Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat Sakit Maag dimanapun kalian berada.
Apakah kalian semua sudah membaca Surat Untuk Sahabat Sakit Maag ( Bag 1 ) nya ? Kalau belum baca dulu DI SINI ya ? Biar nyambung.
Apakah kalian semua sudah membaca Surat Untuk Sahabat Sakit Maag ( Bag 1 ) nya ? Kalau belum baca dulu DI SINI ya ? Biar nyambung.
Tak ada maksud lain aku mengangkat judul tulisan ini dalam blog ini, kecuali untuk memberikan motivasi kepada kalian semua agar tetap SEMANGAT ! dalam berjuang menggapai kesembuhan sebagaimana yang telah kulakukan ketika aku masih sakit dulu. Dan semoga tulisan ini memberikan manfaat kepada kalian yang berkenan membaca dan memetik hikmahnya.
Bang Hendi Imam di Belitung…
Bagaimana kabarnya hari ini Cuk ? Alhamdulillah nenek tipusnya lagi kambuh ni, jadi mungkin gak bisa balas sms-sms dengan cepat. Sorry banget yaa ? Teruskan semangat perjuangannya Cuk, tinggal beberapa langkah lagi kok sembuhnya.Tapi ingat. Kendalikan nafsu makannya yach, jangan mentang-mentang isteri pinter masak, terus tiap hari pesan makanan yang enak-enak padahal belum saatnya ha ha..
Ingat waktu beberapa malam yang lalu kekenyangan akhirnya celaka dua belas, malam jadi tak bisa tidur, terpaksa tidur dengan bersandar pada bantal tinggi, eh takut kalau gerdnya muncul lagi.
Silahkan membawa mobil, tapi ingat jangan sampai kelelahan, bawa bekal makanan kalau kemana-mana, jadi lambung bisa selalu terjaga, lalu lekas sembuh. Jadi pesan tepung kerutnya gak ? Berapa kilo ? Besuk insya Allah akan nenek kirim.
Yang harus selalu Cucu ingat adalah, jangan lupa selalu bersyukur kepada Allah SWT. yang telah memberi jalan kesembuhan kepadamu Cuk.
Salam untuk sekeluarga yaah…
Yang harus selalu Cucu ingat adalah, jangan lupa selalu bersyukur kepada Allah SWT. yang telah memberi jalan kesembuhan kepadamu Cuk.
Salam untuk sekeluarga yaah…
Ibu Pram di Bandung…
Yang sangat memperhatikan gerakan penyakit dan menu yang harus dimakan. Salut mbak…dengan ikhtiyarnya yang pantang menyerah. Memang demikian seyogyanya orang sakit maag.
Meneliti setiap perkembangan yang dirasa, sangat hati-hati memilih menu makanan, dan taat dalam menjalani terapi, selalu konsultasi jika ada yang dirasa perlu dikonsultasikan.
Semoga terus membaik ya mbak kondisinya. Bund insya Allah selalu mendoakan. Amin Ya Rabb.
Hai Mas Ateng di Bone-Bone…
Ini dia jagoan morinda yang benar-benar nekad ! Hampir seperti kegigihan mbak Nana Tulungagung. Sangat berani dalam minum morinda. Dosis 4 hingga 5 sendok makan yang mustinya dikonsumsi pada minggu-minggu ke 3 ini sudah diminumnya pada hari ke 4. Subhanallah…
Hingga keluarganya sempat bingung karena 5 hari gak bangun-bangun dari tempat tidur. Katanya rasanya gak karuan, sampai gak bisa dibilang. Kepala kliyengan, mata berkunang-kunang, perut seperti diubek-ubek, perut, dada, tenggorokan rasa panas, hingga seluruh usus dan mulut penuh dengan sariawan besar-besar.
Ya Allah saya sendiri juga bingung jika menghadapi dengan teman yang nekad seperti Mas Ateng ini, karena jika sakit parah minum morinda dengan dosis over, pasti reaksi akan JEBOL ! Namun sebagai hadiahnya penyakitnya juga insya Allah akan segera sembuh seperti Mas Ateng dari Bone-Bone ini.
Namun sayang, yang mustinya Mas Ateng minumnya lebih dari 2 botol, ini belum bisa dilanjut karena kondisi keuangan yang belum memungkinkan untuk memesan morinda lebih lanjut. Atau adakah diantara pembaca ada yang berminat untuk donasi membantu kesembuhan Mas Ateng ?
Alhamdulillah Mas Ateng sekarang sudah tidak terpuruk lagi seperti sebelum terapi konsumsi morinda.
Yang tadinya berbulan-bulan hanya terbaring di tempat tidur hanya dalam tempo 1 bulan terapi dengan morinda sekarang sudah bisa bepergian mengendarai sepeda motor sendiri meskipun kesehatannya belum full.
Dasar nekad. Mestinya kan belum boleh naik-naik motor, karena goncangan naik motor akan mengganggu ketenangan lambung yang sedang mau sembuh.
Ingat jangan lupa bersyukur ya Mas Ateng, salam juga untuk Ibu Rohani yang mulai sembuh lambungnya dengan lantaran minum morinda, untuk putrinya pak Purnomo yang mulai kempis perutnya dengan morinda, juga untuk Ibu Tiyas yang sedang mulai terapi dengan morinda juga. Bagaimana semua kabar mereka ?
Salam dari Jawa Mas Ateng.
Ingat jangan lupa bersyukur ya Mas Ateng, salam juga untuk Ibu Rohani yang mulai sembuh lambungnya dengan lantaran minum morinda, untuk putrinya pak Purnomo yang mulai kempis perutnya dengan morinda, juga untuk Ibu Tiyas yang sedang mulai terapi dengan morinda juga. Bagaimana semua kabar mereka ?
Salam dari Jawa Mas Ateng.
Hallo mbak Aris dari Depok…
Seneng ya sudah terbebas dari maag yang dulu sangat menganggu, sehingga tak leluasa untuk berakifitas ? Setahun lebih tak bisa antar sekolah anak, sekarang setelah menghabiskan 2 botol morinda, Alhamdulillah jadi bisa antar sekolah anak lagi. HEBAT !!!
Kecuali hemat ongkos ojek anak juga lebih seneng diantar sekolah dan dijemput oleh mamanya, sehingga mendukung semangat belajarnya.
Jaga senantiasa lambungnya ya mbak, jangan krena merasa sudah sembuh terus apa-apa dimakan semaunya ! he he…sayangi lambungnya. Inget kalau lagi sakit kayak mana rasanya.
Setelah 2 botol morinda, gak diteruskan gak apa-apa. Cukup dengan madu Yaman, tepung kerut, minum kunyit dan habbassauda untuk stamina sehari-hari juga bagus kok.
Untuk Semua Sahabat Maagku yang sedang dalam proses kesembuhannya…
- Mas Dwi Kurniawan di Ngawi
- Mas Hendri di Bangka Belitung
- Pak Ade Kusdinan di Majalengka
- Ibu Mega di Medan
- Ibu Yati Suryati di Tasikmalaya
- Bapak Idrus Muhammad di Ambon
- Mas Ferry di Jakarta Timur
- Mbak Wasikha di Brebes
- Mbak Sri Suwarni di Cilacap
- Mas Arief Budianto di Gresik
- Pak Iin Wahyudin di Tasikmalaya
- Ibu Pujiyanti, Spd di Tegal
- Ibu Naeli Kurniasih di Cibinong
- Mas Ateng di Bone-Bone
- Ibu Mujiyati di Palangkaraya
- Mbak Hepy di Morowali
- Ibu Endang di Pemalang
- Ibu Hamimah di Madura
- Pak Priono di Balikpapan
- Mbak Dian Arista Diyani di Depok
- Mbak Ghaesani di Subang
- Pak Agus Trimargono di Salatiga
- Pak Djoko Margono di Malang
- Ibu Mulyadi di Depok
- Ibu Azizah di Sampit
- Mbak Virliany di Karawaci
- Ibu Restu di Denpasar
- Pak M.Satori di Tegal
- Pak Samsuri di Pasuruhan
- Ibu Erniyanti di Bekasi
- Pak Novisna di Boyolali
- Mas Radin di Cirebon
- Mbak Rini di Bogor
- Mas Andik di Ponorogo
- Ibu Sri Susanti di Aceh
- Ibu Anisah di Gresik
- Pak Sriyono di Sukoharjo
- Ibu Lia di Bandung
- Ibu Hernawati di Mamuju Sulawesi Barat
- Pak Dasril di Bukittinggi
- Ibu Hj.Apiyah di Taman Mini
- Pak Suhar Iswanto di Bangka Belitung
- Pak Syahrifudin di Amuntai
- Bang Fajri di Pasaman
- Ibu Ria Indrawati di Bogor
- Mas Dendi di Ciganjur
- Ibu Reny di Bogor
- Pak Cecep di Kediri
- Bang Imam di Tanjungpandan
- Ibu Wahyu di Samarinda
- Mbak Ayu di Sragen
- Ibu Aryo Nugroho di Surabaya
- Mbak Marha di Luwu Timur
- Pak Ardiansyah di Kutai Barat
- Mbak Rika Sari Dewi di Cakung
- Mbak Lukita di Pakanbaru
- Mas Syaiful di Samarinda
- Mas Gunawan di Ogan Komering Ilir
- Mas Rian di Tasikmalaya
- Bang Agus Bachtiar Harahap di Pakanbaru
- Mas Muhamad Ikhsan di Bandung
- Bu Yanti di Ngawi
- Ibu Dini di Sukabumi
- Mbak Nana di Tulungagung
- Bang Abdul Razak di Aceh
- Mbak Fitri di Bangka Selatan
- Ibu Sofi di Banjarmasin
- Mbak Siswati di Tuban
- Pak Sujarahno di Pangkalanbun
- Pak Kusuma Adhi, Sh di Pati
- Ibu Iriantini di Tambun Bekasi
- Ibu Yuni di Pekalongan
- Ibu Deni di Tebet Jakarta Selatan
- Ibu Faridah di Cianjur
- Mbak Kinanti di Bandung
- Mbak Evi di Bogor
- Mbak Tatu di Serang
- Ibu Indah di Sampit
- Pak Mangku di Denpasar
- Pak Cahya di Bandung
- Mas Rahimin di Makasar
- Pak Mardiono di Lampung Tengah
- Ibu Esih di Bekasi Selatan
- Mbak Lena di Banda Aceh
- Mas Zaldi di Jakarta Selatan
- Mbak Ely Wahyuni di Bogor
- Mbak Rusmilawati di Kaimantan Selatan
- Ibu Wasta di Karawang
- Ibu Rosyidah di Kalimantan Tengah
- Mbak Nadia di Purworejo
- Pak Zaur Rahman di Jakarta Timur
- Mbak Pepi di Bogor
- Ibu Aisyah di Bandung Barat
- Pak Arif Wijayanto di Jakarta Selatan
- Mbak Ratna Wijayanti di Yogyakarta
- Ibu Ulfah di Bekasi
- Mbak Yully Sukmawaty di Blora
- Ibu Yustina di Purworejo
- Mas Iwan Himawan di Kuningan Jawa Barat
- Ibu Krisna Devita di Bekasi
- Pak Suwarso Ujianto di Purwokerto
- Bang Fomin di Bangka Selatan
- Ibu Susi Erma Yunita di Bogor
- Adik Muh.Faiz di Pati Jawa Tenagh
- Pak Taufan KH di Malang
- Pak Amiruddin di Samarinda Sebrang
- Uda Dody Ismail di Padang
- Ibu Yati Wijam di Tegal
- Mas Vivid Septari di Cirebon
- Ibu Sunarmi di Palu Sulawesi Tengah
- Ibu Nova Rahmi di Tanah Datar Sumatera Barat
- Mbak Hartatik di Depok
- Mas Yono di Jakarta Utara
- Ibu Arlina di Kepulauan Riau
- Ibu Husnia di Makassar
- Pak Imam di Jambi
- Pak Siswanto di Lumajang
- Mas Ari di Jakarta Barat
- Ibu Neneng di Bandung
- Mbak Fitriana di Kulon Progo
- Dan banyak yang lain nama sahabat sakit maag yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu di sini.
Kesakitan kalian semua, penderitaan, kegelisahan, putus harapan, kekhawatiran, kebingungan, adalah milikku juga. Karena aku pernah merasakan hal yang sama.
Sebagaimana di atas telah kusebutkan bahwa orang berpuasa ada saat berbukanya, maka berjuanglah mengatasi segala penderitaan serta kepayahan saat kalian sedang menjalani puasa ini, nantikanlah dengan bersabar, bahwa saat berbuka PASTI AKAN TIBA ! Allah akan memberikan REJEKI yang menyenangkan, yang mengenyangkan dan yang tentu sangat membahagiakan !
YAQINLAH ! bahwa saat itu insya Allah AKAN DATANG jika kalian semua BERSABAR, supaya puasa ini, kesakitan yang tak sembuh-sembuh ini, penderitaan ini, segala keluhan pahit ini, hal yang tak mengenakkan sepanjang hari ini, akan berbuah manis pada saatnya, adalah KESEMBUHAN yang kalian nanti-nantikan.
PAHALA KESABARAN atas penderitaan sakit yang kalian alami, bukan saja akan mendatangkan kenikmatan di dunia namun insya Allah DI AKHERAT juga.
Tak ada sebesar biji zarahpun kebaikan atau keburukan yang kita lakukan akan tertukar. Allah SWT adalah DZAT YANG MAHA TELITI, MAHA MEMBALAS. Kebaikan dengan kebaikan dan keburukan dengan keburukan, kecuali kita taubatan nasuha, dan ALLAH MAHA PENGAMPUN.
Lihatlah teman-teman kita diatas yang juga menderita bahkan banyak yang lebih parah dari kalian, dan masih ada ribuan yang lain di seluruh Nusantara yang menderita sakit maag seperti kalian. Yang jumlahnya 40 % dari seluruh Rakyat Indonesia. Kalian hitung sendirilah. Jadi kalian tidak menderita sendirian !
Kalian tidak bisa mendengar jeritan mereka, seperti mereka juga tak mengerti tangisan kalian. Sepertinya penderitaan hanya ada dalam sebidang kamar kalian. Tidak Sahabat.
Jika kalian sedang kesakitan, tentu mereka juga sedang kesakitan seperti kalian bahkan lebih parah. Jika kalian sedang bingung memikirkan keuangan untuk berobat, banyak yang kecuali menangisi sakitnya juga menangisi keadaannya yang sudah habis-habisan tapi belum juga sembuh.
Kita semua masih mempunyai Allah Yang Maha Segalanya. Mengapa kita tidak berlari mendekatiNya dengan BERSIMPUH ? Kita mempunyai Rasulullah SAW sebagai teladan kehidupan, mengapa kita tidak membuka KitabNya yang MAHA DAHSYAT DAN AMPUH sebagai penunjuk jalan yang sangat nyata. MUTIARA KEHIDUPAN dan KEMATIAN yang teramat sangat berharga.
Ambillah MUTIARA nyata yang kalian sia-siakan selama ini. Mengapa tidak ? Allah masih membuka pintu taubat selebar-lebarnya kepada kita hingga menjelang ajal. Dan Allah membuka pintu Rahmat dan Ampunan seluas-luasnya bagi kita yang mau menggapainya, mengapa kita masih ragu ?
Tak ada yang bisa kuberikan kepada kalian kecuali doa yang tulus, semoga kalian semua dibukakan pintu hidayah untuk mengenaliNya lebih jauh dan lebih dalam, sehingga sakit kalian akan cepat sirna dari kalian. Percayalah karena aku telah melakukannya, dan Alhamdulillah telah menikmati RahmatNya yang sungguh INDAH.
Secara pribadi, kuucapkan terimakasihku yang dalam, untuk kalian semua yang kuhormati, yang telah berkenan mempercayaiku, sebagai sumber informasi bagi jalan kesembuhan kalian semua.
Aku bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa. Aku hanya seseorang yang telah menerima kesembuhan sakitku lebih dahulu dari kalian, dan jika Allah ijinkan, ingin mengajak kalian juga sembuh sebagaimana jalan yang sudah kutempuh.
Jika selama ini, dalam kita bersilaturahmi baik lewat sms ataupun telpon atau via email, ada yang tak berkenan bagi kalian, apapun itu, aku mohon dimaafkan dengan segala ketulusan.
Mungkin soal penyampaian kata yang kurang pas, mungkin tentang ongkir yang tidak klop antara yang kalian kirim dengan yang tertulis didalam surat hantaran paket, mungkin juga kata-kataku dalam artikel, atau apa sajalah yang bersinggungan denganku maafkanlah sahabat.
Hanya melalui blog ini aku bisa mengkungkapkan kata hatiku dengan leluasa karena tak mungkin aku meminta maaf kepada kalian semua atau mengucapkan terimakasih satu persatu.
Semoga artikel spesial ini bisa menjadi katalisator atau jembatan penyambung antara kita dalam persahabatan sesama penderita.
Secara pribadi, kuucapkan terimakasihku yang dalam, untuk kalian semua yang kuhormati, yang telah berkenan mempercayaiku, sebagai sumber informasi bagi jalan kesembuhan kalian semua.
Aku bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa. Aku hanya seseorang yang telah menerima kesembuhan sakitku lebih dahulu dari kalian, dan jika Allah ijinkan, ingin mengajak kalian juga sembuh sebagaimana jalan yang sudah kutempuh.
Jika selama ini, dalam kita bersilaturahmi baik lewat sms ataupun telpon atau via email, ada yang tak berkenan bagi kalian, apapun itu, aku mohon dimaafkan dengan segala ketulusan.
Mungkin soal penyampaian kata yang kurang pas, mungkin tentang ongkir yang tidak klop antara yang kalian kirim dengan yang tertulis didalam surat hantaran paket, mungkin juga kata-kataku dalam artikel, atau apa sajalah yang bersinggungan denganku maafkanlah sahabat.
Hanya melalui blog ini aku bisa mengkungkapkan kata hatiku dengan leluasa karena tak mungkin aku meminta maaf kepada kalian semua atau mengucapkan terimakasih satu persatu.
Semoga artikel spesial ini bisa menjadi katalisator atau jembatan penyambung antara kita dalam persahabatan sesama penderita.
Demikian surat ini kubuat dengan segala ketulusan hati, jika ada yang tak berkenan, aku setulusnya mohon maaf yang banyak, aku manusia biasa, yang semata hanya ingin kalian semua sembuh seperti aku dan bisa menjalani ibadah dengan lebih baik, dan menikmati kehidupan dengan sepenuh kebahagiaan sepertiku. Semoga Allah mendengar rintihan batinku ini untuk kalian semua, dimanapun kalian berada. Amin Ya Rabbal Alamiin.
Jika anda ingin segera sembuh, maka sangat penting anda untuk memiliki Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis
yang penulis susun sendiri, sebagai buah pengalaman sakit maag penulis
yang begitu lama (lebih dari 15 tahun) hingga kesembuhan penulis yang
sangat AJAIB, dimana dalam Buku Panduan tersebut penulis sertakan banyak
sekali kiat-kiat dan tips-tips sembuh sakit maag kronis. Silahkan PESAN DAN SIMAK DISINI.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Penuh Kebahagiaan,
Niniek SS
Labels:
EDISI SPESIAL
Thanks for reading Surat Untuk Sahabat Sakit Maag ( Bag 2 ). Please share...!
0 Komentar untuk "Surat Untuk Sahabat Sakit Maag ( Bag 2 )"