Bismillahirrahmanirrahiim…
Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah SWT. Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.
Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada…
Hallo sobat…Sudah seberapa kemajuanmu sejak menemukan blog ini ? Apakah menganggap blog ini biasa lalu meninggalkannya demikian saja ?
Atau terbelalak, merasa heran kok ternyata ada blog yang mengupas tentang sakit maag se komplit ini, lalu hanya terbatas heran namun selanjutnya malas untuk membaca artikel-artikel yang demikian panjangnya ?
Atau merasa beruntung dan sangat bersyukur kepada Allah SWT. telah menemukan blog ini, bahkan menganggap telah menemukan pencerahan dari Allah SWT. dan meyakini dalam hati barangkali inilah jalan menuju kesembuhan ? Lalu hari-hari berikutnya disibukkan dengan menelusuri dari satu artikel yang satu menuju artikel yang lain, demi mencari apa yang belum diketahuinya ? Sehingga dalam masa pencarian ini, ketika kamu terus sibuk membaca artikel-artikel blog ini, lalu mendapatkan apa yang kamu cari, ada sebongkah kebahagiaan yang meliputi hatimu tanpa kamu sadari. Dan disinilah terjadinya pembentukan enzyme-enzyme yang sangat berguna bagi tubuhmu, yang sangat menunjang kesembuhanmu.
Misal saja selama ini, tiap hari badanmu tak pernah enak, ada saja yang kamu rasakan. Bahkan seluruh tubuh. Sehingga maunya hanya untuk rebahan atau baring-baring. Sedangkan untuk rebahan saja tak ada nyaman-nyamannya blas. Sepertinya sulit sekali menemukan rasa yang enak sesaat saja.
Lha piye ? Bangun tidur perut sudah sangat perih, melilit sekali. Bingung, harus bagaimana ini ? Mau makan tak ada makanan yang cocok, atau tak ada yang memasakkan, masih harus kradakan sendiri mengolahnya. Ya Allah…Badan meriang, tapi kaki dingin. Kepala kliyengan, rasa muter, untuk bangun saja sangat rekoso, sempoyongan…Sudahlah, dunia mau kiamat rasanya.
Belum lagi, masih harus memikirkan pekerjaan. Sudah berapa kali saja kamu absen dari pekerjaan. Untung bossmu sangat toleran, sehingga selalu mengerti dan memberimu ijin tidak masuk kerja ketika kamu benar-benar lagi limbung. Tapi kan lama-lama tak enak juga sering gak masuk kerja. Boss memang baik, lha teman-teman sekerjaan ? Apa tidak ngiri ? Terutama teman yang sering nggajuli pekerjaanmu ketika kamu tak masuk kerja. Tentu kamu sering menahan rasa tak enak ketika kamu absen kerja. Iya kan ?
Mau masuk kerja badan gak bisa. Sering-sering gak masuk kerja tentu lama-lama bisa di PHK, atau saking gak enak hati lama-lama mengundurkan diri. Lalu bagaimana dong urusan nafkah anak isteri ? Kalau sudah seperti ini, mau tak mau kita hanya bisa berserah diri kepada Allah, na mau bagaimana lagi ? Sudah diluar batas kemampuan manusia untuk memikirkan serta mengupayakannya. Ini yang namanya tawakkal ! Karena barangkali saja kamu sudah berikhtiyar maksimal, namun kesembuhan masih juga nihil !
Inilah salah satu cara Allah memanggilmu kembali untuk mendekat kepadaNya. Untuk beriman kembali kepada Allah. Untuk menuhankan kembali Allah, bukan menuhankan hartamu, jabatanmu atau kedudukanmu didunia. Allah sungguh cemburu kepadamu karena kamu lalai kepadaNya yang sangat mengasihimu dan mengasihi serta menyayangi kita sekalian. Kamu faham ?
Disinilah kamu merasa, bahwa kita ini benar-benar penuh dengan keterbatasan. Dalam segala hal ! Dulu sombong. Pikirmu semuanya bisa dibeli dengan uang. Dulu tetangga sakit minta tolong mau pinjam motormu untuk periksa ke dokter saja, kamu enggan meminjamkannya dengan berbagai dalih, padahal motormu lebih dari satu.Ingat gak ?
Dulu, banyak kekotoran hati kita, kejahatan hidup, yang kita lakukan sengaja maupun tak sengaja. Kini, ketika kita terpuruk tak berdaya, semua kelakuan buruk kita dimasa lalu dinampakkan oleh Allah didepan kita. Uang kita, motor kita, harta dan uang kita tak bisa menolong kita ! Bahkan anak serta isteri yang sangat kita sayangi seolah tak ada artinya disaat kita kesakitan, lambung kita yang rasanya gak ketulungan ! Karena mereka semua tak bisa menolong kita !
Sudah ratusan kali mendoa, tapi kok ya masih tetap nihil hasilnya. Bahkan makin lama penyakit ini rasanya makin parah saja. Bagaimana sih ini ? Orang menyarankan apa saja sudah diikutinya, tapi bukannya sembuh malah masuk rumah sakit lagi. Ya Allah..walau ada BPJS, siapa mau merasakan sakit yang luar biasa pada uluhati ? Dan jantung berdebar kencang seperti mau copot ? Hingga lemas rasanya kayak mau pingsan ?
Eh sudah seperti ini, ke dokter, diperiksa semuanya, organ apapun bagus ! Dokter hanya mengatakan :”Ini asam lambung pak”. Nah luu…asam lambung yang bagaimana sebenarnya ? Asam lambung kok rasanya kemana-mana ?
Pulang kerumah dari rumah sakit tanpa mendapat penjelasan yang diharapkan dari dokter. Akhirnya, ketika badan agak enakan sedikit, kita berusaha untuk browshing di internet. Setelah bersilancar kesana kemari hingga lelah. Eh…tiba-tiba menemukan blog www.solusi-sakit-maag.blogspot.com ( catat ya alamat ini supaya kamu gak kehilangan lacak alamat blog ini ) he he..
“Subhanallah isinya kok sangat mencerahkan ya?” komentar banyak pembaca. Ah mosok sih ? Menurut bu Niniek yang nulis, biasa-biasa aja kok. Karena bu Niniek merasa tak mempunyai keahlian apapun soal sakit maag. Apa yang tertuang dalam blog ini adalah semata dari pengalaman yang dirasakannya belasan tahun menderita maag. Lalu sekarang ditambah dari pengalaman-pengalaman teman-teman maag yang sharring, yangtak kurang dari hampir 400 orang.
Kalau blog ini tidak ada apa-apanya, kalau blog ini tak mampu menjawab permasalahan yang dihadapi semua teman-teman penderita maag, ya tentu tak mungkin teman-teman mau menghubungi bu Niniek. Iya gak ? Untuk apa ? Apalagi hampir 400 orang, banyak yang dokter pula.
Jadi bu Niniek semakin yakin bahwa apa yang ditulisnya Alhamdulillah memang sangat dibutuhkan oleh pembaca yang kebanyakan memang sedang mencari solusi akan sakit maag.
Sekarang ini, konon penyakit maag merupakan penyakit pembunuh rangking ke-4, setelah kanker, jantung dan diabet. Apa tidak memprihatinkan ?
Sedangkan dulu, penyakit maag atau yang orang dulu menyebutnya dengan sakit perut, adalah penyakit biasa. Yang dikerokin, minum teh hangat yang diberi sedikiiit jahe bakar, makan bubur tepung kerut, perut dibalur minyak yang hangat-hangat, lalu tidur berselimutkan kain hangat, lalu sembuh ?
Tapi sekarang ? Kita semuanya merasakan kan ? Betapa tersiksanya yang namanya kena maag. Apalagi jika sudah kronis (menahun) dan sudah berkembang menjadi GERD ! Boro-boro hanya diatasi dengan cara-cara tradisional seperti diatas ? Sudah berobat ke dokter atau rumah sakit yang paling canggih sekalipun belum tentu sembuh, apalagi gampang !
Oleh karena itu, sekali lagi jangan sepelekan ya jika sudah mulai ada gejala seperti : mual, kembung, meriang, atau pusing. Dan jangan minum obat warung sembarangan.
Jika tak mau ke dokter, ketika ada gejala seperti itu mending minum parutan kunyit yang dicampur 1 sendok makan madu murni sebelum makan pagi dan sore. Makan yang teratur dengan nasi lunak, dan hindari makanan yang pedas, asam, kasar, minyak dan kimia. Itu saja sudah cukup. Oke ? Oh ya lupa, jaga pikiran dari stress.
Maafkan jika bu Niniek bawel kepadamu. Karena sangat tersiksa broo kalau sudah kena sakit maag. Ya Allah. Dunia akherat bangkrut rasanya. Lha gimana, gak bisa kerja, dan gak bisa ibadah dengan baik. Apa tidak bangkrut dunia akherat kita ?
Nah jika menurutmu blog ini bermanfaat. Silahkan ambil manfaatnya. Silahkan ambil ilmunya. Jika kamu membaca blog ini ada rasa bahagia dan menemukan sesuatu yang kamu cari, saya pastikan bahwa saat itulah dalam dirimu sudah terbentuk enzyme yang sangat kamu butuhkan untuk kesembuhanmu. Lakukan terus membacanya, semoga Allah Me Ridhoi kesembuhanmu. Aamiin.
Blog ini sebetulnya hanyalah blog yang sangat sederhana. Lihatlah, tulisannya tak memakai pakem jurnalistik. Yang penting apa yang bu Niniek sampaikan adalah tidak ngawur, sejujurnya dan bisa kamu fahami. Tak ada maksud apapun dalam penulisan ini kecuali bu Niniek ingin membagikan pengalamannya agar membantu kalian semua bisa sembuh seperti yang bu Niniek alami.
Ternyata, yang menghambat kalian tidak bisa cepat sembuh karena kalian banyak yang tak sabar menjalani sakit kalian. Sayapun dulu seperti itu hingga lama sekali memperoleh kesembuhan.
Tapi ada bedanya antara bu Niniek dengan kalian.
Kalau bu Niniek dulu belum mengerti atau belum menemukan kiat-kiat kesembuhannya hingga sampai lebih dari 15 tahun sakitnya, namun kalian, sudah saya beritahu tentang kiat-kiat kesembuhan yang saya temukan dan saya bentangkan dalam blog ini, namun kalian meremehkannya, bahkan malas mengikutinya, atau mempraktekkannya.
Salah satu contoh. Sudah tahu kalau belum sembuh jangan dulu makan ayam kampung goreng, eh kamu nekad saja melahapnya, walaupun hatimu sudah menperingatkannya :”Lah bu Niniek kan mengatakan kalau belum sembuh jangan makan ayam kampung goreng dulu ? Ah apa iya ya ? Apa benar yang bu Niniek katakan itu ?” Akhirnya karena penasaran dan semi tak percaya, kamu makanlah ayam kampung goreng itu. Satu jam dua jam tak ada reaksi apapun. Nah menanglah pendapatmu. Ternyata makan goreng ayam kampung, kok tak apa-apa. Tidak seperti apa yang dikatakan oleh bu Niniek. Dirimu mulai tenang. “Mudah-mudahan memang tak apa-apa” begitu pikirmu.
Loh, baru saja pikiranmu berlalu. Kok lambung amat begah ya ? Kok tak enak sekali sih perut, rasanya ? Lah..aduuh..sakitnya..melilit- lilit ususnya, panas, malah kayaknya mau diare juga nih. Mana ada mualnya juga pengin muntah tapi gak bisa muntah. Ya Allah..
Karena itu bakda maghrib, bukan siang hari, kamu bertambah panik. Akhirnya malu-malu kucing dan dengan rasa bersalah, telponlah kamu ke bu Niniek, menceriterakan keluhanmu. Bu Niniekpun sudah menduga ini karena makan gorengan yang keras dan mungkin melukai lambung kembali. Eh ternyata benar. Bu Niniek kan selalu memantau perkembangan kalian satu persatu, disangkanya enggak ? Dan ternyata banyak diantara kalian yang masih melanggar, tidak sabar menjalani pengobatan, padahal menurut pengakuanmu kamu pengin sembuh ? Apa iya ?
Bahkan ada lho diantara kalian, yang belum sembuh, jika dinasehatin malah ngeyel, menyangkal kepada Bu Niniek, loh minum air mentah kan banyak kumannya bu ? Loh ibuk kok menyarankan orang sakit maag minum morinda ? Kan morinda rasanya ada asemnya ? Padahal maag kan gak boleh minum yang asem-asem buk ?
Bu Niniek maklum, kalian ngeyel karena kalian belum tahu ilmunya. Kalian hanya selalu menelan mentah-mentah tentang sebuah teori. Tidak berusaha mencerna segala sesuatu dari semua sisi-sisinya, serta menilai segala hal dari apa yang kelihatan atau apa yang nampak oleh mata, bukan hakekat atau hikmah yang ada di balik sesuatu.
Bu Niniek tu sudah mempraktekkan minum air mentah sejak lama, bahkan hingga detik ini masih terus minum air mentah sekeluarga. Dan Alhamdulillah sejak konsumsi air mentah, tak pernah mengalami sakit yang berarti. Selalu sehat. Dan berbagai keluhan hilang tanpa disadari.
Bukan hanya bu Niniek saja, semua teman para peminum air mentah (yang sehat), dalam pantauan, memang mengalami perkembangan kesehatan yang cukup signifikan. Satu persatu keluhannya menghilang. Memang tidak seketika. Sehari atau dua hari sembuh sakitnya. Namun dalam bilangan bulan.
Jika kalian tidak sabar, baru minum sehari dua hari saja sudah komentar belum ada perubahan, baiknya berhenti saja, karena kalian termasuk orang yang maunya instan kayak tukang sulap he he. Tongkatnya diulurkan langsung CLING terjadi keajaiban kesembuhan.
Semua kebaikan memerlukan istikhomah, ketekunan dalam menjalaninya, agar membuahkan kebahagiaan dalam hidup. Silahkan kalian mempraktekannya, nanti akan kalian rasakan di kelak kemudian hari.
Sedekah. Jangan menunggu bisa memberikan yang banyak. Berikan selagi kita ingin memberi, berapapun itu. Karena itu panggilan hati. Itu sebenarnya jeritan ruh kita agar jasad kita berbuat baik.
Bukan hanya jasad atau jasmani saja yang perlu makanan. Ruh juga perlu makanan agar berkembang menjadi ruh yang dewasa. Makanan ruh bukan nasi dengan rendang daging, bukan kue yang lezat-lezat atau makanan fisik lainnya. Namun makanan ruh adalah kebaikan, kesucian.
Rasakanlah. Ketika kita bisa berbuat baik kepada seseorang, tentu ada rasa senang, ada kebahagiaan yang kita rasakan, menyelimuti hati dan perasaan kita. Lalu kita bersyukur kepada Allah Sang Pemberi Nikmat. Itu sebenarnya ruh kita sedang kenyang. Nah buatlah ruh kita kenyang setiap saat, agar ia tumbuh menjadi dewasa, dan siap menerima sinyal-sinyal rahasia dari Allah SWT.
Ruh yang tak pernah diberi makanan, maka selamanya tak akan tumbuh berkembang menjadi dewasa. Ia akan tetap menjadi ruh yang anak-anak, yang tidak peka menangkap sinyal rahasia dari Allah SWT.
Padahal sinyal-sinyal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita, agar kita menjadi manusia yang kaffah, yang utuh, yang mempunyai nafsu mutmainah, jiwa yang tenang ketika kembali ke Hadlirat Allah SWT.
Ya inilah salah satu rahasia kehidupan bu Niniek, yang dari sejak kecilnya selalu dihadapkan oleh Allah SWT. pada ujian-ujian yang luar biasa beratnya. Namun bu Niniek sudah menyadari sejak kecil, bahwa ujian hidup ini adalah Pekerjaan Rumah yang harus dikerjakan hingga selesai, dengan tekun belajar, sabar menjalaninya, agar mendapatkan nilai Raport yang baik dari Allah SWT.
Oleh karena itu bu Niniek tak butuh sanjungan, pujian, karena sejatinya pujian hanyalah hak Allah SWT. dan jika bu Niniek tak ngaruh oleh cemoohan orang, karena bu Niniek menyadari, bahwa dirinya adalah makhluk yang hina dina, penuh dosa dan khilaf, serta selalu diselimuti oleh kebodohan. Jadi sudah sangat wajarlah tempatnya dicemooh atau diremehkan orang. Alhamdulillah.
Mungkin sampai disini saja obrolan kita tentang Serba Serbi Sakit Maag. Semoga bermanfaat ya ? Dan semoga Alllah berkenan ampuni dosa-dosa kita semua, dan memberikan kesembuhan kalian semua pembaca setia blog solusi sakit maag ini.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam Selalu,
Niniek SS
Labels:
Hal-hal penting untuk diketahui,
Kiat-Kiat Sembuh,
Renungan
Thanks for reading Serba SerbiTentang Sakit Maag. Please share...!
0 Komentar untuk "Serba SerbiTentang Sakit Maag"