Bismillahirrahmanirrahiim…
Salam Sejahtera Bagi Seluruh Alam, Puji dan syukur hanya kepada Allah Pemilik Seluruh Nikmat. Shalawat dan salam yang setulus-tulusnya semoga senantiasa tercurah atas Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW, bagi keluarga dan sahabatnya yang mulia serta para pengikut Beliau yang setia sampai akhir jaman. Aamiin.
Pembaca Blog Yang Setia, dimanapun kalian berada…
Alhamdulillah jika saat ini kalian semua sahabat-sahabat maagku sedang dalam keadaan yang jauh lebih baik dari hari-hari kemarin, sedang tidak kambuh dan bisa menikmati hari-hari. Bagi yang sedang kambuh dan warna warni rasanya, bersabarlah, bertawakkallah selalu. Bahwa berpuasa selalu ada saat berbukanya, bahwa lorong selalu ada ujungnya, dan bahwa setiap perjalanan tentu ada akhir atau tujuannya.
Banyak diantara sahabat sakit maag yang merintih, mengeluh, dan putus asa sakitnya tak sembuh-sembuh. Jika yang sakit adalah kepala rumah tangganya, yang mencari uang, karena sakit yang tak kunjung sembuh itu, bahkan ekonomi keluarga banyak yang kemudian terpuruk karena suami di PHK, atau mengundurkan diri dari pekerjaannya atau kemudian tak bisa beraktifitas sama sekali untuk mencari nafkah keluarga.
Mereka lalu mengeluh ‘nasib kok begini buruknya’, ‘apa dosaku sehingga aku kok bernasib seperti ini’, ‘bagaimana bu niniek, cara melepaskan diri dari penderitaan ini, bukan saja derita sakit yang tak kunjung sembuh tapi juga deraan penderitaan karena dililit hutang ?’, ‘Apa yang harus saya lakukan bu niniek ?’, ‘Apakah Allah masih mau mengampuni dosaku bu niniek ?’, ‘Bu niniek, beri saya amalan yang bisa membuat saya sembuh sakit ini dan bisa bersabar seperti bu niniek’, ‘Bu niniek ajari saya sholat yang benar’, ‘Bu niniek ajari saya menjadi orang yang sabar dan ikhlas seperti bu niniek’….
Ratusan keluhan serta permohonan datang dari sahabat sakit maag dari mana-mana, yang intinya, ternyata banyak diantara kita yang mengeluh, mengeluh dan mengeluh terhadap sesuatu yang sedang menimpanya.
Tidak ada satupun diantara teman atau sahabat yang mengeluh :’Bu niniek, tolong bantu saya interospeksi menemukan kesalahan-kesalahan dalam hidup saya, agar segera selesai masalah saya, sebagaimana bu niniek sering mengulas didalam blog bu niniek, agar kita cepet sembuh, perbanyaklah interospeksi, mendekat kepada Allah SWT. lalu memohon ampunanNya dengan segala kerendahan hati dan dengan segenap jiwa dan raga kita”.
Memang interospeksi hanya bisa dilakukan oleh diri sendiri. Karena yang tahu dosa atau kesalahan adalah diri sendiri bukan orang lain. Namun karena hidup dan kehidupan kita sering jauh dari Allah, maka kita hampir tak pernah merasakan bahwa apa yang kita lakukan sehari-hari adalah pelanggaran norma hidup, adalah dosa dihadapan Allah, adalah kesalahan-kesalahan kepada sesama.
Sehingga, betapa perlunya kita saling mengingatkan.
Bagi seseorang yang sudah suci lahir batinnya, seorang waliyullah, seseorang yang sudah tak mempunyai hijab lagi diantara dirinya dengan Allah SWT. maka peringatan atas setiap dosa atau kesalahan yang dilakukannya tak perlu lagi diingatkan oleh orang lain, karena dirinya sudah sangat peka dengan setiap najis fisik maupun dosa sekecil apapun yang akan mengotori dirinya dan menghijab atau membatasi dirinya dengan Yang Maha MengasihiNya.
Namun bagi orang awam seperti kita, alangkah perlunya tausiah-tausiah, saling mengingatkan diantara kita sesama Muslim, agar kita senantiasa menjadi insan yang terjaga dari dosa dan kekhilafan.
Allah memberikan rambu-rambu hidup dan kehidupan bukan hanya yang tertulis didalam Al Qur’anul Karim atau yang tersirat dalam Hadits-hadits Rasulullah SAW saja, namun Allah berkata-kata, berdialog dengan kita melalui alam yang terhampar disekitar kita, melalui kejadian-kejadian batin maupun fisik yang ada dihadapan kita, yang kita alami sehari-hari.
Jika kita mengerti akan hal ini, kita akan tahu betapa Allah sangat mengasihi kita manusia, dan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kita manusia. Lautan karunia Allah yang kita terima kesehariannya tak bakal bisa kita hitung, karena kebebalan ruhani kita, saking dekilnya dosa-dosa dan kekhilafan yang kita tumpuk setiap saatnya, saking saratnya batin kita dengan kesombongan-kesombongan semu yang ada dalam diri kita, kita merasa bisa ini bisa itu, maka kita dijauhkan kepekaan dari mengenal diri sendiri.
Baru-baru ini ada seorang Habib dari Jawa Timur, yang berkenan untuk memesan buku saya “Buku Panduan Rahasia Sembuh Sakit Maag Kronis”. Awalnya saya tidak tahu bahwa beliau seorang Habib bahkan seorang Sayyid. Karena pada awal pemesanannya, beliau hanya menyebutkan namanya saja tanpa embel-embel Nasab didepan nama beliau.
Eh setelah saya minta alamatnya, baru dari sana ketahuan, bahwa beliau adalah seorang Habib bahkan seorang Sayyid. Dari sini justru saya benar-benar merasa mendapat keberkahan yang luar biasa, bahwa ada seorang darah keturunan Yang Mulia Kanjeng Nabi SAW. yang berkenan mau membaca buku maag tulisan saya. Betapa tersanjungnya saya.
Pemesanan ini tentu berdasar kepada ketawadukan beliau, yang mungkin beliau sendiri yang terkena maag dan belum sembuh, atau ada santri beliau yang sakit belum sembuh-sembuh sehingga beliau mencarikan ikhtiarnya melalui internet. Dan jatuhlah pilihannya kepada blog saya sebagai salah satu jalan ikhtiyarnya.
Dan ketika beliau sudah transfer sebelum saya mengetahuinya bahwa beliau adalah seorang Habib dan Sayyid, lalu hendak saya kembalikan uang beliau, beliau mengatakannya begini dalam smsnya kepada saya :”Wa’alaikumsalam. Alangkah indahnya jika uang yang saya kirim itu diterima, sebab hati saya akan lebih bahagia. Semoga Allah tidak mengurangi sedikitpun kebaikan dan nilai ketulusan dari hati ibu Niniek SS. Terimalah sebgai cinderamata, dan semoga Allah merahmati kita semua. Sekali lagi harap diterima dan jangan pernah dikembalikan. Terima kasih”
Simaklah doa beliau yang teramat tulus dan mulia :”Semoga Allah merahmati kita semua”. Doa dari seorang nasab Rasulullah SAW yang tawaduk, yang dimuliakan oleh Allah SWT, tentu sebuah doa yang makbul. Doa untuk siapa ? Doa untuk kita semua. Bukan sebatas untuk diri beliau sendiri dan saya, tentu doa untuk kita semua umat Muslim, khususnya yang sedang menderita sakit maag, dan lebih khusus lagi para sahabat sakit maag yang menghubungi saya atau para penderita sakit maag yang rajin membaca blog saya ini.
Bukankah ini suatu karunia yang sangat berharga bagi kita sekalian ? Subhanallah Alhamdulillah Allah Hu Akbar !
Ada lagi yang sangat mengharukan. Bukan hanya Habib yang Sayyid dari Jawa Timur yang berkenan telah memesan buku saya, namun juga ada seorang habib dari Purworejo, yang biasa disowani para pejabat dari seluruh Nusantara dan para pembesar negeri ini, yang berkenan mengkonsumi NIGELLIVE yang saya jual. Dan ketika saya tak mau diberi beliau uang untuk membayar NIGELLIVE serta Madu Arab yang dipesannya, maka Beliau mendoakan dengan keselamatan dunia akherat untuk kami sekeluarga, untuk kesuksesan kami dunia akherat, dan untuk kemanfaatan hidup kami sekeluarga dunia dan akherat. Ini merupakan juga keberkahan yang tiada tara bagi kami sekeluarga, membuat saya meneteskan air mata haru yang tak bisa saya bendung.
Apa yang saya hadiahkan kepada Beliau Yang Mulia, tentu belum ada apa-apanya jika dibanding dengan doa tulus Beliau untuk kami sekeluarga yang demikian berharganya bagi saya sekeluarga, dimana Beliau mengampu puluhan anak yatim, dan menjadi sosok tumpuan kaum dhuafa disekitar pesantrennya. Beliau adalah salah satu pembimbing ruhani saya menuju keabadian.
Jadi, insya Allah, tak salah jika anda sekalian mencari kesembuhan dengan ikhtiyar melalui blog ini, karena ikhtiyar yang saya lakukan adalah selalu bersandar kepada ke RidhoanNya serta keberkahan dari Allah SWT. semata, bukan dari yang selainNya.
Hubungan Perbuatan Baik Dan Keberuntungan.
Adakah ? Oh jelas ada. Sebesar biji zarahpun kebaikan yang kita lakukan selalu akan mendatangkan juga kebaikan-kebaikan bagi diri kita di kemudian hari. Cepat atau lambat. Dan itu adalah janji Allah SWT. yang takkan pernah di IngkariNya.
Kebaikan kebaikan kecil yang biasa kita lakukan dengan ikhlas setiap hari, dimana kita tidak pernah merasa bahwa itu sebuah kebajikan yang perlu dicatat, maka disuatu hari kemudian jika tiba-tiba kita mendapatkan hadiah besar yang sering kita rasakan sebagai keberuntungan, tak perlu heran atau kaget. Karena itu sejatinya, adalah “HADIAH” dari Allah SWT. dari kumpulan kebaikan-kebaikan kecil yang sering kita lakukan tanpa kita sadari.
Jika kita sudah terbiasa melakukan kebaikan setiap harinya, justru kita tak pernah merasa berbuat kebaikan jika kita melakukannya, karena itu sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan kita. Itulah yang dinamakan ikhlas dalam perbuatan baik. Tidak pernah merasa melakukan, bahkan tak pernah mengingat bahwa kita telah berbuat baik. Sehingga tak pernah ada harapan-harapan akan balasan kebaikan di kemudian hari.
Kita hanya tahu bahwa itu adalah suatu perbuatan baik, dan YAKIN, jika kita lakukan, PASTI akan mendapat balasan dari Allah SWT, tidak insya Allah lagi. Hukumnya adalah PASTI karena itu adalah janji Allah SWT sendiri, yang akan selalu membalas setiap perbuatan baik. Jadi diminta ataupun tidak, balasan akan perbuatan baik PASTI akan Allah lakukan, karena Allah SWT. Maha Baik, Maha Kaya, dan Maha Belas Kasih, serta Maha Mencatat segala kebaikan maupun keburukan yang kita lakukan.
Demikian pula jika kita suatu hari tiba-tiba mengalami musibah, kesialan, kegelisahan, ataupun ketidak tenangan hidup, itu PASTI bersumber dari akumulasi perbuatan kita, kesalahan-kesalahan, serta keburukan-keburukan yang kita lakukan sebelumnya. Oleh karena itu sangat saya tekankan betapa pentingnya KOREKSI DIRI jika kita ingin mendapatkan Ridho kesembuhan dari Allah SWT. Bukan hanya Ridho kesembuhan saja, namun untuk memperoleh Ridho bagi keselamatan dunia dan akherat kita.
Melakukan kebaikan maupun kejahatan bagaikan kita menanam sebuah "BIBIT". Yang akan tumbuh, berkembang, dan suatu saat akan mengeluarkan buahnya. Jika yang kita tanam adalah bibit kebaikan, tentu yang akan kita petik adalah buah kebaikan. Sebaliknya jika yang kita tanam adalah bibit kejahatan, maka cepat maupun lambat yang akan kita petik adalah buah kejahatan atau keburukan pula. Oleh karena itu pilihlah bibit-bibit kebaikan saja, agar kelak yang kita panen adalah buah-buah kebaikan saja. Alangkah indahnya kehidupan kita jika dipenuhi dengan buah-buah kebaikan. Subhanallah.
Salah satu contoh, jika setiap hari kita mendidik anak dengan kekasaran, kekerasan, dan kemarahan, jangan menyesal jika dikemudian hari anak kita menjadi anak yang pemarah, nakal, pemberang, susah diatur bahkan sama sekali tidak ngerti menghormati orang tua, boro-boro mau mendengarkan nasehat kita orang tuanya.
Namun jika kita menyadari bahwa anak adalah "TITIPAN ALLAH" yang harus kita didik dan besarkan dengan penuh kasih sayang dan penuh tanggung jawab, maka kita akan membesarkan, merawatnya serta mendidiknya dengan kasih sayang, dengan sabar dan kelembutan sebagaimana dituntunkan dalam Al Qur'an serta dari keteladanan Rasulullah SAW. dalam mendidik putrinya Fathimah Azzahra Ra. insya Allah anak-anak kita akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah, generasi yang berbakat serta mumpuni. Anak yang taat kepada Allah SWT. serta Rasulullah SAW, serta berbakti kepada orang tuanya, dan mengasihi sesamanya.
Melakukan kebaikan maupun kejahatan bagaikan kita menanam sebuah "BIBIT". Yang akan tumbuh, berkembang, dan suatu saat akan mengeluarkan buahnya. Jika yang kita tanam adalah bibit kebaikan, tentu yang akan kita petik adalah buah kebaikan. Sebaliknya jika yang kita tanam adalah bibit kejahatan, maka cepat maupun lambat yang akan kita petik adalah buah kejahatan atau keburukan pula. Oleh karena itu pilihlah bibit-bibit kebaikan saja, agar kelak yang kita panen adalah buah-buah kebaikan saja. Alangkah indahnya kehidupan kita jika dipenuhi dengan buah-buah kebaikan. Subhanallah.
Salah satu contoh, jika setiap hari kita mendidik anak dengan kekasaran, kekerasan, dan kemarahan, jangan menyesal jika dikemudian hari anak kita menjadi anak yang pemarah, nakal, pemberang, susah diatur bahkan sama sekali tidak ngerti menghormati orang tua, boro-boro mau mendengarkan nasehat kita orang tuanya.
Namun jika kita menyadari bahwa anak adalah "TITIPAN ALLAH" yang harus kita didik dan besarkan dengan penuh kasih sayang dan penuh tanggung jawab, maka kita akan membesarkan, merawatnya serta mendidiknya dengan kasih sayang, dengan sabar dan kelembutan sebagaimana dituntunkan dalam Al Qur'an serta dari keteladanan Rasulullah SAW. dalam mendidik putrinya Fathimah Azzahra Ra. insya Allah anak-anak kita akan menjadi anak yang sholeh dan sholehah, generasi yang berbakat serta mumpuni. Anak yang taat kepada Allah SWT. serta Rasulullah SAW, serta berbakti kepada orang tuanya, dan mengasihi sesamanya.
Hidup sangatlah berharga untuk dijalani. Karena disana bertabur, dihamparkan oleh Allah SWT. berjuta jalan kebaikan yang seluas-luasnya bersama tuntunan serta keteladanannya yang bisa kita jalani, adalah Al Qur’anul Karim beserta Sunnah-Sunnah Rasulullah SAW. itu sendiri.
Akan sempurnalah hidup serta kehidupan kita jika mau mengikuti Petunjuk yang ada didalam Al Qur’an serta teladan dalam Sunnah Sunnah Rassul SAW. Bukan saja kelak di alam keabadian kita akan bisa berada di alam jannah, namun terlebih akan bisa bertemu dengan Wajah Yang Penuh Dengan Kemuliaan adalah Wajah Allah SWT.
Jika didunia kita sudah mampu merasakan keindahan DzatNya Yang Penuh Kemuliaan, mudah-mudahan kelak di alam keabadian kita sungguh-sungguh bisa bertemu, melihat serta menikmati keindahan serta kemuliaan WajahNya.
Oleh karena itu layak kiranya jika kita harus berlomba-lomba dalam mengejar makom ini, makom bertemu dengan Sang Kekasih Agung, bukan sekedar mengejar surgaNya saja. Aneh bukan jika kita mengejar surganya tanpa mengejar Sang Empunya ? Mengejar pahala-pahala, bukan mengejar RidhoNya ?
Yuk kita mencoba merenungi jati diri kita, sudahkah hari-hari kita bertabur dengan banyak kebaikan ? Ataukah masih berselimutkan debu kelabu keburukan serta kemaksiatan, yang tanpa kita sadari menjadi baju keseharian hidup kita.
Jika ada salah kata saya dalam penyampaian, mohon dimaafkan, karena saya sedang diujung pencarian. Semoga Allah MeRidhoi saya bertemu dengan Yang Saya Tuju. Aamiin.
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Salam selalu,
Niniek SS
Labels:
Renungan
Thanks for reading Hubungan Perbuatan Baik Dan Keberuntungan. Please share...!
0 Komentar untuk "Hubungan Perbuatan Baik Dan Keberuntungan"