Bismillahirrahmanirrahiim...
Puji syukur tak putus-putusnya ke Hadlirat Allah Yang Maha Sempurna, Yang Maha Tak Terhingga, Yang Maha Lembut, Yang Maha Mendengar, Yang Maha Menyaksikan, Yang Maha Setia, Yang Maha Tak Ingkar Janji, Yang Maha Memenuhi, dan Maha Meliputi Segala Sesuatu.
Yang nikmat-nikmatNya deras mengalir kepada hamba-hamba Yang DikehendakiNya. Juga PenyertaanNya. BimbinganNya. RidhoNya. NaunganNya. AmpunanNya. PetunjukNya. Rahmat dan Kasih SayangNya. Dan pemenuhan atas hajat hidup setiap makhlukNya. Subhanallah..Allah Hu Akbar...
Juga tak lupa shalawat serta salam Allah semoga senantiasa tercurah kepada Junjungan kita Umat Muslim, Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW.
Penghulu surga. Penghulu orang-orang salih. Penghulu orang beriman. Penghulu Makrifatullah. Penghulu orang orang dermawan. Penghulu segala kebaikan. Penghulu kasih sayang. Penghulu cahaya dunia dan akherat. Penghulu kerukunan. Penghulu para cendekia dan kaum cerdik pandai. Penghulu para zuhud. Dan Penghulu segala sesuatu yang mendatangkan ke Ridhoan Allah SWT. Juga semoga terlimpah salam serta shalawat kepada para sahabat Rassul SAW, para ahli keluarganya yang sangat dicintainya serta kepada kita sekalian yang berkhidmat kepada Yang Mulia Nabi yang ummi. Subhanallah Allah Hu Akbar. Allahumma aamiin.
Sakit Maag Dan Liku-likunya
Banyak banget diantara kita yang awalnya menyepelekan sakit maag. Dikiranya sakit maag itu sakit yang sepele. Sakit yang asal makan teratur, gak makan pedes dan asem, gak begadang, pasti sembuh deh !
Eh tunggu punya tunggu, loh kok makin hari bukannya makin sembuh, tapi hari-hari selanjutnya malah semakin banyak keluhan bermunculan.
Perasaan sih dulu, awal-awalnya hanya masuk angin, mual, lalu males banget mau makan. Awal-awal dokter hanya memberi obat sejenis promaag. Tablet tebal yang berwarna hijau. Trus vitamin tambah nafsu makan. Sudah.
Eh ketika kambuh, bukan lagi tablet hijau yang diberikan. Kali ini diganti dengan milanta, konon kata dokter syrup yang baik untuk mengobati maag. Tambah antibiotik sama pil tambah darah. Semua sudah lupa namanya.
Lho besuk lagi bukan diberi mylanta, tapi diberikan omeprazol, antasida, obat penenang karena tak bisa tidur, dan beberapa vitamin untuk menambah stamina kata dokter.
Laaah...sampai bosan sudah minum obat ! Tapi penyakit ini masih demen banget ngendon di tubuh. Bosan banget dan sangat tersiksa rasanya. Hari-hari hanya diwarnai rasa sakit yang muncul silih berganti. Baik rasa dan waktunya.
Bayangkan ! Kalian pasti tahu. Karena mungkin sudah pernah mengalaminya ? Atau mungkin, bahkan saat ini sedang merasakannya ?
Lha wong hanya pusing saja, rasanya gak nyaman banget kan ? Juga mual. Sudah dimuntahkan, tak bisa. Tak ada yang keluar. Malah mulut yang tadinya tak berasa asem, setelah diusahakan muntah untuk mengurangi mual, eh malah mulut jadi asam banget rasanya. Rupanya cairan dalam lambung yang naik ke tenggorokan. Halah ! Untuk mengurangi rasa asem dimulut, minum air putih hangat. Lumayanlah, rasa asemnya sedikit hilang.
Lalu, tiba-tiba perut lapar banget nih. Pingin banget makan. Tapi gimana dong, sedang perut rasanya begah banget. Penuh ! kembung ! seperti ada gas padat yang memenuhi ruangan perut hingga tenggorokan. Tapi lapar tak bisa ditahan lagi. Ya terpaksalah makan. Meski hanya beberapa suap. Entah kenapa selesai makan perut sakit banget, melilit rasanya dan tambah penuh, seperti mau pecah.
Eh usut punya usut, ternyata sayur beningnya, bayam dan labu siam ( menurut anjuran bu Niniek ), diberi sedikit tomat dan bumbu masak sama isteri. Katanya kasihan, tiap hari suami kok makan sama sayur tawar, sayur bening yang hanya dibumbuin sesiung bawang merah, bawang putih, sedikit gula merah dan garam. Tanpa bumbu yang lain, apalagi bumpu penyedap.
Ya begitulah. Tapi ada lagi suami yang tak sabar. “Bosen Bu, tiap hari makan sama sayur beginian. Tawar, gak ada rasanya !” kata suami. Isterinya menjawab :”Kan bapak maagnya belum sembuh. Untuk cepat sembuh, kata bu Niniek, ya beginilah menunya. Sabar ya pak. Besuk kalau sudah sembuh ya tak masakin yang enak-enaklah !”
“Halah dikit-dikit Bu Niniek. Sampai kapan bapak harus makan beginian bu ?” balas suaminya. “Ya sampai bapak sembuh..Wong Bu Niniek yang sangat parah saja bisa sembuh kok, apalagi bapak, yang tidak separah bu Niniek. Iya kan pak ?” isterinya menjelaskan.
Banyak liku-liku yang terjadi pada keseharian keluarga dimana anggota keluarganya ada yang terkena sakit maag.
Masih alhamdulillah jika maagnya baru awal. Lha kalau sudah berkembang menjadi asam lambung atau gerd yang parah ? Lebih hebat lagi penderitaannya. Separah-parahnya sakit maag, masih bisa ditahan jika kambuh. Namun jika sudah judulnya :”GERD” atau “ASAM LAMBUNG” dan sudah parah, astaghfirullahaladziim sakitnya.
Jika vertigo sudah menyerang, itu tuh kepala yang muter, rasanya bagaikan dunia mau kiamat. Untuk bergerak sedikit saja, atau untuk melekkan mata, muternya tambah hebat. Ya terpaksalah tak berani ngapa-ngapain. Jadi hanya tidur dan merem matanya ! sampai muternya hilang. Meskipun serangan vertigo ini tak berhari-hari, biasanya hanya hitungan jam, namun cukup membuat kecemasan yang luar biasa ! Iya kan ? ( Saya bertanya kepada kalian yang pernah mengalaminya ).
Lalu kalau migrennya lagi datang nih. Ya Allah...sebelah dari kepala ini seperti baru saja dihantam dengan benda tumpul. Pusingnya gak umum, pusiiiing banget, terkadang hingga saya muntah. Kalau sudah bisa muntah, pusing makin lama makin berkurang dan hilang pelan-pelan. Tapi waktu datang menyerang, rasanya kepala ini ingin saya benturkan di tembok karena saking sakitnya. Tapi saya tentu tak mau mendzalimi diri sendiri to ? Jadi ya ditahan saja sakitnya dengan terus membaca istighfar, agar memperoleh pengampunan dari Allah, dan siksaan migren ini segera berlalu.
Ayo liku-liku apalagi tentang sakit maag ? SEMBELIT ?
Sepertinya hari ini dan sebelumnya, menu makan saya sudah bener. Sudah makan sayur, sudah bikin juice alpokat, sudah menghindari makanan yang membuat sembelit. Lho kok saya sembelit ya ? Ketika sudah seperempat jam jongkok di closet bab tak mau juga keluar, saya mulai gelisah. Waduh saya sembelit nih. Pikir saya. Sedih banget rasanya. Sudah digiring dengan rasa, eh fases turunnya lamban banget. Padahal kaki sudah pegel dan mulai semutan tak berasa. Gimana dong ?
Mau tak mau, untuk menghindari pingsan di WC, terpaksalah agar fases bisa keluar dibantu dengan ujung jari kelingking kiri, mencungkili fases yang ternyata kerasnya bagai batu. Alangkah jijiknya. Tapi ya bagaimana lagi, apa harus minta tolong orang, gak mungkin kan ? Atau untuk mengeluarkan fases yang sembelit harus ke Rumah Sakit ? Waah nanti dubur disemprot dengan cairan sabun. Ya akhirnya fases bisa keluar. Tapi menunggu proses fases menjadi hancur oleh air sabun, usus nih rasanya pedih kaya disayat sayat. Belum pernah tahu ya kalian ? He he saya pernah lho ?
Jadi, ketika sakit maag atau gerd tak sembuh-sembuh, soal bab saja bisa menjadi persoalan yang besar ! Ha ha.. jangan disangka ya ?
Soal ‘TAK BISA TIDUR”
Jika kalian selalu bisa tidur pulas setiap malam, bersyukurlah kalian kepada Allah SWT. Yang telah memberi kenikmatan bisa tidur nyenyak kepada kalian setiap malam.
Saya ketika masih sakit dulu, sering berhari-hari hingga berminggu-minggu tak bisa tidur. Tersiksa sekali. Tubuh jadi lemas sekali. Dan mata menjadi pedas mengeluarkan air terus menerus.
Obat penenang dari dokter agar saya bisa tidur tak pernah mempan. Saya tersiksa sekali hari hari tak bisa tidur. Baik siang maupun malam. Saya terus memikirkan apa yang menjadi penyebabnya ? Sebab sebelumnya rasanya tak ada suatu pelanggaran yang saya lakukan. Lalu apa ?
Setelah lama berhari-hari tak bisa tidur. Pikiranpun melayang kemana-mana. Ada saja yang saya pikirkan. Terutama mencari penyebab saya tak bisa tidur ! Loh kok aneh. Setelah itu, semakin keras saya berpikir, bukannya saya jadi bisa tidur, tapi keluhan saya kok jadi bertambah. Kepala jadi sakit, puyeng, berat. “Apakah ini gejala awal saya mau gila? “ Pikir saya !
Akhirnya saya menemukan rahasia penyebabnya !
Ternyata benar. Bahwa erat sekali hubungan antara pikiran dan lambung. Semakin kenceng berpikir, maka semakin berat pula keluhan kambuhnya. Baik pada maag ataupun pada gerd. Tapi pikiran yang bagaimana pula ? Saya sortir lagi pikiran yang membuat lebih kambuh. Setelah lama mengamati dan eksperimen, saya menarik kesimpulan, bahwa ternyata pikiran-pikiran yang mempersoalkan hal yang belum terjadilah yang lebih membuat kambuh. Karena pikiran semacam ini biasanya lalu diikuti dengan kekhawatiran yang amat sangat terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi !
Sebelumnya saya selalu takut mati. Bukan ketakutan akan proses kematian itu sendiri yang saya takutkan, meskipun konon rasanya sangat-sangat sakit. Sehingga Rasulullah pernah memohon kepada Allah SWT. Agar sakitnya sakaratul maut yang paling sakit dari umatnya, Allah berikan kepada dirinya saja jangan diberikan kepada umatnya. Subahanallah. Betapa mulia hati Rasulullah SAW. Dan betapa besarnya cinta Beliau kepada kita para umatnya. Seharusnyalah kita umat Rasulullah SAW. Tahu membalas budi atas kebaikan beliau dengan menjalani hidup sesuai teladan Beliau. Patuh dan taat kepada Allah SWT.
Yang saya takutkan bukannya takut mati karena proses kematian itu sendiri. Namun bekal akherat saya yang belum cukup. Masih sangat minimnya. Itupun entahlah, apakah amalan amalan saya sudah menjadi amalan yang bakal diterima oleh Allah atau belum. Wallohua’lam...
Lalu waktu itu saya selalu dihantui pikiran. Jika tiba-tiba saya mati, siapakah yang akan mendampingi putri saya satu-satunya yang sedang tumbuh menjadi remaja ? Dan siapakah yang akan merawat suami saya yang selama ini tak bisa cari uang ?
Betapa sombongnya saya waktu itu. Sepertinya saya ini wanita super yang mampu mengatasi segala keadaan kehidupan rumah tangga saya. Dari soal cari duit. Ngurus rumah. Mendidik anak. Soal sosial kemasyarakatan. Dan segala tetek bengeknya. Astaghfirullahaladziim. Seolah rumah tangga tanpa penghasilan ketika saya sakit bisa berjalan dengan “selamat” itu karena kesabaran saya, karena kebaikan saya, karena kepintaran saya mengelola rumah tangga, karena saya ikhlas menerima takdir. Karena anggapan diri saya yang teramat besarnya peran saya bagi keluarga, sehingga saya benar-benar takut mati ! Apalah jadinya keluarga saya jika saya mati nanti ?
Ya Allah...Betapa sombongnya saya waktu itu. Betapa besar dosa saya kepada Allah, yang menganggap diri saya besar dan begitu berartinya bagi keluarga. Padahal, sejatinya...Allahlah yang Maha Besar. Yang memberikan kesabaran dan kekuatan kepada saya untuk bisa bertahan dalam sakit yang panjang sekalipun dalam kondisi keterpurukan ekonomi yang amat sangat.
Allahlah yang memberikan saya putri yang insya Allah salihah. Suami yang sangat penyabar meskipun tak bisa cari uang. Allahlah yang selalu memberikan kami sekeluarga rejeki yang selalu tak kami duga-duga sehingga kami tak pernah kelaparan. Putri kami bisa lanjut sekolah dari TK. hingga kini sudah hampir selesai kuliah. Dari mana dan oleh siapa datangnya semua keselamatan hidup dan iman kami ? Kalau bukan dari Allah SWT ?
Betapa sombongnya saya waktu itu yang menganggap jika saya mati, maka kehidupan keluarga saya kelak akan menjadi kacau balau. Akan terhenti segala aktifitasnya, karena saya sebagai penggeraknya sudah mati. Alangkah berdosanya hati saya, pikiran saya, jiwa saya, ruhani saya, yang sombong tak terkontrol ! Sakit ini memberikan beribu hikmah kehidupan kepada saya yang tak ternilai harganya. Tentu demikian juga bagi kalian semua, yang saat ini belum menerima kesembuhan.
Alhamdulillah kemudian Allah masih memberikan kepada saya kesadaran atas kesombongan saya. Dan alhamdulillah dengan caranya yang “AJAIB” diberikannya saya kesembuhan. Bahkan kesembuhan saya yang bisa bermanfaat bagi kalian semua dengan artikel-artikel yang saya tulis dalam blog ini. Itu semua adalah Kehendak Allah. Yang Maha Rahman dan Maha Rahiim kepada alam semesta raya dan seisinya.
Janganlah mengkhawatirkan segala hal yang belum terjadi. Karena itu rahasia Allah. Karena itu bagian dari rencana Allah bagi tiap-tiap manusia. Janganlah kita berusaha mengintipnya sekalipun. Kita akan banyak kehilangan energi, yang mustinya lebih baik kita pergunakan untuk menjalani hidup kita hari ini, bukan untuk mengkhawatirkan esok yang belum tentu hadir untuk kita jalani.
Pemikiran-pemikiran mubadhir inilah yang seringkali menjadikan kita sulit bahkan tak bisa tidur. Buktinya, setelah saya berusaha untuk mengelola pikiran saya dengan pemahaman ini, alhamdulillah, yang tadinya obat dokter saja tak mempan, akhirnya saya bisa mengobati sulit tidur saya atas bimbingan dan ijin dari Allah. Maha Besar Allah dengan kasih sayang serta rencanaNya untuk kita semua.
Sakit maag dan liku-likunya
Jika saya bahas semua liku-likunya disini, tentu akan menjadi artikel bersambung yang banyak sekali tak selesai-selesai.
Yang perlu kita sampaikan disini intinya saja. Jangan meremehkan soal sakit maag. Karena di kemudian hari bisa mendatangkan kesulitan yang panjang dalam kehidupan kita jika kita meremehkannya. Kehidupan masa depan kita bisa menjadi kacau balau. Masih beruntung jika kita mampu bersabar dalam menjalaninya. Dan mampu menarik setiap hikmah dari derita yang kita alami. Jika tidak ? Maka kecuali porak poranda kehidupan kita, maka kita bisa menjadi orang sangat merugi karena kehilangan iman ! Menuduh Allah tidak adil. Menuduh Allah tega kepada kita. Dan suudzon kepada Allah yang tidak baik sehingga kita terjerumus kedalam dosa yang mungkin tak terampunkan. Tentu kita semua tak mau bukan ? Menjadi orang yang merugi ? Sudah merugi dunianya masih pula merugi akheratnya. Naudzubillahimindzaliik...
Pesan saya, selalu berendah hatilah di Hadapan Allah. Jangan berburuk sangka kepada Allah karena setiap KehendakNya adalah baik bagi kita.
Bersyukurlah dalam setiap keadaan. Memohon ampunlah atas setiap dosa yang kita sengaja ataupun tidak, yang kita tahu ataupun tidak, yang besar maupun yang kecil, dan dosa yang nyata maupun yang tersembunyi. Allah Maha Besar ampunanNya melebihi dunia dan akherat seisinya.
Semoga dengan sakit ini kita semua bisa mengambil hikmahnya. Dan semoga kalian yang belum sembuh, segera mendapatkan hidayah kesembuhan dari Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Demikianlah semoga Sakit Maag Dan Liku-likunya ini ada manfaatnya bagi kita semua. Saya berdoa dan berharap Insya Allah masih bisa berjumpa pada artikel yang akan datang. Aamiin.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo 29 Juli 2017
Salam Tauhid,
Niniek SS
Labels:
Akibat Sakit Maag,
Buku Panduan,
Hal-hal penting untuk diketahui,
Kiat-Kiat Sembuh
Thanks for reading Sakit Maag Dan Liku-Likunya. Please share...!
saya selalu sabar dan ikhlas menjalani sakit ini
BalasHapusLaode Muhammad Shidiq
HapusSyukur alhamdulillah jika sudah bisa sabar dan ikhlas menjalani sakit. Semoga Allah segera menurunkan hidayah kesembuhan. Aamiin.
Salam,
Betul bu niniek ,saya sering tidak bisa tidur karena memikirkan peesoalan yang belum terjadi, sangat mubazir...tapi saya sulit untuk menghilangkannya bu...
BalasHapusYuni Andikas
HapusIya memang begitu mbak Yuni. Ini banyak terjadi pada orang yang sakit maag terutama yang lama tak sembuh-sembuh. Juga pada penderita asam lambung.
Cara mengatasinya, hanya dengan pasrah dan berserah diri secara ikhlas kepada Allah SWT, yang menjadikan takdir dan menentukan setiap kejadian. Mohon perlindungan dari segala yang tak kita inginkan, dan mohon bimbingan terhadap segala hal yang kita tidak tahu. Oke ?
Dengan demikian pikiran kita akan menjadio santai, dan hati akan menjadi tenang tidak was-was lagi.
Salam,
Allah hu akhbar...aku menangis terbaca artekal ini...betapa aku jauh pada Allah..merintih seolah olah Allah itu tidak adil pada aku...diberi ujian sakit..bagaimana bisa aku lalai pada Allah..
BalasHapuskeem ris
HapusAlhamdulillah jika artikel ini bisa mengingatkan kita kepada kelalaian kita kepada Allah. Dan mengingatkan kita betapa Allah Maha Besar dengan setiap ampunanNya.
Mohon maaf baru bisa balas karena keterbatasan kondisi. Semoga Allah senantiasa membimbing kita semua dan memberikan kesembuhan serta kesehatan seperti sedia kala. Aamiin.
Salam Tauhid,
Apa ya obat yg baik buat maag yg seperti ibu ninik rasakan
BalasHapusUnknown
HapusTergantung keluhannya sekarang apa ? Sebab yang saya rasakan tentu tidak sama persis dengan keluhan orang lain. Minimal silahkan pesan buku untuk perawatan maag yang saya tulis. Disana sudah komp[lit tips2 untuk kesembuhan maag, termasuk herbalnya. Hubungi saya di WA/SMS nomor 085.228.401.939/0877.3259.8747
Salam,