SOLUSI SAKIT MAAG

Blog pengalaman sembuh sakit maag kronis | obat alami sakit maag | makanan sakit maag | cara sembuh sakit maag | pantangan sakit maag

http://solusi-sakit-maag.blogspot.com/2014/07/resensi-buku-rahasia-sembuh-sakit-maag.html

Hubungan Suami Iateri Pada Penderita Maag

Bismillahirrahmanirrahiim.

Puji syukur yang sesuci-sucinya dan setulus-tulusnya hanya kepada Allah SWT. Yang Maha Mengasihi. Yang Maha Memelihara. Yang Maha Membimbing hidup. Yang Maha memenuhi kebutuhan. Yang Maha Mengingatkan. Yang Maha Lembut. Yang Maha Tak Bisa Diduga pemberianNya. Yang Maha Membalas Pemberian. Yang Maha Sempurna Seluruh CiptaanNya. Yang Maha Suci Segala KehendakNya.

Semoga salam serta sholawat yang semulia-mulianya, yang seagung-agungnya, senantiasa tercurah kepada Baginda Junjungan Umat Manusia, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Penghulu Umat Islam. Penghulu kesempurnaan akhlak. Penghulu tauhid. Penghulu jalan yang lurus. Dan limpahannya semoga menaungi kepada keluarga terkasih dari Baginda, kepada para Sahabat yang disayanginya, hingga kepada seluruh pengikut yang setia, dulu, sekarang, kelak, hingga akhir jaman.

Semoga kita menjadi bagian dari Umat Yang Teramat Berbahagia dan Beruntung : Umat Islam Nan Agung, Nan Mulia Raya, Nan Rahmatan Lil’alamin. Amiin Ya Rabbal’alamiin.

Pembaca Blog yang sedang menderita maag dan GERD, dimanapun kalian berada yang teramat sangat saya sayangi tanpa kecuali…

HUBUNGAN SUAMI ISTERI BAGI PENDERITA MAAG, merupakan hal yang tak boleh diremehkan untuk dipahami, baik bagi penderita maag sendiri, maupun pagi pasangan hidupnya.

Hubungan suami isteri memerlukan kesiapan fisik, kesiapan mental, kesiapan spiritual, juga kesiapan suasana yang semuanya itu saling mendukung dan berkaitan. Jika fisik tidak sehat tentu tidak bisa melakukan hubungan suami isteri dengan nyaman. Jika pikiran lagi kacau, tentu akan mempengaruhi juga berlangsungnya hubungan suami isteri itu sendiri. 

Dalam melangsungkan hubungan suami isteri, secara spiritual harus diniatkan sebagai ibadah, bukan sekedar pemenuhan hasrat birahi. Dan dalam hubungan suami isteripun dibutuhkan suasana yang cukup mendukung. Tenang, bersih, dan nyaman tempatnya. Meskipun dirumah sendiri bisa diciptakan suasana yang romantis agar hubungan kedekatan ini bisa berlangsung dengan penuh kebahagiaan.

Perlu dipahami bahwa untuk tercapainya keharmonisan kehidupan berumah tangga memang hubungan suami isteri merupakan hal yang cukup penting, karena ini kebutuhan fitrah manusia. Keluarnya sperma bagi laki-laki kecuali untuk kepentingan keberlangsungan kehidupan manusia, juga sebagai kebutuhan untuk kesehatan tubuh.

Jika secara berkala sperma ini tak bisa dikeluarkan, maka seorang laki-laki konon akan menjadi pusing dan bahkan uring2an. Jika ini sampai terjadi, maka tentu akan berpengaruh besar pada perilakunya disegala aspek kehidupannya.

Jika ia seorang guru tentu tak akan bisa mengajar dengan baik, karena emosinya sedang tak stabil gara-gara hasratnya tak bisa tersalurkan kepada isterinya. Sehingga seringkali sikap uring-uringannya dilampiaskan kepada anak didiknya. Anak-anak di kelaspun menjadi bingung, kok pak Guru yang biasanya tak pernah marah, kali ini apa saja serba salah ya ? Nah itulah salah satu dampak yang disebabkan oleh ke tak seimbangan hubungan suami isteri dalam sebuah rumah tangga akan berdampak tidak harmonisnya proses belajar mengajar.

Ketidak harmanosan proses belajar mengajar di sekolahpun langsung ataupun tidak langsung akan mengganggu hasil akhir dari pendidikan. Jadi hati-hati ya kalian yang menjadi guru ? Jangan bawa persoalan kalian dari rumah, apapun itu ke sekolah, dimana kalian mengajar. Karena apapun yang kalian berikan kepada anak didik kalian di sekolah, akan menjadi sesuatu yang akan mewarnai masa depan anak didik kalian.

Jadi kalian harus bisa memilahkan antara persoalan pribadi kalian dengan pekerjaan kalian. Oke ?

Dampak akibat dari ketakseimbangan hubungan suami isteri, bukan saja terjadi pada seorang guru, namun pada seluruh profesi manusia apapun itu.

Jika itu terjadi pada seorang dokter, bisa jadi akan berpengaruh pada pelayanan kepada pasiennya. Jika terjadi pada petani maka akan berpengaruh pada hasil akhir panenannya yang akan gagal karena pada saat menyemai serta menanam bibitnya ia sedang uring-uringan sehingga tak ada hubungan batin yang harmonis antara dirinya dengan bibit padi yang sedang ditanam, dengan sawah dimana ia menanam bibit padinya.

Jika itu terjadi pada pedagang di pasar, kemungkinan uring-uringannya akan terlampiaskan kepada pelanggannya dengan mengurangi timbangan. Yang biasanya timbangannya penuh bahkan hangat, maka pelanggannya menjadi bingung, mengapa tukang buah ini biasanya ramah kok ini wajahnya mendung tak ada senyum, dan menimbang buahnyapun sepertinya tadi kelihatan masih kurang ?

Nah jika terjadi seperti ini, apakah tidak menjadikan dosa ? Dosa bagi si penjual buah karena menjual dengan timbangan tidak penuh entah disengaja ataupun tidak. Lalu menjadi dosa bagi pembeli buah, karena kesalahan kecil yang dilakukan oleh penjual buah karena menimbang tidak full, ia tak mau memaafkannya, bahkan ngedumel terus, namun sungkan untuk protes kepada penjual buah.

Akhirnya, karena rasa mendongkol kepada penjual buah, maka di kemudian hari ia tak mau lagi berlangganan membeli buah lagi pada penjual buah tersebut. Semuanya menjadi rugi bukan ? Penjual buah kehilangan langganan, dan pembelipun juga rugi, karena dagangan buah penjual buah tadi terkenal buahnya paling bagus dan baru dibanding semua tukang buah yang ada di pasar itu.

Ini hanyalah salah satu fenomena dan pembelajaran bagi kita semua. Jika terjadi pelanggaran dari hukum Allah, “sedikit saja” maka akan mengganggu seluruh system dalam alam semesta karena kita ini bagian dalam system tata kehidupan alam semesta ini.

Bagaimana pula HUBUNGAN SUAMI ISTERI BAGI PENDERITA MAAG ?

Sudah saya sampaikan di awal tulisan. Bahwa untuk melakukan hubungan suami isteri membutuhkan suasana lahir batin yang harmonis, yang nyaman, yang aman, yang tenang. Semua-semuanya harus mendukung, baik tempat maupun suasananya.

Semakin nyaman tempatnya, artinya ruangan kamar bersih, harum, tenang, teratur, tidak banyak baju-baju kotor bergelantungan di dinding, pokoknya kamar tidur rapi dan indah, maka akan mendukung keberlangsungan hubungan suami isteri yang akan mendatangkan kebahagiaan yang lebih.

Bukan hanya situasi tempat saja yang diperlukan untuk tercapainya keharmonisan serta kebahagiaan dalam berhubungan suami isteri, namun juga diperlukannya suasana hati yang bahagia, yang santai, yang ikhlas, sehingga bagi kedua belah fihak suami isteri akan mendatangkan kebahagiaan yang maksimal.

Apakah hanya 2 faktor itu saja yang dibutuhkan untuk tercapainya klimaks kebahagiaan dalam berhubungan suami isteri ? Suasana tempat yang mendukung serta suasana hati yang ikhlas untuk melakukannya ? Itu belumlah cukup teman.

Yang utama adalah faktor kesehatan fisik. Karena dalam hubungan suami isteri mengeluarkan banyak energi. Halah bu Niniek terlalu mengada-ada ! Loh iya bener kan ?  Sehabis melakukan kegiatan hubungan suami isteri pasti akan terasa mengantuk ! Apa pasalnya ? Ya karena energi kita baru saja banyak tersedot keluar, sehingga kelelahan. Akibat kelelahan maka akan terasa mengantuk.

Mengantuk merupakan salah satu tanda bahwa saat itu kita lagi kekurangan energi. Atau kebanyakan makan ! Jadi harus dilihat kasus faktor penyebab sebelumnya.

Karena hubungan suami isteri memerlukan stamina yang fit, sebab nantinya akan dibutuhkan energi yang cukup besar. Bagaimana dengan para penderita maag yang ingin melakukan hubungan suami isteri ? Bisa, namun harus dilihat dulu, apakah kondisi fisiknya memungkinkan ? Biasanya pada penderita maag stadium awal, dimana gejala sakitnya hanya mual, kembung, tak ada nafsu makan, masih tak ada masalah untuk melakukan hubungan suami isteri. Karena lambungnya masih cukup bagus, sehingga nutrisi hari-hari yang dibutuhkan oleh tubuhpun masih bisa terserap dengan baik. Maka tak ada problem apapun untuk melakukannya.

Namun hati-hati untuk kondisi penderita maag pada stadium menengah dimana lambung sudah mulai luka. Setiap hari sering perutnya sakit. Sudah mulai sering lapar. Sudah mulai keringat dingin sering keluar. Sudah sering diare sebagai tanda usus juga mulai tidak beres. Atau sembelit tanda bahwa tubuh sudah mulai kekurangan serat, karena terbatasnya tubuh sudah tak bisa bebas lagi makan buah dan sayur segar yang merupakan sumber serat. Disana sini sudah mulai timbul keluhan baru yang bermunculan.

Dalam kondisi seperti ini, sudah “tak aman” untuk melakukan hubungan suami isteri bagi penderita maag. Karena dalam kondisi ini dapat dipastikan bahwa tubuh sudah mulai lemah, berat badan sudah mulai menurun, tubuh sudah mulai kekurangan nutrisi sehingga tekanan darahnya rendah, kualitas darahnya kurang bagus, tidak mempunyai gairah apapun termasuk untuk melakukan hubungan suami isteri. Dan jika dipaksakan, maka penderita maag akan menjadi dropp kesehatannya, atau terpuruk !!!

Oleh karena itu, ketika ada penderita maag yang telpon kepada saya, dan menyampaikan bahwa lambungnya kambuh berat, maka setelah saya tanyakan dan saya telusuri, mungkin salah makan ? mungkin memikirkan sesuatu beban yang berat ? atau mungkin baru saja melakukan perjalanan naik motor walau tidak jauh ? sebab goncangan sepeda motor bagi penderita maag juga menjadi faktor penyebab kambuhnya maag dan bisa menjadi penyebab maag lama sembuhnya.

Ternyata ketiga faktor penyebab itu tidak dilakukannya ! Sayapun jadi sedikit bingung. Lalu apalagi ya yang menyebabkan teman ini kambuh maagnya. Lalu saya tiba-tiba ingat, dan ketika saya Tanya apakah semalam habis melakukan hubungan suami isteri ? Lalu teman itupun menjawabnya sambil tersipu malu : Iya ibu benar. Karena suami memintanya Bu, saya tak enak untuk menolaknya. Begitu katanya jujur.

Nah, ini dia ! Jika kondisi tubuh sedang tidak sehat, maka hubungan suami isteri akan menyebabkan kondisi menjadi lebih parah, bagi penderita maag kebanyakan akan langsung dropp atau kambuh berat maagnya !

Oleh karena itu saya sarankan bagi penderita maag, berhati-hatilah dalam melakukan hubungan suami isteri, karena akibatnya biasanya akan kambuh maagnya.

Dan bagi isteri yang suaminya lagi sakit maag, ataupun bagi suami yang isterinya lagi sakit maag, hendaknya memahami jika suami atau isteri kalian yang sedang sakit maag itu, tidak bisa standby melakukan hubungan suami isteri karena sakitnya.

Banyak yang kemudian terjadi perpecahan rumah tangga hanya karena salah satu dari pasangan suami isteri menderita sakit maag yang tak sembuh-sembuh.

Banyak suami yang kemudian meninggalkan isterinya yang sakit maag begitu lama belum sembuh juga. Pertama mungkin karena sudah terlalu banyak direpotkan oleh biaya untuk mengobatkan isterinya. Bisa jadi sudah capek dan tak sanggup lagi mengurus isterinya yang sekarang tak bisa ngapa-ngapain lagi. Mungkin juga karena sekarang isterinya tak lagi bisa melayani dalam berhubungan suami isteri.

Tapi banyak juga suami yang sangat sabar merawat serta melayani isterinya yang sedang sakit tak berdaya. Membiayai sepenuhnya pengobatan untuk isterinya. Mengantarkannya sendiri untuk berobat. Merawatnya dengan tangannya sendiri dari mulai menyiapkan makan, minum, membantu mandi, mencucikan baju isterinya, dan msih sempat pula menangani pekerjaan rumah tangga yang lainnya. Luar biasa !

Semua itu karena apa ? Karena ia sangat takut kepada Allah SWT. Sehingga ia tak berani menelantarkan isterinya yang sangat membutuhkan perawatan, membutuhkan teman, membutuhkan tempat untuk bersandar dari segala kesahnya, membutuhkan bantuannya, membutuhkan dukungannya.

Jika ia akan meninggalkan isterinya, lalu siapakah nanti yang akan atau bisa sabar merawat isterinya seperti dirinya merawat isterinya ?

Karena suami ini masih ingat ketika isterinya belum jatuh sakit seperti sekarang ini. 
  • Isterinya yang sangat setia mendampinginya dalam suka maupun duka. 
  • Isteri yang rajin membuatkan maasakan kesukaannya dan kesukaan anak-anaknya. 
  • Tempat dimana ia bisa menceritakan suka dukanya dalam pekerjaannya. 
  • Isteri yang selalu mengingatkan dirinya ketika melakukan kesalahan. 
  • Isteri yang tak pernah lupa mengingatkan ia untuk pergi Jum’atan ke masjid awal waktu.
  • Isteri yang selalu mengajaknya shalat berjamaah bersama-anak-anaknya. 
  • Isteri yang selalu sabar ketika ia sedang emosi. 
  • Isteri yang tak pernah menuntut berapapun ia memberikan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.
  • Isteri yang selalu bisa mencukupkan uang belanjanya dengan penuh syukur. Iateri yang selalu menghargai apapun yang ia berikan sebagai suami. 
  • Isteri yang selalu memberinya semangat ketika ia sedang kehilangan mood untuk melakukan apa saja…
  • Ya isteri yang membuat hidupnya terasa lengkap dan bahagia. 
  • Isteri yang membuat ia bisa tersungkur setiap malam di Hadlirat Allah SWT karena rasa bahagianya diberikan keluarga yang sakinah mawadah warohmah.
Apakah Allah nantinya tak akan murka jika ia meninggalkan isterinya yang dalam keadaan tak berdaya seperti ini.

Ia merasa ikhlas dan sangat ikhlas melakukan semua ini untuk isterinya yang sangat dikasihinya. Memang repot, memang capek, memang payah. Namun semua itu tak terasa berat ketika ia merasa bahwa ia melakukan ini semua karena Allah semata. Karena takut serta takdhimnya kepada Perintah Allah untuk selalu berbuat kebaikan kepada siapa saja, terlebih kepada keluarganya sendiri.

Nah wahai para suami yang isterinya sedang sakit maag dan lama belum sembuh juga. Apakah kalian juga mempunyai hati, pikiran dan tindakan yang sama dengan laki-laki ini, kepada isteri kalian ?

Apakah kalian rela untuk menahan diri dari syahwat kalian, dan tak memaksakan diri kepada isteri kalian yang sedang tak berdaya ? Jika kalian para suami ada diposisi isteri kalian, bagaimana rasanya jika sedang sakit tak bisa ngapa-ngapain lalu kalian sebagai suaminya selalu memaksanya untuk melayani kalian ? Tegakah kalian kepada isteri-isteri kalian ?

Bagaimana pula perasaan kalian jika kalian sedang sakit lalu tiba-tiba isteri kalian memaksakan hasratnya untuk berhubungan suami isteri ? Tentu kalian akan, sedih, marah bahkan kecewa, karena kalian anggap isteri kalian adalah isteri yang tak tahu diri, tak punya perasaan, dan tak mempunyai pengertian.

Jadi intinya. Ketika ada diantara isteri atau suami kalian sedang sakit maag dan belum sembuh-sembuh, bersabarlah kalian, doakan agar suami atau isteri kalian cepat sembuh. Dan jangan sekali-kali memaksakan syahwat kalian kepada mereka, karena bisa berakibat fatal terhadap kondisinya.

Demikian HUBUNGAN SUAMI ISTERI PADA PENDERITA MAAG, semoga ada manfaatnya.

Alhamdulillahirabbil’alamiin.

Salam penulis selalu,
Niniek SS
Labels: Renungan

Thanks for reading Hubungan Suami Iateri Pada Penderita Maag. Please share...!

0 Komentar untuk "Hubungan Suami Iateri Pada Penderita Maag"

Back To Top