Berapa lama lagikah Ya Allah, aku harus menanggung penderitaan sakit ini ? Maag yang bertahun-tahun tak sembuh-sembuh?”
Sudah belasan tahun kuderita sakit ini dengan berbagai pengobatan. Dari dokter, bu bidan, alternatif, akupuntur, ahli refleksi, paranormal, hingga ke tukang urut kampung….
Dari obat generik dokter, ratusan produk herbal multilevel marketing, segala macam obat alami saran dari siapa saja telah kuminum, yang berupa daun, umbi, akar, batang, bunga dari berbagai macam tumbuhan juga sudah aku konsumsi, bahkan ada yang menyarankan agar aku minum kencingku sendiri, astaghfirullahaladziim...kalau yang satu ini sampai kapanpun inshaa Allah tak bakal kuminum.
Bagaimana aku bisa minum air kencingku sendiri, air najis yang sangat kuhindari ketika aku kejamban atau kamar mandi. Air yang membuat batalnya wudhlu dan sholat. Air yang menghijab untuk menghadap ke Hadlirat Allah Yang Maha Suci. Aku mohon dilindungi oleh Allah dari niat untuk berobat dengan air kencing sendiri….biarlah aku ikhlas menderita sampai Allah memberikan Ridho untuk kesembuhanku suatu saat, asal aku tidak membuat dosa yang baru lagi dengan meminum air kencingku sendiri…
Air mataku meleleh tak terbendung jika mengingat kepapaanku saat ini, yang tak berdaya apa-apa…semuanya serba salah. Duduk salah tidurpun salah. Tak ada rasa dalam sakit ini yang bisa dipilih. Semua datang silih berganti semaunya sendiri.
Perut sepanjang waktu sakit seperti disayat-sayat yang tak ada jedanya. Mulas, melilit, kaku, dan rasa sakit yang tak bisa digambarkan. Keringat dingin sudah menjadi hari-hari..Nanti sakit yang ini belum hilang bertambah dengan dada sebelah kiri sakit, punggung dan pinggang sakit. Dan segala macam sakit yang lain datang silih berganti bertubi-tubi.
Sudah beberapa hari ini aku tak bisa BAB, tinja macet diujung lorong, rasanya tak enak banget, buat apa-apa. Padahal sudah makan papaya walau dengan akibat perut tambah mulas, karena pepaya kan relatif dingin? Namun belum juga berhasil BAB.
“Ya Allah, hamba ini sebenarnya sakit apaa?” Tanyaku kepada Allah…rasanya ingin membedah sendiri perutku, kulihat dalemnya, lalu kuanalisa dan kuobati sendiri ! Bukankah aku sudah tak percaya dengan segala macam obat kimia yang dari dokter? Hehe..bagiku, semua kimia yang masuk tubuh adalah racun! Karena selalu akan menyakiti, cepat ataupun lambat.
Sakitku kali ini benar-benar menghukumku dari segala penjuru. Kecuali rasa sakit itu sendiri, akibat yang ditimbulkan membuatku benar-benar nyaris putus asa.
Semua orang mencibir, menghina, tidak percaya, mencemoohkan, memfitnah, mengejek, yah segala macam sikap yang sangat tidak mengenakkan hati.
Bagaimana bisa terjadi ?
Lha iyalah yauw…sakitku kali ini benar-benar melumpuhkan kehidupanku dari segala aspek. Benar-benar tak bisa melakukan aktifitas apapun dalam waktu bertahun-tahun.
Tak bisa melakukan tugas ibu rumah tangga dengan baik sehingga keluarga sering menjadi kurban karenanya, harus bersabar, menahan diri dan menahan perasaan.
Bukan saja aku yang menderita yang harus menahan semuanya itu, tapi suami dan anakku terpaksa harus ikut menderita.
Tak bisa bersilaturahmi sama sekali. Ini yang membuat aku sangat sedih, padahal hobbyku adalah silaturahmi. Ada rasa sangat bersalah ketika mendapat undangan hajatan tak bisa menghadirinya, juga perasaan sangat berdosa ketika mendengar ada sanak saudara atau tetangga yang sakit tak bisa menengok.
Sakitku kali ini benar-benar membuatku dan keluargaku sungguh-sungguh menderita. Suamiku tak bisa bekerja, karena aku tak bisa ditinggal sendiri dirumah.
Aku tak lagi punya apa-apa dirumah. Semuanya sudah kujual untuk berobat. Perhiasan yang kukumpulkan sedikit demi sedikit ketika sehat dulu, hingga seluruh perabotan rumah tangga dari mulai lemari pakaian, lemari makan, tempat tidur, TV, lemari es, semuanya sudah tertukar dengan obat. Bahkan saking kepepetnya piring makanpun pernah kujual untuk makan saking tak adanya penghasilan.
Karena tempat tidurku yang dari kayu jati mahal sudah kujual, akhirnya aku hanya tidur dengan dipan dari kayu albesiah yang kupesan dengan harga Rp.50.000,-. Hal yang tak pernah terlintas dipikiranku sebelumnya. Tak apalah, yang penting aku tak tidur dilantai karena akan membuat sakitku lebih parah saja.
Dalam kondisi terkapar sakit, sering sedih menusuk uluhati. Jika ada yang datang menjenguk dan bertanya :”Sudah periksa ke dokter lagi Bu?” hanya air mataku yang meleleh menjawabnya. “Ya Allah, berilah hamba kesabaran dan kekuatan untuk menjalani takdirMu” begitulah doaku setiap kali perih merasakan penderitaan sakitku.
Aku sudah lelah berobat rasanya, walau sebenarnya ingin berobat keujung dunia. Apadaya…semua semangat pupus oleh ketiadaan dana untuk berobat.
Suatu saat, ketika aku harus dirawat di RS, sedih sekali rasanya. Betapa sedihnya hatiku, aku yang luar biasa merasakan sakitku, masih harus memikirkan bagaimana membiayai rawat inapku. Tak terbayangkan betapa pedihnya. Ku-sms beberapa kenalan baik yang barangkali bisa membantu untuk mengeluarkanku dari RS.
Melalui blog ini, kuucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada siapa saja, yang pernah membantuku ketika aku sakit dulu, yang mungkin secara kebetulan mampir diblogku ini, dan kepada para Sahabat pembaca setia blogku ini, yang dengan keikhlasannya telah membantuku, dalam bentuk dukungan apa saja ketika aku sudah sembuh sekarang, sehingga keluargaku mampu bertahan hidup, membuatku penuh semangat dan terus termotivasi untuk selalu berbagi. Tentu Allah akan membalas setiap kebaikan Sahabat pada suatu saat. Aku tak bisa membalas apapun. Hanya doaku yang senantiasa terlantun untuk Sahabat sebagai balasan rasa terimakasihku. Semoga Allah ijabah setiap doa syukurku ini untuk para Sahabat semua. Amiin Ya Rabbal Alamiin.
Allah Hu Akbar…jika pada akhirnya Allah memberikan karunia kesembuhan kepadaku, sehingga aku bisa memulai hidup baruku kembali. Aku yang dilahirkan Enol tanpa apa-apa, lalu dalam hidup ini aku dikembalikan menjadi enol tak punya apa-apa lagi oleh Allah Swt.
Alhamdulillah aku menerima takdir yang sangat indah ini. Aku diberi kesabaran dan kekuatan iman oleh Allah Yang Maha Agung untuk menerima dan menjalani takdirku ini dengan penuh keikhlasan. Menerima dengan ikhlas penderitaan sakit belasan tahun lamanya, menjalaninya dengan kesabaran yang luar biasa tanpa putus asa. Mudah-mudahan aku sudah lulus dari ujianku.
Sekarang aku memulai hidup dari enol yang kedua. Enol yang pertama sudah kujalani sejak masa bayi hingga masa sakitku. Dan enol yang kedua adalah sejak kesembuhanku. Karena aku benar-benar dibuat “Enol” oleh Allah. Benar-benar dibuat tak berdaya, tak punya sesuatupun untuk hidup ! Sehingga hanya kepada Allah semata aku menggantungkan dan mengharapkan seluruh kehidupanku sekeluarga.
Aku sudah tak dipercaya orang karena sakitku. Aku sudah sering dihina, disepelekan, diasingkan oleh setiap orang. Hanya Allah satu-satunya tempatku mengadu, tempat aku memohon pertolongan dan bergantung harap. Allah yang setia pada janjiNya, Allah yang tak pernah habis pemberianNya, Allah yang Maha memberi Petunjuk, Maha Memberi Pertolongan, Maha Memberi Ampunan, Maha Rahman dan Maha Rahim, Allah yang Ruh Muhammad Rasulullah dan Ruh setiap makhluk ada dalam genggamanNya, Allah yang tak pernah tidur dan senantiasa menjaga setiap ciptaanNya, Allah yang seluruh sifatNya ada dalam setiap huruf dalam Al Qur’anul Karim, Allah yang selalu menjawab doa yang dinaikkan pada sepertiga malam yang terakhir, Allah yang kebesaranNya selalu maujud dan melekat pada setiap ciptaan, Allah yang kasih sayangNya selalu menyertai dalam rasa sakit setiap syaraf…
Subhanallah…Aku tak mampu lagi menyebutkan kebesaranNya yang mampu kutangkap oleh khasanah jiwaku, tak mampu lagi menyampaikan keindahan yang kurasakan atas kelembutan sifatNya, semuanya sangat indah, semuanya sangat nyata, semuanya sangat mungkin !
Sahabat-sahabatku yang sedang dikasihi oleh Allah Swt. Bersabarlah menerima kasih sayang Allah. Bersabarlah menjalani sakit kalian. Semua akan indah pada akhirnya jika Sahabat sabar dan tetap semangat berikhtiyar. Tak pangkal tanpa ujung, dan tiada ujung yang tidak berpangkal.
Doaku inshaa Allah senantiasa menyertai penderitaan para Sahabat setia pengunjung blogku ini.
Salam Penuh Cinta,
NiniekSS
Sudah belasan tahun kuderita sakit ini dengan berbagai pengobatan. Dari dokter, bu bidan, alternatif, akupuntur, ahli refleksi, paranormal, hingga ke tukang urut kampung….
Dari obat generik dokter, ratusan produk herbal multilevel marketing, segala macam obat alami saran dari siapa saja telah kuminum, yang berupa daun, umbi, akar, batang, bunga dari berbagai macam tumbuhan juga sudah aku konsumsi, bahkan ada yang menyarankan agar aku minum kencingku sendiri, astaghfirullahaladziim...kalau yang satu ini sampai kapanpun inshaa Allah tak bakal kuminum.
Bagaimana aku bisa minum air kencingku sendiri, air najis yang sangat kuhindari ketika aku kejamban atau kamar mandi. Air yang membuat batalnya wudhlu dan sholat. Air yang menghijab untuk menghadap ke Hadlirat Allah Yang Maha Suci. Aku mohon dilindungi oleh Allah dari niat untuk berobat dengan air kencing sendiri….biarlah aku ikhlas menderita sampai Allah memberikan Ridho untuk kesembuhanku suatu saat, asal aku tidak membuat dosa yang baru lagi dengan meminum air kencingku sendiri…
Air mataku meleleh tak terbendung jika mengingat kepapaanku saat ini, yang tak berdaya apa-apa…semuanya serba salah. Duduk salah tidurpun salah. Tak ada rasa dalam sakit ini yang bisa dipilih. Semua datang silih berganti semaunya sendiri.
Perut sepanjang waktu sakit seperti disayat-sayat yang tak ada jedanya. Mulas, melilit, kaku, dan rasa sakit yang tak bisa digambarkan. Keringat dingin sudah menjadi hari-hari..Nanti sakit yang ini belum hilang bertambah dengan dada sebelah kiri sakit, punggung dan pinggang sakit. Dan segala macam sakit yang lain datang silih berganti bertubi-tubi.
Sudah beberapa hari ini aku tak bisa BAB, tinja macet diujung lorong, rasanya tak enak banget, buat apa-apa. Padahal sudah makan papaya walau dengan akibat perut tambah mulas, karena pepaya kan relatif dingin? Namun belum juga berhasil BAB.
“Ya Allah, hamba ini sebenarnya sakit apaa?” Tanyaku kepada Allah…rasanya ingin membedah sendiri perutku, kulihat dalemnya, lalu kuanalisa dan kuobati sendiri ! Bukankah aku sudah tak percaya dengan segala macam obat kimia yang dari dokter? Hehe..bagiku, semua kimia yang masuk tubuh adalah racun! Karena selalu akan menyakiti, cepat ataupun lambat.
Sakitku kali ini benar-benar menghukumku dari segala penjuru. Kecuali rasa sakit itu sendiri, akibat yang ditimbulkan membuatku benar-benar nyaris putus asa.
Semua orang mencibir, menghina, tidak percaya, mencemoohkan, memfitnah, mengejek, yah segala macam sikap yang sangat tidak mengenakkan hati.
Bagaimana bisa terjadi ?
Lha iyalah yauw…sakitku kali ini benar-benar melumpuhkan kehidupanku dari segala aspek. Benar-benar tak bisa melakukan aktifitas apapun dalam waktu bertahun-tahun.
Tak bisa melakukan tugas ibu rumah tangga dengan baik sehingga keluarga sering menjadi kurban karenanya, harus bersabar, menahan diri dan menahan perasaan.
Bukan saja aku yang menderita yang harus menahan semuanya itu, tapi suami dan anakku terpaksa harus ikut menderita.
Tak bisa bersilaturahmi sama sekali. Ini yang membuat aku sangat sedih, padahal hobbyku adalah silaturahmi. Ada rasa sangat bersalah ketika mendapat undangan hajatan tak bisa menghadirinya, juga perasaan sangat berdosa ketika mendengar ada sanak saudara atau tetangga yang sakit tak bisa menengok.
Sakitku kali ini benar-benar membuatku dan keluargaku sungguh-sungguh menderita. Suamiku tak bisa bekerja, karena aku tak bisa ditinggal sendiri dirumah.
Aku tak lagi punya apa-apa dirumah. Semuanya sudah kujual untuk berobat. Perhiasan yang kukumpulkan sedikit demi sedikit ketika sehat dulu, hingga seluruh perabotan rumah tangga dari mulai lemari pakaian, lemari makan, tempat tidur, TV, lemari es, semuanya sudah tertukar dengan obat. Bahkan saking kepepetnya piring makanpun pernah kujual untuk makan saking tak adanya penghasilan.
Karena tempat tidurku yang dari kayu jati mahal sudah kujual, akhirnya aku hanya tidur dengan dipan dari kayu albesiah yang kupesan dengan harga Rp.50.000,-. Hal yang tak pernah terlintas dipikiranku sebelumnya. Tak apalah, yang penting aku tak tidur dilantai karena akan membuat sakitku lebih parah saja.
Dalam kondisi terkapar sakit, sering sedih menusuk uluhati. Jika ada yang datang menjenguk dan bertanya :”Sudah periksa ke dokter lagi Bu?” hanya air mataku yang meleleh menjawabnya. “Ya Allah, berilah hamba kesabaran dan kekuatan untuk menjalani takdirMu” begitulah doaku setiap kali perih merasakan penderitaan sakitku.
Aku sudah lelah berobat rasanya, walau sebenarnya ingin berobat keujung dunia. Apadaya…semua semangat pupus oleh ketiadaan dana untuk berobat.
Suatu saat, ketika aku harus dirawat di RS, sedih sekali rasanya. Betapa sedihnya hatiku, aku yang luar biasa merasakan sakitku, masih harus memikirkan bagaimana membiayai rawat inapku. Tak terbayangkan betapa pedihnya. Ku-sms beberapa kenalan baik yang barangkali bisa membantu untuk mengeluarkanku dari RS.
Melalui blog ini, kuucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada siapa saja, yang pernah membantuku ketika aku sakit dulu, yang mungkin secara kebetulan mampir diblogku ini, dan kepada para Sahabat pembaca setia blogku ini, yang dengan keikhlasannya telah membantuku, dalam bentuk dukungan apa saja ketika aku sudah sembuh sekarang, sehingga keluargaku mampu bertahan hidup, membuatku penuh semangat dan terus termotivasi untuk selalu berbagi. Tentu Allah akan membalas setiap kebaikan Sahabat pada suatu saat. Aku tak bisa membalas apapun. Hanya doaku yang senantiasa terlantun untuk Sahabat sebagai balasan rasa terimakasihku. Semoga Allah ijabah setiap doa syukurku ini untuk para Sahabat semua. Amiin Ya Rabbal Alamiin.
Allah Hu Akbar…jika pada akhirnya Allah memberikan karunia kesembuhan kepadaku, sehingga aku bisa memulai hidup baruku kembali. Aku yang dilahirkan Enol tanpa apa-apa, lalu dalam hidup ini aku dikembalikan menjadi enol tak punya apa-apa lagi oleh Allah Swt.
Alhamdulillah aku menerima takdir yang sangat indah ini. Aku diberi kesabaran dan kekuatan iman oleh Allah Yang Maha Agung untuk menerima dan menjalani takdirku ini dengan penuh keikhlasan. Menerima dengan ikhlas penderitaan sakit belasan tahun lamanya, menjalaninya dengan kesabaran yang luar biasa tanpa putus asa. Mudah-mudahan aku sudah lulus dari ujianku.
Sekarang aku memulai hidup dari enol yang kedua. Enol yang pertama sudah kujalani sejak masa bayi hingga masa sakitku. Dan enol yang kedua adalah sejak kesembuhanku. Karena aku benar-benar dibuat “Enol” oleh Allah. Benar-benar dibuat tak berdaya, tak punya sesuatupun untuk hidup ! Sehingga hanya kepada Allah semata aku menggantungkan dan mengharapkan seluruh kehidupanku sekeluarga.
Aku sudah tak dipercaya orang karena sakitku. Aku sudah sering dihina, disepelekan, diasingkan oleh setiap orang. Hanya Allah satu-satunya tempatku mengadu, tempat aku memohon pertolongan dan bergantung harap. Allah yang setia pada janjiNya, Allah yang tak pernah habis pemberianNya, Allah yang Maha memberi Petunjuk, Maha Memberi Pertolongan, Maha Memberi Ampunan, Maha Rahman dan Maha Rahim, Allah yang Ruh Muhammad Rasulullah dan Ruh setiap makhluk ada dalam genggamanNya, Allah yang tak pernah tidur dan senantiasa menjaga setiap ciptaanNya, Allah yang seluruh sifatNya ada dalam setiap huruf dalam Al Qur’anul Karim, Allah yang selalu menjawab doa yang dinaikkan pada sepertiga malam yang terakhir, Allah yang kebesaranNya selalu maujud dan melekat pada setiap ciptaan, Allah yang kasih sayangNya selalu menyertai dalam rasa sakit setiap syaraf…
Subhanallah…Aku tak mampu lagi menyebutkan kebesaranNya yang mampu kutangkap oleh khasanah jiwaku, tak mampu lagi menyampaikan keindahan yang kurasakan atas kelembutan sifatNya, semuanya sangat indah, semuanya sangat nyata, semuanya sangat mungkin !
Sahabat-sahabatku yang sedang dikasihi oleh Allah Swt. Bersabarlah menerima kasih sayang Allah. Bersabarlah menjalani sakit kalian. Semua akan indah pada akhirnya jika Sahabat sabar dan tetap semangat berikhtiyar. Tak pangkal tanpa ujung, dan tiada ujung yang tidak berpangkal.
Doaku inshaa Allah senantiasa menyertai penderitaan para Sahabat setia pengunjung blogku ini.
Salam Penuh Cinta,
NiniekSS
Labels:
Motivasi
Thanks for reading Sakit Maag Sedih Tak Bisa Berobat. Please share...!
Bagus sekali artikelnya Ibu Nining.. Semoga cara Ibu mengobati sakit Magh menahun bisa menjadi solusi bagi sahabat lain yang mengalaminya..
BalasHapusBagi sahabat yang ingin tahu caranya, silahkan kontak admin blog ini ya? Recomend banget :)
semoga tulisan tadi menginspirasi kita semua bahwa sakit itu ujian maka shabar dan sholat adalah solusinya.Andai kita punya harta trilliunan dan bisa berobat semau kita,itupun tidak ada jaminan akan segera sembuh.maka berbahagialah orang yang DIANUGERAHI sakit oleh Alloh dan bisa menjadikan anugerah tadi menjadi suatu yang manfaat.Semoga yang sakit segera sembuh,setelah sembuh bisa menjadi manusia yang lebih manfaat dan taat pada Alloh.
BalasHapussalam,Giyo Bares