SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

Tips Menghadapi Maag Dan Gerd Bagi Para Pekerja Keras

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sembah dan puji syukur marilah senantiasa kita naikkan ke Hadlirat Allah SWT. Yang Menciptakan Alam Semesta Raya beserta isinya. Yang Menciptakan diri kita serta memenuhi segala kebutuhan kita, baik yang diminta maupun yang tak diminta. Yang senantiasa mengawasi kita, mengingatkan kita jika kita bersalah. Serta senantiasa menolong kita ketika kita dalam kesulitan. Yang senantiasa memompakan semangat dihati kita. Sehingga kita termotivasi untuk melakukan segala sesuatu. Yang senantiasa memberikan kita inspirasi. Sehingga kita bisa menemukan hal – hal baru dan berkreativitas. Adakah kita tidak akan bersyukur ? Nikmat Allah yang manakah yang masih bisa kita dustakan ?

Salam serta sholawat yang seagung-agungnya marilah senantiasa kita haturkan kepada Junjungan kita Nabi agung Muhammad Rasulullah SAW. terlimpah kepada keluarga serta para sahabat Beliau yang sangat beliau cintai dan sayangi, serta kita sekalian yang senantiasa berkhidmat kepada Beliau SAW.

Saudara – saudaraku Para Pekerja Keras yang sedang menderita maag maupun gerd dimanapun kalian berada..

Jangan mengeluh atas takdir kalian yang diberi sakit maag dan gerd belum sembuh – sembuh, sementara pekerjaan kalian adalah pekerjaan yang berat.
Mungkin kalian adalah kuli bangunan. Jangan berkecil hati. Pekerjaan apapun jika di jalan Allah, untuk kebaikan, untuk kemanfaatan kehidupan, adalah pekerjaan yang mulia.

Jika tak ada orang yang bekerja seperti kalian, tentu kami tak punya rumah. Tak ada Rumah Sakit – Rumah Sakit berdiri dengan megah. Yang sangat dibutuhkan oleh orang – orang sakit. Tak ada jembatan – jembatan kokoh untuk dilewati kendaraan. Tak ada sekolah – sekolah berdiri, tempat insan mencari ilmu serta menempa diri, menyiapkan masa depannya. Tak ada pondok – pondok berdiri. Tempat menempa rohani yang akan melahirkan para Kyai yang akan membina akhlaq para umat...

Bersyukurlah kalian wahai para kuli bangunan. Tanpa kalian, banyak kepentingan hidup kami menjadi terbengkalai.

Jika kalian sedang sakit maag. Dan sedang berada dirumah. Makanlah kalian nasi lembek dan sayuran yang lembut, serta lauk pauk yang direbus. Karena jika digoreng akan kasar dan berminyak sehingga akan mengakibatkan lambung kalian tak sembuh – sembuh.

Jika kalian berangkat bekerja. Bawalah bekal dari rumah, untuk makan ditempat pekerjaan. Yang penting membawa bekal nasi dari rumah. Karena tak akan ada warung yang menjual nasi lembek bukan ? Lauknya beli tak apa – apa. Bisa dengan telor ceplok atau tahu tempe bacem. Dan sayur yang tak pedas seperti sayur bening. Terkadang ada warung yang menjual sayur bening kok. Jika mau, kalian bisa membawa juga bekal makanan selingan dari rumah pisang kapok kuning yang sudah mateng, tapi dimakan begitu saja tak usah direbus.

Saya kalau bepergian jauh, sampai sekarangpun selalu membawa pisang kapok kuning yang sudah matang tanpa direbus. Saya makan mentahan begitu saja. Itu bagus bagi lambung. Atau bekal buah sukun tua yang dikukus. Di lambung mengenyangkan, dan aman walau makan sedikit.

Ini dia. Masalah pekerjaan yang berat. Pandai-pandailah kalian mensiasati agar pekerjaan itu bisa menjadi ringan. Mengerjakannya sedikit – demi sedikit. Dan ketika mengangkat adonan semen yang biasanya berat, ya dibagi 2 mengangkatnya agar menjadi lebih ringan. Bawa bekal air minum yang banyak dari rumah. Karena orang sakit maag, jika banyak minum air putih insya Allah akan menghambat keparahan.

Jangan lupa lakukan sholat pada waktunya yah ? Jangan karena alasan pekerjaan, kalian mudah meninggalkan sholat. Karena dengan sholat itulah akan menjagamu dari segala musibah yang sering terjadi pada pekerjaan.

Saudara – saudaraku para sales...

Proffesi kalian juga sangat berarti bagi kami. Tanpa kalian, maka kami akan sulit mendapatkan barang – barang kebutuhan hidup yang kami butuhkan. Betapa susahnya jika kami harus mendapatkan suatu barang di pabriknya langsung. Kami tentu akan kelelahan. Kami tentu akan banyak kehilangan uang untuk transport menuju pabrik. Dan kami akan banyak kehilangan waktu pula. Bersyukurlah kalian menjadi seorang sales. Karena salespun juga dibutuhkan oleh banyak orang. Salespun juga berguna bagi banyak orang.

Saudara – saudaraku para anggota Angkatan. 

Baik Angkatan Laut. Angkatan Darat maupun Angkatan Kepolisian pengemban amanah negara. Beruntunglah kalian yang terpilih menyandang tugas terpandang ini. Melindungan keamanan negara serta masyarakat. Menjadi bemper terdepan jika ada kerusuhan atau keributan. Tubuh dan nyawa kalianlah menjadi taruhannya. Tubuh kalian sering luka dan lecet – lecet karena tugas namun tak pernah kalian rasakan.

Jika kalian seorang polisi. Setiap ada kerusuhan, kalian harus berani tampil mengatasi keadaan. Berhadapan dengan para pelanggar hukum yang membandel dengan senjata mereka sebagai perlawanan. Entah itu perampok. Bandar narkoba. Teroris. Maupun perusuh lainnya. Disinilah dituntut pengorbanan kalian bagi negara dan masyarakat. Dimana seringkali kalian harus mengorbankan keselamatan serta nyawa kalian demi menolong serta menyelamatkan orang lain.

Tugas kalian begitu mulia. Maka kalian harus menjaga kesehatan diri kalian dengan sebaik mungkin. Terutama jika sudah terkena sakit maag atau asam lambung. Agar kalian selamat hingga purna tugas, tidak di keluarkan karena sakit maag kalian, atau terpaksa mengundurkan diri karena memang sudah tak lagi mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Jadilah kalian abdi negara yang baik. Polisi yang seharusnya melindungi masyarakat, namun dalam prakteknya ada yang malah memeras rakyat. Yang tilanglah, yang urusan kecelakaanlah, yang perkara kriminallah, yang perkara pidanalah. Seolah disana peluang emas untuk kalian mencari tambahan penghasilan. Jangan lakukan itu yah ? Karena dimana – mana selalu ada hukum Allah yang berlaku.

Dan hukum itu sangat tegas berlaku bagi siapa saja. Dari tukang becak hingga ke presiden sekalipun. Jika melanggar hukum Allah, cepat ataupun lambat pasti akan ada “pinaltinya”. Dan kita, berusahalah agar jangan sampai melanggar hukum dan terkena pinalti itu. Sungguh berat bagi kita !!! Terkadang, untuk bangkit dari hukuman Allah, hingga menangis air mata darah, kita belum mendapatkan pengampunan jika kita belum benar – benar bertaubat di HadliratNya.

Jika kalian para polisi melanggar janji sumpah jabatan kalian, kalian yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat malah memeras serta memalak masyarakat, mungkin kalian bisa mendapatkan uang banyak dengan kilat, namun apakah kalian tidak berpikir bahwa uang yang kalian peroleh dengan jalan tersebut, kalian berikan kepada keluarga kalian, lalu dimakan oleh anak isteri mungkin juga cucu kalian. Apa yang akan terjadi ? Makanan itu tidak barokah. Makanan yang tak berkah itu, bagaikan virus yang sangat berbahaya bagi yang memakannya, baik bagi lahir maupun batinnya.

Isteri kalian akan menjadi tidak setia. Pembangkang. Pemalas. Demikian juga anak – anak kalian akan menjadi anak yang sulit diatur. Seenaknya sendiri mentang – mentang anak polisi. Tidak kenal Allah. Tidak mau sholat, Tak pernah mau jum’atan di masjid. Boro – boro baca Qur’an.

Sekolah tak pernah bener. Tiap hari hanya tongkrongan dengan gank yang tak jelas dan juntrungnya. Dan ujung – ujungnya tahu – tahu, anak kalian ketangkap lagi minum sabu – sabu. Jangan sampai begitu ya teman. Rintislah keluarga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah. Keluarga yang damai sejahtera dalam naungan dan bimbingan Allah.

Kalian sering pusing memikirkan keluarga kalian yang ruwet. Tapi kalian tak pernah nyadar. Bahwa keluarga kalian menjadi seperti itu karena mereka setiap hari makan nafkah yang tak barokah. Nafkah hasil palakan. Nafkah hasil salam tempel. Nafkah hasil suap. Atau nafkah yang terang – terangan hasil korupsi yang dibagi rame – rame seruangan. Astaghfirullahaladziim.

Ini bukan himbauan untuk Pak Polisi saja. Tapi untuk kita semua. Terutama UNTUK PARA PEJABAT yang lahannya memungkinkan untuk melakukan KORUPSI yang menyengsarakan rakyat itu !!!

Saya bisa menulis seperti ini karena rerasan dari banyak orang yang banyak dirugikan oleh para polisi dan para pejabat. Kalian jangan tersinggung ya teman para polisi atau para pejabat...Jadilah kalian seperti Pak Hoegeng Iman Santoso. Pasti kalian mengenalnya, setidaknya pernah mendengarnya.  Jendral polisi yang sangat terkenal akan kejujurannya, sangat peduli kepada bawahannya dan antikorupsi.

Saya berdoa untuk kalian para polisi dan para pejabat, agar bisa menjadi polisi dan pejabat yang baik. Yang takut akan Allah dan bertanggugjawab pada tugasnya. Terutama yang polisi, agar mengambil suri tauladan dari sikap keteladanan senior Pak Hoegeng dalam menjalankan tugas. Aamiin.

Yuk kita kembali kepada Tips Menghadapi Maag dan Gerd Bagi Pekerja Keras.

Makan makanan yang baik dirumah, dan pergi membawa bekal.

Gunakan kesempatan dirumah untuk makan sebaik – baiknya, makanan yang aman bagi lambung. Nasi yang lunak. Lauk pauk yang lunak, tidak digoreng namun dikukus. Hindari makanan seperti sate, rendang, ikan bakar, ayam goreng, bakso, siomay, jika lambung kalian ingin segera sembuh dan tidak berkembang menjadi gerd. Makanlah sayur tanpa cabe, tanpa lada, dan tanpa santan. Hindari sayuran kangkung, bunga kol, sawi putih dan kacang panjang, karena sayuran itu kasar teksturnya, jika dimakan akan menghambat kesembuhan lambung.

Ketempat kerja bawa bekal. Lucu ya rasanya. Orang tua kok harus bawa bekal nasi ? Kayak anak TK saja ! Tapi tak apa. Memang itu yang harus kalian lakukan, jika maag kalian ingin segera sembuh. Terutama bawa bekal nasi lembek. Dinginkan dulu sebelum dimasukkan kedalam wadah nasi. Sebab jika masih panas – panas dimasukkan, maka akan mengembun, dan ketika siangnya dimakan, nasi sudah tawar rasanya.

Boleh dengan lauk telor ceplok yang pinggirnya usahakan tidak kering. Atau telor ayam kampung yang direbus matang muda. Atau dengan tahu dan tempe bacem. Dengan perkedel kentang tanpa bumbu lada. Atau dengan ikan segala jenis yang dipepes dikukus tanpa bumbu cabe ( asal jangan ikan tongkol atau ikan pindang, bikin sebah di lambung ).

Sayurnya bisa cha bayam yang cukup empuk. Atau labu siam yang dikukus dibelah cukup besar dengan bumbu sedikit garam saja. Akan segar sekali dimakan siang hari di kantor. Atau wortel yang direbus juga ditabur dengan sedikit garam. Jika ingin brokoli kukus juga bagus. Karena brokoli mengandung zat antioksidan yang cukup tinggi. Namun karena teksturnya kasar, maka ketika makan ampas jangan ditelan.

Agar berat badan tidak semakin turun drastis, sebenarnya orang sakit maag boleh makan apa saja, sayuran ataupun lauk pauk. Yang penting bumbunya tidak pedas, tidak asam, tidak terlalu banyak mengandung minyak, tidak merangsang, tidak mengandung bumbu kimia. Jadi yang paling aman ya segala bentuk makanan yang direbus ataupun dikukus.

Nah ini dia, satu lagi yang harus diingat. Agar aman makan apa saja, kecuali harus direbus tidak digoreng, maka ketika makanan itu dikunyah tidak bisa hancur, ya ampas makanan jangan ditelan, dibuang saja. Memang kita harus telaten dan fokus jika sedang makan. Jangan makan sambil ngobrol ! Kecuali tidak bisa menikmati makanan, kan jadi tidak mensyukurinya ? Juga agar segala makanan yang kasar – kasar tidak ikut tertelan.

Cara ini sungguh sangat efektif untuk mengantisipasi agar kita stabil tekanan darahnya. Stabil Hbnya. Dan stabil berat badannya. Banyak banget yang mengeluh, berat badannya turun drastis setelah kena sakit maag ini. Karena apa ? Ya karena terbatasnya makanan yang aman dikonsumsi. Sehingga nutrisi yang terserappun tidak memenuhi kebutuhan tubuh.  Ini yang menjadi penyebab orang sakit maag cepat lapar. Sering makan. Namun kok berat badan turun terus ya ? 

Cobalah cara ini. Makan apa saja tapi ampas jangan ditelan. Ya ? Maka berat badan kalian insya Allah tak akan turun terus. Dan penyakit maag kalian juga insya Allah akan lebih cepat sembuh.

Penderita maag atau gerd, yang untuk beraktifitas sudah terasa terganggu, maka sebaiknya jangan melakukan olahraga apapun. Nah bagaimana dengan para anggota angkatan yang setiap pagi harus berolahraga berat untuk menjaga stamina ?

Ya tetap tidak bisa ! Ini adalah sebuah pilihan. Ikut olah raga terus maka maag atu gerd makin parah dan akhirnya menjadi tak berdaya dan tak bisa ngapa – ngapa ? Atau lapor atau ijin kepada komandan kalau kondisinya memang tak memungkinkan untuk ikut berolahraga ? Keduanya sama – sama tak enak dijalani. Habis bagaimana lagi ?

Jika ikut olahraga terus, kondisi makin parah, toh juga akhirnya harus cuti dari pekerjaan. Dan cutipun ada batas waktunya. Jika sering ijin tak ikut olahraga juga konditenya jadi buruk. Jadi kedua pilihan sama – sama tak ada enaknya. Tapi kalau saya harus memilih. Saya akan memilih pilihan kedua. 

Karena kalau maag dan gerd sudah parah, maka penderitaannya akan sangat menyiksa dari ujung kaki hingga puncak ubun – ubun. Dan itu sangat sulit diobati jika sudah parah. Karena setiap obat apapun yang masuk akan menimbulkan reaksi di seluruh tubuh.

Oleh karena itu, obatilah gerd sejak dini teman !!!

Demikian dulu share saya pagi ini. Jika ada salah kata, mohon dimaafkan. Semoga Allah SWT. senantiasa membimbing serta menunjuki kita jalan yang benar. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo, 4 Oktober 2016
Yang terus meniti jalan,

Niniek SS

Bagaimana Mengerjakan Sesuatu Ketika Sakit ?

Bismillahirrahmanirrahiim...

Sembah, puji dan syukur marilah jangan sampai lupa senantiasa kita haturkan ke Hadlirat Allah SWT.

Yang memberi kita hidup, sehingga kita mempunyai kesempatan untuk bertaubat. Bisa beribadah serta beramal. Bisa mengerjakan segala hal untuk meraih cita-cita kita.

Yang memberikan kita rejeki, sehingga kita bisa memenuhi segala hajat kehidupan kita.

Yang memberikan kita ilmu, sehingga kita menjalankan apapun tidak keliru langkah dan efektif dalam pelaksanaannya.

Yang memberikan kita bimbingan dan petunjuk sehingga hidup kita selalu terarah kepada jalan yang lurus dan benar.

Yang selalu memberikan semangat sehingga kita tidak putus harapan ketika menghadapi kesulitan ataupun masalah.

Yang selalu memberikan inspirasi sehingga kita selalu mempunyai gairah untuk melakukan segala pekerjaan.

Yang selalu memberikan kesabaran sehingga kita kuat dalam menjalani unjian-ujianNya.

Yang selalu memberikan kita kekuatan sehingga kita mampu menanggung beban kehidupan.

Yang selalu memberikan kita kesejahteraan sehingga hajat hidup kita tercukupi.

Yang selalu memberikan kita kebahagiaan sehingga kita bisa menikmati hidup dengan penuh syukur.

Yang selalu memberikan kita kesehatan sehingga kita bisa melakukan aktifitas, dan menikmati hidup.

Yang sering memberikan kita sakit sebagai peringatan atas kasih sayangNya, agar kita sadar betapa banyaknya nikmat yang harus kita syukuri setiap saatnya.

Yang selalu memberi kita peringatan, agar hidup kita terkendali tidak jatuh kedalam kesesatan.

Yang memberikan kita rasa kedermawanan, sehingga kita tidak pelit untuk berbagi dengan orang lain.

Yang memberikan kita rasa toleransi, sehingga kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Yang memberikan kita rendah hati, tidak sombong, sehingga kita bisa merasakan bahwa kita ini bukanlah apa-apa dan bukan siapa-siapa karena hakekatnya di Hadapan Allah yang bernilai adalah kadar taqwa kita, bukan derajat pangkat ataupun atribut yang melekat di dada kita.

Yang memberikan kita kemampuan untuk melakukan sesuatu, untuk memikirkan sesuatu, sehingga kita bisa menjadi manusia yang mandiri, manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan kita.

Yang melindungi kita ketika kita tidur, bekerja dan dalam perjalanan, sehingga kita memperoleh keselamatan.

Dari sisi manakah kita bisa mendustakan nikmat yang telah Allah berikan tiap-tiap saat atau tiap-tiap waktu kepada kita sehingga kita tidak sadar untuk bersyukur ?

Dan jangan lupa, sebagai Umat Muslim hendaknya kita senantiasa menghaturkan salam serta sholawat yang seagung-agungnya kepada Junjungan Kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, yang telah menyelamatkan kita dari kegelapan jahiliyah menuju kepada kehidupan yang terang, kehidupan yang akhlaqul karimah selamat dunia dan akherat kita. Aamiin Ya Rabb.

Salam serta shalawat yang semoga terlimpah pula bagi keluarga Rasulullah SAW. yang mulia, para sahabat Beliau yang sangat Beliau cintai dan bagi kita semua yang taat dan setia kepada Beliau hingga akhir hayat kita. Aamiin.

Bagaimana Mengerjakan Sesuatu Ketika Sakit ?

Sahabat sakit maag dan gerd dimanapun kalian berada...

Sakit yang lama tak sembuh-sembuh tentu kita jenuh. Tiap hari hanya terbelenggu oleh rasa sakit setiap saat. Tiduran terus juga capek. Mau bekerja yang beneran tak bisa. Mau bepergian badan sakit juga tak bisa. Lalu mau ngapain ?

Dulu ketika saya masih sakit dan belum sembuh, yang saya lakukan adalah :

1.    Sebelum memulai pekerjaan hendaklah berdoa dulu.

Banyak diantara kita baik yang sehat maupun yang sedang sakit, meremehkan berdoa ketika hendak memulai sesuatu. Padahal doa ini teramat fital bagi berhasilnya pekerjaan yang kita lakukan. Apapun itu.
Doa sebaiknya selalu kita ucapkan ketika kita hendak memulai sesuatu. Minimal mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim. Agar ketika kita bekerja dilindungi dengan keselamatan. Dan apapun yang kita kerjakan akan berhasil dengan baik.
Dan jika kita telah selesai mengerjakan sesuatu, ucapkanlah selalu hamdalah, atau alhamdulillahirabbil’alamiin. Sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT. yang telah memberikan keberkahan kepada kita dalam mengerjakan sesuatu, dan pekerjaan kita telah terselesaikan dengan baik.

2.    Bekerja dengan menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi tubuh saat itu.

Jika kita masih bisa mengerjakan sesuatu, walaupun sakit tak ada salahnya. Namun harus disesuaikan dengan kondisi kita. Saya dulu ketika sakit, masih berusaha mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa. Ya menyapu. Ya masak. Ya mencuci piring. Ya mencuci pakaian yang ringan-ringan.

Melakukan pekerjaan dengan bertahap.

Saya tak pernah memaksakan diri. Apapun saya kerjakan semampu saya. Menyapu lantai untuk satu rumah, meskipun ukuran type 54, saya selesaikan hingga 3 tahap. Yang pertama bagian halaman luar dan teras, lalu saya berhenti tiduran karena perut mulas, sakit, begah dan kepala agak pusing. Setelah cukup istirahat, saya bangun kembali dan menyelesaikan menyapu ruang tamu. Istirahat lagi. Tiduran lagi. Setelah cukup, bangun dan menyelesaikan bagian dapur.

Ketika memasakpun, untuk satu masakan selalu saya selesaikan dalam tiga tahap. Tahap pertama menyiangi sayuran. Tahap kedua membuat bumbu. Dan tahap ketiga memasak.

Saya peringatkan bagi yang maagnya sudah kronis, jangan membuat bumbu yang diuleg dengan posisi jongkok. Sebab lambung akan menjadi begah dan sakit berkepanjangan. Kalau sudah begini, tak ada solusi untuk mengatasinya kecuali untuk tidur hingga lama, berangsur-angsur baru hilang.

3.    Lakukan dengan santai tanpa terbeban.

Mengapa ketika kita melakukan sesuatu kemudian mengeluh ? Karena kita melakukannya dengan terpaksa, terbeban, sehingga ada rasa tak ikhlas. Inilah yang membuat badan kita cepat lelah dalam mengerjakan sesuatu. Tak ada semangat, karena merasa terbebani. Coba saja jika kita mengerjakan sesuatu dengan santai, tanpa terpaksa, apalagi itu pekerjaan yang kita senangi, tentu kita akan bersemangat, sehingga apa yang kita kerjakan tak akan terasa capai. Dan hasilnyapun akan memuaskan.

Sakit maag kronis. Tak selamanya fit. Dan tak selamanya pula terpuruk ditempat tidur. Dua hari enak, hari selanjutnya kambuh. Demikian itu sakit maag. Namun ketika sudah parah atau tingkat lanjut, kita akan benar-benar menjadi tak berdaya. Seharian hanya bisa tergolek di tempat tidur tak berdaya. Tak bisa ngapa-ngapain. Bahkan seperti saya dulu untuk mengangkat sendokpun tangan sudah tak mampu saking lemasnya. Sepanjang hari disiksa oleh rasa sakit yang berganti-ganti di seluruh tubuh.

Tak ada ujung pangkalnya tiba-tiba jantung berdebar-debar. Keluar keringat dingin. Lemas. Seluruh tubuh rasanya ngilu tulangnya. Lalu tak lama kemudian keluhan itu baru saja reda, eh habis makan sesak nafas menyerang. Padahal makan hanya beberapa suap saja. Pada kali yang lain tiba-tiba pinggang sakit. Punggung sakit. Telinga sakit. Tenggorokan rasa tercekik. Lalu ada sesuatu yang mengganjal di leher.

Silih berganti berbagai keluhan datang. Tak mengenal waktu. Semau gue ! Belum lagi jika kepala kliyengan sehingga rasanya tak nyaman sekali. Lalu ditambah lagi kepala muter atau vertigo. Kalau tidak kepala pusing sebelah rasa mau pecah. Itulah berbagai keluhan maag dan gerd yang sering kita rasakan. Pernah tidak kalian banyak dahak kenthal di pangkal hidung, yang tak bisa keluar dengan berbagai upaya ? Sehingga menyumbat jalan napas kita ketika sedang sujud dalam sholat ? Itu juga sering saya alami ketika sakit dulu. Wah pokoknya saking komplitnya !

Tentu ketika sakit gerd kita belum parah, masih hilang-hilang timbul nih. Ada saat-saat badan kita enak. Ketika inilah kita tentu ingin mengerjakan apa saja. Nah kerjakan saja apa yang ingin kita kerjakan. Namun dengan enjoy dan jangan bersungut-sungut. Jika pikiran kita terbeban oleh pekerjaan, maka akan berpengaruh pada lambung. Lambung kita akan sakit. Atau badan kita menjadi dropp tiba-tiba. Itulah cara saya menyiasati agar tidak mengeluh dalam mengerjakan sesuatu.

4.    Jangan memaksakan diri.

Jika kita sakit maag. Meskipun belum parah. Melakukan sesuatu janganlah memaksakan diri. Ala kadarnya saja. Sebab tubuh dan pikiran orang sakit maag tak bisa terforceer. Tubuh tak boleh untuk kerja keras. Dan otakpun tak boleh untuk berpikir banter. Ketika mengerjakan sesuatu sudah merasa lelah. Ya harus segera berhenti. Beristirahat dan perut harus diisi walau sedikit dengan makan dan minum sesuatu yag aman dilambung. Jangan sampai kosong. Jika perut kosong untuk bekerja keras, pasti akan dropp atau kambuh. Lihat saja !!!

5.    Lakukan pekerjaan yang ringan, bukan yang berat-berat.

Apa yang boleh kita kerjakan dan yang tidak, tergantung dengan kondisi kita masing-masing. Yang jelas, angkat barang yang berat-berat agar dihindari karena akan mengganggu luka lambung hingga menghambat tak sembuh-sembuh. Misalnya nih, mencuci baju. Jika dikerjakan secara manual tak memakai mesin cuci, pilihlah yang ringan-ringan. Jenis celana jean atau sprei jika kita mencucinya akan menyebabkan lambung kita kambuh karena berat. Apalagi jika basah !

Jika keluhan lambung sudah mulai mengganggu untuk bekerja, maka yang pekerjaannya sebagai buruh bangunan, maka sebaiknya mencari pekerjaan lain yang lebih ringan. Memang dilematis jika sudah terkena sakit maag atau asam lambung. Apalagi jika sudah berkembang menjadi GERD, dimana kemungkinan organ – organ lain sudah terganggu, seperti paru-paru, jantung, tenggorokan, ginjal, usus, telinga, hidung, mata dan bagian kepala.

Bagi para karyawan yang menderita sakit maag, apalagi gerd, sebaiknya mulai memikirkan sebuah alternatif, jika tiba-tiba ia tak bisa bekerja lagi karena penyakitnya. Bu Niniek tak mengada-ada. Gila apa ? Menakut-nakuti orang tentang masa depan ? Ini adalah sebuah kenyataan yang ada dihadapan kita. Betapa banyak, para karyawan penderita gerd yang terpaksa di PHK atau mendundurkan diri karena benar-benar sudah tak bisa bekerja lagi.

Lebih baik sedia payung sebelum hujan. Lebih baik jauh-jauh hari mempersiapkan sebuah alternatif jika tak bisa bekerja lagi karena sakit kita.

Sebab....Sakit gerd memang sangat sulit disembuhkan ! Bukan karena tak ada obatnya. Namun karena untuk sembuh perlu penanganan yang serius. Perlu perjuangan yang sungguh-sungguh untuk sembuh. Antara lain harus banget-banget jaga : makanan, pikiran, dan istirahat. Kecuali itu harus ngerti benar, apa yang boleh dilakukan dan apa yang tak boleh dilakukan. 

Semua bisa dipelajari DISINI Dan jika ingin sembuh, silahkan BEROBAT DENGAN INI, yang telah terbukti secara uji klinis laboratorium sebagai solusi 35 macam penyakit, dan dilapangan telah terbukti mengatasi berbagai penyakit berat yang dokter sudah angkat tangan bahkan penyakit-penyakit yang tak bisa dideteksi oleh peralatan medis. Subhanallah !

6.    Lakukan istirahat sejenak secukupnya jika yang dikerjakan belum selesai.

Dalam melakukan pekerjaan, jangan terforceer. Jika merasa sudah lelah harus istirahat, meskipun pekerjaan belum selesai. Rehat dulu secukupnya. Jika sudah memungkinkan maka, silahkan meneruskan pekerjaaan kembali.

Demikian antara lain, apa-apa yang harus diperhatikan. Bagaimana mengerjakan sesuatu ketika sakit. Semoga bermanfaat.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo, 19 Agustus 2016

Yang terus menggali ilmu maag dan gerd,
Niniek SS

Mengapa Pasca Lebaran Maag Dan Gerd Kambuh ?

Bismillahirrahmanirrahiim..
Allah Maha Besar dengan segala yang diciptakanNya. Maha Suci Seluruh Asma dan PerbuatanNya. Maha Rahasia Seluruh KehendakNya. Maha Unik Setiap pemberianNya. Maha Nyata Seluruh Hukum-HukumNya. Dan Maha Tegas Setiap PeringatanNya. Sembah, puji dan syukur hanya layak Bagi Allah SWT. Pemilik Setiap Keagungan.

Yang Risalah KebenaranNya dibawakan ke dunia oleh Rasulullah SAW. Nabi Agung yang penuh keteladanan. Yang penuh kedermawanan. Yang penuh kearifan. Yang penuh kerendahan hati dan kebesaran jiwa. Yang namanya selalu dikenang sepanjang jaman. Semoga salam serta shalawat senantiasa tercurah atas Beliau dan keluarganya serta para sahabatnya yang sangat dicintainya juga semoga terlimpah kepada kita sekalian yang mengikuti ajaran Beliau hingga akhir hayat kita. Aamiin.

Sahabat Solusi Sakit Maag yang saya kasihi...

Lebaran telah berlalu, dimana kita telah mengakhiri puasa Ramadhan dengan saling bersilaturahmi dan bermaaf-maafan. Puasa yang senantiasa kita rindukan kedatangannya telah usai. Semoga nafas dan semangat ibadah kita tidak ikut usai dengan berakhirnya Ramdhan ini. Lebaran merupakan Budaya Tahunan rakyat Indonesia yang beragama Islam, yang dilakukan setahun sekali untuk menandai Perayaan Hari Raya Idul Fitri. Yang tak pernah terlewatkan, dan sekaligus menjadi simbul prestise setiap keluarga.

Sepertinya, pada hari lebaran, akan nampak, siapakah dan bagaimanakah seseorang itu dengan ekonominya. Berlomba-lomba orang mengerahkan segenap kekuatannya untuk menyambut lebaran. Entah uang darimana. Yang penting ada saat lebaran. Masakan serta makanan dan kue-kue yang disediakan melebihi anggaran hari-hari biasa.

Bahkan banyak ibu-ibu yang mungkin kehilangan malam lailatul qodarnya karena siangnya telah disibukkan membuat kue lebaran, jauh-jauh hari sebelum lebaran tiba. Untuk konsumsi keluarga sendiri maupun untuk dijual. Memanfaatkan situasi lebaran untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya.  Astaghfirullah...

Di musholla-musholla atau di masjid-masjid justru pada sepuluh hari terakhir makin susut jamaah sholat tarawehnya. Entah karena sudah kehilangan semangat Ramadhonnya entah karena itu tadi lebih disibukkan dengan persiapan menyambut lebarannya. Sangat memprihatinkan.

Beberapa hari menjelang lebaran harga di pasar-pasar membubung tinggi berkali lipat tak bisa dibendung. Dan herannya, semua dagangan laris manis tanjung kimpul. Dagangan habis duit juga ngumpul. Berapapun tingginya harga bahan makanan tak menjadikan orang surut untuk membelinya. Bahkan menjadi kebanggaan tersendiri jika bisa membuat opor ayam kampung dengan harga ayam yang perekor menyentuh 200.000 Gila-gilaan !!!

Di Jawa Tengah, pada hari lebaran, tak pernah ketinggalan di setiap rumah tangga selalu tersedia ketupat dan opor ayam. Meskipun sedikit selalu ada. Sepertinya ketupat atau lontong opor menjadi simbul trend masa lebaran.

Segala macam kue kering, kick yang super enak, kurma kualitas prima, buah yang aneh-aneh banyak terdapat pada rumah tangga orang-orang mampu..

Saya sehabis sholat I’ed berusaha menyempatkan untuk bersalaman dengan segenap ibu-ibu yang hadir pada sholat I’ed, untuk meminta maaf atas salah dan khilaf selama ini. Dan berusaha untuk sowan bersilaturahmi keliling komplek perumahan kepada para sesepuh yang sudah tak bisa sholat I’ed.

Sesudah itu, pada hari kedua bersama adik-adik bersilaturahmi kepada Bulik serta sesepuh keluarga yang masih ada. Untuk menyambung silaturahmi dan memohon doa beliau. Lalu berame-rame berziarah kemakam bapak dan ibu yang sudah lama wafat. Ada rasa haru dan syukur campur aduk ketika berada di makam. Mengingatkan saya, bahwa kita semua akhirnya juga akan ke sana nantinya. Mati !

Ketika berada di makam bapak dan ibu, bersama-sama, ada pelajaran yang cukup menarik. Kami semua 14 bersaudara ( meskipun tinggal 9 bersaudara ) dilahirkan dari ibu yang sama dan dari ayah yang sama. Alias kami terlahir dari ibu dan bapak satu. Namun kami menjadi kami masing-masing. Ada yang jadi pengusaha dengan kendaraannya toyota landcruisser milik sendiri bukan rentalan. Ada yang jadi PNS dengan segudang hutang yang menggunung hingga menenggelamkan diri sulit untuk bangun, entah bagaimana pola ekonominya hingga bisa seperti itu.

Ada keponakan saya yang sangat gigih dalam berikhtiyar, dilakoni jualan lotek ( semacam gado-gado ) demi anak-anaknya supaya bisa kuliah, sampai tangan kanannya setiap malam sakit karena untuk menguleg bumbu lotek berpuluh-puluh bungkus setiap siangnya. Masya Allah.

Bahwa takdir adalah hak prerogativ Allah untuk menunjukkan bahwa Allah selalu mempunyai perhatian dan rencana khusus kepada masing-masing orang, yang selalu spesial tak ada yang sama antara satu takdir dengan takdir yang lainnya. Inilah pelajaran yang saya petik.

Dan saya sendiri ? Alhamdulillah cukup sangat saya syukuri menjadi diri saya yang sekarang ini...menjadi alat Allah untuk membantu kalian semua bisa sembuh dari sakit maag dan gerd kalian yang cukup menyiksa diri. Membantu menyadarkan kalian, bahwa sakit adalah “HADIAH dari ALLAH” untuk menaikkan derajat ruhani kalian di Hadapan Allah.

Tetapi kalian, juga saya dulu...melihat dan merasakan sakit kita dengan jiwa kekerdilan kita, dengan kaca mata batin yang penuh suudzon kepada Allah. “Mengapa saya diberi sakit yang seperti ini dan sekian lamanya tak kunjung sembuh juga, tapi orang lain semua sehat, semua bahagia, semua sejahtera. Mengapa ?”....

Berbahagialah dan bersyukurlah kita yang diberi sakit dan belum sembuh. Jika kita kuat, PASTI akan indah pada akhirnya ! Dan PASTI akan berbuah manis ! Seperti saya sekarang ini. Alhamdulillah sudah sehat dan tak pernah kambuh yang berarti. Setiap hari Allah memberi rejeki kepada kami sekeluarga melalui buku maag yang kalian pesan.

Jika saya mau, tentu penjualan buku sudah bisa saya pergunakan untuk membangun rumah yang layak untuk dihuni. Paling tidak yang seharga lebih dari 200 juta. He he, boro-boro bangun rumah ? Rumah kakak ipar yang kami tempati sekian lama dengan gratis alias dibebaskan dari uang kontrak saja, belum bisa terbeli. Barang satu gram emaspun juga tak terbeli. Biarlah. Tak pake perhiasan juga tak masalah.

Uang yang saya kumpulkan dari buku maag yang kalian pesan, atau dari seribu dua ribu sisa ongkir kalian, larinya untuk sahabat-sahabat kami para dhuafa. Alhamdulillah mata mereka selalu berkaca-kaca bahkan menangis setiap menerima pemberian yang kami sampaikan.

Betapa berharganya sekedar 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, 1 botol besar kecap, 1 kg gulaku, 2 pak teh celup, mie 10 bungkus, dan beberapa toples kue kering untuk lebaran yang cukup enak bagi mereka. Serta dengan beberapa lembar uang sekedar untuk transport bersilaturahmi lebaran. Air mata yang meleleh di kedua pipi mereka ketika menerimanya, mewakili rasa syukur kami kepada Allah SWT. bahwa alhamdulillah, kami telah diijinkanNya berbagi dengan puluhan saudara-saudara kami para dhuafa dan anak-anak putus sekolah.

Bahkan saya tak sempat memikirkan diri sendiri untuk lebaran. Baju juga baju ala kadarnya saja, sandal dan tas juga pemberian kakak bertahun-tahun yang lalu masih enjoy saya pakai karena nyamannya.

Bukan itu saja, kami juga membagikan pemberian yang sama sebagai hadiah kepada kenalan-kenalan kami yang ketika kami menjadi dhuafa dulu banyak menolong dan membantu kami, memberikan perhatian serta kasih sayang mereka dengan penuh ketulusan tanpa pamrih. Kami banyak berhutang budi kepada banyak orang, banyak merepotkan orang lain, sanak saudara dan handai taulan ketika saya sakit yang begitu panjang dulu.

Sekaranglah saatnya, ketika saya Allah ijinkan menerbitkan buku panduan maag, yang kemudian kalian pesan, hasilnya banyak kami sedekahkan kepada sahabat para dhuafa, anak-anak yatim piatu, dan untuk membalas budi siapa saja yang pernah menolong dan membantu kami disaat-saat hidup kami begitu sulitnya. Dengan beginilah dada saya menjadi lapang, hidup saya penuh kebahagiaan, karena meskipun sedikit kami bisa berbagi. Itulah cara saya bersyukur. Dengan sedikit yang saya punya, saya terus belajar untuk berbagi.

Kembali ke Mengapa Paskca Lebaran Maag dan Gerd Kambuh ?

Pada masa lebaran, makanan dan kue-kue berlimpah dihadapan kita. Dan semuanya merupakan makanan pantang. Opor ayam, berminyak. Ayam goreng kasar. Rendang daging kasar dan pedas. Ikan bumbu acar manis, rasanya asam. Kue-kue, banyak mentega, coklat dan bergula banyak. Buah : anggur, kelengkeng, apel, piir, kiwi, semuanya manis dan mengandung asam. Lalu apa dong yang bisa kita pilih ? Masak lebaran suruh makan dengan sayur bening bayam dan labu siam ? Kasihan deh..

Pada akhirnya kitapun mencicipi segala makanan atau kue-kue yang terhidang. Awalnya mencicip sedikit, namun berulang kali. Atau karena enaknya kebablasan. Inilah yang menjadi biang keladi kambuhnya maag dan gerd kita.

Kecuali itu suasana lebaran mengharuskan kita tetap menyambut tamu bagaimanapun keadaan tubuh kita. Paling tidak untuk bersalaman bermaaf-maafan. Meskipun kita tak bisa bepergian, kita tetap kedatangan tamu. Yang ingin bersilaturahmi pada kesempatan Idul Fitri ini.

Dilakoni mudik bersusah payah. Hingga terjadi musibah kemacetan di Jalan Tol Brebes yang menelan kurban jiwa hingga 18 orang. Saking penginnya kita yang berada di kota besar seperti Jakarta, atau Bandung untuk bersilaturahmi dengan orang tua serta sanak saudara di kampung halaman. Tak terpikirkan tentang pengurbanan yang harus dijalani sepanjang perjalanan mudik sampai ke kampung halaman. Betapa susahnya. Macetnya itu lho dijalan ! Panasnya di perjalanan. Pengabnya dalam bis jika naik bis umum yang tanpa AC. Belum lagi yang dilakoni membawa anaknya yang masih kecil mudik naik motor, saking tak punyanya alternatif lain kecuali naik motor satu-satunya.

Tak bisa dibayangkan betapa pengurbanannya. Itulah suasana lebaran di Indonesia.  Yang kaya akan budaya dan unggah ungguh kepada orang tua dan yang lebih tua. Betapa baktinya. Maka dilakoninya bersusah-payah mudik karena hanya sekali setahun pada kesempatan Hari Raya Idul Fitri untuk bisa bersilaturahmi kepada orang tua dan bermaaf-maafan dengan sanak saudara. Subhanallah.

Lalu kita, yang berada di kampung, sebagai tuan rumah yang merawat orang tua, sekalipun diri kita sendiri sedang sakit, bisakah kita berdiam diri ketika saudara-saudara dari kota pada datang bersilaturahmi ? Tidak bukan ?

Meskipun mereka hanya datang untuk 2 atau 3 hari, betapa melelahkannya momentum setiap lebaran. Namun juga sangat membahagiakan karena bisa berkumpul dengan orang tua dan sanak saudara.

Para penderita sakit maag dan gerd seperti kita, jika belum sangat parah hingga bisanya terbaring ditempat tidur, tak ada yang tahu bahwa kita sedang sakit. Karena kita masih bisa beraktifitas. Masih bisa tersenyum ceria meski dibalik itu kita sedang menahan sakit. Dan semua tentu kita tangani sendiri karena semua orang, juga bersibukria dengan lebarannya sendiri. Susah mencari bantuan tenaga ketika lebaran tiba.

Tentu banyak hal dari lebaran, disamping kegembiraan bisa berkumpul dengan orang tua dan sanak saudara, yang memicu kambuhnya maag dan gerd kita. Ya makanan yang melimpah, ya aktifitas lebaran yang membuat kita kelelahan, juga perjalanan jauh bersilaturahmi yang membuat lambung kita terguncang-guncang karena kendaraan.

Terkadang tak bisa dihindari suara-suara sumbang yang sering tercetus dari saudara-saudara yang hidupnya sukses dikota, kepada kita yang hidup didesa, dengan kondisi ekonomi yang kembang kempis karena dirundung sakit yang belum sembuh-sembuh juga hingga saat ini. Tak perlu berkecil hati.

Semoga tulisan ini bisa menjadi wawasan kita semua, dalam menghadapi insha Allah lebaran tahun mendatang.  Kita tarik hikmahnya, baik buruknya, dari pelajaran lebaran tahun-tahun yang silam, demi keselamatan kita, demi kebaikan kita, dan demi keberlangsungan kekeluargaan kita dan lingkungan kita.

Lalu tips apa yang bisa saya berikan untuk menanggulangi kambuhnya maag dan gerd kalian pada pasca lebaran ini ? Kembalilah pada menu sehat kalian, ekstra beristirahat, banyak minum air putih, bebaskan pikiran kalian dari segala tetek bengek yang tak perlu dipikirkan.

Kembalilah kepada baktimu kepada Allah SWT, dengan meningkatkan ibadah yang lebih baik dari sebelumnya. Bukan hanya berhenti pada saat bulan Ramadhan saja. Agar Allah-pun memelihara kita sebagaimana bakti kita kepadaNya bahkan berlipat ganda.

Semoga Allah SWT. memberikan Rahmat dan KaruniaNya dari silaturahmi yang telah kita lakukan pada lebaran tahun ini. Aamiin Ya Rabbal’alamiin..

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Purworejo 16 juli 2016

Selamat Merenung
Niniek SS
Back To Top