Bismillahirrahmanirrahiim...
Sahabat Niniek SS yang penulis hormati...
Pada dewasa ini minat masyarakat terhadap herbal memang makin meluas. Dengan begitu cukup menjadi tolok ukur bahwa kepedulian masyarakat terhadap kesehatan semakin lama semakin meningkat, terbukti semakin banyaknya kalangan yang benar-benar mulai meninggalkan pengobatan kimia menuju ke pengobatan herbal.
Sayangnya bahwa minat masyarakat terhadap herbal tidak diikuti dengan upaya pemahaman tentang herbal itu sendiri. Dianggapnya bahwa segala hal yang berbau herbal itu tentu lebih baik daripada kimia.
Tanpa mempelajari herbal yang bagaimanakah yang baik dan tepat untuk dikonsumsi oleh tiap-tiap penderita dengan berbagai macam penyakit dan kondisinya.
Bahwa tiap-tiap herbal semestinya, sebelum dikonsumsi diselidiki lebih dahulu dengan mendalam apa kandungannya ? apa khasiatnya ? dibuat dari bahan apa ? bagaimana proses pembuatannya? sudahkah mempunyai uji klinis dan ijin edar? sudahkah memiliki ijin POM ? sudahkah mempunyai sertifikasi halal dari MUI ? amankah dikonsumsi untuk segala usia ? bagaimana dengan masa pakainya ? Bagaimana dengan komposisinya ? Bagaimana dengan aturan minumnya ? dan lain sebagainya.
Sehingga ketika herbal itu diminum, benar-benar mantap dan atas ijin Allah berharap atas manfaatnya bagi kesembuhan.
Untuk itulah Sahabat sekalian perlu mengenal tentang HPA, Perusahaan yang memproduksi produk-produk herbal berkualitas, yang dulu ketika penulis masih sakit, produk-produknya banyak yang penulis konsumsi untuk kesembuhan penulis.
Bahkan sesudah penulis sembuhpun masih tetap mengkonsumsi produk-produknya untuk perawatan kesehatan sehari-hari.
Untuk itu sebelumnya penulis ingin mengajak pembaca blog sekalian untuk mengenal terlebih dahulu siapa dan bagaimanakah sosok pendiri yang sekaligus adalah pemilik dari HPA agar wawasan kita dalam dunia perherbalan menjadi semakin luas.
Siapakah Beliau ?
Herbalis tersebut adalah Tuan Haji Ismail Bin Ahmad dari Malaysia. Beliau memang bukanlah perawat biasa. Tidak berada di bangsal-bangsal rumah sakit atau juga tidak berada di ruang-ruang perkantoran. Sebab dia tidak terkurung pada ruang dan waktu. Dia adalah manusia yang merawat hati.
Mungkin diantara kita masih banyak yang belum mengenal Tuan Haji Ismail bin Ahmad…Namun bagi anggota Herba Penawar Al-Wahida, tentang beliau tentu sudah tidak asing lagi.
Tuan Haji Ismail Bin Ahmad adalah pendiri dan sekaligus pemilik HPA.
Dilahirkan di desa Jejawi Perlis Malaysia pada 1 Juni 1963. Tuan Haji telah adalah salah satu putera terbaik Malaysia yang sukses menjadi pengusaha, juru dakwah dan tabib muslim.
Salah satu ucapan beliau yang menjadi motto HPA di seluruh Asia Tenggara adalah :
"Kita harus menolong umat Islam agar kembali bangkit menuju kejayaan. Siapa lagi kalau bukan kita? Kapan lagi kalau bukan dari sekarang?"
Untuk mewujudkan gagasannya Tuan Haji Ismail melakukan dua misi besar sebagai landasan dasarnya yang kini tengah dikembangkannya hingga Eropa dan Timur Tengah, yaitu : “Membangun Ekonomi Umat Islam dan Menciptakan Obat-obatan yang Berkualitas tinggi yang Diolah secara Islami”
HPA sebagai wadah pergerakannya, merupakan multi level marketing ( MLM ) yang berstatus syariah.
Stempel syariah di sini bukanlah main-main atau sekadar simbol belaka, namun harus melewati beberapa persyaratan ketat yang harus dilalui seperti : produk yang dijual harus halal, sistemnya adil, dan yang terpenting adalah keuntungan dari perniagaan itu mestilah dikembalikan kepada umat Islam.
Namun untuk HPAI sekarang system pemasarannya diubah menjadi system keagenan yang tetap syari’ah.
Keprihatinan Tuan Haji terhadap obat-obatan yang beredar dewasa ini tanpa memperdulikan halal dan haram menyebabkan beliau memproduksi sendiri obat-obatan alami ( herba ) yang berkualitas tinggi dan diproses secara hati-hati melalui teknologi modern tapi tetap memegang teguh prinsip-prinsip dan etika Islam.
Terbukti semua produk HPA mendapat pengakuan dari WHO ( Badan Kesehatan Dunia ) dengan memberi sertifikat Good Manufacturing Product ( GMP ) pada tahun 1999, merupakan pengakuan tertinggi untuk kualitas dan khasiat produk herba tersebut. HPA merupakan perusahaan kedua di Malaysia yang mendapat sertifikasi dari WHO untuk bidang obat-obatan.
Siapapun yang berjumpa dengan Tuan Haji pastilah enggan untuk berpisah. Entah mengapa seolah-olah terdapat kesejukan, kedamaian dan ketenangan tersendiri ketika bersama-sama dengan beliau. Tutur katanya, murah senyumannya, keluasan ilmunya dan ketawadhuannya seolah menjadi magnet yang mampu memikat setiap orang yang berada di dekatnya.
Simaklah penuturan wartawan harian Metro, Zainuddin Zain, ketika berjumpa dengan beliau akhir April 2006 lalu. "Orangnya cukup sederhana sekalipun memiliki rangkaian perniagaan berjuta ringgit. Ketika ahli setarafnya bergaya dengan banglo ( bungalow ), beliau lebih selesa ( suka ) menetap di rumah pusaka ( warisan ) keluarganya yang beratap rumbia dan berdinding buluh." ungkap Zainudin.
Wartawan Metro itu lebih tercengang ketika Tuan Haji berkata mengenai dirinya: "Saya lebih selesa ( suka ) jika orang lebih mengenal produk dan syarikat ( perusahaan ) ini daripada diri saya." Ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang tawadhuk dan rendah hati.
Saat ini, Tuan Haji memperkerjakan 350.000 tenaga ahli di seluruh Malaysia, beberapa pabrik dan rumah sakit di Malaysia dan satu pabrik di Indonesia, belum lagi pekongsian ( partnersip ) dengan berbagai pejabat di berbagai negara Asia Tenggara.
Yang menarik, hobi Tuan Haji sejak berusia 12 tahun adalah senang bermain di hutan.
Lulusan Universitas Putra Malaysia ( UPM ) tahun 1985 ini memang gemar masuk hutan. Yang dicari adalah pokok herba dan akar kayu.
Malah dengan posisinya sekarang sebagai Direktur Utama HPA, beliau tetap menyediakan waktu 2-3 hari dalam sebulan untuk memasuki hutan.
Tidaklah mengherankan bila hampir semua sudut hutan dan bukit di sekitar Perlis dan Kedah pernah dijelajahi beliau.
Pengalaman yang menarik ketika menjelajahi hutan adalah ketika menemukan sejenis garam di puncak gunung Jerai yang cukup berkhasiat untuk penyakit diabetes.
Saat yang tepat untuk mengambilnya, menurut Tuan Haji, ialah selepas kambing gurun menjilat garam tersebut. Dan kambing itu hanya datang pada waktu tertentu saja.
Pengalaman lainnya ketika menemukan 'batu leleh' yang ukurannya sebesar pelukan orang dewasa yang mempunyai banyak fungsi dan keistimewaan terutama berfungsi sebagai penyerap racun dan bernilai ratusan ribu ringgit.
Dari hobinya bemain di hutan, lalu menggiring beliau masuk UPM fakultas pertanian. Selepas dari UPM, beliau berkerja di LPP ( Lembaga Pertumbuhan Peladang ) Kampung Kok Kelang, dekat Padang Sidin di Perlis.
Bakat luar biasa Tuan Haji di bidang herba ternyata membuahkan hasil, yakni memenangkan anugerah Hari Q ( qualiti ) oleh Jabatan Perdana Menteri
( JPM), dan bonusnya pun terbang ke Indonesia.
Di Indonesia, Tuan Haji sempat meninjau ke beberapa pabrik jamu tradisionil seperti Mustika Ratu dan Nyonya Meneer. Dari lawatan tersebut, beliau berpikir mengapa tidak membuat hal serupa di Malaysia, padahal permintaan untuk obat-obatan alami sangat tinggi pada waktu itu.
Lalu Tuan Haji bersama isterinya, Puan Hajjah Norhayati bin Hj. Ahmad berjualan di pasar malam dengan mengendarai sepeda. Usahanya ini sebenarnya telah dilakukan ketika beliau masih duduk di UPM, sehingga tidak banyak rekan-rekan seuniversitas baik yang senior maupun yunior mengenal beliau sebagai pedagang obat pasar malam.
Ketika bersama isterinya berjualan sambil menggelar dagangan di kaki lima, sang isteri berkata kepada beliau, "Abi, kapan kita mempunyai rumah yang berada di atas angin di bawah awan?" Tuan Haji menjawab, "Sabarlah, nanti juga Allah berikan jika memang Allah mengizinkan."
Perlahan tapi pasti, usaha dagang Tuan Haji yang dilakukan di pasar malam dan dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan modal ternyata membuahkan hasil. Pada tahun 1997, didirikanlah Herba Penawar Al-Wahida. Wahida sendiri diambil dari nama anak sulung beliau, Wahida yang pada saat artikel ini ditulis berusia 18 tahun.
Impian isteri untuk memperoleh rumah di atas angin di bawah awan, maksudnya seperti villa, akhirnya terpenuhi. Setelah beberapa lama tinggal di rumah yang baru tersebut, puan hajjah Norhayati Ahmad, kembali bertanya kepada suaminya, "Abi, apakah rumah ini bisa mengantarkan kita ke surga?" Tak lama kemudian, rumah itu pun dijual lalu kembali ke kampung halamannya.
Prinsip Tuan Haji dalam berbisnis adalah selalu mengalah dan tidak pernah menzalimi orang lain ( lawan bisnisnya ) kendati pihaknya yang justru berada dalam kondisi yang dizalimi dan dirugikan.
"Ketika peluang bisnis kita diambil oleh orang lain, sesungguhnya kita sedang mendapatkan kesempatan peluang-peluang bisnis lain yang lebih banyak dan lebih besar," tuturnya.
Yang menarik, selain dikenal sebagai pengusaha, Tuan Haji juga dikenal piawai dalam berdakwah.
Ketika berbicara masalah agama, beliau seolah-olah nampak seperti seorang da'i. Nasehat-nasehatnya mampu menyejukkan hati setipa orang di sekitarnya.
Ceramah-ceramahnya mampu membakar semangat juang setiap orang yang mendengarnya.
"Mensyukuri nikmat itu bisa saja dengan cara memberikan sedikit infaq kepada peminta sedekah di tepi jalan atau ke masjid-masjid yang sedang membutuhkan dana untuk pembangunan dan sebagainya”
Dahulu kita tidak dapat mendapatkan keuntungan dari niaga ini, kemudian tiba-tiba dikaruniakan Allah dengan keuntungan. Walaupun keuntungan itu hanya sebesar Rp 20.000, tapi kita harus ingat bahwa keuntungan itu merupakan kurnia dari Allah.
Apalagi bila sudah diberi keuntungan jutaan ringgit. Maka, infakkanlah... infakkanlah... infakkanlah... berikanlah... keluarkanlah... Insya Allah uang yang kita keluarkan akan ditambah lagi oleh Allah.
Bersihkanlah harta-harta kita dengan berinfak supaya kesenangan itu dapat dirasakan pula oleh teman-teman kita, jiran-jiran kita dan juga kaum kerabat kita," kata Tuan Haji dalam setiap sambutannya.
Ada satu cerita yang menarik, beliau pernah memberi bingkisan berisi sembako dan uang ke setiap rumah orang miskin di kampungnya di setiap akhir bulan selama tiga tahun.
Yang unik, tidak satupun para tetangganya itu tahu siapa yang telah meletakan sembako dan uang di depan pintu mereka, padahal peristiwa itu berjalan selama 3 tahun.
Bahkan, salah seorang tetangganya pernah berkata, "Ada seorang yang berhati malaikat tapi kami tidak tahu siapa dia, setiap akhir bulan selalu memberi makanan dan uang. Tidak seperti orang kaya sebelah rumah saya ini, tidak pernah kasih kami apa-apa," ujarnya sambil menunjuk ke rumah tuan haji.
Di dalam bidang ilmu kesehatan dan obat-obatan, seolah-olah beliau adalah seorang pakar yang terkenal.
Keluasan ilmu pengetahuannya di bidang kesehatan dan obat-obatan melebihi dokter handal sekalipun, meski beliau tidak pernah mengenyam pendidikan kedokteran secara formal. Tapi, untuk menjadi seperti sekarang ini, beliau mengaku belajar hampir ke banyak guru terapi hingga tujuh tahun lamanya.
Tak mengherankan jika Tuan Haji sangat pandai dan tepat dalam mendiagniosa penyakit seseorang dalam waktu singkat.
Suatu kali ketika beliau berkunjung ke Palembang sudah ditunggu sebanyak 200 pasien yang ingin berobat. Pasien sebanyak itu hanya membutuhkan waktu dua jam untuk pengobatan. Caranya, dengan menginjak punggung
( kiropraktik ) pasien.
Wartawan Metro, Zainuddin Zaid, yang mengunjungi pabrik HPA di kawasan industri Kuala Perlis terkesima ketika meminta Tuan Haji untuk mendiagnosa penyakit yang dideritanya. Ia sungguh suprise, karena apa yang dikatakan oleh tuan haji tepat sekali, bahkan lebih tepat dari diagnosa dokter yang dia lakukan dua hari sebelumnya.
Ia lebih terkejut lagi dengan peraturan yang mengharuskan setiap pegawai HPA ketika bekerja harus dalam keadaan berwudhu, hanya wanita yang sedang haid diberikan kelonggaran. Tujuannya, untuk memastikan supaya produk yang dikeluarkan mendapat ridho dari Allah.
Memang, syair yang ditulis Tuan Haji berjudul 'Sang Herbalis' seolah menggambarkan sosok dirinya yang berusaha selalu ada di mana-mana tanpa bisa disekat oleh ruang dan waktu.
Tujuannya hanya satu, merawat hati.
Hati yang bahagia dan tentram merupakan kekuatan fitrah untuk membangkitkan daya tahan dan semangat hidup orang-orang yang sebelumnya telah berada pada tepi keputusasaan.
Merawat hati bukanlah sekadar kata-kata yang santun. Tapi, lebih dari itu, beliau telah melakukan dan akan terus dilakukan hingga senyum bisa kembali mengembang pada bibir setiap orang yang membutuhkan perawatan.
"Orang yang paling hebat adalah orang yang sederhana dalam berkata dan brilian dalam bertindak." (Confusius, Filsuf China)
Demikian tentang HPA dan sosok pendiri sekaligus pemiliknya, Tuan Haji Ismail Bin Ahmad. Semoga bermanfaat. Dan semoga produk-produknya bisa mendukung kesembuhan bagi Anda sekalian. Kecuali produknya berkualitas, halal, dan harganyapun sangat terjangkau. Insya Allah..
Mulai hari ini insya Allah penulis akan sampaikan kepada pembaca sekalian tentang produk-produk HPAI yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama yang berguna dalam pengobatan sakit maag.
Apapun yang Anda keluhkan akibat sakit maag, tak perlu Anda berkecil hati, karena kini telah hadir bagi Anda, buku Panduan untuk Kesembuhan Sakit Maag, yang alhamdulillah telah banyak membantu para penderita sakit maag di Seluruh Indonesia, sembuh dari sakitnya. kini giliran Anda insya Allah mudah-mudahan sembuh seperti mereka. PESAN DAN MILIKI SEGERA agar tidak kehabisan karena sangat banyak peminatnya. Terima kasih.
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Salam Sehat dan Berkah,
Oleh NiniekSS
Disunting : Dari Blog “Herba Penawar Al Wahida”
Sahabat Niniek SS yang penulis hormati...
Pada dewasa ini minat masyarakat terhadap herbal memang makin meluas. Dengan begitu cukup menjadi tolok ukur bahwa kepedulian masyarakat terhadap kesehatan semakin lama semakin meningkat, terbukti semakin banyaknya kalangan yang benar-benar mulai meninggalkan pengobatan kimia menuju ke pengobatan herbal.
Sayangnya bahwa minat masyarakat terhadap herbal tidak diikuti dengan upaya pemahaman tentang herbal itu sendiri. Dianggapnya bahwa segala hal yang berbau herbal itu tentu lebih baik daripada kimia.
Tanpa mempelajari herbal yang bagaimanakah yang baik dan tepat untuk dikonsumsi oleh tiap-tiap penderita dengan berbagai macam penyakit dan kondisinya.
Bahwa tiap-tiap herbal semestinya, sebelum dikonsumsi diselidiki lebih dahulu dengan mendalam apa kandungannya ? apa khasiatnya ? dibuat dari bahan apa ? bagaimana proses pembuatannya? sudahkah mempunyai uji klinis dan ijin edar? sudahkah memiliki ijin POM ? sudahkah mempunyai sertifikasi halal dari MUI ? amankah dikonsumsi untuk segala usia ? bagaimana dengan masa pakainya ? Bagaimana dengan komposisinya ? Bagaimana dengan aturan minumnya ? dan lain sebagainya.
Sehingga ketika herbal itu diminum, benar-benar mantap dan atas ijin Allah berharap atas manfaatnya bagi kesembuhan.
Untuk itulah Sahabat sekalian perlu mengenal tentang HPA, Perusahaan yang memproduksi produk-produk herbal berkualitas, yang dulu ketika penulis masih sakit, produk-produknya banyak yang penulis konsumsi untuk kesembuhan penulis.
Bahkan sesudah penulis sembuhpun masih tetap mengkonsumsi produk-produknya untuk perawatan kesehatan sehari-hari.
Untuk itu sebelumnya penulis ingin mengajak pembaca blog sekalian untuk mengenal terlebih dahulu siapa dan bagaimanakah sosok pendiri yang sekaligus adalah pemilik dari HPA agar wawasan kita dalam dunia perherbalan menjadi semakin luas.
Siapakah Beliau ?
Herbalis tersebut adalah Tuan Haji Ismail Bin Ahmad dari Malaysia. Beliau memang bukanlah perawat biasa. Tidak berada di bangsal-bangsal rumah sakit atau juga tidak berada di ruang-ruang perkantoran. Sebab dia tidak terkurung pada ruang dan waktu. Dia adalah manusia yang merawat hati.
Mungkin diantara kita masih banyak yang belum mengenal Tuan Haji Ismail bin Ahmad…Namun bagi anggota Herba Penawar Al-Wahida, tentang beliau tentu sudah tidak asing lagi.
Tuan Haji Ismail Bin Ahmad adalah pendiri dan sekaligus pemilik HPA.
Dilahirkan di desa Jejawi Perlis Malaysia pada 1 Juni 1963. Tuan Haji telah adalah salah satu putera terbaik Malaysia yang sukses menjadi pengusaha, juru dakwah dan tabib muslim.
Salah satu ucapan beliau yang menjadi motto HPA di seluruh Asia Tenggara adalah :
"Kita harus menolong umat Islam agar kembali bangkit menuju kejayaan. Siapa lagi kalau bukan kita? Kapan lagi kalau bukan dari sekarang?"
Untuk mewujudkan gagasannya Tuan Haji Ismail melakukan dua misi besar sebagai landasan dasarnya yang kini tengah dikembangkannya hingga Eropa dan Timur Tengah, yaitu : “Membangun Ekonomi Umat Islam dan Menciptakan Obat-obatan yang Berkualitas tinggi yang Diolah secara Islami”
HPA sebagai wadah pergerakannya, merupakan multi level marketing ( MLM ) yang berstatus syariah.
Stempel syariah di sini bukanlah main-main atau sekadar simbol belaka, namun harus melewati beberapa persyaratan ketat yang harus dilalui seperti : produk yang dijual harus halal, sistemnya adil, dan yang terpenting adalah keuntungan dari perniagaan itu mestilah dikembalikan kepada umat Islam.
Namun untuk HPAI sekarang system pemasarannya diubah menjadi system keagenan yang tetap syari’ah.
Keprihatinan Tuan Haji terhadap obat-obatan yang beredar dewasa ini tanpa memperdulikan halal dan haram menyebabkan beliau memproduksi sendiri obat-obatan alami ( herba ) yang berkualitas tinggi dan diproses secara hati-hati melalui teknologi modern tapi tetap memegang teguh prinsip-prinsip dan etika Islam.
Terbukti semua produk HPA mendapat pengakuan dari WHO ( Badan Kesehatan Dunia ) dengan memberi sertifikat Good Manufacturing Product ( GMP ) pada tahun 1999, merupakan pengakuan tertinggi untuk kualitas dan khasiat produk herba tersebut. HPA merupakan perusahaan kedua di Malaysia yang mendapat sertifikasi dari WHO untuk bidang obat-obatan.
Siapapun yang berjumpa dengan Tuan Haji pastilah enggan untuk berpisah. Entah mengapa seolah-olah terdapat kesejukan, kedamaian dan ketenangan tersendiri ketika bersama-sama dengan beliau. Tutur katanya, murah senyumannya, keluasan ilmunya dan ketawadhuannya seolah menjadi magnet yang mampu memikat setiap orang yang berada di dekatnya.
Simaklah penuturan wartawan harian Metro, Zainuddin Zain, ketika berjumpa dengan beliau akhir April 2006 lalu. "Orangnya cukup sederhana sekalipun memiliki rangkaian perniagaan berjuta ringgit. Ketika ahli setarafnya bergaya dengan banglo ( bungalow ), beliau lebih selesa ( suka ) menetap di rumah pusaka ( warisan ) keluarganya yang beratap rumbia dan berdinding buluh." ungkap Zainudin.
Wartawan Metro itu lebih tercengang ketika Tuan Haji berkata mengenai dirinya: "Saya lebih selesa ( suka ) jika orang lebih mengenal produk dan syarikat ( perusahaan ) ini daripada diri saya." Ini menunjukkan bahwa beliau adalah seorang yang tawadhuk dan rendah hati.
Saat ini, Tuan Haji memperkerjakan 350.000 tenaga ahli di seluruh Malaysia, beberapa pabrik dan rumah sakit di Malaysia dan satu pabrik di Indonesia, belum lagi pekongsian ( partnersip ) dengan berbagai pejabat di berbagai negara Asia Tenggara.
Yang menarik, hobi Tuan Haji sejak berusia 12 tahun adalah senang bermain di hutan.
Lulusan Universitas Putra Malaysia ( UPM ) tahun 1985 ini memang gemar masuk hutan. Yang dicari adalah pokok herba dan akar kayu.
Malah dengan posisinya sekarang sebagai Direktur Utama HPA, beliau tetap menyediakan waktu 2-3 hari dalam sebulan untuk memasuki hutan.
Tidaklah mengherankan bila hampir semua sudut hutan dan bukit di sekitar Perlis dan Kedah pernah dijelajahi beliau.
Pengalaman yang menarik ketika menjelajahi hutan adalah ketika menemukan sejenis garam di puncak gunung Jerai yang cukup berkhasiat untuk penyakit diabetes.
Saat yang tepat untuk mengambilnya, menurut Tuan Haji, ialah selepas kambing gurun menjilat garam tersebut. Dan kambing itu hanya datang pada waktu tertentu saja.
Pengalaman lainnya ketika menemukan 'batu leleh' yang ukurannya sebesar pelukan orang dewasa yang mempunyai banyak fungsi dan keistimewaan terutama berfungsi sebagai penyerap racun dan bernilai ratusan ribu ringgit.
Dari hobinya bemain di hutan, lalu menggiring beliau masuk UPM fakultas pertanian. Selepas dari UPM, beliau berkerja di LPP ( Lembaga Pertumbuhan Peladang ) Kampung Kok Kelang, dekat Padang Sidin di Perlis.
Bakat luar biasa Tuan Haji di bidang herba ternyata membuahkan hasil, yakni memenangkan anugerah Hari Q ( qualiti ) oleh Jabatan Perdana Menteri
( JPM), dan bonusnya pun terbang ke Indonesia.
Di Indonesia, Tuan Haji sempat meninjau ke beberapa pabrik jamu tradisionil seperti Mustika Ratu dan Nyonya Meneer. Dari lawatan tersebut, beliau berpikir mengapa tidak membuat hal serupa di Malaysia, padahal permintaan untuk obat-obatan alami sangat tinggi pada waktu itu.
Lalu Tuan Haji bersama isterinya, Puan Hajjah Norhayati bin Hj. Ahmad berjualan di pasar malam dengan mengendarai sepeda. Usahanya ini sebenarnya telah dilakukan ketika beliau masih duduk di UPM, sehingga tidak banyak rekan-rekan seuniversitas baik yang senior maupun yunior mengenal beliau sebagai pedagang obat pasar malam.
Ketika bersama isterinya berjualan sambil menggelar dagangan di kaki lima, sang isteri berkata kepada beliau, "Abi, kapan kita mempunyai rumah yang berada di atas angin di bawah awan?" Tuan Haji menjawab, "Sabarlah, nanti juga Allah berikan jika memang Allah mengizinkan."
Perlahan tapi pasti, usaha dagang Tuan Haji yang dilakukan di pasar malam dan dari rumah ke rumah untuk mengumpulkan modal ternyata membuahkan hasil. Pada tahun 1997, didirikanlah Herba Penawar Al-Wahida. Wahida sendiri diambil dari nama anak sulung beliau, Wahida yang pada saat artikel ini ditulis berusia 18 tahun.
Impian isteri untuk memperoleh rumah di atas angin di bawah awan, maksudnya seperti villa, akhirnya terpenuhi. Setelah beberapa lama tinggal di rumah yang baru tersebut, puan hajjah Norhayati Ahmad, kembali bertanya kepada suaminya, "Abi, apakah rumah ini bisa mengantarkan kita ke surga?" Tak lama kemudian, rumah itu pun dijual lalu kembali ke kampung halamannya.
Prinsip Tuan Haji dalam berbisnis adalah selalu mengalah dan tidak pernah menzalimi orang lain ( lawan bisnisnya ) kendati pihaknya yang justru berada dalam kondisi yang dizalimi dan dirugikan.
"Ketika peluang bisnis kita diambil oleh orang lain, sesungguhnya kita sedang mendapatkan kesempatan peluang-peluang bisnis lain yang lebih banyak dan lebih besar," tuturnya.
Yang menarik, selain dikenal sebagai pengusaha, Tuan Haji juga dikenal piawai dalam berdakwah.
Ketika berbicara masalah agama, beliau seolah-olah nampak seperti seorang da'i. Nasehat-nasehatnya mampu menyejukkan hati setipa orang di sekitarnya.
Ceramah-ceramahnya mampu membakar semangat juang setiap orang yang mendengarnya.
"Mensyukuri nikmat itu bisa saja dengan cara memberikan sedikit infaq kepada peminta sedekah di tepi jalan atau ke masjid-masjid yang sedang membutuhkan dana untuk pembangunan dan sebagainya”
Dahulu kita tidak dapat mendapatkan keuntungan dari niaga ini, kemudian tiba-tiba dikaruniakan Allah dengan keuntungan. Walaupun keuntungan itu hanya sebesar Rp 20.000, tapi kita harus ingat bahwa keuntungan itu merupakan kurnia dari Allah.
Apalagi bila sudah diberi keuntungan jutaan ringgit. Maka, infakkanlah... infakkanlah... infakkanlah... berikanlah... keluarkanlah... Insya Allah uang yang kita keluarkan akan ditambah lagi oleh Allah.
Bersihkanlah harta-harta kita dengan berinfak supaya kesenangan itu dapat dirasakan pula oleh teman-teman kita, jiran-jiran kita dan juga kaum kerabat kita," kata Tuan Haji dalam setiap sambutannya.
Ada satu cerita yang menarik, beliau pernah memberi bingkisan berisi sembako dan uang ke setiap rumah orang miskin di kampungnya di setiap akhir bulan selama tiga tahun.
Yang unik, tidak satupun para tetangganya itu tahu siapa yang telah meletakan sembako dan uang di depan pintu mereka, padahal peristiwa itu berjalan selama 3 tahun.
Bahkan, salah seorang tetangganya pernah berkata, "Ada seorang yang berhati malaikat tapi kami tidak tahu siapa dia, setiap akhir bulan selalu memberi makanan dan uang. Tidak seperti orang kaya sebelah rumah saya ini, tidak pernah kasih kami apa-apa," ujarnya sambil menunjuk ke rumah tuan haji.
Di dalam bidang ilmu kesehatan dan obat-obatan, seolah-olah beliau adalah seorang pakar yang terkenal.
Keluasan ilmu pengetahuannya di bidang kesehatan dan obat-obatan melebihi dokter handal sekalipun, meski beliau tidak pernah mengenyam pendidikan kedokteran secara formal. Tapi, untuk menjadi seperti sekarang ini, beliau mengaku belajar hampir ke banyak guru terapi hingga tujuh tahun lamanya.
Tak mengherankan jika Tuan Haji sangat pandai dan tepat dalam mendiagniosa penyakit seseorang dalam waktu singkat.
Suatu kali ketika beliau berkunjung ke Palembang sudah ditunggu sebanyak 200 pasien yang ingin berobat. Pasien sebanyak itu hanya membutuhkan waktu dua jam untuk pengobatan. Caranya, dengan menginjak punggung
( kiropraktik ) pasien.
Wartawan Metro, Zainuddin Zaid, yang mengunjungi pabrik HPA di kawasan industri Kuala Perlis terkesima ketika meminta Tuan Haji untuk mendiagnosa penyakit yang dideritanya. Ia sungguh suprise, karena apa yang dikatakan oleh tuan haji tepat sekali, bahkan lebih tepat dari diagnosa dokter yang dia lakukan dua hari sebelumnya.
Ia lebih terkejut lagi dengan peraturan yang mengharuskan setiap pegawai HPA ketika bekerja harus dalam keadaan berwudhu, hanya wanita yang sedang haid diberikan kelonggaran. Tujuannya, untuk memastikan supaya produk yang dikeluarkan mendapat ridho dari Allah.
Memang, syair yang ditulis Tuan Haji berjudul 'Sang Herbalis' seolah menggambarkan sosok dirinya yang berusaha selalu ada di mana-mana tanpa bisa disekat oleh ruang dan waktu.
Tujuannya hanya satu, merawat hati.
Hati yang bahagia dan tentram merupakan kekuatan fitrah untuk membangkitkan daya tahan dan semangat hidup orang-orang yang sebelumnya telah berada pada tepi keputusasaan.
Merawat hati bukanlah sekadar kata-kata yang santun. Tapi, lebih dari itu, beliau telah melakukan dan akan terus dilakukan hingga senyum bisa kembali mengembang pada bibir setiap orang yang membutuhkan perawatan.
"Orang yang paling hebat adalah orang yang sederhana dalam berkata dan brilian dalam bertindak." (Confusius, Filsuf China)
Demikian tentang HPA dan sosok pendiri sekaligus pemiliknya, Tuan Haji Ismail Bin Ahmad. Semoga bermanfaat. Dan semoga produk-produknya bisa mendukung kesembuhan bagi Anda sekalian. Kecuali produknya berkualitas, halal, dan harganyapun sangat terjangkau. Insya Allah..
Mulai hari ini insya Allah penulis akan sampaikan kepada pembaca sekalian tentang produk-produk HPAI yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama yang berguna dalam pengobatan sakit maag.
Apapun yang Anda keluhkan akibat sakit maag, tak perlu Anda berkecil hati, karena kini telah hadir bagi Anda, buku Panduan untuk Kesembuhan Sakit Maag, yang alhamdulillah telah banyak membantu para penderita sakit maag di Seluruh Indonesia, sembuh dari sakitnya. kini giliran Anda insya Allah mudah-mudahan sembuh seperti mereka. PESAN DAN MILIKI SEGERA agar tidak kehabisan karena sangat banyak peminatnya. Terima kasih.
Alhamdulillahirabbil'alamiin...
Salam Sehat dan Berkah,
Oleh NiniekSS
Disunting : Dari Blog “Herba Penawar Al Wahida”
Labels:
Herbal Berkualitas,
Pengetahuan Baru
Thanks for reading Herbal HPA dan Sosok Pendirinya. Please share...!
Terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusSri Rahayu
HapusKembali kasih. Alhamdulillah jika artikel ini bermanfaat.
Salam,