Bismillahirrahmanirrahiim…
Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam,
Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.
Pembaca Blog Yang Setia….
Mohon maaf, sudah beberapa hari saya tidak posting. Ada sahabat dekat yang wafat. Meskipun sudah mencoba menghibur diri bahwa setiap orang bakal juga meninggal seperti mereka, namun rasa kehilangan ini tak mau pergi-pergi juga dari hati. Hingga karena makan tak enak tidurpun jadi tak nyenyak, maka kesehatan sayapun jadi drop sehingga tak punya daya untuk menulis artikel. Itulah namanya sahabat, ketika dia tiada betapa kehilangannnya kita.
Selamat jalan Mbak Tutik, aku yakin engkau telah menemukan tempatmu yang jauh lebih indah dari rumah lamamu. Aku yakin kau tentu langsung kembali menuju rumah barumu tanpa kebingungan dan halangan apapun. Kecuali selama ini kau telah mampu menjadi manusia yang baik, juga kau telah dijemput oleh Yang mulia Ayahanda Guru Mursyid kita, sebelum wafatmu sehingga tak mungkin kau tersesat. Selamat ya mbak, kau telah kembali dengan tenang dan bahagia dirumah abadimu. Bahagianya kau mbak, sedang menanti perjumpaan dengan Allah SWT. yang selama ini selalu kita rindukan. Semoga kami yang masih ada bisa mengikuti jejakmu menjadi wanita yang sederhana dan sholehah sepertimu. Amin Ya Rabbal alamiin.
Sahabat Pembaca Blog Yang Setia.
Manteb banget nih judul artikel kali ini ? Memang iya ! Ini terinspirasi dari dialog lewat BBM dengan Mas Muhammad Samsul Arifin dari Pamekasan yang super kritis menyimak seluruh isi blog ini dan melahap buku panduan yang saya tulis.
Diantara pertanyaannya begini : Ibu, Ibu bilang gak boleh makan telur asin karena asin dalam telur asin itu keras dalam lambung, tapi di buku ibu tulis kalau gak ada nafsu makan bisa makan nasi tim sama telur asin…gimana dong bu ini ?
Manusia tentu banyak khilaf, apalagi saya, yang sempurna hanyalah Junjungan kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW. Ketika saya sedang sakit dulu, bosen kan tiap hari ketemunya hanya nasi tim lembek dengan tahu yang diolah dengan berbagai variasi. Lalu diselang seling dengan labu siam sedang, atau wortel gemuk yang dikukus begitu saja.
Bosen dengan yang kita makan, itu soal selera. Akan tetapi jika dikaitkan dengan iman, bosan itu bagian dari rasa ketidak syukuran kita atas rejeki yang saat itu ada dihadapan. Masih bisa makan tanpa kendala itu juga karunia, sebab banyak kok teman kita yang kena GERD parah, susah bahkan sakit sekali lehernya untuk menelan. Maka banyak dintara mereka yang hanya bisa minum madu dan makan bubur halus dari tepung beras.
Saya hanyalah manusia biasa, yang sering bosan dengan nasi tim, tahu, labu siam dan wortel yang hari-hari saya temui. Bahkan seringpula nasi tim beserta tahu dan semuanya itu yang sudah terhidang dihadapan tak saya sentuh sama sekali karena rasa bosan.
Saya laper, perut sakit minta diisi, tapi saya banget-banget bosan dengan semua makanan itu, juga dengan sakit saya yang lama tak sembuh-sembuh. Air mata saya menetes tanpa sepengetahuan suami dan anak saya. Saya merasa sangat berdosa kepada Allah mengapa saya bosan dengan makanan yang ada didepan saya. Saya juga merasa bersalah kepada suami saya yang telah bersusah payah menyiapkan semua makanan untuk saya itu, namun saya tak mau menyentuhnya.
Namun suami saya yang sangat penyabar itupun segera tahu apa yang saya rasakan. Empatinya demikian tinggi dengan penderitaan saya. Beliau tidak marah dan kesal melihat nasi tim dan lauk pauknya yang tak segera saya makan hanya saya pandang saja. “Bosen ya Mi maem begini terus?” Tanya suami saya. Saya tak menjawabnya, namun air mata saya tak terbendung mendengar pertanyaannya yang penuh pengertian itu.
“Lha mau maem sama apa to ?” Tanya beliau lebih lanjut, sambil menyeka air mata saya dengan saputangan yang selalu tersedia dipinggir ranjang. Ranjang ala kadarnya, yang sebenarnya tak pantas disebut ranjang, karena hanya seperti angkrik untuk jualan sayur mayur di pasar-pasar, yang terbuat dari kayu albasiah, dan dulu saya pesan seharga 50 ribu rupiah. Ha ha mana ada ranjang tidur berharga 50 ribu rupiah kalau bukan ranjang saya ? Tapi saya tetap bersyukur, kalau soal ranjang sederhana itu. Ketika sedang terlelap tidur, mau tidur di lantai maupun diranjang seperti istana, kita tak mampu membedakannya kok he he ? Bahkan tidur dengan ranjang sederhana akan lebih menghasilkan mimpi yang indah dibanding tidur pada kasur yang empuk. Tapi semua kembali kepada akhlak kita sehari-hari ding ! Jika akhlak kita mulia tentu mimpi-mimpi kita akan indah dan bermakna. Namun jika akhlak kita buruk jauh dari taat kepada Allah dapat dipastikan mimpi-mimpi kita akan buruk dan menakutkan !
“Sama telor asin po ?” Tanya suami lagi. Demi mendengar kata telur asin, tiba-tiba semangat makan saya spontan timbul, tanpa pikir panjang sayapun lalu mengangguk. Lalu suami saya segera nggowes (mengayuh sepeda onthelnya) menuju warung terdekat untuk mencarikan telur asin buat saya.
Hanya dalam beberapa menit beliau sudah muncul kembali di kamar dengan membawa telur asin yang dibelinya hanya sebutir, karena uang yang ada memang hanya cukup untuk membeli sebutir telur itu saja. Segera pula saya diambilkan nasi tim itu kedalam piring beberapa sendok dan dipecahnya telor asin itu, diambilnya telor asin yang telah dikupas itu untuk lauk saya. Namun saya selalu sadar. Saya tak boleh menghabiskan telor asin itu, takut akibatnya. Saya hanya menghabiskan seperempatnya saja, meskipun ingin saya lahap semuanya.
Sudah berbulan-bulan saya tak pernah makan telur asin. Ketika saat itu saya makan setiap suap dengan seuprit telur asin alangkah enaknya. Kebetulan telur asinnya tak begitu asin, jadi tak begitu ngefek bagi lambung. Maka saya tulis saja dalam buku panduan, pengalaman saya itu. Jika lagi gak selera makan boleh makan nasi tim dengan telor asin.
Seiring dengan waktu, ternyata banyak diantara teman-teman yang makan dengan telor asin maka kondisinya menjadi drop. Seperti Bang Adi di Pakanbaru, kemarin laporan bahwa sehabis makan telor asin pada pagi harinya, maka mulai sore harinya kondisinya menjadi drop. Kaki berat untuk berjalan, perut sakit, kepala kliyengan dan seluruh badan gemetaran. Nah ternyata telur asinnya yang dimakan pada pagi harinya terlampau asin. Dan mungkin satu butir dihabiskannya pula.
Inilah bedanya antara telur asin yang saya makan tidak begitu asin dan saya hanya menghabiskan seperempat butir dan sama sekali tidak ngefek pada lambung atau bikin drop, namun Bang Adi dari Pekanbaru ini telor asin yang dimakannya teramat asin dan mungkin sebutir dihabiskannya. Jadi perbedaan zat dan cara makan atas jenis makanan yang sama bisa memberikan efek yang berbeda pada masing-masing orang. Karena kondisi lambung masing-masing juga berbeda pula. Yang paling aman adalah, mencobanya dengan sedikit untuk makanan yang ingin dikonsumsi. Akur kan teman ?
Kembali ke Judul “Jika Sudah Ketemu Penyebabnya Yakin Cepat Sembuh”, apa iya ? Baiknya yuk kita kaji bersama saja. Semua akibat tentu ada sebabnya. Tak ada asap tanpa api bukan ? Demikian pula dengan sakit kita. Meskipun sakitnya maag atau GERD, tentu penyebabnya berbeda-beda. Dan terkadang penyebabnya sama namun akibat yang muncul dari keluhan berbeda-beda pula. Seperti sumbernya adalah panas, namun yang muncul sebagai akibat bisa bentuk api, bisa bentuk bara, bisa bentuk asap, bisa bentuk energi (matahari atau listrik).
Penyebab sakitnya seseorang juga ada beberapa macam, ada sebab lahir dan ada sebab batin.
Sebab lahir bisa dikarenakan :
Tidak Teratur Makan
Saat harusnya makan janganlah ditunda-tunda, apapun adanya dimakan dengan penuh syukur kepada Allah Yang Maha Memberi Rizki. Syukuri apa yang ada, jangan terbiasa mencemooh yang ada dan mencari yang tak ada ketika kita sedang makan, supaya Allah tidak menjadi murka.
Misalnya yang terhidang di meja makan adanya tahu dan sayur bayam, janganlah mencari yang lainnya yang tak ada. Ini adalah kebiasaan seseorang yang tidak ikhlas dan bersyukur.
Hari itu istri kita kebetulan tidak enak badan, dan bisanya hanya sekedar masak sayur bening bayam dan tahu goreng. Eh kitanya tak mau makan karena hanya begitu adanya. Lalu kita malas makan ditambah sikap kita kepada isteri tak mengenakkan.
Apakah dulu kita seperti itu ? Nah jika kita sakit lambung sekarang ini, wajar toh ! Pertama karena tak teratur makan, kedua kita tak mensyukuri pemberian Allah dan tak menghargai jerih payah isteri yang walaupun isteri kita sudah bersusah payah memasakkan untuk kita, padahal sedang tak enak badan. Nah jika sedang sakit seperti ini, walaupun ada lauk ayam panggang atau gurami bakar kita tak bisa menyantapnya bukan ? Inilah salah satu cara Allah mengingatkan kita agar menjadi orang yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah SWT.
Hari itu istri kita kebetulan tidak enak badan, dan bisanya hanya sekedar masak sayur bening bayam dan tahu goreng. Eh kitanya tak mau makan karena hanya begitu adanya. Lalu kita malas makan ditambah sikap kita kepada isteri tak mengenakkan.
Apakah dulu kita seperti itu ? Nah jika kita sakit lambung sekarang ini, wajar toh ! Pertama karena tak teratur makan, kedua kita tak mensyukuri pemberian Allah dan tak menghargai jerih payah isteri yang walaupun isteri kita sudah bersusah payah memasakkan untuk kita, padahal sedang tak enak badan. Nah jika sedang sakit seperti ini, walaupun ada lauk ayam panggang atau gurami bakar kita tak bisa menyantapnya bukan ? Inilah salah satu cara Allah mengingatkan kita agar menjadi orang yang selalu bersyukur atas nikmat-nikmat Allah SWT.
Kurang Berolahraga
Jika kita kurang berolahraga, tentu peredaran darah kita kurang lancar. Jika darah tidak beredar lancar, maka nutrisi yang masukpun juga tidak bisa terdistribusikan dengan sempurna ke seluruh tubuh. Padahal organ tubuh bisa berfungsi dengan baik jika asupan nutrisinyapun bisa tercukupi sehari-harinya. Demikian pula jika kurang berolahraga, maka metabolisme tubuhpun juga tidak bisa berjalan dengan baik, otot dan urat syaraf menjadi tidak lentur. Hal-hal seperti ini menyebabkan kita akan mudah jatuh sakit.
Menu Makan Yang Buruk
Untuk keberlangsungan hidup membutuhkan terjaganya kesehatan. Kesehatan akan tetap terjaga jika asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti : karbohidrat, Vitamin, mineral, air maupun oksigen juga tercukupi. Jika ada salah satu saja yang secara terus menerus tidak tercukupi dalam sehari-harinya, maka tentu akan mengakibatkan menurunnya salah satu atau beberapa fungsi organ.
Misal saja kita jarang makan buah sehingga kekurangan serat, maka tentu BAB kita akan terganggu. BAB yang tertahan selama berhari-hari, di kemudian hari bisa mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh.
Atau kita suka makan yang terlalu asam dan pedas secara berlebihan, maka tentu kita bisa menjadi sakit lambung atau maag. Kita terlalu banyak mengkonsumsi lemak dan goreng-gorengan maka kita bisa terkena jantung koroner atau stroke.
Jadi hanya dari menu makan yang buruk saja bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit.
Menu yang buruk tidak selalu kita kekurangan uang. Banyak diantara kita yang banyak uangpun menu makannya masih standar, karena kurangnya pengetahuan gizi yang dimiliki sehingga terserang berbagai penyakit.
Kurang Beristirahat
Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan. Untuk mengembalikan sel-sel yang rusak. Untuk membantu berlangsungnya proses metabolisme
tubuh ketika kita beristirahat. Untuk mengembalikan ensim yang hilang pada siang hari ketika kita bekerja dan berfikir. Betapa pentingnya kita untuk beristirahat dengan cukup.
Berperilaku dan bersikap buruk
Berperilaku dan bersikap buruk, kecuali akan mengotori batin kita, juga akan menguras enzyme yang tersedia dalam tubuh. Semakin sering kita berperilaku dan bersikap buruk, maka akan semakin menguras enzyme yang dibutuhkan bagi kesehatan. Oleh karena itu, cepat atau lambat, orang yang suka berperilaku buruk atau bersikap buruk, akan mudah diserang penyakit. Dan wajah orang yang bersikap atau berperilaku buruk akan kusam serta tidak bercahaya, karena auranya sungguh buruk. Sehingga tak banyak orang yang mau mendekat.
Sombong
Apalagi orang yang sombong sangat dibenci oleh Allah SWT. Karena Allah sangat tidak menyukai orang yang sombong. Apakah dulu kita sombong ? Sombong karena kekayaan kita ? Sombong karena kepandaian kita ? Sombong karena pangkat kita ? Kalau kita diberi sakit yang tak sembuh-sembuh seperti sekarang ini oleh Allah, apakah yang bisa kita banggakan lagi ? Kita sombongkan lagi ? Semua kekayaan kita, kepandaian kita, pangkat kita nyatanya tak berarti apa-apa untuk mencari kesembuhan kita. Inilah cara Allah untuk mengikis kesombongan kita. Allah memiliki beribu jalan untuk menegur kita.
Kikir
Kikir adalah watak yang tidak baik. Watak yang tidak baik akan selalu mengikis enzyme yang ada dalam tubuh kita sehingga membuat tubuh tidak sehat. Lalu banyak timbul berbagai macam penyakit dalam hidup kita.
Kalau kita sakit, apalagi tak sembuh-sembuh. Apakah kita masih bisa kikir dengan uang kita? Tentu tak bisa. Kita dibuat oleh Allah untuk terus mengeluarkan uang untuk berobat hingga uang kita habispun belum tentu sembuh. Sampai-sampai kita berusaha untuk menyedekahkan sebanyak-banyaknya uang kita atas anjuran seorang Ustadz agar mendapat ampunan Allah demi kesembuhan sakit kita. Ikhlas tidak ikhlas, mau ataupun tidak mau, terpaksa kita keluarkan uang kita sebanyak-banyaknya untuk berobat dan bersedekah karena kita ingin sembuh dari sakit kita. Inilah cara Allah mengikis sifat kikir dari hati kita.
Kalau kita sakit, apalagi tak sembuh-sembuh. Apakah kita masih bisa kikir dengan uang kita? Tentu tak bisa. Kita dibuat oleh Allah untuk terus mengeluarkan uang untuk berobat hingga uang kita habispun belum tentu sembuh. Sampai-sampai kita berusaha untuk menyedekahkan sebanyak-banyaknya uang kita atas anjuran seorang Ustadz agar mendapat ampunan Allah demi kesembuhan sakit kita. Ikhlas tidak ikhlas, mau ataupun tidak mau, terpaksa kita keluarkan uang kita sebanyak-banyaknya untuk berobat dan bersedekah karena kita ingin sembuh dari sakit kita. Inilah cara Allah mengikis sifat kikir dari hati kita.
Pemarah
Jika dulu kita sering marah-marah, emosional, sedikit-sedikit marah atau emosi, akhirnya Allah memberikan sakit darah tinggi, stroke, maag kronis atau GERD. Jika kita sedang terkena maag kronis atau GERD, masih dapatkah kita marah-marah atau emosional ? Waah jelas gak bisa teman ! Marah sedikit lambung atau uluhati langsung cleng..cleng…cleng, dan kepala langsung kliyengan tak karuan, GERD kita langsung kambuh yang rasanya tak nggenah-nggenah…Beginilah cara Allah mendidik kita agar sekarang tidak mudah marah atau emosian. Sebab makin sering marah atau emosi, maag kita makin sakit dan GERD kita langsung kambuh.
Berkata-kata kasar
Jika dulu kita sering berkata-kata kasar, mungkin bahkan sering membentak-bentak orang, ketika kita sakit dan tak sembuh-sembuh, masih punya nyalikah kita untuk membentak-bentak orang yang merawat kita dengan kata kasar ? Tidak bukan ? Beginilah cara Allah mengajari kita untuk bisa bersikap sabar dan lemah lembut tidak suka membentak-bentak. Jika kita masih suka membentak-bentak, kecuali uluhati langsung terasa perih, juga siapa yang mau merawat kita jika setiap kali kita bentak-bentak dan kita kata-katai kasar ?
Tidak menghargai orang
Jika kita dulu sering tak menghargai orang, ketika kita sakit apalagi tak sembuh-sembuh seperti sekarang ini, kita dididik oleh Allah bahwa saat kita terbaring tak berdaya seolah kita ini menjadi orang yang tak berharga, tak berguna sehingga dicemooh orang, tak dihargai oleh orang, meskipun harta kita bertumpuk ? Kita dididik oleh Allah, sehingga bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tak dihargai, menjadi orang yang disepelekan, sebagaimana dulu yang sering kita lakukan kepada orang lain. Dan meskipun kita ini kaya raya, ketika kita sedang sakit ternyata sangat membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Uang hanya membantu, namun tak banyak berarti dalam menolong sakit kita !
Menghina anak yatim atau orang-orang miskin
Anak-anak yatim dan orang-orang miskin yang taqwa ada dalam naungan Ridho Allah SWT. Hati-hati sekali ya dengan mereka semua, jika tak ingin kena murka Allah. Jangan sekali-kali menghardiknya atau membuat hati mereka bersedih. Mungkin saja, sakit kita disebabkan oleh seringnya kita menghardik anak-anak yatim atau kita menghinanya sehingga membuat mereka bersedih lalu mengadu kepada Allah tanpa sepengetahuan kita. Dan doa mereka didengar oleh Allah SWT dan langsung dikabulkan olehNya, tidak sadarkah kita ?
Suka menuduh, memaki atau menyumpahi orang.
Mungkin juga sakit kita karena dulu suka menuduh, memaki atau menyumpahi orang, sehingga malaekat Allah yang menyaksikan perbuatan kita justru menyumpahi perbuatan kita dan ratapan malaekat atas orang-orang yang telah kita aniaya didengar oleh Allah SWT. Ketika kita sakit seperti ini, sedih rasanya ketika dituduh malas-malasan, manja, tak mau kerja, nah Loo…Sedih sekali rasanya ketika kita tak sembuh-sembuh kita dikata-katai oleh orang disekeliling kita “sakit kok tak sembuh-sembuh to, sudah sekian lama, bertaubat ! siapa tahu ada dosa yang Allah belum mengampunimu”..
Apalagi kalau kita hidup dilingkungan orang-orang yang kurang berpendidikan. Bisa jadi mereka, orang-orang disekitar kita memaki kita dengan umpatan :”Mati waelah kamu daripada ngabis-ngabisin duit tak sembuh-sembuh !”. Ada lho fenomena seperti itu diantara kita. Disatu fihak kita sangat ingin sembuh, ternyata ada anggota keluarga kita yang sehari-hari merawat kita berharap kita agar mati saja. We lha !
Sebab batin bisa disebabkan :
Tidak taat dan tak berbakti kepada Allah SWT.
Tidak taat dan tak berbakti kepada Allah SWT bisa menjadi penyebab ketidaknyamanan, ketidakbahagiaan, ketidaktenteraman, serta ketidakdamaian dalam hidup kita. Termasuk salah satu penyebab sakit seseorang tak sembuh-sembuh. Karena adanya ketidakberkahan dalam hidup kita yang diakibatkan kita tidak taat dan tdak berbakti kepada Allah SWT. Karena Allah sumber segala kebahagiaan kehidupan baik didunia maupun di akherat.
Nah jika kita sedang tak berdaya seperti ini ? Ketika sadar betapa perlunya kita untuk beribadah, betapa kita sangat membutuhkan Allah, namun ketika kita mau ambil wudhlu saja tubuh menggigil kedinginan. Ketika kita berusaha untuk sholat bediri saja kepala kliyengan tubuh sempoyongan mau jatuh. Kita baru menyadari, betapa sehat adalah karunia, betapa bisa mendirikan sholat adalah sebuah hidayah, namun kita tak pernah mensyukurinya. Kita baru menyadarinya ketika sudah tak berdaya seperti ini. Mau berwudhlu sulit, mau shalat sempurna susah !
Carilah dari sederetan penyebab sakit kalian diatas dengan teliti. Jika sudah ketemu, segera lakukan solusinya. Memperbaiki diri, meminta maaf dan memaafkan orang, siapapun dia. Jika sudah ketemu penyebabnya, yakin kalian akan cepat sembuh. Dan itu PASTI ! Karena, tentu kalian akan segera berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan penyebab dari sakit kalian. Apapun itu, iya kan ? Demikian bukan ?
Doa saya, semoga kalian segera bisa menemukan apa penyebab kalian sakit. Sehingga kalian akan cepat sembuh.
Demikian artikel “Jika Sudah Ketemu Penyebabnya Yakin Cepat Sembuh” semoga bermanfaat. Bersambung ke Bag – 2.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Penulis,
Niniek SS
Labels:
Kiat-Kiat Sembuh,
Mengatasi Sakit Maag,
Pengetahuan,
Renungan
Thanks for reading Jika Sudah Ketemu Penyebabnya Yakin Cepat Sembuh Bag-1. Please share...!
0 Komentar untuk "Jika Sudah Ketemu Penyebabnya Yakin Cepat Sembuh Bag-1"