudara kami yang membaca blog kami ini Ya Allah. Hanya kepada Ridho serta KeberkahanMu blog ini kami sandarkan.
Sahabat Blog Solusi Sakit Maag yang Setia...
Dalam “Bagaimana Setelah Kesembuhan” Bagian 1 sudah saya sampaikan tentang kemajuan yang telah saya alami setelah kesembuhan saya. Jika kalian belum membacanya, silahkan BACA DULU DISINI. Agar pada bagian ke 2 ini bisa nyambung kisahnya. Yuk kita lanjutkan kisahnya. Apa sih perubahan-perubahan yang saya alami setelah sembuh ?
Bisa mendatangi hajatan lagi.
Alhamdulillah, setelah sembuh selalu bisa mendatangi hajatan tetangga ataupun keluarga. Tidak seperti dulu. Meskipun itu tetangga dekat rumah yang punya hajatan, namun badan benar-benar tak kuat untuk melangkahkan kaki keluar rumah. Pernah saya coba. Eh jatuh terduduk lemas sebelum sempat melangkah keluar pintu. Yaah..sudahlah..dulu...masih harus bersabar.
Bisa datang ke pengajian-pengajian lagi.
Alhamdulillah, sekarang bisa mendatangi pengajian lagi. Bahkan yang letaknya jauh sekalipun. Dulu..selalu ngiri apabila melihat ibu-ibu lewat depan rumah mau berangkat ke pengajian kampung, saya hanya terbaring lesu ditempat tidur karena sakit saya.
Bisa melakukan silaturahmi lagi.
Setelah sembuh, saya seperti balas dendam dalam bersilaturahmi. Pergi kesana kemari kerumah sanak saudara, handai taulan yang sudah sekian lamanya tak pernah saya kunjungi karena sakit. Jika ada uang sedikit, asal bisa untuk sekedar transport dan sekedar untuk membeli buah tangan, setiap hari saya selalu mengangendakan kemana hari itu akan bersilaturahmi.
Saya utamakan silaturahmi ke Ulama, saudara yang lebih tua dan kepada sanak saudara yang tidak mampu. Alangkah senangnya saudara-saudara yang tak mampu ketika saya kunjungi dengan sekedar buah tangan yang bagi mereka sangatlah berarti. Ya Allah...
Bisa sholat lagi dengan sempurna.
Alhamdulillah...Yang paling saya syukuri adalah, setelah sembuh saya bisa sholat dengan sempurna. Syarat rukunnya. Soal khusyuknya hanya Allah yang tahu. Betapa tersiksanya batin, ketika harus wudhlu tak bisa wudhlu karena badan tak bisa untuk bangun dari tempat tidur. Ketika untuk berwudhlu tubuh kedinginan. Ya Allah..Meskipun air melimpah dirumah.
Bisa dzikir lagi lebih lama.
Lebih-lebih lagi, setelah sembuh bisa leluasa untuk berdzikir. Mau berapa lama duduk tak ada kendala perut begah, perut sakit, tubuh gemetar dan lain-lain.
PENYAKIT :
Lambung dan perut tak pernah sakit lagi.
Alhamdulillah setelah sembuh lambung dan perut tak pernah sakit lagi. Tidak seperti ketika masih sakit dulu. Hampir sepanjang waktu merasakan setiap keluhan, silih berganti. Sekarang tak pernah lagi saya alami masalah yang ada di lambung dan di perut.
Tak pernah kedinginan lagi.
Dulu berbulan-bulan bisa tak mandi. Karena badan selalu kedinginan. Kalau kena air sedikit saja langsung beeerrrr...rasanya dingin bukan kepalang lalu disertai menggigil hingga sampai kaku ketulang-tulang. Sekarang alhamdulillah bisa mandi sepuasnya. Bahkan malam menjelang sholat malampun tak ada masalah untuk mandi. Subhanallah...Allah Hu Akbar. Nikmatnya bebas merasakan guyuran air di seluruh tubuh. Alhamdulillah.
Tak pernah gemetar lagi.
Dulu. Sedikit-sedikit gemetar. Bahkan sering seluruh tubuh bergetar bagaikan ada gempa. Entah ini karena apa. Awalnya kaget dan ketakutan. Ada apa ini dengan badan. Tidak ada angin tak ada hujan tiba-tiba tiduran kok badan bergetar seluruhnya hingga tempat tidur seolah ikut bergoyang.
Dulu. Memegang sendok waktu makan saja, jika badan sedang bergetar, maka nasi yang ada dalam sendok pada tumpah berjatuhan. Alhamdulillah setelah sembuh ini. Tak pernah mengalami tubuh gemetaran lagi.
Tak pernah lemas lagi.
Ketika masih sakit. Tiada hari tanpa merasa lemas. Entah pagi. Entah siang atau malam selalu lemas. Mungkin karena terbatasnya nutrisi yang bisa masuk, maka badan jadi selalu merasa lemas.
Alhamdulillah mulai sembuh, badan makin bertenaga, karena apa saja sekarang bisa makan. Sehingga kebutuhan nutrisi akan tubuh terpenuhi. Sehingga tak pernah merasa lemas lagi. Sekarang berat badan saya juga sudah normal lagi seperti sebelum sakit. Dengan berat 52 - 55 kg naik turunnya.
Tak pernah begah lagi.
Karena lambung telah sembuh. Maka tak pernah merasakan begah lagi. Begah dikarenakan makanan menumpuk didalam lambung yang tak semuanya bisa digiling oleh lambung. Sehingga dulu, setiap habis makan sedikit saja lambung rasanya sangat penuh.
Tak pernah perut terasa penuh lagi.
Sekarang setelah sembuh, tak pernah perut terasa penuh lagi. Karena lambung kembali bisa berfungsi maksimal, apapun makanan yang masuk selalu bisa dicerna semuanya. Dan langsung sari-sari makanan hasil pemrosesan pada lambung bisa dicerna oleh usus secara maksimal..
Tak pernah lagi sebentar-sebentar merasa lapar.
Dulu, waktu lambung masih sakit. Sebentar sebentar merasa lapar. Karena makanan yang masuk ke lambung tak bisa diproses semuanya, dan nutrisi yang diserap oleh ususpun tak maksimal. Alhamdulillah setelah sembuh. Saya merasa lapar ya hanya 3 kali sehari. Ya wajar kalau diantara jeda waktu makan masih ngemil makanan ringan.
Tak pernah jantung berdebar-debar lagi.
Yang membuat pikiran sering panik, ketika sakit, dulu, adalah jika tiba-tiba jantung berdebar-debar. Rasanya seperti jantung mau copot saja. Pikiran lalu tak karuan. Yang enggak-enggak aja. Jika sedang seperti ini, selalu kepikiran takut mati. Apalagi jika disertai keringat dingin mulai keluar.
Alhamdulillah setelah sembuh ini, tak pernah lagi merasakan jantung berdebar-debar.
Dulu, saya merasakan jantung berdebar biasanya jika kelupaan angkat junjung yang berat-berat. Misal menggeser buku yang tebal. Mengangkat jemuran ketika hujan sementara tak ada orang dirumah. Ato dikamar mandi kelamaan dengan air dingin. Alhamdulillah sekarang masa lalu yang tak mengenakkan sudah berlalu.
Tak pernah kliyengan lagi.
Hal yang paling menyiksa adalah kliyengan. Kliyengan ini bukan kepala sakit, namun kepala rasanya sangat berat, dan jika untuk berjalan tubuh sempoyongan seperti mau jatuh. Kalau sudah seperti ini paling enak ya untuk rebahan. Alhamdulillah sekarang saya tak pernah merasakan kliyengan lagi.
Kliyengan ini adalah keluhan yang paling sulit hilangnya. Artinya jika keluhan yang lain sudah pada hilang, maka kliyengan ini yang paling bandel sembuhnya.
Tak pernah radang tenggorokan lagi.
Dulu sebelum sembuh, sebentar-sebentar radang tenggorokan. Tubuh demam, tenggorokan untuk menelan sakit. Untuk menelan air saja sakit apalagi untuk makan. Ya Allah. Jika untuk makan nasi ketika tenggorokan sedang radang maka telinga ikut sakit ketika sedang menelan makanan. Alhamdulillah sejak sembuh, saya tak pernah mengalami radang tenggorokan lagi.
Tak pernah dada dan perut merasakan panas lagi.
Dulu ketika masih sakit, jika kambuh karena salah makan, maka dada dan perut rasanya panas sekali, seperti kena uap air cabe. Ya Allah. Tidak tahu mengapa. Dan tak tahu harus dibagaimanakan. Karena memang dulu belum ngerti banyak tentang sakit maag apalagi gerd. Tahunya hanya curiga bahwa penyakit aneh ini mungkin karena ada orang yang tak senang. Astaghfirullah...
Alhamdulillah. Rasa panas di dada dan di usus sejak sembuh tak pernah saya rasakan lagi.
Rasa tiba-tiba takut dan panik hilang sendiri.
Yang dulu semua-semuanya takut. Takut sendirianlah. Takut minum obat barulah. Takut makan. Takut minum. Takut mandi sendiri. Takut bepergian sendiri. Dan segala macam ketakutan. Setelah sembuh, tanpa saya sadari, secara bertahap tahu-tahu satu persatu ketakutan semuanya menghilang dan tak pernah muncul kembali.
Tak pernah tidur tercekik lagi.
Seiring dengan kesembuhan maag kronis saya, maka semua penderitaan yang saya alami satu persatu sembuh sendiri. Termasuk yang dulu jika tidur selalu merasakan leher seperti dicekik orang maka sejak sembuh, alhamdulillah tidur ya nyenyak dari mulai malam hingga pagi hari. Ritmenya normal seperti sebelum sakit.
Pendengaran menjadi jelas kembali.
Dulu waktu parah-parahnya sakit maag dan gerd. Saya hampir kehilangan pendengaran saya. Pernah sesekali telinga saya mengeluarkan cairan yang baunya sangat busuk. Membuat sangat tersiksa dan menumbuhkan rasa minder pada siapa saja yang ada disekeliling saya.
Jika suami atau siapapun bicara kepada saya, harus ditegaskan berulang-ulang karena telinga saya tak begitu mendengar. Waktu itu telinga juga sakit dan berdenging. Pernah sampai dikorek oleh dokter dengan alat karena rasanya pendengaran rasanya ada yang menyumbat. Ya Allah rasanya sakit bukan main. Alhamdulillah begitu sembuh, maka secara berangsur-angsur pendengaran juga menjadi pulih kembali.
Mata menjadi tak kabur lagi.
Siapa bilang gerd tak bisa naik kemata ? Saya waktu sakit dulu, penglihatan mata saya menjadi kabur. Jarak pandang jauh hanya bisa menjangkau beberapa meter saja. Selebihnya hanya berupa bayang-bayang yang suram. Dan alhamdulillah sejak kesembuhan, penglihatan saya yang buram, berangsur-angsur hilang sendiri.
Kondisi sering blank menjadi hilang.
Saya sering mendapat curhat dari banyak teman sakit maag dan gerd, bahwa mereka sering mengalami otak blank. Dimana pikiran kita benar-benar kosong. Ternyata hal itu bukan saya saja yang mengalaminya. Banyak teman lain juga mengalaminya. Hal ini sering membuat bingung orang-orang yang sedang berhadapan dengan kita. Karena tiba-tiba saja kita menjadi tak nyambung dengan inti pembicaraan. Tiba-tiba saja kita seperti tidak “ngeh” dengan apa yang sedang dibicarakan.
Maka kita sering dibilang stress, linglung, disantet orang, karena ketika terkena maag dan gerd yang parah, perilaku kita menjadi berubah 180 derajad tanpa kita sadari.
Yang penyabar menjadi pemarah. Sebaliknya yang pemarah bisa menjadi penyabar setelah sakit. Yang periang tiba-tiba menjadi pendiam. Yang pemberani atau percaya diri menjadi orang yang penakut dan minderan. Yang rajin bekerja tiba-tiba menjadi orang yang sepertinya malas dalam segala hal. Yang tadinya penuh semangat menjadi orang yang tanpa harapan.
Sakit maag dan gerd yang parah bisa merubah segala keadaan kita. Termasuk kita yang baik-baik bisa menjadi sering “blank” pikiran kita. Alhamdulillah sejak kesembuhan blank ini tak pernah saya alami lagi. Semuanya menjadi normal kembali.
Tak pernah keringat dingin lagi.
Ketika sakit dulu. Keringat dingin yang disertai badan gemetar menjadi hiasan hidup setiap hari. Hampir tiada hari tanpa keringat dingin. Alhamdulillah sejak sembuh, saya tak pernah keringat dingin lagi. Segala was-was serta kekhawatiran akibat munculnya keringat dingin, alhamdulillah telah hilang dari hidup saya.
Hidung tersumbat tak pernah terasa lagi.
Dulu, ketika masih sakit, betapa tersiksanya. Setiap kena dingin, entah itu lap-lap, entah itu berwudhlu, entah itu cuaca dingin atau karena hujan, maka hidung langsung tersumbat dua-duanya. Jadi terpaksa bernafas dengan mulut. Ya Allah betapa repot dan tersiksanya jika sedang tersumbat hidungnya. Rasa pening yang sangat langsung mendera beberapa jam lamanya hingga hidung bisa mereda menjadi bolong.
Alhamdulillah hidung tersumbat sekarang tak pernah saya rasakan lagi meskipun kena dingin, hujan, ataupun sedang mandi. Kecuali memang sedang terserang flu. Wajar toh orang terkena flu. Namanya manusia, mosok tak boleh sesekali sakit atau terkena flu.
Sering sendawa tak pernah lagi.
Sendawa kalau hanya sekali dua kali yang biasa terjadi pada orang sehat yang kekenyangan adalah wajar. Namun jika sendawa terjadi tak ada hujan dan tak ada angin. Ini yang sering saya alami ketika masih gerd parah dulu. Jika makan sedikit kekenyangan maka selalu akan muncul sendawa berkepanjangan. Sangat menyiksa karena tak bisa dihentikan. Seperti orang batuk.
Jika sendawa tak bisa keluar, dada sebelah atas rasanya sakit sekali. Namun akan sedikit mereda jika isi lambung dimuntahkan. Namun seringnya memuntahkan isi lambung akan memperparah kondisi tenggorokan yang terkena muntahan asam lambung.
Namun kondisi banyak sendawa ini tak separah kawan-kawan. Ada yang setiap sendawa selalu mengeluarkan lendir berwarna hijau kental yang sakitnya bukan main.
Alhamdulillah problem sendawa, sejak kesembuhan tak lagi saya rasakan. Ya wajar sendawa karena kekenyangan. Sendawanya orang sehat, bukan sendawanya penderita gerd.
Tak pernah sesak nafas lagi.
Sesak nafas adalah keluhan yang cukup mengganggu hari-hari. Jika sesak nafas datang, maka rasanya bingung untuk apa saja. Duduk susah, berbaringpun susah. Jika sesak nafas sedang menyerang, rasanya seperti hidup takkan lama lagi Ya Allah. Alhamdulillah, kini, sejak kesembuhan beberapa tahun yang lalu tak pernah sesak nafas. Satu kalipun.
HIDUP NORMAL SEPERTI SEBELUM SAKIT.
Alhamdulillah Allah beri saya Rahmat kesembuhan yang benar-benar merupakan keajaiban. Saya yang rasanya sudah tak ada harapan untuk hidup, ternyata masih Allah berikan umur panjang. Bahkan bisa berkarya membuat blog, menulis artikel, menyusun buku tentang maag dan gerd yang mudah-mudahan bermanfaat untuk kalian semua.
Alhamdulillah, setelah kesembuhan saya, saya bisa hidup normal kembali seperti sebelum sakit. Makan dan minum segala menu, beraktifitas apa saja, berpikir apa saja, tak perlu dibatasi lagi harus begini harus begitu.
Saya tulis artikel “Bagaimana Setelah Kesembuhan” ini agar memacu semangat kalian. Bahwa saya yang sedemikian parahnya sakit saya saja masih bisa sembuh. Apalagi kalian yang sakitnya lebih ringan dari saya. Kalian harus SEMANGAT ! Harus tetap ikhtiyar ! Harus besar harapan. Karena Allah Maha Pemurah dan Maha Pengampun. Maha Menyembuhkan sakit kalian baik yang berat apalagi yang ringan.
Demikian dulu “Bagaimana Setelah Kesembuhan” Bagian 2 semoga bermanfaat bagi kalian semua. Sampai jumpa insha Allah pada artikel-artikel yang akan datang. Semoga kalian lekas sembuh ya ?
Jika kalian ingin mengetahui jalan kesembuhan saya ?
1. MILIKI INI sangat penting untuk mendukung kesembuhan kalian, ini adalah panduan untuk perawatan kalian sehari-hari.
2. Dulu saya sembuh setelah MINUM INI dengan keyakinan yang mantap kepada Ciptaan Allah, dan dengan istiqomah. Cara terapinya ADA DISINI.
3. Lalu disempurnakan dengan HERBALNYA YANG INI. Biidznillah.
Jika kalian ingin mengetahui jalan kesembuhan saya ?
1. MILIKI INI sangat penting untuk mendukung kesembuhan kalian, ini adalah panduan untuk perawatan kalian sehari-hari.
2. Dulu saya sembuh setelah MINUM INI dengan keyakinan yang mantap kepada Ciptaan Allah, dan dengan istiqomah. Cara terapinya ADA DISINI.
3. Lalu disempurnakan dengan HERBALNYA YANG INI. Biidznillah.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo 8 Mei 2016
Salam Kesembuhan,
Niniek SS
Labels:
Kisah Sembuh
Thanks for reading Bagaimana Setelah Kesembuhan Bagian 2. Please share...!
0 Komentar untuk "Bagaimana Setelah Kesembuhan Bagian 2"