TAK PERLU KHAWATIR BERLEBIHAN TERHADAP OMICRON
Oleh : NiniekSS
Bismillahirrahmanirrahiim...
Omicron adalah pandemi, jadi kita memikirkannya tak perlu khawatir berlebihan, karena ini persoalan masyarakat banyak, bukan hanya persoalan kita sendiri saja. Bersyukur atas nikmat Allah, menjaga kondisi, dan berserah diri kepada Allah SWT, itulah yang terpenting untuk dilakukan.
Syukur kepada Allah SWT. alhamdulillah, bahwa kita masih baik-baik saja. Diberikan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan serta keselamatan, dimasa pandemi ini. Jika Anda atau keluarga Anda sedang terkena omicron, tetaplah bersyukur, semoga musibah ini akan menggugurkan dosa-dosa Anda. Begitulah mustinya kita menerimanya. Suatu musibah atau kesulitan yang terjadi, tentu mengandung hikmah kebaikan bagi kita. Aamiin. Carilah, dimana hikmahnya. Maka hal ini akan meringankan hati Anda, bahwa tidak setiap sakit atau kesulitan adalah penderitaan.
Baik ataupun buruk yang kita alami, selalu ada “kebaikan” didalamnya. Hanya kita saja yang belum tahu. Karena rencana Allah untuk manusia selalu “sempurna dan penuh kebaikan” adanya. Allah ingin manusia semua kembali ke Hadlirat Allah dalam keadaan kaffah, suci dak baik. Maka jika melanggar, selalu diingatkanNya kembali dengan berbagai cara, yang seringkali tak mengenakkan bagi kita. Dengan sakit penyakit. Dengan berbagai kesulitan dan musibah. Dengan kondisi yang stagnan. Dengan kebuntuan keadaan. Semua itu, Allah hanya ingin kita semua kembali kepadaNya, kembali kepada jalan benar yang diridhoiNya.
Salam serta sholawat yang setulus-tulusnya, kepada Baginda Nabi agung Sayyidina Muhammad Rasulullah Saw, semoga syafaatnya senantiasa menaungi keluarga, para Sahabat, serta kita sekalian yang berkhidmad kepada Baginda, baik didunia hingga di akherat kelak.
Omicron memang ada
Diakui atau tidak, omicron memang ada. Dan gejalanya persis dengan flu yang berat. Sejak dulu, dari jaman embah-embah kita, virus flu itu sudah ada. Tinggal berat atau ringan kadarnya. Dan dari sejak dulu, kalau ada yang terkena flu, tidurnya disuruh misah, tidak bersama dengan yang sehat. Karena kalau bersama, pasti tertular.
Lalu...yang menderita flu suruh makan banyak-banyak yang bergizi, banyak istirahat. Kalau perlu ke dokter ya ke dokter, kalau tidak ya sudah istirahat dan banyak makan saja dirumah. Antara 3 hingga 5 hari biasanya flu ini sudah sembuh, tinggal pemulihan saja. Tapi memang tak boleh disepelekan.
Apa bedanya flu biasa dengan Omicron ?
Kalau dulu, orang terkena flu ya biasa saja. Makan banyak, kemudian banyak istirahat. Dan tak ada ketakutan sama sekali akan momok kematian. Kalau meninggal, ya itu memang takdirnya. Sedang omicron, gejalanya sama persis dengan flu biasa yang berat.
Namun karena omicron merupakan pandemi, maka sebelum terkena, kita sudah dihantui kekhawatiran yang amat sangat. Bagaimana jika nanti terkena ? Apakah tidak menyebabkan aku mati ? Bagaimana dengan anak-anakku yang masih kecil ? Siapa yang akan merawatnya nanti ? Iya kalau isteri baru dari suamiku wanita yang salih yang mau dan bisa merawat anak-anakku dengan baik, tidak kejam sebagai ibu tiri. Ya Allah...Belum terkena, sudah berkecamuk beribu kekhawatiran yang belum tentu terjadi. Iya kan ? Apalagi dengan berita hoax di youtube yang sering membuat orang parno setelah menontonnya. Kekhawatiran yang berlebihan seperti inilah yang akan menurunkan imunitas tubuh. Maka hati-hati ya ? Tak perlu takut berlebihan.
Omicron adalah virus. Virus itu ya makhluk Allah juga to ? Maka asal kita tak saling mengganggu, insya Allah akan aman pula dari gangguannya. Jangan mengutuk, jangan mencerca, jangan mengeluh, “Gara-gara omicron semuanya jadi kacau !”. Dengan kita setiap saat mencerca seperti itu, maka makhluk kecil itu juga akan merasa tersinggung dan kesal kepada kita, maka dia akan segera menempel kepada tubuh kita. Sahabat pernahkah berpikir seperti itu kah ? Jangan seperti itu. Jangan pernah mengumpat Covid ! Berdoalah, :”Ya Allah, hamba berlindung dari setiap kehendakMu ya Allah, dan ajarilah hamba untuk selalu berbaik sangka”. Bukankah terkena dan tidak terkena adalah atas kehendak Allah ?
Bagaimana kita menyikapinya ?
Flu, kalau berat saja rasanya tak karuan, apalagi omicron ini adalah pandemi, jenis virus dari Covid-19 meskipun tidak mematikan, namun bagi yang mempunyai riwayat sakit berat sebelumnya, tentu bisa menjadi bahaya yang mengancam.. Tentu meskipun sedikit, ada kekhawatiran yang mengganggu pikiran kita. Namun, apapun yang terjadi dihadapan kita, janganlah menghilangkan iman kita. Semua keadaan adalah takdir. Termasuk yang terkena dan tidak terkena adalah takdir Allah. Tak perlu dirisaukan. Sebagaimana menjaga kesehatan keseharian, yang terpenting adalah menjaga imunitas.
Bagaimana agar tidak terkena virus ? Termasuk virus omicron ? Ya makan yang bergizi, cukup beristirahat, minum Vit C yang aman untuk lambung, banyak makan sayur dan buah, berolahraga yang sesuai dengan kondisi badan, rutin minum madu, minum air mentah yang higienis, berpikir positif. Begitulah sebaiknya. Dan harus yakin kepada takdir. Karena manusia tak ada yang bisa terlepas dari takdir kecuali bagi yang mengusahakannya. Dengan riyadhoh, berpuasa, berdzikir, melek malam, tadhabur Qur’an, sholawatan, yang semuanya dilakukan dengan istiqomah.
Bersyukur untuk yang tidak terkena dan bersabar untuk yang terkena
Bagi yang tidak atau belum terkena bersyukurlah atas karunia pemeliharaan Allah SWT. ini. Dan bagi yang sedang terkena, bersabarlah, sambil terus berikhtiyar mencari kesembuhan. Allah tak akan menguji hambaNya dengan sesuatu yang diluar batas kemampuannya. Yakinilah itu. Jika sedang terkena, yang utama adalah memohon ampunanNya dan berserah diri kepada KeridhoanNya.
Takdir selalu ada baiknya
Ketika kita diberikan takdir buruk yang tak nyaman, jangan mengeluh. Tetaplah bersyukur. “Alhamdulillah ala kulli haal”. Selalu mengucap syukur kepada Allah untuk setiap keadaan, akan sangat menolong kita menghadapi keadaan apapun yang tak nyaman. Saya juga mengamalkannya kok. Dan alhamdulillah, dalam kondisi kesempitan yang amat sangat, selalu ada pertolongan Allah SWT. Jadi jangan pernah bersedih ya Sahabat. Resapi dan kemudian amalkan. Sahabat akan merasakan kedahsyatan bersyukur kepada Allah dalam setiap keadaan, baik sedang senang maupun susah. Sebab, pada setiap takdir selalu ada kebaikannya bagi kita. Bukan sekedar ada, tapi memang baik untuk kita. Jika kita sering merenungi perjalanan hidup, dan selalu mendekat kepada Tuhan, insya Allah akan menemukan kesadaran ini. Oke ?
Mengeluh menurunkan imunitas
Oh ya, saya lupa mengatakan, bahwa mengeluh akan menurunkan imunitas, sehingga kita akan rawan terkena sakit atau ketempelan virus-virus. Mengapa ? Karena mengeluh, bersedih, marah, kesal, itu sangat menguras enzime tubuh. Padahal enzime itu sangat dibutuhkan tubuh untuk bisa bertahan sehat. Perhatikan seseorang yang kehidupannya selalu dirundung kesedihan, kehampaan tanpa harapan, kekesalan yang terpendam, kebencian yang tertahan, maka auranya akan layu tak bersinar, lama-lama digerogoti penyakit bermacam-macam. Maka hindarilah mengeluh dan memelihara penyakit hati dari kehidupan kita. Meskipun itu sangatlah sulit. Akan menjadi mudah jika kita ikhlas taat kepada perintah dan kehendakNya.
Bahagia menaikkan imunitas
Sebaliknya, berbahagia, bersyukur, bergembira, bersukacita, menurut penelitian DR.Hiromi Sinya akan menaikkan imunitas tubuh, karena orang yang berbahagia, akan memicu terbentuknya enzime didalam tubuh, sehingga sangat mendukung kesehatan seseorang. Jika sakit juga akan cepat menjadi sembuh.
Dokter Hiromi Sinya ini adalah seorang ahli usus terkemuka didunia, berasal dari Jepang, yang bertugas di Amerika selama 40 tahun, dan telah membedah usus manusia tak kurang dari 370.000 usus orang. Dan hasil penelitiannya salah satunya adalah bahwa rasa bahagia itu akan memicu timbulnya banyak enzim dalam tubuh, yang sangat mendukung kesembuhan penyakit, karena imunitas yang sangat meningkat. Jadi belajarlah Sahabat bagaimana bisa menjadi bahagia, agar selalu sehat. Oke ?
Ibadah juga akan meningkatkan imunitas tubuh
Beribadah adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Allah Maha Suci dan Maha Segalanya. Maha Power. Maka barangsiapa sering mendekatkan diri kepada Allah SWT., tentu akan teraliri power keberkahan, power kebahagiaan, power kesucian, power kebaikan, yang semuanya itu berpengaruh erat pada kesehatan, kebahagiaan hidup, keberlimpahan barokah dan segala kebaikan yang kita perlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatikan saja, kehidupan pak Tani sederhana disawah-sawah atau diladang-ladang. Mereka pemikirannya amat sangat sederhana. Bangun pagi, sholat subuh, ngopi-ngopi sambil makan singkong rebus, sesudahnya langsung pergi kesawah untuk menggarap sawahnya. Mengalirkan air atau leler sawah dengan dicangkul untuk siap ditanam kembali sesudah dipanen padinya, menyemai bibit, matun atau mencabuti rumput liar yang mengganggu tanaman padinya, menyemprot pupuk, membuat orang-orangan untuk mengusir burung pemakan padi, dan pekerjaan-pekerjaan lain yang selalu ada untuk dikerjakan.
Pikirannya tak neko-neko. Makan siang menunggu diantar oleh keluarganya ke sawah. Seadanya. Sayur + Lauk tempe atau ikan asin. Yang penting bawa minum yang banyak, karena kalau disawah hawanya ngorong, selalu haus. Sudah cukup bersyukur. Sesudah makan, kelihatan berdiri ngeluk boyok, matanya berkeliling ke sawah untuk mengevaluasi hasil kerjanya, apakah ada yang masih kurang ? Lalu pulanglah. Doanya hanya satu, kelak, semoga padinya berbuah lebat, tak dimakan hama, dan panennya bisa bagus atau melimpah. Hasilnya untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan setinggi mungkin. Tidak seperti dirinya yang dulu lulus Sdpun tidak. Maka jarang ada kabar pak Tani sakit hingga harus diopname di Rumah Sakit. Ini sebuah kajian tentang kebersyukuran kepada Allah SWT.
Mengapa saya kemukakan hal ini, untuk membandingkan kehidupan petani di pedesaan yang falsafah hidupnya diwarnai kesederhanaan, mempunyai warna kehidupan yang "adem ayem", sehat, dan bahagia karena menerima keadaan dengan bersyukur. Berbeda dengan masyarakat dikota, yang mayoritas hidupnya “kemrungsung”, diwarnai dengan ketatnya kompetisi atau persaingan hidup berlomba-lomba, selalu kurang terus, sehingga memunculkan hidup yang banyak diwarnai oleh sakit-sakitan, jauh dari kebahagiaan meskipun harta sudah bertumpuk, dan jauh dari rasa bersyukur kepada Allah SWT.
Kembali kepada Omicron,
Sekali lagi tak perlu takut yang berlebihan. Hidup dengan pola hidup sehat, potitif thinking, banyak bersyukur, banyak mendekatkan diri kepada Tuhan, dan jangan selalu mencemooh juga mengeluh. Itulah salah satu kunci hidup bahagia sejahtera jauh dari penyakit.
Demikian artikel “Tak Pelu Khawatir Berlebihan Terhadap Omicron”. Semoga bernamfaat. Terima kasih untuk kunjungan Sahabat di Blog ini. Semoga Sahabat dan keluarga senantiasa dikaruniai kesehatan, kebahagiaan serta kesejahteraan, serta selalu dalam perlindungan Allah SWT. Aamiin Yaa Robbal’alamiin. Alhamdulillahirabbil’alamiin...
Rekomendasi untuk meingkatkan imunitas yang aman bagi lambung :
1. SGF lihat disini
2. Vitayang Vitamin C KK (konsultasikan ke Bu NiniekSS)
3. Firmax3 lihat disini
4. Purtier Placenta lihat disini
Konsultasi gratis ke : Ibu NiniekSS WA : 0877.3259.8747/085.228.401.939
Ingin mengetahui Toko Online saya ? Toko "Solusi Sakit Maag" ? Disini !
Artikel bermanfaat !
Purworejo, 21 Februari 2022,
Salam Sehat & Sejahtera,
NiniekSS
Thanks for reading TAK PERLU KHAWATIR BERLEBIHAN TERHADAP OMIKRON. Please share...!
0 Komentar untuk "TAK PERLU KHAWATIR BERLEBIHAN TERHADAP OMIKRON"