Bismillahirrahmanirrahiim…
Suatu hari penulis perutnya begah luar biasa. Bahkan bagian uluhati mengeras. Ketika dipegang seperti ada lempengan kereweng di uluhati. Sakit sekali. Untuk ngapa-ngapain sakit. Diem saja sakit. Apalagi untuk duduk. Berbaring juga sakit.
Penulis runut dari mulai bangun tidur hingga saat tidur lagi. Kesalahan apa yah yang penulis lakukan kok sampai mengalami kondisi yang seperti ini ?
Karena stress ? Sepertinya seharian ini tak ada sesuatu yang membuat diri penulis stress. Semua berjalan baik-baik saja, meskipun waktu itu penulis juga belum sembuh maagnya.
Pagi bangun tidur hanya minum air mentah 2 gelas. Lalu penulis lap-lap dengan air hangat dan sikat gigi tanpa pasta, lalu ditutup dengan kayu siwak. Tak berani mandi meskipun sudah dengan air hangat masih tak ketahan dinginnya.
Terus sholat subuh, lengkap dengan sunnah-sunnahnya meskipun dengan duduk karena tak kuat berdiri, itupun dengan gerakan yang sangat pelahan tidak tergesa-gesa. Karena kalau shalat dengan gerakan tergesa-gesa lambung terasa sakit, dan jantung berdebar tak karuan.
Karena merasa lelah sehabis shalat, penulis berbaring kurang lebih setengah jam.
Setelah itu baru makan bubur langganan yang dijual sama tetangga, yang telah disiapkan suami di atas piring, bahkan sudah dibukakan bungkusannya dan sudah ada sendoknya, beliau sodorkan dipembaringan penulis..Lalu penulis makan bubur, plus 1 butir telur ayam kampung yang penulis rebus 3 menit, jadinya setengah matang.
Penulis setiap makan bubur selalu berlinangan air mata. Sangat bersyukur kepada Allah yang telah memberi suami yang sangat setia, telaten, penuh pengertian merawat penulis yang telah belasan tahun sakit belum sembuh-sembuh, dulu. Melebihi telatennya seorang perawat di rumah-rumah sakit.
Setelah selesai makan bubur, diambilnya piring bekas bubur tadi oleh suami dibawa ke belakang. Penulis dilarangnya banyak bergerak. Padahal saat itu lambung penulis sudah agak mendingan, tidak payah-payah amat. Tapi suami tetap melarang penulis jika tidak perlu tak usah mondar-mandir. Tapi penulis ya tak betahlah sudah agak sehatan suruh tiduran terus.
Lalu sebelum dhuhaan jam 07.30 minum air madu 200 cc air dengan madunya 2 sendok makan, yang juga dibuatkan oleh suami. Penulis dhuhaan juga dengan duduk, itupun sudah gemetaran luar biasa.
Habis dhuha penulis belanja di luar rumah, ketika ada mbak tukang sayur yang lewat di depan rumah. Penulis hanya membeli bayam cabut dengan wortel serta daun bawang dan daun sledri. Sama tahu putih yang nanti direbus begitu saja dengan garam dan bawang putih enak dimakan begitu saja. Penulis juga membeli kentang yang bagus yang kulitnya mulus, tidak ada warna hijaunya karena itu menandakan kentang yang sudah beracun jika sudah berwarna kehijauan kulitnya. Nanti bisa dikukus dan enak untuk makanan selingan.
Sesudah belanja penulis menaruh semua belanjaan di tampah. Alat untuk menampi beras yang terbuat dari bambu. Dan penulis taruh di tanah.
Penulis tiduran lagi beberapa lama karena tak kuat sehabis belanja, padahal hanya beberapa saat.
Lalu bangun lagi, nyiangi daun bayam hingga selesai. Ini penulis lakukan agak lama jongkok. Bayamnya hanya penulis ambil daunnya saja, batangnya penulis buang, sebenarnya sayang, tapi daripada menjadi masalah jika dimakan ? Juga mengupas bawang putih dan bawang merah untuk bumbunya.
Posisi ketika menyiangi sayuran penulis jongkok, jadi perut tertekan. Lalu tiduran lagi. Tak kuat. Penulis dimarahi sama suami karena sudah tak boleh mondar mandir kok masih saja ngeyel. Penulis diam kalau suami sudah menunjukkan ketidak setujuan terhadap apa yang penulis lakukan.
Demikianlah ketika penulis sakit dulu, sama sekali tak pernah punya pembantu karena tak kuat menggajinya. Semua dikerjakan sebisanya. Nyapu lantai rumah yang berukuran 54 bisa 4 kali istirahat. Nyapu sebentar, tiduran sebentar, bangun lagi lanjutkan nyapu lagi, lalu tiduran lagi, eh lama-lama kerjaan juga kelar.
Demikian jika lagi pengin masak. Belanja. Habis belanja tiduran. Bangun. Nyiangi sayuran. Belum selesai tiduran lagi. Bangun lagi baru memasaknya. Jadi satu pekerjaan bisa selesai dalam beberapa session, he he…mengenaskan.
Sehingga setiap teman sudah hafal jika datang ke rumah melihat pemandangan yang tak mengenakkan. Sapu masih tlalangan di ruang tamu. Meja tamu kadang belum sempat dibersihkan. Pokoknya hidup seperti semau gue, lha emang iya ?
Cucian piring semalam saja kadang-kadang hingga sarapan lagi belum sempat dicuci. Padahal penulis dulunya paling anti dalam rumah ada debu, sehari bisa mengepel lantai hingga 2 atau 3 kali, hingga lantai mengkilap jadi hitam, padahal tegel biasa. Trus paling anti juga tidur masih ada cucian piring yang masih kotor.
Waktu penulis sakit ? Walah dunia jadi terbalik-balik. Cucian piring sering berserakan. Cucian baju kadang 3 hari belum sempat dicuci, menunggu sempatnya suami karena penulis waktu itu benar-benar tak kuat untuk mencuci baju.
Sebenarnya sangat tak tega melihat suami mencucikan baju-baju penulis. Putri kami sekolah SMA benar-benar sudah tak ada waktu untuk membantu pekerjaan rumah.
Bukannya tak mau. Abahnya (suami saya) yang tak membolehkan putri kami untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah, karena tugas sekolah sudah sedemikian berat. Maklum kebetulan putri kami bersekolah di sekolah SMA Favourit di kabupaten, jadi ya begitulah. Dituntut untuk berprestasi di sekolah, dan dituntut untuk mengikuti kegiatan ekstra kulikuler sekolah yang mau tidak mau juga sebisa mungkin memberikan prestasi untuk sekolahnya.
Penulis lanjutkan ya, tadi sampai mana ceritanya ?
Oh ya..Lalu penulis bangun untuk masak sayur bening bayam, yang penulis masak dalam magic com. Hanya dalam beberapa menit sayur bening bayam dengan wortel sudah siap disantap. Segernyaaaa…!
Penulis sarapan kedua pada jam 10.00 dengan sedikit nasi lembek masakan suami, bening bayam dan wortel, itu saja…
Jam 11.00 makan tahu putih yang direbus dengan sedikit bumbu garam dan bawang putih.
Sesudah jam-jam itu biasanya penulis duduk-duduk sambil baca apa saja yang ingin penulis baca, tapi paling hobby adalah baca buku herbal dan buku tentang segala macam penyakit terutama yang berkaitan dengan lambung. Penulis telusuri hingga khatam beberapa kali membacanya hingga bukunya jadi kucel.
Jam 1 siang penulis malas makan karena perut terasa penuh. Tapi sudah jamnya makan. Penulis makan air madu 100 cc yang penulis beri tepung kerut 1 sendok makan lalu penulis saring dan diminum.
Biasanya kalau lambung sedang tidak sakit dan begah, penulis membuat tepung kerutnya dengan air madu 200 cc. Ini membuat 100 cc saja tak mampu penulis habiskan. Penulis tutup gelasnya, nantilah penulis habiskan setelah istirahat siang.
Lalu jarak setengah jam, penulis bermaksud tidur siang karena penulis sudah dhuhuran pada awal waktu. Tapi ya tak bisa tidur beneran karena rasa badan tak ada yang nyaman, dan entah kenapa hari ini lambung penulis terasa begah banget, uluhati sakit yang aneh seperti habis dipukul orang (padahal ya penulis belum pernah merasakan dipukul orang to ?), lambung rasa penuh, dan benar-benar sakit.
Hingga sorenya penulis hanya mampu makan sedikit nasi lembek dan sayur bayam sisa tadi siang. Lalu menjelang tidur penulis sempatkan hanya minum air madu saja. Jadi seharian ini penulis minum air madu 3 kali.
Malam itu penulis sangat tersiksa, semalaman terbangun bangun karena rasa sakit di uluhati. Setelah dirunut-runut ternyata, karena tadi waktu menyiangi bayam, penulis jongkok mungkin terlalu lama. Kadang-kadang duduk dan kadang-kadang jongkok.
Jongkok hingga lama inilah yang membuat lambung tertekan sehingga menyebabkan rasa sakit yang cukup serius dan cukup lama waktunya hingga berhari-hari.
Oleh karena itu penulis pesankan bagi teman-teman yang sedang sakit maag, terutama yang belum sembuh-sembuh, hindari jongkok dalam waktu lama.
Jongkoknya BAB hanyalah sebentar, dan masih dalam batas toleransi, tidak selama ketika menyiangi sayuran, jadi tidak menjadi masalah.
Hal-hal kecil semacam ini sangat perlu anda ketahui agar sakit maag anda cepat sembuh. Semoga bermanfaat.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Jika anda ingin segera sembuh, maka sangat penting anda untuk memiliki Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis
yang penulis susun sendiri, sebagai buah pengalaman sakit maag penulis
yang begitu lama (lebih dari 15 tahun) hingga kesembuhan penulis yang
sangat AJAIB, dimana dalam Buku Panduan tersebut penulis sertakan banyak
sekali kiat-kiat dan tips-tips sembuh sakit maag kronis. Silahkan PESAN DAN SIMAK DISINI.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Penulis,
Niniek SS
Labels:
Kiat-Kiat Sembuh,
Pengetahuan Baru
Thanks for reading Hindari Jongkok Terlalu Lama. Please share...!
0 Komentar untuk "Hindari Jongkok Terlalu Lama"