Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat Niniek SS. dimanapun kalian berada...
Sakit Yang Tak Sembuh-sembuh Timbulkan Krisis Iman
Hai Sahabat ! Benar gak judul yang saya pilih pagi ini ? Memang iya kan ? Ketika kita sedang sakit tak sembuh-sembuh, ada saatnya dimana kita merasa Tuhan itu menghiilang, entah kemana ? Dicari-cari dengan segala cara, tak ketemu juga, sehingga kita tak bisa mengeluh lagi kePadaNya. Padahal Allah adalah tumpuan tempat mengeluh yang “paling nyaman”.
Karena apapun keluhan kita selalu diterimanya sepenuh KearifanNya. DibelaiNya kita dengan Kasih SayangNya. DihiburNya kita dengan KelembutanNya. DiberiNya kita semangat dengan KegagahanNya. DiberiNya kita Harapan dengan JanjiNya. DiJanjikanNya kita kemurahan dengan KeMaha KayaanNya. Apalagi yang kurang untuk kita ?
Sahabat Sakit Maag Yang Sedang Bingung...
Didunia ini, tak ada problem yang tak bisa dipecahkan. Tak ada masalah yang tak bisa diselesaikan. Tinggal bagaimana kita menguraikannya. Tentu dengan jalan kebenaran yang telah ditorehkan Allah SWT. di dalam Al Qur’anul Karim yang agung. Yang prakteknya telah diteladankan oleh Rasulullah SAW. Nabi yang ummi Junjungan kita kaum Muslimin. Secara nyata dan gamblang ! Subhanallah.
Tak ada masalah yang rumit dipecahkan jika cara kita memecahkannya dengan teladan Rasulullah SAW. Dengan kejujuran, kerendahan hati, keikhlasan serta kertulusan. Apapun masalahnya insya Allah akan terselesaikan.
Sakit yang tak sembuh-sembuh sering timbulkan krisis iman.
Memang benar ! Rasanya segala daya upaya lahir dan batin sudah kita lakukan, namun belum juga menunjukkan tanda-tanda kesembuhan !
Secara batin, mudah-mudahan kalian sudah membersihkan hati kalian. Dengan interospeksi diri, lalu kalian meminta maaf kepada semua fihak yang kalian merasa telah berbuat dosa sebelumnya. Meski dengan rasa berat seberat-beratnya untuk meminta maaf. Iya kan ? Karena itulah sifat manusia yang penuh ego, selalu berat untuk mengakui kesalahan diri. Saya sendiri, proses kesembuhan saya dulu juga begitu kok. Berat sekali untuk meminta maaf. Seolah kita membongkar aib kita sendiri. Sekilas sepertinya seperti itu. Tetapi pada galibnya justru kita sedang mensucikan diri kita sendiri. Alhamdulillah jika kalian semua sudah bisa melakukannya ! Hebat ! Dahsyat ! Orang yang mau meminta maaf atas kesalahannya, sesungguhnya dialah pemenang sejati. Sesungguhnya dia derajatnya sungguh mulia dimata Allah, karena dia sedang berjuang untuk mendapatkan RidhoNya !!!
Interospeksi terhadap sumber penghasilan, juga mudah-mudahan telah kalian lakukan. Adakah selama ini hasil yang kalian terima diperoleh dari sumber atau jalan yang tak halal ?
Lebih-lebih hubungan habluminnallah dengan Allah SWT. dengan memperbaiki segala perilaku ibadah. Sudahkah kalian lakukan ? Mengapa hal ini perlu saya sampaikan disini ? Karena dulupun saya melakukannya ! Hal yang dalam hidup yang harus mendapatkan prioritas paling utama.
Hubungan habluminnanas dengan sesama manusia, yang selama ini masih terasa buruk atau kurang juga harus diperbaiki. Sebab, kita tak bisa hidup tanpa manusia lain. Oleh karenanya pula menikah merupakan bagian dari sunnah Rasulullah SAW. agar manusia mempunyai teman hidup yang sehidup semati, sebagai pengembang keturunan. Meneruskan silsilah manusia sebagai kalifah Allah SWT. dimuka bumi.
Ada kok tetangga saya yang berbatasan pagar, karena sesuatu hal lalu diem-dieman selama puluhan tahun tak saling menyapa. Bahkan tak mau menginjakkan kaki dijalan depan rumah masing-masing. Jika ingin ke tujuan yang melewati depan rumah mereka, terpaksa jalan melingkar jauh berputar-putar. Alangkah melelahkannya !
Hati juga harus ditata.
Mengikis rasa sombong. Rasa Angkuh. Rasa ego mau menangnya sendiri. Mengikis rasa segalanya aku bisa. Mengikis rasa tomak dan tak bersyukur. Mengikis semua yang berbau angkara harus dilakukan. Agar dapat menangkap hidayah dari Allah SWT.
Sebenarnya yang namanya hidayah, kebaikan, keberuntungan itu selalu turun setiap saat. Namun ia akan menseleksi para calon penerima. Siapa yang dirinya dilingkupi dengan iman, kebaikan, kesucian, selalu bersyukur, sabar dan tawakkal, insya Allah akan mendapat prioritas utama. Jadi jangan iri ya dengan mereka-mereka yang penuh kebahagiaan dan keberuntungan.
Tak usah berpikir soal nasib baik atau keberuntungan...
Jika kita beriman, dan selalu menjaga kesucian, selalu berusaha berbuat baik kepada siapapun insya Allah nasib baik dan keberuntungan akan selalu melingkupi kita. Sebab nasib baik dan keberuntungan tak akan salah memilih tuannya. Oke ?
Ibarat wayang, kepasrahan total kepada Allah sesuai dengan apa yang sering disampaikan oleh Bu Niniek dalam artikel-artikelnya ataupun melalui sharring dalam tilpun, memang harus dilakukan, agar lekas sembuh.
Namun mengapa, justru Allah sepertinya menghilang makin jauh ? Dimananya yang kurang ?
Itu hanya perasaan kalian yang kurang sabar saja. Perhatikanlah. Dulu, kalian tak mengenal hakekatnya sedekah, kini mengeluarkan sedekah sudah terasa ringan ketika mengulurkannya. Bahkan yang dulu, kalian selalu butuh diucapin terima kasih oleh yang kalian beri sedekah, kalau tidak pasti kalian akan mendongkol. "Tadi lebih baik dikasihkan ke orang lain saja, daripada ke dia yang tak tahu terima kasih". Begitu kan hati kita ngegerundel ? He he...
Sekarang ucapan terima kasih itu tak penting lagi bagi kalian, karena sekarang kalian sudah bisa merasakan bahwa hakekatnya bersedekah adalah mengembalikan milik Allah kepada yang berhak menerimanya.
Itulah krisis iman.
Merasa segala kebaikan dan ibadah yang kita lakukan sepertinya sia-sia, bagaikan angin yang berhembus tanpa juntrung.
Bukankah kita tak tahu dimanakah hilir dan muara angin ? Demikianlah iman kita bagaikan angin. Tak berujung dan bermuara. Padahal jika kita sadar, bahwa tak ada selembar daunpun yang jatuh tanpa diketahui oleh Allah SWT, seharusnya kita haqul yaqin, bahwa apapun kebaikan yang kita lakukan tak akan pernah sia-sia, karena senantiasa akan diperhitungkan oleh Allah SWT.
Usaha kesembuhan adalah termasuk sebuah kebaikan. Kebaikan adalah bagaikan sebuah benih tanaman. Yang harus ditanam dan dirawat agar berbuah lebat dikemudian hari, lalu kita akan memetiknya dan menikmatinya.
Demikian juga sakit dan kesembuhan. Menjalaninya juga harus sabar. Mengupayakan kesembuhannya juga harus sabar. Jangan baru sekali dua kali berikhtiyar sudah menyerah. Sudah bosan.
Ibarat menanam pohon, tanahnyapun harus dipersiapkan sebagai lahan yang siap ditanami. Jika tandus harus diolah dulu sebelum ditanami... Hati harus ikhlas dan tawakkal..Agar bibit yang ditanam bisa tumbuh berkembang. Agar ikhtiyar kesembuhannya berbuah. Dan agar tumbuhnya subur harus dipupuk dan dirawat. Jika ada hamanya harus dibuang agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman. Kotoran-kotoran hati, buruk sangka,emosi, putus asa, harus dibuang jauh-jauh, agar lekas sembuh !
Apa niatan kita untuk sembuh ?
Bukankah agar kita bisa sehat kembali, bisa beribadah kembali dengan baik. Beribadah, perwujudannya bukannya sekedar sholat, berdzikir serta membaca Al Qur’an saja. Namun segala usaha untuk keberlangsungan hidup manusia dengan baik, adalah ibadah. Untuk itulah bukan, tujuan kita sembuh ?
Agar bisa beribadah dengan baik. Bisa bekerja lagi mengemban amanah keluarga dengan baik, bisa bersilaturahmi dengan baik kepada orangtua, sanak saudara, tetangga dan handai taulan. Bisa kembali melakukan kegiatan kemasyarakatan dengan baik. Dan menjalani kebaikan-kebaikan lain yang bisa menjadi amal untuk akherat.
Marilah kita mengusahakan segala kebaikan termasuk ikhtiyar untuk sembuh sekuat-kuatnya dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal putus asa ditengah jalan.
Sahabat Niniek SS yang saya sayangi...
Teramat sedih hati saya, jika ada teman yang sakit, pagi, siang, sore, sms atau telpon selalu mengeluh. Setiap kali telpon sudah selalu saya sampaikan, bahwa begitulah keluhan asam lambung. Berbagai macam, silih berganti, bertubi-tubi, dan sangat menyiksa. Namun besoknya masih terus mengeluh dan mengeluh lagi dengan keluhan yang sama.
Berbagai tips sudah saya sampaikan, walaupun didalam buku yang sudah mereka pesan hal ini sudah ada komplit. Namun mereka tak mau menjalankannya. Dengan berbagai alasan, ada saja dalihnya.
Saya sarankan untuk mencari air mentah yang higienis, karena terapi minum air mentah akan sangat mendukung kesembuhan, tak mau dengan sungguh-sungguh mengusahakannya. Alasannya, ditempat tinggal saya sulit diperoleh air mentah yang higienis. TITIK !!!
Mereka tak mau mencari ke lain tempat yang mungkin ada. Mereka tak berusaha untuk mencari info kepada kenalannya barangkali saja ada. Jika semisal sudah dapat, eh tinggal minum saja, berkilah, air mentah banyak bakterinyalah, takut nanti kembunglah dan berbagai alasan lainnya. Lalu untuk apa kalian semua menghubungi saya, kalau apa-apa yang saya sampaikan yang mendukung kesembuhan saya , kalian tolak ?
Demikian juga dengan morinda. Sejak awal sudah saya sampaikan bahwa rasanya asem manis. Namun asemnya morinda adalah bersifat basa. Orang sakit lama tak sembuh-sembuh itu banyak kehilangan basa dalam tubuhnya. Sehingga perlu disupply dengan asupan yang mengandung banyak basa, antara lain dalam buah dan sayuran segar. Sedangkan kita semua tahu, buah serta sayuran segar, sangat terbatas yang bisa diterima oleh lambung yang sedang sakit. Iya kan ?
Ketika kalian sudah pesan morinda, baru beberapa hari minum, dan muncul reaksi yang sedikit tidak nyaman, eh sudah kalian hentikan, takut jika reaksinya akan menjadi hebat jika diteruskan...Setelah berhenti lama, hampir satu bulan, kalian minum lagi produk-produk sebelumnya..Eh rupanya kalian baru nyadar, bahwa setelah minum morinda walau baru beberapa hari, keluar reaksinya, lalu dihentikan hingga lama, ternyata ada beberapa perubahan yang dirasakan, yang sebelumnya tak pernah dirasakan.
Nah baru kalian laporan kepada saya, bahwa mau lanjut minum morinda lagi setelah sempat berhenti.
Tak selamanya berjuang untuk kesembuhan itu mulus jalannya.
Ada yang nyali perjuangannya kuat minum morinda. Biarlah merasakan reaksi yang bagaimanapun akan ditahankan. Sama-sama tak nyaman atau sakit, sakitnya minum morinda karena merasakan reaksinya, kan ada harapan kesembuhan ? Tidak seperti sakitnya kambuh ? Jika tak diobati dengan obat yang pas, akan kian parah dari waktu ke waktu.
Terserah kalian mau sembuh dengan cara yang bagaimana ? Meraba-raba dengan obat yang belum tentu bisa diharapkan khasiatnya ? Atau dengan morinda yang sudah ribuan penderita maag kronis dan gerd membuktikannya ? Meskipun dengan proses reaksi yang tak nyaman ? seperti : mual, pusing, sembelit, lemas, diare, atau demam ?
Tak ada proses kesembuhan maag kronis dan gerd yang ENAK dan GAMPANG ! Semua butuh proses reaksi pengeluaran racun dari dalam tubuh, dan ini berlangsungnya juga butuh waktu !
Demikian juga untuk mengatasi krisis iman yang terjadi, butuh waktu bertahap untuk mengembalikannya kepada keyakinan, bahwa sakit ini bukanlah balak dari Allah, namun lebih kepada proses penyempurnaan diri lahir dan batin oleh Allah SWT. menuju kesucian agar kita semua Umat Muslim kembali ke PangkuanNya dengan husnul khatimah.
Krisis iman sangat tidak mengenakkan. Bahkan rasanya seperti orang linglung. Dan terkadang seseorang menjadi masa bodoh atau tidak mengindahkan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan. Dan bahkan seperti orang yang kehilangan diri sendiri. Tak punya kemauan tak punya arah tujuan hidup.
Harusnya minum obat jadi tak mau minum obat karena merasa minum obat juga tak sembuh-sembuh ini ! Harusnya pantang makan atau minum sesuatu, lalu sembarangan makan apa saja. Toh sudah makan pantang apa saja juga tak sembuh-sembuh. Yang biasanya bisa sabar dan lembah lembut kepada anggota keluarganya yang merawatnya, menjadi kasar sikapnya dan tak sabar. Karena sudah berusaha menahan sabar kepada siapa saja, juga percuma tak juga bisa menambah kesembuhan.
Lalu, sembarangan dalam beribadah, bahkan sampai hati meninggalkan sholat, karena berpikir, untuk apa sholat, untuk apa rajin berdzikir, toh Allah tak juga menjawab doa-doanya. Tak juga memberinya kesembuhan, bahkan rasanya makin lama makin parah saja.
Dimanakah yang salah ?
Allah itu Maha Berkehendak, dan suka-suka Allah to ? Allah itu boleh semau gue, karena dunia dan akherat seisinya ini adalah milikNya, CiptaanNya, dan Allah itu mampu bertanggung jawab dengan apa yang DikatakanNya kok, serta mampu memenuhi apa Yang dijanjikanNya, dan sangat setianya pada Janji-janjiNya !!! Dan Maha Merencanakan sesuatu dengan SANGAT SEMPURNA !
Telaahlah tentang anatomi manusia, sampai akhir hayatpun kita tak akan habis terheran-heran..Iya kan ? Jika ada penyimpangan tak bisa kentut saja, maka seseorang bisa mengerang-erang karena sakitnya luar biasa ! Sudah, yang sepele saja, jika sedang sembelit fasesnya besar dan keras tak bisa keluar, kita panik bukan ? Itulah, bahwa seluruh system penciptaan oleh Allah selalu diciptakan dengan keseimbangan. jika salah satu saja ada yang menyalahi aturan maka akan merubah seluruh system yang ada.
Untuk tahu akan bagaimana agar seluruh system kehidupan kita tidak error, semuanya ada dalam Kitab Agung Al Qur'anul Karim. Pelajarilah. Dan lakukan setapak demi setapak dengan istikhomah dan yaqin !
Demikian juga dengan ciptaan yang lain. ikan, kupu-kupu yang berwarna-warni coraknya. Gunung dengan segala misterinya. Bumi atau tanah dengan segala kandungannya. Ada bumi ada langit. Ada samodera ada daratan. Dan semuanya di dunia ini DiciptakanNya dengan berpasang-pasangan demi kesempurnaan system kehidupan. LUAR BIASA MENGAGUMKAN ! SUBHANALLAH..
Lalu bagaimana dengan kita ? Kita ini manusia yang sok. Sok suci, sok pinter, sok kaya, sok sakti dan masih banyak sok-sok yang lain. Iya kan ? Sebenarnya “sok” itu milik siapa ? Milik Allah bukan ? Boleh saja Allah itu semisal sok suci, memang Allah itu Maha Suci. Semisal Allah itu sok pintar, memang Allah itu Maha Pintar. Semisal Allah itu sok kaya, Memang Allah itu Maha Kaya. Semisal Allah itu sok dahsyat, memang Allah itu Maha Dahsyat bukan ?
Allah itu Maha Segalanya. Maka jika Allah menginginkan kita yang kemarin dulu itu suka “sok”, dan sekarang jika kita lagi “dilumpuhkan” keangkuhan kita, kesombongan kita, kekikiran kita, kemalasan kita, kebakhilan kita, kemunafikan kita, keegoisan kita, dan segala keburukan kita kemarin-kemarin kita lakukan, dengan sakit yang belum sembuh-sembuh, maka kita HARUS BERSYUKUR dan BERSABAR !!! yang sebanyak-banyaknya !
Bagaimana kita mau angkuh lagi ? Mau sombong lagi ? Mau kikir lagi ? Mau bakhil lagi ? Mau munafik lagi ? Mau egois lagi ? Tubuh kita saja tak berdaya. Hari-hari hanya bisa ngelesod di tempat tidur, duduk ya tak betah berlama-lama, apalagi jalan-jalan bepergian ?
Rasanya seluruh harta yang kita miliki tak berguna untuk menghilangkan setiap rasa sakit yang kita derita. Pusing, kepala muter, kepala kliyengan, jantung berdebar kencang, perut mules dan diare, sembelit tak bisa keluar-keluar hingga dubur sudah meneteskan darah segar, seseg didada, nafas tak bisa plong, tenggorokan seperti ada yang mengganjal, lambung nyeri seperti diiris-iris, kaki dan tangan dingin, pandangan buram, telinga sakit dan berdenging, pikiran panik tak bisa fokus, cemas, takut mati, kedinginan, dan masih banyak lagi yang tak saya sebut disini.
Rasanya kita mau menukar dengan segala apa yang kita miliki asal kesakitan dalam tubuh kita ini bisa sirna. Iya kan ?
Itulah krisis iman. Ketika kita sedang mengalami krisis iman, sekaligus kita disadarkan oleh Allah, bahwa kita ini bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Tak punya daya dan kekuatan apapun ternyata ! Menolong diri sendiri saja tak mampu ! Apalagi harus menyandang segala keangkuhan, keegoisan, kebakhilan, kesombongan, kekikiran, kemunafikan. Yang semuanya itu tak pantas kita miliki, karena kita ini sebenarnya makhluk yang papa, yang tak punya kekuatan apapun. Jika kita memiliki segalanya, itu adalah pinjaman sementara dari Allah di dunia, yang semuanya akan dimintai pertanggungjawaban di akherat kelak. Jadi hati-hati ya teman, JANGAN JUMAWA atau sombong ! dan jangan merasa jadi jawara di dunia ini !
Saatnya segala pinjaman ini diambil oleh Allah Sang Empunya, alangkah tersiksa dan menderitanya kita ! Kemarin kita masih bisa jumawa dengan mobil kita Land Cruisser yang berharga 1 seperempat M, eh sekarang mau kentut saja susah, apakah mobil kita bisa menolong ? Masuk ICU berhari-hari, dokter mengupayakan agar bisa kentut tak juga berhasil. Ujung-ujungnya keputusan dokter, jika sampai satu jam lagi, tak bisa kentut, maka harus dilakukan tindakan operasi.
Beruntung kurang setengah jam lagi ada pak Kyai datang menasehati, sedekahkan barang apa yang berharga ke anak-anak yatim untuk meredam murka Allah.
Tanpa pikir panjang lagi, karena tak kuat menahan sakit, maka kita segera memerintahkan salah satu mobil kita untuk disedekahkan ke Panti Asuhan Yatim Piatu yang kebetulan diasuh oleh Pak Kyai yang datang itu, karena sudah tak kuat lagi menahan sakit...
Ajaib ! Pak Kyai masih disitu, mobil juga belum diterimakan, namun kesakitan yang tadi menghujam dilambung dan usus, serta merta mereda, dan hilang sama sekali. Padahal dokter sudah angkat tangan menanganinya kecuali dengan jalan operasi setengah jam lagi.
Itulah keajaiban pertolongan Allah dengan sedekah. Atau diantara kalian masih kurang sedekahnya ? Yuk mulai sekarang jangan sayang-sayang bersedekah ya ? Karena dalam harta yang kita miliki ada bagian orang lain yang harus dikeluarkan. Jika bagian ini tak dikeluarkan maka akan mendatangkan segala keburukan serta kerugian bagi kita dan keluarga.
Jadi, cara kita mengatasi krisis iman ketika sakit kita tak sembuh-sembuh ya interospeksi diri, dan sadari bahwa kita ini semata titah atau makhluk yang tak berdaya, namun dilengkapi dengan segala fasilitas hidup agar bisa menjadi khalifah dimuka bumi dengan sebaik-baiknya di jalan Allah, jalan kebenaran yang telah diteladankan oleh Junjungan kita Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW.
Janganlah kita merasa memiliki segala, karena semua itu adalah pinjaman yang boleh digunakan namun suatu saat akan diambil oleh pemiliknya, harus dikembalikan dan ada pertanggungjawabannya, kita menggunakannya untuk apa saat pinjaman itu dititipkan kepada kita !!! Itulah yang harus selalu kita ingat.
Oke begitu tadi ”Sakit Yang Tak Sembuh-Sembuh Timbulkan Krisis Iman”. Semoga bermanfaat. Selamat menikmati.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Purworejo, 3 Juli 2017
Salam Tauhid
Niniek SS
Labels:
BERSYUKUR,
EDISI SPESIAL,
Hal-hal penting untuk diketahui,
Interospeksi
Thanks for reading Sakit Yang Tak Sembuh-Sembuh Timbulkan Krisis Iman. Please share...!
Sedih sy,allah memberikan penyakit seperti ini mgkn krn bnyk kesalahan sy,sifat buruk,hati yg kotor, begitu buruknya diri ini,sy ingin jd pribadi yg lebih baik,tp tak semudah membalikkan tangan,sy gk mau mempunyai hati yg kotor,sy ingin berubah segalanya
BalasHapusFitri Dhivia
HapusAlhamdulillah jika blog ini bisa memberikan pencerahan. Semua hanya karena ijin Allah mbak Fitri. Inilah hikmah yang terbaik dari sakit kita. Kesadaran untuk fitri kembali. Untuk menjadi lebih baik, lebih sempurna dari sebelumnya. Selamat ya mbak Fitri, semoga Allah Ridhoi dengan kesembuhan lahir batin. Aamiin Ya Rabb.
Salam hangat,
Laahawlawalaquwwataillabillah...tulisan yg benar2 menginspirasi,semua ttg kenyataan d bumi ini...
BalasHapusAstrid Bukhori
HapusMaaf banget mbak, kelewat balas. Alhamdulillah jika demikian yang tertangkap, semoga bermanfaat ya mbak. Terima kasih atas kunjungannya di blog. Sering-sering aja.
Salam,
Terharu
BalasHapusCandra Dwi Setiyowati
HapusItulah yang banyak kita alami ketika kita sakit tak sembuh-sembuh. Semoga bisa menjadi hikmah bagi kita bersama ya mbak.
Salam,
Ya Allah menginspirasi sekali makasih mba semoga sehat wal afiat . Sma yg saya rasakan. Sya berusaha intropeksi diri
BalasHapusUnknown
HapusAlhamdulillah semoga manfaat. Aamiin. Terima kasih sekali atas doanya yang tulus. Maaf baru balas. Terima kasih atas kunjungannya di blog ini.
Salam,