Pengalaman Minum Kefir
Mungkin banyak diantara Anda yang sudah mengenal bahkan pernah minum kefir yaa? Itu lho, susu yang difermentasi dengan bibit kefir. Sudah sembuh belum sakit Anda ? Atau, sudah ada perubahan belum terhadap keluhan yang Anda derita ?
Ternyata untuk kita bisa selalu semangat minum kefir dan merasakan manfaatnya “ada ilmunya” !
Apa itu ?
Nah sekarang akan saya ceritakan pengalaman saya minum kefir ! mudah-mudahan ada manfaatnya.
Awalnya saya diberitahu oleh kawan dari Bandung. Dia sudah menghabiskan biaya 200 juta untuk berobat sakit maagnya yang sudah dideritanya selama 2 tahun. Namun belum sembuh juga. Tiba-tiba dia diberitahu oleh kanalannya untuk minum susu kefir. Susu yang sudah difermentasi dengan bibit kefir. Lalu ia minum dengan dosis 100 ml sehari tiga kali. Hanya dalam 3 hari minum katanya perkembangan sakit maagnya cukup menggembirakan. Lalu kawan saya itu telepon saya, cerita.
Bukan semata penasaran untuk minum kefirnya. Kecuali ia menceritakan soal kefir, ia juga dengan berapi-api menyampaikan tentang betapa pentingnya setiap orang minum kefir. Karena kefir mempunyai banyak sekali kandungan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Ada apa dengan enzim ?
Ternyata faktor enzim sangat erat hubungannya dengan kesehatan manusia. Awalnya saya masih menanggapinya dengan biasa. Tapi teman saya dengan penuh semangat menganjurkan saya untuk mencari penjelasan tentang enzim dari internet ! Suaranya berapi-api terdengar diseberang sana dari Handphone saya.
Sayapun menjadi penasaran sekali ! Tanpa menunda waktu sayapun segera bersilancar di internet untuk mencari informasi tentang “The Miracle Of Enzyme” karya Profesor Doktor Hiromi Sinya, ahli usus terkemuka didunia, kelahiran Jepang..
Busyet ! Isi Ebooknya bikin saya geleng-geleng kepala ! luar biasa, karena banyak penemuan baru yang merupakan terobosan yang sangat berharga bagi kesehatan yang selama ini tak pernah kita pikirkan dan bayangkan.
Menurut Profesor Hiromi, bahwa kesehatan manusia sangat tergantung pada factor enzyme yang ada didalam tubuhnya.
Profesor menulis pula bahwa sejak bayi manusia lahir sudah dibekali dengan “enzim induk” yang berfungsi bagi pertumbuhan hidup dan perkembangan tulangnya.
Ketika bayi minum ASI dari ibunya, maka enzim induk masih tetap utuh, karena ASI merupakan makanan yang mencukupi nilai gizi bagi tubuh seorang bayi.
Nah ketika bayi tidak lagi minum ASI, sejak saat inilah hingga dewasa dan masa tuanya, seseorang mulai mengkonsumsi segala makanan yang tidak selalu menyehatkan. Baik dari nilai gizinya, dari kualitas naturalnya, dari sisi hygenisitasnya, atau dari kandungan seratnya, banyak yang tidak memenuhi standar kebutuhan pangan yang baik dan menyehatkan bagi tubuh manusia.
Ketika tubuh mengolah makanan dari bahan yang tidak menyehatkan tubuh, menjadi zat yang dapat diterima oleh usus, pada saat inilah enzim induk banyak berkurang untuk kepentingan ini.
Berkurangnya enzim induk sangat berpengaruh pada timbulnya berbagai macam penyakit didalam tubuh.
Bagaimana caranya agar enzim induk ini tidak berkurang ? Adalah dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayuran segar. Tidak mengkonsumsi protein hewani secara berlebih. Memasak sayur tidak terlalu masak. Sedikit konsumsi daging, tidak konsumsi susu dan teh hijau. Istirahat yang cukup, olahraga yang teratur, berpikir positif, banyak minum air putih, tidak minum air setelah makan ( minumnya setengah jam sebelum makan ), tidur dalam keadaan perut kosong, hindari tidur dengan perut penuh.
Jika kita melakukan kebiasaan sehat diatas maka insya Allah kita akan hidup sehat, panjang umur dan bahagia. Juga, jika kita mau membiasakan hidup sehat seperti anjurannya diatas, maka enzim induk kita akan bisa dihemat, sehingga kita akan selalu sehat dan tetap awet muda.
Jika kita tidak sepenuhnya bisa melaksanakan kiat sehat sebagaimana yang dianjurkan oleh Profesor Hiromi, ada solusi sebagai gantinya. Adalah dengan minum KEFIR ! Minuman segar hasil fermentasi susu dengan bibit kefir yang banyak mengandung enzim !
Setelah memahami tentang hubungan enzim dan kefir, dari The Miracle Of Enzymnya Dr.Hiromi Sinya, saya ikut meng”iya”kan bahwa betapa pentingnya kita semua mulai membudayakan minum kefir sejak dini.
Alhamdulillah, sayapun kemudian mendapat kiriman bibit kefir dari teman saya dari Bandung itu lengkap dengan 1 dus susu UHTnya yang untuk dibuat minuman kefir. Selain bibitnya, sayapun dikirimi susu kefir yang telah siap diminum sekitar 1 gelas 150 cc.
Satu gelas itupun saya bagi dengan suami dan seorang teman yang ketika paket kefir itu datang ia sedang main kerumah saya. Jadi yaah, sekedar mencicipilah...bagaimana sih rasanya kefir itu ? Rasanya ada gurihnya, ada manisnya, ada asemnya, nano-nano enak pokoknya.
Walau hanya minum baru sepertiga gelas….subhanallah…di badan terasa enak. Tidur saya lebih nyaman dari biasanya. Bangun malamnya juga segar rasanya. Alhamdulillah..
Sehari kemudian susu yang kemarin saya fermentasikanpun sudah jadi kefir yang siap diminum. Ada teman yang menderita asam urat cukup tinggi ( tapi saya belum sempat menanyakan berapa kadar asam uratnya ). Tapi yang jelas, waktu datang kerumah saya kakinya pada bengkak, dan ketika mau bangun dari kursinya susah sekali, kesakitan, beliau meringis-ringis.
Teman saya yang asam urat ini saya kasih 1 gelas kefir dirumah saya. Esok harinya beliau telpon katanya :”Produk Kefir hebat, asam urat saya sembuh, banyak kemajuan, bengkaknya hilang dan untuk berdiri dari duduk tidak susah lagi”. Subhanallah…
Esoknya teman saya yang asam urat ini datang lagi kerumah saya untuk minum kefir lagi dan minta bibitnya. Saya kasih bibitnya walau sedikit. Sekarang bibit kefir kepunyaannya sudah lebih banyak dari kepunyaan saya, karena kepunyaan saya banyak yang minta he he…
Ada pengalaman satu lagi. Saya mempunyai teman, kakaknya laki-laki sedang diopname di RS, karena “ceguken” sudah 10 hari tidak berhenti-berhenti sehingga tidak bisa tidur berhari-hari.
Karena lemas, maka ia lalu dirawat di Rumah sakit. Selama 3 hari di Rumah sakitpun, obat-obat dokterpun belum mampu menghentikan cegukennya.
Saya lalu menjenguk sambil membawa 1 liter kefir yang sudah jadi. Alhamdulillah baru minum ½ gelas, tak berapa lama kakak teman saya ini langsung tertidur pulas malah mengorok. Kami yang pada berkunjung tertawa-tawa. Esok harinya langsung minta pulang dari RS karena cegukannya sudah sembuh, tanpa menunggu keluarnya hasil laborat.
Saya kurang suka minum susu kefir yang telah diproses selama 48 jam karena terlalu asam rasanya, walau manfaatnya jauh lebih banyak.
Bagi saya rasa yang ideal adalah yang baru diproses dalam 24 jam. Segar sekali rasanya, asamnya tidak terlalu kuat, apalagi bila dicampurkan madu murni sebelum diminum. Hmuuuah…segarnya…bikin ketagihan dan makin sehat dibadan.
Yuk kita budayakan minum kefir setiap hari..agar sehat selalu dan bahagia..
Demikian pengalaman saya minum kefir, semoga bermanfaat. Lain kesempatan akan saya sampaikan info yang lain tentang kefir.
Salam Sehat dan Sejahtera selalu,
Bu NiniekSS